Tabling
Fabian Renaldi (12520081) / Kelompok M / Rabu, 23-Maret-2022
Asisten: Fabian Arzak (12518057)
Abstrak – Praktikum Modul 6 – Tujuan praktikum ini untuk memahami dasar-dasar pemisahan serta prinsip kerja alat,
mempelajari pengaruh variable alat terhadap hasil pemisahan, dan menghitung nilai recovery dari proses pemisahan
menggunakan shaking table. Pada percobaan kali ini digunakan campuran kasiterit dan silika sebagai umpan yang
dimasukkan ke dalam feed box. Terjadi pemisahan yang menyebabkan tertahannya mineral-mineral berat di riffle lalu mineral
akan terdorong ke bagian pengeluaran konsentrat. Mineral ringan yang tidak tertahan riffle akan menuju tempat pengeluaran
tailing. Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan kadar kasiterit pada konsentrat, middling, dan tailing secara
berurutan sebesar 91.16%, 59.095%, dan 14.256%. Kadar silika pada konsentrat, middling, dan tailing didapatkan berurutan
sebesar 8.84%, 40.905%, dan 85.744%. Selain itu didapatkan kadar kasiterit sebesar 60.2629%. Lalu didapat nilai recovery
sebesar 60.508%.
Penggunaan gaya dorong air terhadap partikel
A. Tinjauan Pustaka dengan ukuran yang sama tetapi terdapat
Konsentrasi adalah proses pemisahan antara mineral perbedaan pada berat jenisnya sehingga terjadi
berharga dari pengotornya berdasarkan sifat fisik dari dorongan air yang kuat pada partikel ringan dan
mineralnya. Beberapa sifat mineral yang dapat dijadikan dorongan air yang lemah pada partikel berat. Pada
parameter diantaranya specific gravity, warna, kilap, sifat shaking table, riffle dipasang sebagai penghasil
kemagnetan, sifat permukaan mineral, dan sifat kelistrikan. turbulensi pada aliran mineral sehingga mineral
Konsentrasi gravitasi adalah pemisahan mineral berat akan tertahan di riffle dan mineral ringan
berdasarkan berat jenisnya dalam suatu medium fluida akan tertampung sebagai tailing. Dengan bantuan
dengan menggunakan kecepatan pengendapan sebagai head motion, mineral berat yang tertahan akan
pembedanya. Semakin tinggi nilai specific gravity maka masuk ke underflow dan tertampung menjadi
pengendapan mineral akan semakin cepat terjadi. konsentrat.
Sebaliknya, nilai specific gravity yang rendah akan 2. Sluice Box
menyebabkan pengendapan mineral terjadi dengan lambat.
Berdasarkan gerakan fluida, terdapat tiga cara pemisahan
secara gravitasi yaitu:
1. Fluida tenang, pada proses ini terjadi pemisahan
mineral dengan memanfaatkan perbedaan
densitas. Contohnya adalah Dense Medium
Separation (DMS)
2. Gerak fluida horizontal, proses ini terjadi dengan
memanfaatkan gerakan horizontal pada fluida
sehingga mineral akan terdorong ke arah tertentu. Gambar 1.2 Sluice Box
Contohnya adalah sluice box, shaking table, dan Sluice box menggunakan prinsip kerja aliran
spiral concentrator. fluida tipis. Sluice box menggunakan umpan
3. Aliran fluida vertical, proses ini terjadi dengan kering yang dialiri air sehingga menjadi slurry
memanfaatkan aliran fluida dari arah vertical yang siap diumpankan. Kemiringan box dan
sehingga mineral dapat terpisah. Contohnya dorongan dari aliran air menyebabkan mineral
adalah jigging. mengalir dari permukaan tinggi ke rendah.
Terdapat beberapa alat yang digunakan pada praktikum Mineral berat akan cepat mengendap dan tertahan
tabling, diantaranya: di riffle sehingga akan menempel pada karpet di
1. Shaking Table bagian dasar lalu baru dilakukan proses cleaning
up atau proses pemberian air agar mineral dapat
jatuh ke dalam tempat penampung. Mineral yang
tingan akan terawa aliran air menuju penampung
tailing.
3. Log Washer
air, kemiringan table, laju pengumpanan, ukuran partikel, pemisahannya maksimal. Sebaliknya, untuk
dan ketinggian riffle. partikel kasar dapat diatur frekuensi head motion
lambat, kecepatan aliran air cepat, dan laju
Gaya-gaya yang bekerja pada shaking table diantaranya: pengumpanan dipercepat agar proses
a. Gaya Gravitasi pemisahannya maksimal.
Gaya gravitasi pada shaking table bekerja sehingga f. Ketinggian Riffle
material dengan massa dan specific gravity yang besar Jika riffle posisinya rendah maka mineral berharga
akan mudah mengendap. bisa masuk ke dalam tailing. Jika posisi riffle
b. Gaya Dorong Air terlalu tinggi maka mineral pengotor bisa masuk
Gaya dorong air membantu partikel ringan terdorong ke konsentrat.
sehingga mengikuti aliran air yang menyebabkan E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
partikel ringan tersebut terdorong dan tertampung di A. Shaking Table
riffle. 1. Apakah yang menjadi prinsip (dasar) kerja
c. Gaya Gesek “shaking table”.
Gaya gesek pada riffle dan partikel memungkinkan Prinsip kerjanya menggunakan aliran tipis yang
menyebabkan partikel yang tertahan di riffle
partikel berat untuk menahan gaya dorong air.
membentuk stratifikasi. Prinsip tersebut disebut
Faktor-faktor yang memengaruhi kerja shaking table sebagai sluicing effect.
diantaranya: 2. Berapa batas ukuran feed yang biasa digunakan
a. Frekuensi Head Motion untuk table.
Ukuran partikel yang dipisah disesuaikan dengan - Slime table untuk ukuran sekitar 10-80 μm
frekuensi head motionnya sehingga terbagi - Wet table untuk ukuran sekitar 80 μm – 1
menjadi partikel halus dan kasar. Frekuensi head mm
- Air table untuk ukuran sekitar 500 μm – 50
motion cepat lalu partikel dapat bergerak di riffle
mm
jika ukuran partikel nya halus. Kebalikannya, pada 3. Bagaimana hubungan antara slope dan size/s.g.
partikel kasar frekuensi head motionnya lambat Feed, juga antara stroke dan size/s.g. Feed.
sehingga tidak ada turbulensi dan stratifikasi Semakin besar ukuran dan density umpan maka
dengan skala besar di riffle. kemiringan table yang dibutuhkan untuk
b. Kecepatan Aliran Air memperbesar energi perpindahan mineral semakin
Kecepatan aliran air yang terlalu rendah besar dan stroke yang diberikan akan makin besar
juga untuk mempercepat perpindahan material
menyebabkan mineral ringan yang termasuk ke agar kapasitas meningkat.
tailing ikut mengendap dan masuk ke wadah 4. Faktor apakah yang mempengaruhi kapasitas dari
konsentrat. Untuk kecepatan air yang terlalu tinggi table.
akan menyebabkan mineral yang seharusnya - Faktor mineral (specific gravity, % solid,
menjadi konsentrat terbuang ke tailing. ukuran, bentuk, dan derajat liberasi)
c. Kemiringan Table - Faktor alat (frekuensi, amplitude, laju alir
air, tinggi riffle, dan kekasaran)
Jika kemiringan table terlalu landai maka mineral
- Faktor gaya (gaya dorong air, gaya
ringan akan mengendap dan masuk ke konsentrat. gravitasi, gaya gesek, dan gaya sentak)
Jika kemiringan table terlalu miring maka mineral 5. Dimana letak perbedaan antara “Wilfley table”
berharga akan masuk ke tailing karena aliran dan “Butchart table”.
airnya juga yang terlalu kencang. - Wilfley table berbentuk empat persegi
d. Laju Pengumpanan panjang dengan riffle yang berukuran
Laju pengumpanan yang lambat menyebabkan dari pendek ke panjang. Lalu
kemiringannya pun sering diubah.
waktu dan energi yang dibutuhkan lebih besar.
- Butchart table berbentuk head motion
Khusus mineral halus lajunya memang lambat hampir serupa dengan wilfley table
karena proses pengendapannya butuh waktu lama. namun riffle pada butchart table
Laju pengumpanan yang cepat menyebabkan membengkok ke atas sehingga memaksa
mineral mengendap dan menggumpal sehingga material agar naik dan membelok kea rah
proses pemisahan menjadi sulit. atas sebelum sampai ke tempat
e. Ukuran Partikel konsentrat.
6. Gaya apa yang bekerja pada partikel mineral yang
Ukuran partikel berhubungan dengan faktor-faktor menyebabkan terjadinya pemisahan mineral.
lainnya. Pada partikel halus bisa diatur frekuensi Gaya dorong aliran air, gaya gesekan antar
head motion cepat, kecepatan aliran air lambat, partikel, gaya gesek, dan alat dengan kemiringan
dan laju pengumpanan diperlambat agar proses dan bergoyang.
Laporan Modul 6, MG2213
Tabling
Fabian Renaldi (12520081) / Kelompok M / Rabu, 23-Maret-2022
Asisten: Fabian Arzak (12518057)
H. Lampiran