Drag Force
Drag force/ gaya hambat dalam system fluida adalah gaya yang
menghambat pergerakan sebuah benda padat melalui
sebuah fluida ( cairan atau gas). Bentuk gaya hambat yang paling umum
tersusun dari sejumlah gaya gesek, yang bertindak sejajar dengan
permukaan benda, plus gaya tekanan, yang bertindak dalam arah tegak lurus
dengan permukaan benda. Komponen tegak lurus terhadap arah pergerakan
ini dianggap sebagai gaya angkat. Dengan begitu gaya hambat berlawanan
dengan arah pergerakan benda.
Bouyant Force
Gaya apung, atau Buoyancy, adalah gaya ke atas yang dikerjakan oleh
fluida yang melawan berat dari benda yang direndam. Pada sebuah kolom
fluida, tekanan meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman sebagai
hasil dari akumulasi berat air di atasnya. Sehingga benda yang tenggelam ke
dalam fluida akan mengalami tekanan yang besar di dasar kolom fluida
dibandingkan dengan ketika berada di dekat permukaan. Perbedaan tekanan
ini merupakan gaya resultan yang cenderung mempercepat pergerakan
benda ke atas atau menjadikan percepatan ke bawah dari suatu benda
berkurang hingga nol dan mencapai kelajuan terminal. Besarnya gaya apung
sebanding dengan besarnya beda tekanan antara permukaan dan dasar
kolom, dan setara dengan berat fluida yang terpindahkan (displacement)
yang seharusnya mengisi ruang yang ditempati oleh benda. Sehingga benda
yang memiliki massa jenis lebih besar dari fluida akan tenggelam, dan
benda yang memiliki massa jenis lebih rendah dari fluida akan mengapung.
Gaya gravitasi
Gravitasi adalah gaya tarik yang terjadi antara partikel atau benda dengan
inti bumi, sehingga selalu mengarah ke bawah (inti bumi). Partikel dalam
fluida pun pasti memiliki kecenderungan mengarah ke bawah/ ke dasar
fluida karena gaya gravitasi
1
2
Jig Concentartor
Merupakan alat utama yang banyak dipakai dalam Gravity
Concentrator. Jigging merupakan metode pemisahan mineral berharga
dengan pengotornya dengan memanfaatkan berat jenis atau density dari
material yang akan diolah atau sebelum proses iron atau steel making.
Umpan yang diberikan berupa pulp akan disebar diatas pengayak atau
screen dimana diatasnya juga disebarkan mineral lain (bed). Bed
biasanya terletak diantara mineral berat dan mineral ringan sehingga
berat jenis bed merupakan factor yang penting
3
Gambar 3. Efek pH pada recoveru kalkopirit dan galena pada proses flotasi
atau presentasi mineral berharga yang ada dalam konsentrat dibanding dengan
mineral berharga dalam bijih. Nilai ini menunjukan efisiensi dari pemisahan.
Sedangkan grade adalah kandungan mineral berharga di dalam konsentrat.
Recovery berbanding terbalik dengan grade, dimana recovery tinggi, maka grade akan
menurun. Dalam arti apabila kadar mineral berharga yang diambil dari feed dan masuk
ke konsentrat semakin tinggi, maka kandungan mineral berharga dalam konsentrat
semakin rendah karena akan banyak pengotor yang ikut.
Konsentrat akan akan jatuh ke dalam 9 seri atau lebih hearths stacked di
dalam brick lined kolom silinder. Saat feed concentrate jatuh ke furnace,
6
pertama di keringkan dengan gas panas yang lewat ke hearth lalu dioksidasi
membentuk calcine. Reaksinya cenderung lama dan harus menggunakan
fuel untuk dapat bekerja
Fluidized Bed Roaster
Sinter Roasting
7
Selain itu, terdapat pula proses fire refining. Fire refining adalah proses
pemurnian yang dilakukan terhadap tembaha blister. Proses ini dilakukan dalam
rotary furnace, reverberatory furnace atau hearth furnace yang dapat di tilting.
Tahapan ini dilakukan dalam 2 tahap. Tahap satu adalah oksidasi selektif
terhadao sulfur dan elemen pengotor lainnya, dan tahap kedua adalah deoksidasi
untuk penurunan kandungan oksigen dalam tenbaga. Proses ini mampu
menghasilkan tembanga 99%
Pada literatur yang digunakan, yaitu leaching nikel laterit jenis limonit
dan saprolit yang berasal dari Pomalaa, Provinsi Sulawesi Tenggara. Proses
leaching dilakukan pada suasana asam dan kondisi atmosferis. Proses leaching
dapat dilakukan dengan menggunakan tekanan atmosfer atau dikenal dengan
sebutan atmospheric pressure acid leaching (APAL). Proses ini melibatkan
8
kontak antara bijih (ore) dengan larutan asam berkonsentrasi dan kemudian
terjadi proses pelarutan mineral secara parsial atau total. Pada tekanan atmosfer,
suhu operasi yang digunakan berada di bawah titik didih larutan slurry (biasanya
di bawah 100oC). Selama proses ini, penambahan reduktor/oksidator yang
sesuai, misalnya sulfur dioksida atau hidrogen peroksida, pada larutan slurry
dapat membantu proses leaching.
Proses leaching nikel laterit jenis limonit dapat menggunakan asam sitrat
sebagai leachant. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa proses leaching
berjalan dengan baik dan sesuai dengan teori. Nilai recovery nikel maksimum
yang mampu diperoleh sebesar 10,79% pada konsentrasi asam 0,1 M dan suhu
85oC. Penggunaan asam organik lain, seperti asam oksalat juga dapat dilakukan.
Langkah 5 : Proses difusi produk melalui lapisan film cair kembali ke badan
utama cairan
Model matematis beserta nilai tetapan yang terkait merupakan hal yang
penting untuk perancangan proses dalam skala operasi yang lebih besar. Pada
penelitian ini, model yang akan dievaluasi kevalidannya terhadap proses leaching
nikel laterit Pomalaa, yaitu model shrinking core.
Ada dua jenis reduksi senyawa logam, yaitu reduksi kimia dan reduksi
elektrolitik. Deret kereaktifan logam memberikan dasar dalam melakukan
pereduksian senyawa logam. Reduksi kimia umumnya cocok untuk logam-
logam berkereaktifan rendah, sedangkan metode elektrolitik dapat digunakan
untuk logam-logam pada umumnya.
Dibawah ini adalah sketsa tangki Pachuca dan peralatan pipa-nya yang
merupakan tangka agitasi leaching dengan tekanan udara. Tangki Pachuca
adalah silinder tinggi dengan dasar kerucut. Di tengah tangki diperbaiki tabung
pengangkat udara, yang dimulai sekitar 18 inci dari puncak bagian bawah,
memanjang hingga beberapa inci dari bagian atas tangki. Diameter tabung ini
sebanding dengan diameter tangki kira-kira 1 sampai 12. Pada Gambar dibawah,
AA adalah sisi tangki; BB adalah tabung pengangkat udara; CC, pipa yang
mengalirkan udara bertekanan ke bagian bawah tabung pengangkat udara; D,
12
sandaran kaki yang menahan pipa udara bertekanan di tengah tabung pengangkat
udara; EE, pipa udara tekan tambahan yang digunakan untuk mengirim udara
bertekanan di bagian bawah tangki, untuk menjaga agar bubur tetap teraduk saat
muatan diterima; FF, suatu sistem pipa yang memanjang secara radial dari
"kesibukan" berlubang atau distributor yang terpasang pada tabung pengangkat
udara, yang dihubungkan dengan pipa umpan yang berasal dari udara utama di
bagian atas tangki, di mana pipa umpan udara terkompresi atau larutan di bawah
tekanan dapat diubah menjadi bagian bawah tangki, untuk membantu agitasi
bubur saat tangki sedang diisi, atau, dalam hal pengepakan, untuk
mengembalikan pulp ke konsistensi fluida sehingga dapat dipindahkan melalui
tabung pengangkat udara.
1.Konveksi
Pergerakan elektrolit dalam skala yang besar dari larutan ruah ke lapisan
difusi. Proses ini dapat dilakukan dengan memberi pengadukan, pompaan
elektrolit atau injeksi udara
2.Difusi
3.Migrasi
Referensi
[9] https://www.911metallurgist.com/agitation-leaching-tanks/
[10] lib.ui.ac.id/file?file=digital/123412-R020826-Perpindahan%20massa-
Literatur.pdf
[11] http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-electrorefining/
[12] https://www.researchgate.net/figure/Technological-scheme-of-roasting-in-
fluidized-bed-1-fluid-bed-furnace-2-waste-heat_fig1_258397556
[13] https://www.britannica.com/science/mineral-chemical-compound/Classification-
of-minerals
16