Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH REAKTOR FLUIDIZED-BED

Oleh:
Kelompok 1

1. Aulia Khusnul K. (121170039)


2. Hesti Larasatiriyanti (121170055)
3. Nidhom Fikri (121180004)
4. Levina Pandu K. (121180006)
5. Siti Diyah Rahmawati (121180007)
6. Feila Sheila Nazira (121180016)
7. Doli Rizki Praja Rambe (121180026)

PROGAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2021
A. Definisi
Fluidized Bed Reaktor adalah adalah jenis reaktor kimia yang dapat digunakan
untuk mereaksikan bahan dalam keadaan banyak fasa. Reaktor jenis ini menggunakan
fluida (cairan atau gas) yang dialirkan melalui katalis padatan (biasanya berbentuk
butiranbutiran kecil) dengan kecepatan yang cukup sehingga katalis akan terolak
sedemikian rupa dan akhirnya katalis tersebut dapat dianalogikan sebagai fluida juga.
Proses ini, dinamakan fluidasi.
Fluidisasi adalah metode pengontakan butiran-butiran padat dengan fluida baik cair
maupun gas. Dengan metode ini diharapkan butiran-butiran padat memiliki sifat seperti
fluida dengan viskositas tinggi. Sebagai ilustrasi tinjau suatu kolom berisi sejumlah
partikel padat berbentuk bola. Pada laju alir yang cukup rendah butiran padat akan tetap
diam karena gas hanya mengalir melalui ruang antar partikel tanpa menyebabkan
perubahan susunan partikel tersebut. Keadaan yang demikian disebut unggun diam.
Kecepatan superficialterendah yang dibutuhkan untuk terjadinya fluidisasi disebut
Minimum Fluidization Velocity.
Konsep dasar dari suatu partikel unggun yang terfluidisasi dapat diilustrasikan
denganfenomena yang terjadi saat adanya perubahan laju alir gas seperti pada gambar
di bawah ini:

Gambar 1. Fenomena fluidisasi dengan variasi laju alir gas


Reaktor unggun terfluidisasi (Fluidized Bed Reactor (FBR)) adalah tipe peralatan
reaktor yang digunakan untuk membawa, mengeluarkan, dan menghasilkan berbagai
reaksi kimia temperatur. Pada reaktor jenis ini, suatu fluida (gas atau cairan) dilewatkan
melalui material padatan granular (biasanya sebuah katalis yang mungkin berbentuk
sebagai bola kecil) pada kecepatan yang cukup tinggi untuk mensuspensi padatan yang
menyebabkan perilakunya seolah-olah sebagai fluida. Proses ini disebut sebagai
fluidisasi yang memberikan banyak manfaat bagi FBR dan digunakan dalam banyak
aplikasi. Jenis reaktor unggun terfluidakan memiliki keunggulan dalam hal
pencampuran yang baik serta perpindahan massa dan panas yang baik pula.

Gambar 2. Diagram dasar dari Fluidized Bed Reactor (FBR)

B. Mekanisme Kerja Reaktor Fluidized Bed


Bahan substrat padat (bahan katalitik yang di atasnya terjadi reaksi spesies kimia)
dalam reaktor unggun terfluidisasi biasanya didukung oleh sebuah plat berpori, yang
dikenal sebagai distributor. Fluida kemudian dipaksa melalui distributor ke atas melalui
bahan padatan. Pada kecepatan aliran fluida yang rendah, zat padat bersifat tetap saat
cairan melewati rongga dalam materi. Ketika kecepatan fluida meningkat, reaktor akan
mencapai tahap di mana kekuatan cairan pada padatan cukup untuk menyeimbangkan
berat bahan padatan. Tahap ini dikenal sebagai awal fluidisasi dan terjadi pada
kecepatan minimum fluidisasi ini. Setelah kecepatan minimum ini terlampaui, isi dari
bed pada reaktor ini mulai mengembang dan berputar-putar di sekitarnya dan
kebanyakan seperti tangki berpengaduk atau sampai air mendidih. Reaktor akhirnya
menjadi bed terfluidisasi. Berbagai rezim aliran dapat diamati dalam reaktor ini,
tergantung pada jenis operasi dan sifat padatan itu sendiri. Mekanisme kerja fluidized
bed reactor adalah :
1. Reaktan dimasukkan dari bagian bawah reaktor
2. Sebagian kecil katalis disuspensikan oleh reaktan yang berwujud gas ke dalam
fluidized bed
3. Sebagian padatan kecil dari katalis dapat lepas dari atas reaktor
4. Padatan terlepas dari reaktor dipisahkan dengan menggunakan siklon untuk
membuang padatan
5. Kemudian gas tersebut digunakan kembali ke dalam reaktor

Gambar 3. Fluidized Bed Reactor

C. Katalis yang digunakan pada Reaktor Fluidized Bed


Fluidized Bed Reactor adalah reaktor katalitik yang menggunakan katalis padat
yang terfluidisasikan. Fluidized Bed Reactor menggunakan katalis yang bersifat
heterogen, katalis digunakan dengan jumlah yang cukup banyak dan kemudian partikel
katalis dialirkan dengan kecepatan yang cukup tinggi sehingga katalis dapat
dianalogikan seperti fluida (fluidisasi). Fluidisasi bertujuan agar pengadukan atau
pencampuran umpan dengan katalis berlangsung dalam tiap sudut reaktor.
Katalis pada Fluidized Bed Reactor berbentuk padatan, biasanya berbentuk seperti
pasir. Ukuran katalis pada Fluidized Bed Reactor biasanya berukuran sekitar 10-300
microns, dengan tujuan agar partikel katalis dapat mudah difluidisasikan. Apabila
ukuran katalis yang digunakan terlalu besar partikel akan sulit difluidisasikan
disebabkan massa katalis yang terlalu berat , sehingga katalis tidak dapat mengalir saat
umpan atau reaktan dialirkan.
Pemilihan tipe atau bentuk dan ukuran katalis yang keliru pada reactor berkatalis
padatan akan menyebabkan chanelling. Suatu kolom akan mengalami fluidiasasi
dengan baik bila bed yang ada dalam kolom tersebut tidak mengalami channeling.
Channeling adalah kondisi abnormal yang ditemui pada proses fluidisasi, yaitu
karakter aliran abnormal yang ditunjukkan dengan terbentuknya aliran kecil dari liquid
yang berada diantara tumpukan bed. Hal ini disebabkan karena aliran fluida yang
melewati tumpukan bed tersebut terlalu besar. Kondisi channeling pada reactor dan
regenerator fixed bed akan sulit untuk bisa kembali dari kondisi minimum fluidization
state ke fixed bed state meskipun aliran dari fluida telah dikurangi. Timbulnya
channeling pada suatu proses aplikasi fluidisasi sangat berpengaruh pada hasil reaksi
dan ketidak homogenan.

D. Kelebihan dan Kekurangan Reaktor Fluidized Bed


Reaktor FBR (Fluidized Bed Reactor) memliki kelebihan dan kekurangan pada
sistem pengoperasiannya atau pun pada cara kerja reaktor tersebut. Adapun kelebihan
dan kekurangannya adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan penggunaan FBR adalah:
a. Mode operasi (kedua fasa dapat dioperasikan secara kontinyu)
b. Suhu operasi lebih seragam (derajat turbulensi tinggi) sehingga mudah untuk
dikontrol.
c. Ukuran padatan lebih kecil sehingga tahanan difusi pori dalam padatan akan
lebih kecil
d. Luas permukaan yang besar sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat
e. Mampu memproses pada bahan baku berkualitas rendah
f. Dapat lebih mudah dalam pemindahan katalis
2. Kekurangan utama penggunaan FBR adalah :
a. Dapat menyebabkan erosi peralatan akibat adanya gesekan pada partikel
b. Membutuhkan alat tambahan (siklon)
c. Biaya operasi dan perawatan yang lebih tinggi
d. Membutuhkan energi yang besar karena pressure drop besar
e. Pola kontak yang kompleks menyebabkan operasi fluidisasi sulit di scale up
f. Ada efek ‘by passing’ sehingga kontak fluida-padatan tidak efisien
g. Tidak mempunyai fleksibilitas terhadap perubahan panas
E. Aplikasi Penggunaan Reaktor Fluidized Bed
1. Pembuatan LLDPE (Linear Low Density Polyethylene)
Salah satu produk polietilen adalah LLDPE (Linear Low Density
Polyethylene). Teknologi yang dapat dipakai dalam pembuatan LLDPE diantaranya
polimerisasi fase gas (gas-phase fluidized-bed polymerization). Proses ini memiliki
spesifikasi katalis tertentu yang membantu jalannya reaksi. Proses polimerisasi fase
gas pertama kali dibangun oleh Union Carbide pada tahun 1977, dan dipatenkan
dengan nama Unipol process. Teknologi ini juga dikembangkan oleh British
Petroleum Company. Teknologi ini hemat secara ekonomi, fleksibel, dan memiliki
kisaran yang luas dalam penggunaan katalis padat.

Gambar 4. Polimerisasi Fasa Gas


Proses Unipol menggunakan reaktor fluidized bed dengan bagian untuk
berlangsungnya reaksi berbentuk silinder, dan bagian yang mengembang untuk
menurunkan kecepatan gas sehingga memungkinkan entrained particles polymer
jatuh kembali ke dalam unggun (bed). Tinggi reaktor dapat mencapai 25 meter,
reaktor beroperasi pada tekanan 1,5-2,5Mpa (15-25 atm) dengan temperature 70
sampai 95oC.
Gas ethylene, comonomer (1-butene) dan hidrogen dimasukkan ke dalam
reaktor melaluiperforated distribution plate di bagian bawah reaktor yang
sebelumnya telah melewati tahapan pemurnian. Katalis diumpankan ke dalam
reactor10 melalui catalyst feeder yang terletak disamping reaktor. Katalis padat
yang digunakan adalah katalis TiCl4 digabungkan dengan Co-catalyst TEAL (Try
Ethyl Alumunium) sehingga membentuk katalis Ziegler-Natta. Partikel katalis
tinggal dalam reaktor selama 2.5 sampai 4 jam.Aliran Gas dari bawah dan katalis
dari samping akan membentuk fluidisasi, sehingga diharapkan akan terjadi reaksi
polimerisasi yang akan membentuk resin polyethylene. Pada saat start up digunakan
benih resin untuk membantu mempercepat proses polimerisasi, diharapkan dengan
adanya benih resin tersebut proses fluidisasi dapat berlangsung sempurna
Panas yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi ditransfer ke dalam Cycle Gas
Coolerdengan bantuan air pendingin untuk menjaga kestabilan temperature di
reaktor. Jika diperlukan, sebagian dari aliran Cycle Gas dibuang ke flare melalui
Product Purge Bin untuk menjaga kestabilan tekanan reaktor dapat juga
ditambahkan condensing agent untuk membantu transfer panas di Cooler.
Kecepatan Superficial Cycle Gas yang masuk ke dalam reaktor berkisar antara 0.68-
0.72 m/s, kecepatan ini dianggap dapat memfluidisasi resin dengan sempurna untuk
membantu mempercepat proses polimerisasi.Reaktor dilengkapi dengan dua sistem
pengeluaran produk yang dapat bekerja secara bergantian (Cross tie mode) dalam
keadaan normal. Cara kerjanya berdasarkan perbedaan ketinggian unggun di dalam
reaktor pada Control Set Reactor. Karena setiap terbentuk resin polyethylene baru,
akan memberikan perngaruh naiknya ketinggian unggun hingga ketinggian tertentu.
Setelah Level Set mendeteksi ketinggian tertentu yang telah ditetapkan dan
ketinggian tersebut telah mencapai delay time yang telah ditetapkan biasanya
selama 5 detik, maka terjadi pengeluaran produk secara otomatis. Jika Level Set
telah dicapai namundelay time belum terpenuhi maka pengeluaran produk tidak
akan terjadi. Resin polyethylene yang berupa powder (Ø= 500-900 μm, tergantung
tipe katalis yang digunakan) dikeluarkan dari reaktor menuju Pruduct Chamber
untuk selanjutnya ditranfer lagi ke Product Blow Tank (PBT), dari PBT di transfer
ke Pruduct Purge Bin (PPB). Keseluruhan sistem pengeluaran sistem kemudian
disebut Product Discharge System (PDS). Pada proses Unipol, reaktor polimerisasi
fluidized bed dioperasikan tanpa zona pengurangan kecepatan atau cyclone untuk
memisahkan partikel yang bagus dari gas, ternyata memiliki beberapa keuntungan.
Keuntungan yang pertama adalah pembentukan lembaran yang curam di dinding
atau kerak pada zona transisi dapat dihilangkan. Hasilnya akan mengurangi
shutdown pada reaktor. Keuntungan yang kedua adalah kedalaman dari area bed
polimerisasi dapat divariasikan sehingga output reaktor dapat ditingkatkan dengan
kondisi operasi yang bagus pula. Pada proses polimerisasi fase gas untuk teknologi
BP (British Petroleum), katalis Ziegler-Natta dan metallocene dimasukan dalam
reaktor fluidized-bed. Pengendalian terhadap sifat propertis produk, seperti titik
lebur dan densitas dilakukan oleh komposisi gas proses dan kondisi operasi. Reaktor
didesain agar terjadi mixing yang sempurna dan temperature yang seragam.
2. Gasifikasi Batubara
Di bidang teknik kimia, gasifikasi digunakan sebagai teknik untuk
mengkonversi bahan bakar padat menjadi gas. Gas yang dihasilkan pada gasifikasi
disebut gas produser yang kandungannya didominasi oleh gas CO, H 2, dan CH4.
Bahan bakar yang umum digunakan pada gasifikasi adalah bahan bakar padat, salah
satunya adalah batubara. Jika ditinjau dari produk yang dihasilkan, pengolahan
batubara dengan gasifikasi lebih menguntungkan dibandingkan pengolahan dengan
pembakaran langsung. Dengan teknik gasifikasi, produk pengolahan batubara lebih
bersifat fleksibel karena dapat diarahkan menjadi bahan bakar gas atau bahan baku
kimia yang tentunya memiliki nilai jual yang lebih tinggi

Gambar 5. Reaktor Gasifikasi Unggun Terfluidakan


Untuk melangsungkan gasifikasi diperlukan suatu suatu reaktor. Reaktor
tersebut dikenal dengan nama gasifier. Ketika gasifikasi dilangsungkan, terjadi
kontak antara bahan bakar dengan medium penggasifikasi di dalam gasifier. Kontak
antara bahan bakar dengan medium tersebut menentukan jenis gasifier yang
digunakan. Diantara jenis gasifier yang biasa digunakan adalah gasifier jenis
fluidized bed (reaktor gasifikasi unggun terfluidakan). Gasifikasi unggun
terfluidakan dioperasikan dengan cara memfluidisasi partikel bahan bakar dengan
gas pendorong yang berupa udara/oksigen, baik dicampur dengan kukus maupun
tidak dicampur. Gas pendorong tersebut memiliki dua fungsi, yaitu sebagai reaktan
dan sebagai medium fluidisasi. Pada gasifikasi unggun terfluidakan, gas pendorong
yang umum digunakan adalah udara. Pada gasifier jenis ini, udara dan bahan bakar
tercampur pada unggun yang terdiri dari padatan inert berupa pasir. Keberadaan
padatan inert tersebut sangat penting karena berfungsi sebagai medium penyimpan
panas.
Gasifikasi unggun terfluidakan dioperasikan pada temperature 800 – 1000 °C.
Temperatur operasi tersebut berada di bawah temperature leleh abu sehingga
penghilangan abu yang dihasilkan pada gasifikasi jenis ini lebih mudah. Hal inilah
yang menyebabkan gasifikasi unggun terfluidakan dapat digunakan pada
pengolahan bahan bakar dengan kandungan abu tinggi sehingga rentang penerapan
gasifikasi unggun terfluidakan lebih luas daripada gasifikasi jenis lainnya. Gasifier
unggun terfluidakan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan gasifier
jenis lainnya, yaitu:
a. Rentang penanganan jenis bahan bakar lebar.
b. Tingkat perpindahan panas dan massa bahan bakar tinggi.
c. Nilai pemanasan tinggi.
d. Kadar arang rendah

F. Reaksi dalam Fluidizied-Bed Reactor


 Rate law:
rA = - k Can
Dimana laju reaksi dan nilai k di bubble, cloud, dan emulsion berbeda-beda.
 Secara garis besar, neraca mol dalam FBR sesuai dengan persamaan berikut:
G. Pendekatan yang digunakan:
Reaktor Fluidized Bed merupakan Plug Flow Reaktor untuk reaksi heterogen.
Reaktor ini digunakan untuk reaktan yang memiliki fasa gas dan cair sedangkan
produknya berupa gas dan menggunakan katalis padat dimana katalis ini akan ikut
bergerak atau terfluidisasi.
Persamaan neraca massa pada reaktor fluidized bed ditinjau secara mikro atau
elemen volum (karena ada perbedaan komposisi, suhu, dan tekanan terhadap posisi).

Gambar. Elemen Volume


Komponen penyusun persamaan neraca massa
 Karena adanya aliran, kearah axial: 2πr ∆r uC
 Karena adanya difusi,
∂C
Arah radial: 2πr ∆z Dr ( ¿r
∂r
∂C
Arah axial: 2πr ∆r DL ( ¿z
∂r
 Reaksi kimia:
rpρB2πr ∆r ∆z

Keterangan:
u = kecepatan superficial dalam arah axial (jarak/waktu)
C = konsentrasi (mol/vol)
Dr = Der = Difusifitas kearah radial (luas/waktu)
Dz = Dez = Difusifitas kearah axial (luas/waktu)
rp = Laju reaksi kimia (Mol/(massa katalis.waktu))
ρB = Bulk densitas katalis
W = massa katalis
V = Volume katalis

 Neraca mol pada elemen volume (∆V)


Rin – Rout + Rgeneration = Racc
[Laju masuk karena aliran] – [Laju keluar karena aliran] + [Laju masuk
karena difusi] – [Laju keluar karena difusi] + [Laju generasi] = [Laju
akumulasi]

Melakukan penyederhanaan dengan membagi kedua ruas persamaan dengan:


2πr∆r∆z dan mengambil limit delta r, z, dan t mendekati nol( 0)
Untuk komponen A, persamaan tersebut berubah menjadi:

Pada keadaan (steady state)  akumulasi = 0, maka:

(1)

Jika difusi arah aksial dan radial diabaikan, maka persamaan (1) berubah
manjadi:

Jika u diasumsikan konstan sepanjang z, dan dimisalkan: Ac = luas


penampang reactor, maka:
Karena:
FA = u Ac CA
dFA = u Ac dCA
Stoikiometri:
FA = FA0(1-XA)
dFA = -FA0 dXA

Substitusi ke persamaan (3):


Maka:

Karena:
V = AcZ  dV = Ac dz

W = ρBV  dW = ρB dV

Substitusi ke pers. (5):

Sehingga didapatkan persamaan design seperti pada PFR


DAFTAR PUSTAKA

Khoyr, dkk. 2017. Fluidized Bed Rector. Universitas Jambi

Missen , R W., et al, 1999, Chemical Reaction Engineering and Kinetics.

Sofyan, Hadi. 2015. “Fluidized Bed Reaktor”. Diakses dari http://dokumen.tips/artikel-

reaktor.html pada 24 Juli 2021

Winaya. I Nyoman Suprapta, 2016, Teknik Fluidisasi, Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai