FLOTASI
M XI - 1
M XI - 2
Dalam pemisahan suatu mineral dengan cara flotasi agar pemisahan berjalan
dengan baik maka ada beberapa syarat agar operasi pemisahan mineral tersebut
berjalan ,syarat-syarat tersebut diantaranya :
1. Ada gelembung udara dalam cairan (0.5” – 1”)
2. Ukuran partikel harus halus dan disesuaikan dengan butiran mineral (48 –
50 #)
3. Derajat liberasi yang tinggi
4. Feed dalam bentuk pulp (lumpur)
5. Ada sudut kontak yang baik, yaitu sekitar 60° – 90°. Ini berarti usaha
adhesinya besar, sehingga udara dapat menempel pada permukaan
mineral, yang mengakibatkan mineral dapat mengapung. Sudut kontak
merupakan sudut yan dibentuk antara gelembung udara dengan mineral
pada suatu titik singgung. Sudut kontak mempengaruhi daya kontak antara
biji dengan gelembung udara. Untuk melepaskan gelembung dan mineral
dibutuhkan usaha adhesi.
6. pH Kritis. pH kritis ini merupakan pH larutan yang mempengaruhi
konsentrasi kolektor yang digunakan dalam pengapungan mineral.
Sedangkan Faktor- faktor yang mempengaruhi flotasi yaitu :
• Ukuran partikel.
Ukuran partikel yang besar membuat partikel tersebut cenderung untuk
mengendap, sehingga susah untuk terflotasi.
• pH larutan.
Partikel cenderung mengendap pada pH yang tinggi.
• Surfaktan.
Fungsi surfaktan adalah kolektor yang merupakan reagen yang memiliki
gugus polar dan gugus non polar sekaligus. Kolektor akan mengubah sifat
partikel dari hidrofil menjadi hidrofob.
• Bahan kimia lainnya, misalnya koagulan.
Penambahan koagulan dapat mengakibatkan ukuran partikel menjadi lebih
besar.
• Laju udara
Laju udara berfungsi sebagai pengikat partikel yang memiliki sifat
permukaan hidrofobik, persen padatan. Untuk flotasi pada partikel kasar,
dapat dilakukan dengan persen padatan yang besar demikian juga
M XI - 4
2. Metallurgical Belance
F. f = C . c + T .t…………………….……..….(11.5.2)
Keterangan:
F = Berat feed (gr)
f = kadar feed (%)
C= Berat Konsentrat (gr)
c = Kadar Konsentrat (%)
T = Berat Tailing (gr)
t = Kadar Tailing (%)
R = Recovery
K = Ratio Of Concentration
13 24 0 38 23 0
14 24 0 39 29 0
15 30 0 40 23 0
16 18 0 41 25 0
17 21 0 42 30 0
18 18 0 43 15 1
19 17 2 44 22 2
20 25 1 45 27 0
21 22 0 46 24 1
22 22 0 47 24 0
23 21 1 48 22 1
24 24 1 49 25 1
25 17 0 50 26 0
Sumber : Sumber: Kegiatan Praktikum PBG 2018, Kelompok 1.
= 97,87 %
n SiO2 x ρ SiO2
Kadar SiO2 = x 100%
(n SiO2 x ρ SiO2)+(n batubara x ρ batubara)
16 x 2.65
= x 100%
(16 x 2.65)+ (1219 x 1,6)
= 2,13%
2. Berat Konsentrat:
C B.b = 97,87 % x 59 gr
= 57,74 gr
C SiO2 = 59 gr – 57,7 gr
= 1,26 gr
3. Kadar Tailing:
T Total = 200 – 59 gr
= 141 gr
(Ff bb x f) – (C bb x c)
T Bb =
T
M XI - 9
= 57,74 %
6. Ratio of Concentration:
F
K =
C
200
=
59
= 3,38
Tabel 11.2
Tabel Perhitungan Kadar
Feed (F) Konsentrat (C) Tailing (T)
Mineral
Kadar Kadar Kadar
Berat (gr) Berat (gr) Berat (gr)
(%) (%) (%)
Batubara 100 50 57,74 97,87 42,74 29,96
200 59 141
Kuarsa 100 50 1,26 2,13 98,75 70,04
Sumber: Perhitungan Data Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2018
M XI - 10
11.8 Analisa
Flotasi adalah suatu proses pemisahan suatu zat dari zat lainnya pada
suatu cairan / larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan
dipisahkan, dimana zat yang bersifat hidrofilik tetap berada fasa air, sedangkan
zat yang bersifat hidrofobik akan terikat pada gelembung udara dan akan terbawa
ke permukaan larutan dan membentuk buih, sehingga dapat dipisahkan dari cairan
tersebut. Operasi pemisahannya dalam proses flotasi memanfaatkan perbedaan
sifat kimia-fisika permukaan mineral yang akan dipisah, sifat permukaan ini
didasarkan pada respon permukaan mineral ketika berada dalam air, sifat
permukaan tersebut hydrophobicity yang menunjukan kecenderungan permukaan
mineral untuk dibahasi oleh air. sifat permukaan tersebut hydrophobicity yang
menunjukan kecenderungan permukaan mineral untuk dibahasi oleh air. Dalam
pemisahan batubara dengan cara flotasi ini batubara harus dilakukan
penghalusan. Reagen kimia yang digunakan pada proses flotasi ini yaitu Kolektor
(Collector): suatu bahan kimia organik yang gunanya untuk merubah sifat
permukaan mineral yang tadinya senang air menjadi tidak suka air. Hal ini, bila
mineral yang senang air itu, mineral yang diinginkan. Contoh reagen yang
digunakan yaitu sabun atau Detergen.
11.9 Kesimpulan
Proses operasi pemisahan dengan menggunakan Metode Flotasi
dilakukan untuk memisahkan Batubara dari mineral pengotornya yaitu kuarsa.
didapatkan konsentrat sebesar 97,87 % berat konsentrat 57,74 gr. Dari proses
pemisahan yang telah dilakukan didapatkan nilai recovery yaitu 57,74 % dan
didapatkan nilai ratio of concentration sebesar 3,38.
M XI - 11
DAFTAR PUSTAKA
1. Alfiandihar.2012.“Flotasi”.Alfiandihartyanto.blogspot.com/pengolahan/flotasi1/
Diakses pada tanggal 19 Mei 2018 pukul 15.22 WIB.
3. Sandi.Zul.2014.“Flotasi”.Zulsandi.blogspot.com/flotasi/pengolahanbahangalian
Diakses pada tanggal 19 Mei 2018 pukul 17.20 WIB