BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Malakah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengolahan
Mineral, sekaligus membuat mahasiswa mengerti, dan memahami materi Pengolahan
Mineral tentang Flotasi yang nanti akan dibahas serta dipresentasikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Flotasi merupakan proses pemisahan satu mineral atau lebih dengan mineral lainnya
dengan metode pengapungan. Mengapungkan mineral tertentu dari mineral lainnya dengan
bantuan gelembung udara sampai ke permukaan air. Secara spesifik pemisahan ini disebut
flotasi buih (frots flotation).
Hidrofilik dan hidrofobik, secara bahasa hidro berarti air, filik berati suka dan fobik
berarti takut. Jadi hidrofilik adalah zat yang dapat dilarutkan dalam air. Sedangkan
hidrofobik adalah zat yang tidak dapat larut dalam air tapi larut dalam minyak, dalam proses
flotasi zat yang bersifat hidrofobik akan terikat pada gelembung udara dan terbawa ke
permukaan larutan dan membentuk buih sehingga dapat dipisahkan dari cairan tersebut.
Proses yang terjadi pada flotasi ini adalah gelembung udara dan partikel
hidrofobik bergabungdan kemudian mengapung untuk kemudian dipisahkan. Dalam
flotasi ini gelembung udara yang terbentuk lebih besar, oleh karena itu flotasi jenis
ini sering digunakan untuk pemisahan bahan-bahan tambang dan logam-logam besar
misalnya pada pemisahan logam Fe, Cu, Ni, dan Cr. Selain itu, biasa digunakan untuk
proses daur ulang kertas.
Pada flotasi ini gelembung udara yang dihasilkan lebih kecil (antara 70-90
mikron). Jenis flotasi ini sering digunakan pada proses water treatment yakni proses
pemisahan secara fisika yang menggunakan air dalam keadaan saturated untuk
kemudian memisahkan padatan yang terdapat dalam air. Padatan tersebut akan
diikat oleh gelembung udara dan akan mengambang di permukaan larutan
3
3. Spontaneous Flotation
Flotasi jenis ini terjadi secara spontan sesuai namanya, apabila massa jenis
dari zat/mineral lebih kecil dari massa jenis air maka secara langsung pemisahan
terjadi, dimana zat/mineral akan mengendap.
4. Vacuum Flotation
Pada jenis flotasi ini proses yang terjadi adalah pelarutan udara di dalam air
buangan pada tekanan atmosfer lalu divakumkan dengan tekanan yang lebih rendah
sehingga akan menurunkan kelarutan udara dalam air, udara akan keluar dari larutan
dalam bentuk gelembung-gelembung halus
Sebagai salah satu metode pemisahan flotasi memilik prinsip dan syarat agar bisa
dianggap layak digunakan. Berikut adalah bebarapa prinsip dan syarat flotasi.
- Prinsip Flotasi :
1. Penempelan (partikel) mineral pada gelembung udara.
2. Gelembung udara harus stabil.
3. Ada sifat float (mengapung) dan sink (mengendap).
- Syarat Flotasi :
1. Terdapat gelembung udara dalam cairan (0.5” - 1.0”).
2. Ukuran partikel harus halus dan sesuai dengan butir mineral (48# –
50#).
3. Derajat liberasi tinggi.
4. Feed berbentuk pulp (lumpur).
5. Memiliki sudut kontak yang baik sekitar 60o – 90o. Dengan sudut
yang baik maka usaha adhesinya pun besar, sehingga udara dapat
menempel pada permukaan mineral, jadi mineral dapat
mengapung. Sudut kontak sendiri merupakan sudut yang dibentuk
antara gelembung udara dengan mineral pada suatu titik singgung.
6. pH kritis. pH kritis merupakan pH larutan yang mempengaruhi
konsentrasi kolektor dalam pengapungan mineral.
4
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses kerja flotasi antara lain :
1. Ukuran Partikel
2. pH Larutan
3. Kolektor
5. Laju Udara
6. Modifier
7. Frother (Pembusa)
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan