A. Flotasi
Pengertian Flotasi
Flotasi adalah suatu pemisahan suatu zat dari zat lainnya pada suatu cairan/larutan
berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan dipisahkan, dimana zat yang bersifat
hidrofilik tetap berada pada fase air sedangkan zat yang bersifat hidrofobik akan terikat pada
gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan larutan dan membentuk buih yang kemudian
dapat dipisahkan dari cairan tersebut. Secara umum flotasi melibatkan 3 fase yaitu cair (sebagai
media), padat (partikel yang terkandung dalam cairan) dan gas (gelembung udara). Flotasi
dilakukan dalam media air sehingga terdapat tiga fase, yaitu:
a. Fase padat
b. Fase cair
c. Fase udara
Faktor yang mempengaruhi flotasi adalah ukuran partikel, pH larutan, surfaktan dan
bahan kimia yang lain, misalnya koagulan. Ukuran partikel yang besar membuat partikel
tersebut cenderung untuk mengendap sehingga susah untuk terflotasi. Sedangkan pH yang
tinggi partikel cenderung mengendap. Fungsi surfaktan adalah kolektor yang merupakan
reagen yang memiliki gugus polar dan gugus non polar sekaligus. Kolektor akan mengubah
sifat partikel dari hidrofil menjadi hidrofob. Sedangkan penambahan koagulan dapat
mengakibatkan ukuran partikel-partikel menjadi lebih besar. Faktor lain yang mempengaruhi
flotasi adalah laju udara yang berfungi sebagai pengikat partikel yang memiliki sifat
permukaan hidrofobik, persen padatan untuk flotasi pada partikel kasar dapat dilakukan dengan
persen padatan yang besar, demikian sebaliknya jika besar laju pengumpanan yang
berpengaruh terhadap kapasitas dan waktu tinggal. Laju udara pembilasan yang berfungsi
untuk mengalirkan konsentrat ke dalam lounder. Ketebalan lapisan buih dan ukuran gelembung
udara juga mempengaruhi flotasi.
Langkah-langkah flotasi
1. Liberasi, (analisis pendahuluan)
Agar mineral terliberasi maka perlu dilakukan crushing atau classifying. Analisis
pendahuluan dilakukan dengan menggunakan mikroskop sehinggan dapat dilihat
derajat liberasinya dan kadar dari mineral tersebut. Diupayakan dalam tahap ini
dilakukan juga desliming, sebab slime akan menggangu proses flotasi.
2. Conditioning
Membuat suatu pulp agar nantinya pulp tersebut dapat langsung dilakukan flotasi.
Preparsi ini sebaiknya disesuaikan dengan liberasi dalam proses basah, maka
conditioning juga harus dilakukan pada proses basah. Reagent yang berperan adalah
modifer, collector, dan frother.
3. Proses flotasi
Proses ini ditandai dengan masuknya gelembung udara ke dalam pulp
GAMBAR