Disusun oleh:
1. Afifa Nur Alya 19/453219/PTK/13165
2. Anisa Maulidia 19/453223/PTK/13169
2. Flotasi
Proses pemisahan antara slag dengan kandungan copper yang masih banyak
terkandung didalamnya. Tembaga dan tailing diperoleh dari bor tambang tembaga
dengan proses flotasi. Flotasi adalah metode pemisahan mineral berdasarkan sifat
permukaan. Proses flotasi juga bisa diartikan sebagai pemisahan satu atau lebih
mineral dari mineral lain. Mengapungkan mineral tertentu dari mineral lain
dengan bantuan gelembung udara ke permukaan air. Media pemisahannya adalah
gelembung air dan udara dengan memanfaatkan sifat kimia fisik permukaan
mineral. Sifat permukaan ini dibagi menjadi gidrofilik dan hidrofobik. Hidrofilik
adalah zat yang bisa larut dalam air. Sedangkan hidrofobisitas adalah zat yang
tidak larut dalam air tetapi larut dalam minyak pada proses flotasi zat yang
bersifat hidrofobik akan terikat pada gelembung udara lalu terbawa ke permukaan
larutan dan membentuk busa sehingga dapat dipisahkan dari cairan. Ketika
mineral berada di dalam air permukaan mineral akan merespon air sesuai dengan
sifat kimia-fisiknya. Mineral yang permukaannya tidak dibasahi air disebut
mineral hidrofobik atau mineral tidak suka air, sedangkan mineral yang
permukaannya dibasahi air disebut hidrofilik atau mineral seperti air.
Ukuran partikel merupakan pertimbangan penting untuk pemisahal mineral.
Ukuran umum dari pemisahan efisien dari proses konsentrasi menjelaskan basis
fisik untuk pemulihan. Pemisahan berat gaya digunakan untuk menolak sebagian
besar gangue karena proses yang relative murah. Namun kecil kemungkinan untuk
menghasilkan konsentrat bersih. Sehingga gravitasi seringkali dibutuhkan untuk
peningkatan lebih lanjut. Dalam proses flotasi perlu diketahui ciri-ciri yang perlu
diketahui antara lain :
- Froth stabilitas
- Elastisitas
- Ukuran froth
Pengapungan mineral bergantung pada :
- Sebuah tegangan permuukaan udara dengan air
- Tegangan permukaan mineral dengan air
- Tegangan permukaan mineral dengan udara ukuran partikel yang lebih besar
Ukuran partikel lebih besar awalnya meningkatkan laju konstanta flotasi
secara perlahan, tetapi setelah mencapai puncak dengan laju flotasi konstanta yang
menurun. Hal ini dikarenakan berkurangnya derajat pembebasan dari mineral
yang mengurangi kemampuan gelembung untuk mengangkat partikel yang kasar.
Proses flotasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu Directional Flotation dan Reverse
Flotation. Directional Flotation adalah proses pengapungan dimana mineral
berharga akan terangkat membentuk busa yang mengapung di permukaan pulp.
Sedangkan Reverse Flotation adalah proses flotasi yang mengapung mineral
pengotor (gangue). Secara umum proses flotasi melibatkan tiga jenis fase, yaitu
cair (sebagai media), padat (sebagai partikel mineral) dan gas (gelembung udara)
(Noorchayo, 2018).
Gambar 1 Proses Flotasi
∫ R dR−R =−k ∫ dt
0 ∞ 0
du
∫ u
=−kt
du
=−1 atau dR=−dR (4)
dR
ln u=−kt
Ln R∞ −R ⃒ R0 =−kt
R ∞−R
ln =−kt
R
R∞
=e−kt
R ∞−R
R ∞=R ∞ e−kt −R e−kt
R e−kt =R ∞ e−kt −R ∞
R∞
R= R ∞−
e−kt
R=RI(1-e−kt ¿ 1st Order (5)
Dari percobaan flotasi tembaga, didapat data presentasi pemulihan dan waktuu
dengan pemulihan maksimum 78,86% yang ditunjukkan olehh gambar 2.
Recovery VS Waktu
90
80
70
60
Recovery (%)
50
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
R ∞−R
Dari data hasil gambar 2, dibuat grafiik linier di sumbu y ln dan
R
sumbu x (waktu) mengikuti persamaan (2) dimana slope yang diperoleh
merupakan nilai tetapan konstanta kinetic, k (min-1)
5
4.5
f(x) = 0.45 x − 0.11
4
R² = 0.98
3.5
ln((Rmax/(Rmax-R))
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (menit)
Feed Copper
slag and
tailings
Ball mill
Flotation
batch
Tembaga Konsentrat
Separation
Gambar 5. Blok diagram flotasi tembaga
3.5 Perhitungan Desain Sel Flotasi
1. Penentuan waktu kontak
Menghitung recovery copper slag :
MassaCu hasil
R = x 100 %
MassaCuumpan
6,83 x 60 ton / jam
= =58,4 %
1,56 x 90 ton / jam
Densitas slurry :
100 x 100−x
= +
ρ slurry ρ solid ρ air
100 27 73
= +
ρ slurry 3,843 1
ρ slurry = 1,25 ton/m3
Akan tetapi, jika pulp di aerasi maka diasumsikan akan terdiri dari 15% udara +
85% slurry, sehingga volume actual pulp menjadi :
14,07 m 3 3
V= =16,55 m
0,85
Asumsi over desain sebesar 20% maka total colume tangki = 1,2 x 16,55 m3 =
19,86 m3
As = 1 – 9%, dipilih 1%
Diameter bubble =
ℜμ 1 x 0,01
Kecepatan terminal bubble = = =1,3125 cm/s
ρ Db 1 x 6,0848
DAFTAR PUSTAKA
Stanojlović, R. D., & Sokolović, J. M. (2014). A study of the optimal model of the
flotation kinetics of copper slag from copper mine BOR. Archives of Mining
Sciences, 59(3), 821–834. https://doi.org/10.2478/amsc-2014-0057
Brown, G. . (1978). Unit Operation. Tokyo: ohn Wiley and Sons Inc, New York
Modern Asia Edition
Gupta, Ashok, and Denis Yan. 2016. Mineral Processing Design and Operations
An Introduction. Second Edi. Perth Western Australia: Elsevier Ltd.
https://www.elsevier.com.