Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM PASCASARJANA TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UGM


Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta Telp. 0274 – 90217 Fax. 0274 – 6492170

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2019/2020

Mata Kuliah : Pyrometallurgy


Hari, Tanggal : Kamis, 14 Mei 2020
Batas akhir pengumpulan : Jumat 15 Mei 2020
jam 23.00 WIB
Sifat Ujian : Open book
Metode pengumpulan : Upload via ELISA

1. Berbagai upaya dilakukan perusahaan besi baja untuk mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggunakan biomass fuel untuk sintering process,
diantaranya dilaporkan oleh peneliti pada paper berikut:
a. Zandi, Mohammad, Maria Martinez-Pacheco, and Trevor AT Fray. "Biomass for iron ore
sintering." Minerals Engineering 23.14 (2010): 1139-1145.
b. Kawaguchi, Takazo, and Masaki Hara. "Utilization of biomass for iron ore sintering." ISIJ
international 53.9 (2013): 1599-1606.
Gambar disamping merupakan profil
suhu pada sintering process [Zandi et. al,
2010] dimana menunjukkan bahwa
penggunaan biomass akan menghasilkan
peak temperature yang lebih rendah
daripada coke. Hal ini akan
mempengaruhi strength yang dimiliki
produk sinter.
a. Jelaskan pengaruh strength
sinter pada operasi di blast
furnace?
b. Usulkan upaya Saudara untuk
menjaga agar sintering dengan
biomass fuel menghasilkan
produk yang sama kualitasnya
dengan coke fuel?

2. Sebuah perusahaan yang menjalankan mineral processing dengan metode pyrometallurgy


melaporkan jika produk metal yang dihasilkan masih mengandung oxida diatas nilai yang
dipersyaratkan dan juga slag formation yang lebih tinggi dari kondisi normal. Berdasarkan
mekanisme reaksi yang ada dalam blast furnace/reaktor reduksi:
a. Analisis penyebab kondisi tersebut dapat terjadi (jelaskan dengan mekanisme reaksi)?
b. Sebagai seorang process engineer, usulkan pendapat Saudara untuk mengatasi permasalahan
tersebut!

1
3. Terdapat data equilibrium untuk reduksi bijih besi sebagai berikut:

a. Berdasarkan data tersebut bandingkan kebutuhan karbon yang diperlukan untuk


memproduksi 1000 kg Fe (metal) melalui two step indirect reduction (via FeO) dan direct
reduction? Hitung pula parameter CO utilization factor untuk tiap mekanisme!
b. Berdasarkan hasil yang didapat dan pertimbangan lain, tentukan rekomendasi Saudara untuk
proses reduksi bijih besi tersebut berserta alasannya!

4. Untuk memenuhi kebutuhan baja nasional, PT. Krakatau Steel memproduksi pig iron pada
blast furnace dengan data umpan padatan sebagai berikut:

a. Umpan ore berupa pellet dan sinter b. Umpan Limestone dan dolominte

INPUT ORE Pellet Sinter Unit INPUT FLUX Limestone Dolomite Unit
Jumlah 2400 2400 tons/day Jumlah 375 375 tons/day
Fe2O3 86.0 66.0 % CaCO3 96.5 54.6 %
SiO2 9.0 8.5 % MgCO3 1.8 43.8 %
CaO 0.6 6.0 % Fe2O3 0.7 0.6 %
Al2O3 0.5 2.0 % Al2O3 0.5 0.5 %
FeO 0.4 14.0 % SiO2 0.5 0.5 %
MgO 0.4 1.0 %
MnO 0.25 0.75 %
P2O5 0.04 0.1 % c. Umpan coke
FeS 0.01 0.05 %
H2O 1.6 2.8 % INPUT Coke Unit
Jumlah 1875 tons/day
C 87.0 %
SiO2 3.5 %
Al2O3 2.5 %
FeS 1.5 %
CaO 0.4 %
MgO 0.1 %
H2O 5 %

Pada bagian bawah BF, dimasukkan blast (gas dan steam) melalui tuyeres sebanyak 5.85 x 106
m3/days (diukur pada 37oC dan 1 atm) dimana kandungan moisture content (uap air/steam) sebesar
30 g/m3.

2
Dengan kecepatan gas yang ada, sebagian solid particle yang berukuran kecil akan terambil sebagai
padatan debu (dust BF) dan terambil di dust catchers. Dust tersebut berjumlah 65 tons/day dengan
komposisi:

Fe2O3 C CaCO3 SiO2 MgCO3 Al2O3


Komposisi (%mass) 60 18.5 8.5 8 3.5 1.5

Adapun target operasi dari BF tersebut adalah komposisi produk pig iron sebagai berikut:

Pig Iron Kandungan


Fe 93.50% dari total pig iron
1⁄ 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑃
P 1
1⁄ 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑀𝑛
Mn 2
1⁄ 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑆𝑖
Si 7
1⁄ 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑆
S 10
C Sesuai mass balance

Dengan mengambil asumsi bahwa tidak ada Fe yang terikut dalam slag, hitunglah jumlah
dan komposisi dari pig iron, BF Slag dan top gas?

-end-

Anda mungkin juga menyukai