Anda di halaman 1dari 3

IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL

PEMBANGUNAN TAMBAK UDANG LUAS 120 HEKTAR


DI KECAMATAN JENU, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR

Afifa Nur Alya


UTS Analisis Resiko Lingkungan
Magister Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

ABSTRAK
Udang merupakan salah satu komoditi perikanan yang kaya akan gizi dan nutrisi
yang membuat permintaan udang cukup tinggi baik ekspor maupun impor.
Permintaan yang tinggi menjadi peluang usaha bagi beberapa masyarakat pesisir,
khususnya masyarakat Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Keberadaan suatu
usaha pasti akan menimbulkan suatu dampak, baik itu dampak terhadap lingkungan
ataupun dampak terhadap kondisi social ekonomi. Oleh karena itu perlu dilakukan
studi AMDAL untuk menekan sekecil mungkin dampak yang ditimbulkan sehingga
pembangunan dan operasi usaha dapat berkelanjutan.

PENDAHULUAN
Wilayah Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia,
luas perairan wilayah Indonesia tiga kali lebih luas dibandingkan luas daratan,
sehingga prospek usaha disektor perikanan sangat menjanjikan untuk
dikembangkan.
Sektor sumber daya perikanan tangkap yang besar memberikan peluang yang
bagus dalam social dan ekonomi bagi masyarakat. Bidang social dan ekonomi
menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan taraf ekonomi dan pembukaan
lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya masyarakat pesisir. Selain itu, untuk
bidang kesehatan, ikan merupakan sumber protein hewani yang kaya akan nutrisi
dan baik untuk asupan gizi manusia.
Udang merupakan salah satu dari beberapa sector sumber daya kelautan
dengan permintaan untuk dalam dan luar negri cukup tinggi dan termasuk salah satu
komoditas andalan ekspor. Produksi perikanan budidaya komoditi udang selama
beberapa tahun terakhir memiliki kecenderungan terus naik. Tabel data ekspor
udang dibawah menunkukkan dimana permintaan untuk ekspor udang di Indonesia
terus meningkat dan diprediksikan pada tahun 2024 permintaan ekspor udang akan
meningkat hingga 250% (Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2018).
Permintaan udang yang terus meningkat menjadi suatu peluang usaha
budidaya yang sangat diminati karena menjanjikan keuntungan baik begi pemilik
modal maupun masyarakat. Budidaya udang dalam skala pembenihan maupun
pembesaran sama-sama memiliki peluang yang bagus untuk dikembangkan sebagai
suatu wirausaha
Gambar 1. Volume dan nilai ekspor udang tahun 2015 – 2019
(Sumber: Kementrian Kelautan dan Perikanan, comtrade.un.ug, 2018)

Potensi masa depan yang baik dari budidaya udang membuat beberapa daerah
di bagian pesisir tertarik mengembangkan system budidaya udang, khususnya di
Kecamatan Jenu yang terletak di Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur. Dengan
adanya pembangunan usaha tambak udang tidak memungkiri akan timbulnya
dampak positif dan negatif terhadap lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu,
pelaku usaha perlu mengadakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL), sehingga dampak negative yang muncul dapat ditekan sekecil mungkin
dampak yang ditimbulkan sehingga pembangunan dan operasi usaha dapat
berkelanjutan.

RENCANA KEGIATAN
Rencana lokasi pembangunan tembak udang seluas 120 hektar adalah di Desa
Mentoso Kecamatan Jenu, seperti di sajikan pada Gambar 3. Rencana kegiatan
pembangunan tambak udang seluas 120 hektar meliputi 4 (empat) tahapan kegiatan
potensial yang menimbulkan dampak, yaitu :
1. Tahap Pra Konstruksi
- Sigi (survai)
- Pembebasan lahan
2. Tahap Konstruksi
- Mobilisasi alat dan bahan
- Pengerahan tenaga kerja
- Penyiapan lahan (Land clearing)
- Pembangunan kolam tambak
- Pembangunan fasilitas sarana dan prasarana pendukung
- Uji coba
3. Tahap Operasi
- Kegiatan pembenihan Udang
- Kegiatan pembesaran Udang
4. Tahap Pasca Operasi
- Rehabilitasi lahan
- Penanganan tenaga Kerja
- Penanganan limbah padat/cair

Fasilitas yang dibangun meliputi :


a. Kolam Aklamatisasi 4 – 8%
b. Kolam pembenihan 1% luasan
c. Kolam Transisi 10% luasan total
d. Kolam Produksi 80% luasan total
e. Kolam Permanen (dengan pintu) 1,5% luasan total
f. Kolam penumbuhan makanan 7% luasan total
g. Kolam IPAL
h. Bangunan sipil (jalan, pagar, rumah pompa, dll)
i. Fasilitas penunjang lainnya

IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL


Identifikasi dampak potensial disajikan pada Tabel 1, bagan alir proses
pelingkungan dampak penting hipotetik disajikan disajikan pada pada Gambar 2,
dan dampak kuantitatif (skoring) ditunjukkan pada Tabel 2.

PEMBAHASAN
Dari hasil identifikasi kegiatan pembangunan tambak udang seluas 120 hektar, ada
beberapa isu yang muncul dari adanya kegiatan pembangunan meliputi
a. Geofisik Kimia, yaitu penurunan kualitas udara, air permukaan (air laut) dan
gangguan pada flora dan biota air
b. Sosekbud dan kesehatan masyarakat, meliputi keresahan masyarakat dan
menurunnya kesehatan masyarakat akibat tercemarnya air permukaan karena
pembuangan limbah.

DAFTAR PUSTAKA
Huda, N. (2018) “Analisis Dampak Keberadaan Tambak Udang Intensif Terhadap
Kondisi Fisik Dan Sosial Ekonomi Pekerja Tambak Kecamatan Kwanyar
Kabupaten Bangkalan - Madura,” Swara Bhumi, 5(5), hal. 23–31.
katadata (2018) Volume dan Nilai Ekspor Udang 2015 - Juni 2019. Tersedia pada:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/16/target-naik-250-pada-
2024-berapa-nilai-dan-volume-ekspor-udang (Diakses: 4 April 2020).
Fidari et al. (2017) “Perencanaan Model Desain Kolam Tambak Intensif
Kabupaten Probolinggo,” Jurnal Teknik Pengairan, 8(2), hal. 252–261. doi:
10.21776/ub.pengairan.2017.008.02.11.

Anda mungkin juga menyukai