Disusun oleh:
1. Afifa Nur Alya 19/453219/PTK/13165
2. Anisa Maulidia 19/453223/PTK/13169
Penggerusan bijih
Pengenceran bijih
Conditioning
5 Step Flotasi
Pengendapan
Konsentrat akhir
Rougher 1
52⁰ C
pH 10 Scavanger 1
52⁰ C
Middle tails
pH 10
to mills
Rougher 3
52⁰ C
pH 10
Filter drum
91% solid Thickener
40% solid
Final Concentrate
E.1 Kolektor
Kolektor adalah reagen yang ditambahkan kedalam pulp untuk mengubah
permukaan mineral dari suka air (hidrofilik) menjadi partikel suka udara
(hidrofobik) dengan menyerap ion atau molekul pada permukaan mineral,
mengurangi kestabilan dari lapisan hidrat yang memisahkan permukaan mineral
dan gelembung udara sehingga permukaan mineral akan mampu menempel pada
gelembung udara. Reagen ini bekerja dengan memanfaatkan sifat kepolaran
permukaan partikel yang akan menyebabkan partikel tersebut mudah menempel ke
gelembung udara. Kolektor yang digunakan untuk pyrite adalah Xanthate. Reagen
ini bekerja dengan memanfaatkan sifat kepolaran permukaan partikel yang akan
menyebabkan partikel tersebut mudah menempel ke gelembung udara. Molekul
xanthate akan masuk ke permukaan Fe kemudian di adsorpsi pada permukaan pyrite
dengan ikatan dua atom xanthate S dengan atom Fe. Pada kolektor pH dijaga antara
3,5_4,5 dengan pengontrolan agar mencapai nilai selektivitas yang optimal
E.2 Frothers
Ketika permukaan partikel telah menjadi hidrofobik, partikel tersebut harus
mampu menempel pada gelembung udara yang diinjeksikan (aerasi). Namun
muncul masalah ketika gelembung – gelembung tersebut tidak stabil dan mudah
pecah akibat tumbukan dengan partikel padat, dinding sel dan gelembung lain. Oleh
karena itu perlu adanya penambahan material kedalam pulp yang dapat
menstabilkan gelembung udara. Material ini dikenal dengan frother. Frother adalah
senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan gelembung, sehingga dapat
menghasilkan dan menstabilkan gelembung agar tidak mudah pecah. Selain dari
kemampuan buih untuk membentuk buih, mereka memiliki peran penting lainnya
antara lain:
1. Menciptakan gelembung yang lebih halus, dimana dispersi udara dalam sel
flotasi juga meningkat.
2. Mengurangi penggabungan gelembung udara individu.
3. Mengurangi laju kenaikan gelembung dari zona pencampuran ke zona buih.
4. Meningkatkan kekuatan gelembung dan stabilitas buih.
Frother yang dipakai dalam proses flotasi untuk recovery emas-perak
adalah MIBC. Molekul frother biasanya teradsorpsi pada gelembung udara,
sehingga meningkatkan stabilitas Frothers Flotasi dari lapisan terhidrasi yang
mengelilingi gelembung. Kelompok hidrofilik dari buih teradsorpsi diarahkan ke
fase cair dan secara aktif berinteraksi dengan molekul air. Sehingga menyebabkan
peningkatan kekuatan mekanik selubung yang mengelilingi gelembung dan
mencegah kehancuran atau tabrakan dengan gelembung lain.
F. Sel Flotasi
Sel flotasi bijih emas yang mengandung pyrite ini dijelaskan menurut sel
flotasi Perusahaan Tambang Bacís di Durango, Mexico. Mesin flotasi dirancang
untuk memenuhi tiga fungsi secara efisien dan ekonomis, yaitu agitasi dan
pencampuran, penambahan udara bertekanan, dan pemisahan busa – busa
helembung udara untuk diambil mineral berharganya. Gambar sel flotasi Bacis
dapat ditunjukkan dalam Gambar F.1
Gambar F.1 Skema sel flotasi Bacis
Dari gambar diatas diketahui jenis sel flotasi yang digunakan untuk
merecovery emas-perak pada tambang Bacis adalah gabungan antara sel flotasi
mekanis dan kolom, desain baru dari sel flotasi ini diharapkan untuk memproduksi
konsentrat bermutu tinggi dan peningkatan perolehan logam mulia dapat direalisasi.
Sebagian besar sel flotasi mekanis berbentuk persegi panjang dengan
penampang melintang, sehingga kecepatan pengadukan oleh impeller dibatasi
terutama pada volume silinder, akibatnya beberapa pulp tetap berada pada “dead
zone” atau zona mati karna berada diluar zona aerasi atau tidak terkena efek
pengadukan. Lalu dipilih geometri sel “desain baru” yang berbentuk silinder untuk
mengoptimalkan volume pengadukan, selain itu jumlah bahan konstruksi juga
semakin ekonomis. Ada beberapa aspek desain terkait dengan sel flotasi mekanis,
yaitu tinggi kolom, suplai udara bertekanan karena berpengaruh pada kapasitas
recovery, dan keefektifan sistem sparging untuk menghasilkan gelembung udara
yang kecil.
Penggunaan wash water sprayer pada sel flotasi merupakan faktor penting
dalam sel flotasi kolom. Air akan mengalir turun melalui frother dan melewati
interface frother. Wash water menggantikan air yang terkontaminasi pada frother
dari pulp yang dapat mengurangi entraintment recovery pada partikel hidrofilik
halus.
Mekanisme kerja mesin flotasi Bacis yaitu pulp diinjeksikan kedalam
kolom, lalu impeller akan berputar untuk pencampuran pulp untuk mengaduk bubur
untuk menahan partikel dalam suspense, menyebarkan udara menjadi gelembung
halus, dan menyediakan ruang di kolom sel untuk interaksi gelembung dan partikel
hidrofobik jenis impeller yang digunakan yaitu tipe simple-marine yang konsumsi
dayanya lebih rendah disbanding dengan tipe turbin. Kemudian gelembung udara
dengan distribusi yang rendah diinjeksi bersama dengan frother untuk mengurangi
tegangan permukaan dan bercampur ditengah kolom. Penambahan frother
mengurangi kecendurungan gelembung kecil untuk menyatu, sehingga
mempengaruhi penurunan kecepatan naiknya buih. Daya apung emas ditingkatkan
menggunakan kolektor. Kolektor yang digunakan yaitu kolektor xanthate. Untuk
frother digunakan MIBC, kemudian sulfida (Pyrite) akan mengapung pada xanthate
dan frother. Frother MIBC pada pH 10 untuk mengoptimalkan penekanan pada
pyrite dan proses dapat dikendalikan pada suhu 52⁰ C.
Untuk suspensi padat yang seragam, 4 baffle ditempatkan secara simetris
(90°) dalam vessel. Selain itu, untuk meminimalkan konsumsi daya, baffle harus
memiliki lebar 1/12 (8,3%) dari diameter vessel. Dan offset dari dinding vessel
sama dengan 1/72 (1,4%) dari diameter vessel. Celah/gap antara dinding vessel dan
baffle dapat mencegah akumulasi padatan.
Variabel proses yang diamati dalam proses flotasi ini adalah ukuran partikel,
kecepatan impeller, ukuran gelembuh rata – rata dan laju alir udara.
Gambar F.2 menyajikan data recovery sebagai fungsi dari ukuran partikel
bijih. Terlihat bahwa ketika distribusi ukuran partikel bergeser ke ukuran yang lebih
kecil, perolehan emas dan perak akan meningkat.
Gambar F.2 Pengaruh diameter partikel pada recovery emas-perak
Gambar F.4 Pengaruh laju alir udara pada kecepatan impeller tertentu
Eshraghi, H., Rastad, E., & Motevali, K. (2010). Auriferous sulfides from Hired
gold mineralization, South Birjand, Lut block, Iran. Journal of Mineralogical
and Petrological Sciences, 105(4), 167–174.
https://doi.org/10.2465/jmps.070414b
Kouhestani, H., Rastad, E., & Omran, N. R. (2008). Auriferous Sulfides from the
Chah-Bagh Gold Occurrence , Muteh Mining District. 19(2), 125–136.
Parga, J. R., Valenzuela, J. L. dan Aguayo, S. (2009) “Bacís flotation cell for gold-
And silver-beard pyrite recovery,” Minerals and Metallurgical Processing,
26(1), hal. 25–29. doi: 10.1007/bf03403414.