Anda di halaman 1dari 6

PROSES PENGOLAHAN EMAS DENGAN SISTEM PERENDAMAN

Sistem Perendaman BAHAN Ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton FORMULA KIMIA 1. NaCn = 45 kg 2. H2O2 = 5 liter 3. NaOH/ caustic soda = 5 kg 4. Ag NO3 =100 gram 5. Epoxy = 1 liter 6. Lead Acetate = 0.25 liter (cair)/ 1 ons (serbuk) 7. Zinc foil = 15 kg 8. H2O (air) = 20.000 liter PROSES PERENDAMAN Perlakuan di Bak I (Bak Kimia) 1. NaCn dilarutkan dalam H2O (air) ukur pada PH 7 2. Tambahkan caustic soda (+ 3 kg) untuk mendapatkan PH 11-12 3. Tambahkan H2O2, Ag NO3, Epoxy diaduk hingga larut, dijaga pada PH 11-12 Perlakuan di Bak II (Bak Lumpur) 1. Ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton dimasukkan ke dalam bak 2. Larutan kimia dari Bak I disedot dengan pompa dan ditumpahkan/ dimasukkan ke Bak II untuk merendam lumpur ore selama 48 jam 3. Setelah itu, air/ larutan diturunkan seluruhnya ke Bak I dan diamkan selama 24 jam, dijaga pada PH 11-12. Apabila PH kurang

untuk menaikkannya ditambah costic soda secukupnya 4. Dipompa lagi ke Bak II, diamkan selama 2 jam lalu disirkulasi ke Bak I dengan melalui Bak Penyadapan/ Penangkapan yang diisi dengan Zinc foil untuk mengendapkan logam Au dan Ag (emas dan perak) dari larutan air kaya 5. Lakukan sirkulasi larutan/ air kaya sampai Zinc foil hancur seperti pasir selama 5 10 hari 6. Zinc foil koil yang sudah hancur kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam wadah untuk diperas dengan kain famatex 7. Untuk membersihkan hasil filtrasi dari zinc foil atau kotoran lain gunakan H2SO4 dan air panas 8. Setelah itu bakar filtrasi untuk mendapatkan bullion Proses pemisahan Emas dari konsentrat Cara memisahkan konsentrat yang di dalamnya ada kandungan Emas, Perak, Tembaga dll. Konsentrat ini wujudnya seperti pasir. Proses ini memakai 3 jenis furnace. (1) Smelting Furnace, (2) Slag cleaning Furnace, (3) Converting Furnace, lalu masuk ke pembentuk anoda Cu (diesbut anoda furnace) lalu dicetak bentuknya batangan anoda Cu. Proses pertama : (1) Smelting Furnace, konsetrat yang dihasilkan oleh temen kita di freeport akan dilebur, disini sudah ditambahkan flux SiO2 dan dihembus udara (biasanya udara bebas dengan kompresor diatur oksigennya 60%). Tujuannya untuk mengoksidasi unsur pengotor utama berupa Fe (oksidasi jadi FeO, Fe3O4) dan mulai kurangi sulfur dalam konsentrat (jadi SO2), lalu masuk furnace no (2) (2) Slag Cleaning, sesuai namanya disini leburan Cu (masih dibilang Matte) kerena Sulfur masih banyak akan dipisahkan dengan terak/slag yang terbentuk dari proses (1). disini pakai Electric arc furnace, jadi matte yang lebih berat akan dibawah lalu terak/slag

akan mengapung diatas sambil terus dipanaskan, disini metal/slag sudah terpisah. Lanjut ke proses (3) untuk menghilangkan Sulfur. (3) Converting Furnace, disini matte diblowing udara lagi ces + pakai flux batukapur (CaCO3), disini tujuan utamanya untuk mengoksidasi Sulfur, memakai kapur untuk menjaga komposisi slag (biar tidak kental, Fe3O4 solid tidak bisa diblowing). Setelah dari no.(3) Sulfur sudah low (0.8%) disebut cooper blister (bukan lagi matte). lalu dilanjut ke Furnace untuk cetak anoda Cu blister (sebab perlu elektrowining untuk tahap selanjutnya), dibeberapa proses ada tambahan proses pemurnian untuk dioksidasikan S sampai "light". Setelah dicetak jadi anoda, Cu anoda akan benar-benar dimurnikan (pengotor S, Au, Ag, Pt, Co, Ni) masih ada dan harus dielektrowining. Katodanya biasanya steel. Pakai larutan CuSulfat + Asam Sulfat + air, jangan lupa arus harus searah, disini metal akan dipisahkan dengan perbedaan sifat kemurniannya (berdasarkan nilai E nol-nya) makanya perlu memakai voltase DC yang tepat, biasanya Cu di (+)0.34V. Nah disini Cu di anode akan larut dilarutan lalu akan menempel di katoda (puritynya bisa mencapai 99%); nah disini baru dibagi antara Cu dan logam yang lebih mulia (Platina, Au, Ag). karena lebih mulia mereka tidak ikut larut, tetapi biasanya membentuk endapan (disebut slime), slime biasanya tidak ikut menempel di katoda (karena tidak larut). Selanjutnya slime ini yang harus diolah lagi. Slime harus dilebur lagi, lalu ++ flux lagi, borax biasanya untuk ikat pengotor. Setelah cair digunakan metode Klorifikasi, dimana akan dipisahkan antara pengotor dengan logam mulia AgCl, AuCl, dll. Bagaimana memisahkannya ?, masuk lagi ke elektrowining cell dimana tegangannya diatur untuk memisahkan logam mulia didalamnya, lalu dilebur lagi untuk mendapatkan purity sampai Au 99.99 %. Proses Pengolahan Emas dengan Sianida Sianidasi Emas (juga dikenal sebagai proses sianida atau proses

MacArthur-Forrest) adalah teknik metalurgi untuk mengekstraksi emas dari bijih kadar rendah dengan mengubah emas ke kompleks koordinasi yang larut dalam air. Ini adalah proses yang paling umum digunakan untuk ekstraksi emas. Produksi reagen untuk pengolahan mineral untuk memulihkan emas, tembaga, seng dan perak mewakili sekitar 13% dari konsumsi sianida secara global, dengan 87% sisa sianida yang digunakan dalam proses industri lainnya seperti plastik, perekat, dan pestisida. Karena sifat yang sangat beracun dari sianida, proses ini kontroversial dan penggunaannya dilarang di sejumlah negara dan wilayah. Pada tahun 1783 Carl Wilhelm Scheele menemukan bahwa emas dilarutkan dalam larutan mengandung air dari sianida. Ia sebelumnya menemukan garam sianida. Melalui karya Bagration (1844), Elsner (1846), dan Faraday (1847), dipastikan bahwa setiap atom emas membutuhkan dua sianida, yaitu stoikiometri senyawa larut. Sianida tidak diterapkan untuk ekstraksi bijih emas sampai 1887, ketika Proses MacArthur-Forrest dikembangkan di Glasgow, Skotlandia oleh John Stewart MacArthur, didanai oleh saudara Dr Robert dan Dr William Forrest. Pada tahun 1896 Bodlnder dikonfirmasi oksigen yang diperlukan, sesuatu yang diragukan oleh MacArthur, dan menemukan bahwa hidrogen peroksida dibentuk sebagai perantara. Reaksi kimia untuk pelepasan emas, "Persamaan Elsner", berikut: 4 Au + 8 NaCN + O2 + 2 H2O 4 Na [Au (CN) 2] + 4 NaOH Dalam proses redoks, oksigen menghilangkan empat elektron dari emas bersamaan dengan transfer proton (H +) dari air. Berikut cara kerja pengolahan Emas dengan Sianida : Cara Kerja 1. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga menjadi tepung (mesh + 200). 2. Bahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan

H2O (2/3 dari bahan). 3. Tambahkan Tohor (Kapur) hingga pH mencapai 10,2 10,5 dan kemudian tambahkan Nitrate (PbNO3) 0,05 %. 4. Tambahkan Sianid 0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga pH larutan (10 11) dengan (T = 85C). 5. Kemudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk hingga (t= 48h), kemudian di saring. 6. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi Bullion atau gunakan. (metode 1) 7. Metode Merill Crow (dengan penambahan Zink Anode / Zink Dass), saring lalu dimurnikan / dibakar hingga menjadi Bullion. (metode 2) 8. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan Asam (3 / 5 %), selama (t =30/45m), kemudian di bilas dengan H2O selama (t = 2j) pada (T = 80C 90C). 9. Lakukan proses Pretreatment dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan Soda (NaOH) 3 % selama (t =15 20m) pada (T = 90C 100C). 10. Lakukan proses Recycle Elution dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan Soda 3 % selama (t = 2.5 j) pada (T = 110C 120C). 11. Lakukan proses Water Elution dengan menggunakan larutan H2O pada (T = 110C 120C) selama (t = 1.45j). 12. Lakukan proses Cooling. 13. Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (V = 3) dan (A = 50) selama (t = 3.5j). (metode 3) PROSES PEMURNIAN (DARI BULLION) Dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu: 1. Metode Cepat Secara Hidrometallurgy yaitu dengan dilarutkan dalam larutan HNO3

kemudian tambahkan garam dapur untuk mengendapkan perak sedangkan emasnya tidak larut dalam larutan HNO3 selanjutnya saring aja dan dibakar. 2. Metode Lambat Secara Hidrometallurgy plus Electrometallurgy yaitu dengan menggunakan larutan H2SO4 dan masukkan plat Tembaga dalam larutan kemudian masukkan Bullion ke dalam larutan tersebut, maka akan terjadi proses Hidrolisis dimana Perak akan larut dan menempel pada plat Tembaga (menempel tidak begitu keras/mudah lepas) sedangkan emasnya tidak larut (tertinggal di dasar), lalu tinggal bakar aja masing - masing, jadi deh logam murni.

Anda mungkin juga menyukai