OLEH :
Perumusan Masalah
Kegunaan
1. Dapat meningkatkan taraf hidup petani garam.
2. Dapat membuka peluang kerja khusunya di Aceh Barat
3. Mengurangi arus impor di tingkat nasional
4. Menambah PAD (pendapatan asli daerah)
5. Memberikan khasanah IPTEKS bagi masyarakat
Metode Pelaksanaan
1. Identifikasi Masalah
Desa Kuala Bubon merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Samatiga,
Kabupaten Aceh Barat. pantai Kuala Bubon termasuk pantai yang ada di Kecamatan
Samatiga. Pantai yang terkena imbas tsunami paling dahsyat. Desa Lhok Bubon merupakan
salah satu desa yang memiliki pantai yang masih alami. Sehingga pemanfaatkan lahan yang
sudah degradasi pasca-stunami dimanfaatkan dengan program produksi garam rakyat
berbasis TUF Geomembrane dan dapat menambah penghasilan, ketrampilan serta
pengetahuan masyarakat.
2. Analisis Kebutuhan
Desa Kuala Bubon merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Samatiga,
Kabupaten Aceh Barat. Berada di lintas Kota Meulaboh Aceh Barat dan Banda Aceh, Ibukota
Provinsi Aceh. Daerah ini sebagai daerah yang terkena imbas stunami yang paling dahsyat,
yang merenggut banyak korban jiwa dan merusak lahan pertanian masyarakat sebagai
penghasilan setempat. Sehingga diharapkan melalui Program Desa Binaan, masyarakat
setempat dapat diberdayakan dengan kegiatan Produksi garam rakyat berbasis TUF
Geomembrane dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan penghasilan masyarakat
setempat.
3. Penyusunan Program;
4. Pelaksanaan Program
Tahap monitoring dilakukan agar proses keberlanjutan oleh Tim Pengelola dari
masyarakat tentunya masih membutuhkan pembimbingan dalam proses pelaksanaan
program. Dengan demikian tujuan dari tahap monitoring adalah sebagai berikut :
a. Melihat perkembangan program yang telah dilaksanakan.
b. Mengetahui kendala yang ada dalam proses pelaksanaan program.
c. Mencari solusi terhadap masalah yang ada, sehingga program Desa Binaan yang
dilaksanakan benar-benar efektif dan maksimal serta bersinergis
Lokakarya akan dilakukan pada bulan kelima pada pelaksanaan program, dengan
mengahadirkan mitra, pemerintah desa dan pihak kampus. Lokakarya ini akan membahas
hal-hal penting yang ditemui di lapangan seperti kendala dalam pelaksanaan program,dampak
keberhasilan program, keterlibatan mitra, keberlanjutan program berdasarkan kebutuhan
mitra, peluang pasar dan feedback/saran dari peserta program.
Rancangan Biaya
Tabel 2. Estimasi biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan PHBD
HARGA JUMLAH JUMLAH
NO NAMA BARANG SATUAN
SATUAN (Rp) (UNIT) HARGA (Rp)
Bahan Habis
A.
Pakai
Kontruksi
Produksi garam
Papan Keping Rp 75.000 5 Rp 375.000
Teknologi Ulir
Filter
Pipanisasi air Paket Rp 1.000.00 1 Rp 1.000.000
Wadah Filter Unit Rp 750.000 2 Rp 1.500.000
ijuk Kg Rp 50.000 1 Rp 50.00
zeolit Kg Rp 50.000 4 Rp 200.000
busa Unit Rp 20.000 4 Rp 80.000
arang batok kelapa Kg Rp 20.000 2 Rp 40.000
pasir Kg Rp 20.000 2 Rp 40.000
kerikil Kg Rp 20.000 2 Rp 40.000
Geomembrane
Terpal HDPE meter Rp 160.000 110 Rp 17.600.000
Broti 3x3 Batang Rp 140.000 12 Rp 1.680.000
Pipanisasi Paket Rp 1.000.000 1 Rp 1.000.000
geomembrane
Pemanenan
Karung Goni Karung Rp 5.000 50 Rp 250.000
Benang PE Gulungan Rp 50.000 2 Rp 100.000
B. Peralatan
Kontruksi
Produksi garam
Cangkul Unit Rp 90.000 10 Rp 900.000
Alat eksavator Unit Rp. 5.000.000 1 Rp. 5.000.000
tambak
Sekop Unit Rp 90.000 4 Rp 360.00
Arco Unit Rp 300.000 2 Rp 600.000
Meteran Unit Rp 100.000 1 Rp 100.000
Teknologi Ulir
Filter
Pompa Tambak 4 Unit Rp 5.500.000 1 Rp 5.500.000
Inch (PMP-014)
Kincir Air Unit Rp 4.500.000 1 Rp 4.500.000
Tambak
OLIMPIA
Pemanenan
Garpu Unit Rp 80.000 2 Rp 160.000
Ember Buah Rp 20.000 10 Rp 200.000
Gayung Buah Rp 15.000 5 Rp 75.000
sekop Unit Rp 100.000 4 Rp 400.000
C Perjalanan
-Lokal kali Rp. 20.000 30 Rp. 600.000
-Luar kota kali Rp. 450.000 4 Rp. 1.800.000
D Publikasi
Demikian biodataini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Bina Desa.
Kolam Ulir
Luas lahan kolam ulir sekitar 20% dari total luas lahan garam. Untuk mengalirkan air dari
kolam penampungan air muda ke kolam ulir digunakan pompa kincir angin. Air dikolam ulir
akan mengalir melewati pematang yang dibuat zig zag. Proses penuaan air di kolam ulir
berlangsung selama 4 hari, dengan ketinggian air 10 cm. Kepekatan ini akan cepat terjadi
pada kolam ulir karena air tersebut selalu bergerak atau mengalir perlahan lahan pada jarak
yang panjang.
Meja Kristal
Air tua selanjutnya dialirkan ke meja - meja kristal. Luas meja kristal yakni sekitar 65 % dari
luas lahan tambak. Didalam meja Kristal air tua diendapkan selama 5 - 10 hari dengan
kedalaman air 5 cm. Seiring dengan lamanya waktu air tua akan mengkristal menjadi Kristal
garam. Meja kristal ini dibuat dengan menggunakan Geomembrane. Teknologi ini digunakan
dalam upaya menghindari kontak langsung antara dasar meja kristalisasi (tanah) dengan air
laut dengan cara melapisi dasar meja kristalisasi dengan terpal plastik sehingga kualitas
garam yang dihasilkan bebas dari kotoran/tidak bercampur dengan tanah
Panen
Garam yang terbentuk di meja kristalisasi selama 5 hari selanjutnya dipanen dengan cara
dikerik menggunakan alat pengerik yang terbuat dari kayu. Garam hasil panen kemudian
dimasukkan kedalam karung dan selanjutnya diangkut ke gudang penyimpanan.
Metode produksi garam rakyat dengan TUF geomembrane
Meja Kristal
Lampiran 4. Denah Lokasi Bina Desa