Anda di halaman 1dari 7

M – III

DERAJAT LIBERASI

3.1 Tujuan Percobaan


Tujuan percobaan modul ini adalah untuk menentukan derajat kebebasan
dari mineral kuarsa (SiO2) dalam batuan dasit dengan berbagai fraksi ukuran.

3.2 Landasan Teori


Liberasi adalah proses untuk melepaskan mineral berharga dari mineral-
mineral pengotor atau mineral ikutannya (gangue minerals) yang terdapat
bersama-sama dalam satu butir atau bongkah, sehingga terlepas satu sama lain.
Sedangkan derajat liberasi adalah tingkat kebebasan butiran mineral tertentu
dalam satu fraksi ukuran.

Sumber :rismawandi,2012
Foto 3.1
Butiran Emas dan Mineral Gangue

Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bahwa derajat liberasi itu
ialah suatu nilai perbandingan antara mineral yang terbebaskan atau yang
terliberasikan dengan mineral yang sama secara keseluruhan. Dalam proses
pengolahan bahan galian parameter derajat liberasi itu ialah semakin besar nilai
derajat liberasinya, maka dapat diartikan bahwa proses pengolahan bahan galian
itu berjalan dengan baik sehingga hasilnya sempurna karena memiliki nilai derajat
liberasi yang besar.
Secara umum derajat liberasi adalah suatu proses pengolahan bahan
galian/mineral hasil penambangan guna memisahkan mineral berharga dari
mineral pengotornya yang kurang berharga, yang terdapatnya bersama-sama
(gangue mineral). Proses Pengolahan berlangsung secara mekanis tanpa
merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau hanya
sebagian dari sifat fisik saja yang berubah. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan :
1. Memperkecil ukuran bahan atau mineral-mineral tersebut, sehingga terjadi
liberasi sempurna dari partikel-partikel yang tidak sejenis satu sama lain.

Sumber :Rashford,2012
Foto 3.2
Proses Pengecilan Ukuran dan Penyeragaman
2. Memisahkan partikel-partikel yang tidak sama komposisi kimianya atau
berbeda sifat fisiknya. Pemisahan bahan galian ini harus bisa sesuai
dengan prosedur, dalam artian harus menggunakan alat-alat pemisah yang
sesuai dengan kondisi fisik maupun kondisi kimia bahan galian tersebut, ini
bertujuan agar konsentrat yang ingin dipisahkan dari tailing bahan galian
tersebut bisa terpisah secara sempurna dan bisa lebih optimal dalam
proses pemisahannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah
eksperimen terhadap bahan galian maupun alat-alat yang digunakan
dalam proses pemisahannya agar bisa lebih mengenal proses pengolahan
bahan galian dan bisa lebih mudah mengoperasikan alat-alat dalam
pengolahan bahan galian ke depannya.
Dari hasil pengayakan dilakukan analisa ukuran sehingga didapatkan hasil
bahwa pada ukuran butir yang paling kecil derajat liberasinya makin besar.
Dengan demikian berarti makin kecil ukuran butir makin sempurna material
terliberasi atau terbebaskan dari ikatan gangue mineral.
Selain itu dari hasil pengayakan yang dilakukan dengan dua ayakan akan
dapat dibandingkan satu sama lainnya sehingga dapat diketahui efisiensi
pengayakan yang paling baik.

Sumber : Rektiyandi,2012
Foto 3.3
Proses Pengayakan
Dari proses derajat liberasi dapat dianalisakan mineralnya terlebih dahulu
misalkan dari sifat fisiknya, dari sifat kimia dan lainnya adapun sifat mineral untuk
penentuan derajat liberasi yaitu :
1. Warna mineral
Warna mineral ini erat kaitannya dengan cara proses pengolahan
liberasinya baik itu secara hand sorting atau hand picking yaitu pemisahan
mineral yang dilakuka secara manual (olahan tangan) dan proses
pengolahannya berdasarkan alat, dari warnanya merupakan salah satu
parameter pendeskripsian mineral sebelum dilakukannya pengolahan.

Sumber : Rektiyandi,2012
Foto 3.4
Warna Mineral
2. Kekerasan atau Hardness
Sifat ini merupakan parameter yang akan menentukan kuat atau tidaknya
suatu mineral terhadap alat, kekerasan yang dimaksud ialah kekerasan
terhadap ikatan mineral utama dengan ikatan pengotornya.

Sumber : Rektiyandi,2012
Foto 3.5
Tingkat kekerasan Mineral
3. Spesific Grafity (SG)
Berkaitan dengan gravitasi terhadap sifat kemagnetan dari suatu mineral
(Magnetic Suceptibility)., Daya hantar listrik terhadap mineral (Magnetic
Separator Electro Conductivity), dan juga berkaitan dengan Electristatic
separation atau High Tension Separation.
Derajat liberasi adalah perbandingan antara jumlah berat mineral bebas
dan berat mineral yang sama seluruhnya (bebas dan terikat). Efisiensi yaitu
perbandingan antara undersize yang lolos dengan undersize yang seharusnya
lolos.
1. Besarnya nilai derajat liberasi (%) tiap suatu bahan galian dapat ditentukan
oleh jumlah butir bahan galian tersebut serta berat jenis dan volume suatu
bahan galian, akan tetapi berat jenis dan volume suatu bahan galian tidak
terlalu berpengaruh karena dalam proses pengaliannya akan dihapus atau
dihilangkan.
2. Nilai derajat liberasi suatu bahan galian berbanding lurus dengan nilai
bahan galian yang bebas dan berbanding terbalik dengan bahan galian
yang butirnya terikat.
3. Besarnya kadar suatu bahan galian dapat ditentukan oleh berat bahan
galian itu sendiri dan juga berat bahan galian lainnya.
Derajat liberasi dapat dihitung dari hasil bagi antara jumlah berat butiran
bebas sempurna dengan jumlah berat butiran bebas sempurna ditambah butiran
terikat dari mineral tertentu dalam satu fraksi ukuran tertentu dan dinyatakan dalam
persen (%). Perhitungan untuk menentukan derajat liberasi dapat dilihat dibawah
ini :
Volume Butir SiO2 Bebas
DLSiO2 = ×100%.............(1)
Volume Butir SiO2 Bebas + Volume Butir SiO2 Terikat

Atau bisa juga menggunakan rumus :


Volume Butir SiO2 Bebas
DLSiO2 = ×100%..........................................................(2)
Volume Butir SiO2 Total

3.3 Alat dan Bahan


3.3.1 Alat :
1. Mesin Screen
2. Screen (6, 8, 12, 14, 16, 18, 20, 35, 40, 70 mesh)
3. Timbangan
4. Sendok
5. Nampan
6. Kantong Plastik
7. Kaca pembesar/Mikroskop
8. Papan grain counting
3.3.2 Bahan :
Batu dasit

3.4 Prosedur Percobaan


1. Timbang batu Dasit.
2. Susun ayakan dengan ukuran 6, 8, 12, 14, 16, 18, 20, 35, 40, 70 mesh.
3. Masukkan dasit tersebut pada ayakan yang paling atas dan tutup.
4. Masukkan susunan ayakan tersebut pada mesin pengayak.
5. Hidupkan motor mesin pengayak dan lakukan pengayakan selama kurang
lebih 15 menit.
6. Taburkan secara merata pada papan grain counting yang berukutan 10 x
10 cm2.
7. Hitung jumlah butir kuarsa bebas dan terikat setiap kotak yang berukuran 1
x 1 cm2 dengan kaca pembesar atau ukuran 0,5 x 0,5 cm2 dengan
mikroskop, untuk tiap-tiap fraksi ukuran.
8. Hitung derajat liberasi kuarsa untuk masing-masing kotak
9. Hitung derajat liberasi rata-rata kuarsa untuk masing-masing fraksi ukuran.
10. Buatlah tabel perhitungan.

3.5 Rumus yang digunakan


Rumus yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah :
Volume Butir SiO2 Bebas
DLSiO2 = ×100%..............(1)
Volume Butir SiO2 Bebas + Volume Butir SiO2 Terikat

Atau dapat juga menggunakan rumus :


Volume Butir SiO2 Bebas
DLSiO2 = ×100%..........................................................(2)
Volume Butir SiO2 Total
DAFTAR PUSTAKA

1. Arman, 2012, “Derajat Liberasi”, Arman3214.blogspot.com/2012/10/derjat


liberasi.l Diakses pada tanggal 25 Februari 2018. Pukul 14.00
WIB.

2. Gaudin, A.M, 1939, ”Principles Of Mineral Dressing”.New York, London :


Mc Graw Hill Book Company, Inc

3. Zulkarnain.iman 2013,”Analisis Mineral Butir,Derajat Liberasi”


zulkarnain.com/analisismineralbutir,derajatliberasi./2013.Diakses
pada tanggal 25 Februari 2018 Pukul 16.32 WIB.

Anda mungkin juga menyukai