PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
VICO MALO MANGUNSONG
NIM D1101201001
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Kualitas bahan galian bauksit pada PT. Bumi Khatulistiwa Bauksit yang
berada di lokasi Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan
Barat, terbagi menjadi dua dimana, hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi geologi
suatu lokasi penambangan yang diantaranya adalah kualitas tinggi (high quality)
dan kualitas rendah (low quality). Untuk memasarkan produk tersebut, PT. Bumi
Khatulistiwa Bauksit harus memenuhi kriteria permintaan yang telah ditetapkan,
yaitu Moisture Content (MC) ≤ 15%, (Fe2O3) ≤ 14-17%, (SiO2) ≤ 10-12%, (R-
SiO2) ≤ 3-5% serta (Al2O3) ≥ 46-47%.
1. Latosol
Tanah yang terbentuk dari batuan asal
2. Andosol
Tanah mineral yang berasal bukan dari batuan asal biasanya dari abu
gunung api yang kaya akan Al+ dengan Gibbsite sebagai Aluminum.
3. Catena
Tanah yang ada bersama sama berkembang pada saat bersamaan dibawah
kondisi yang berbeda.
Keterangan :
Xt = Berat total campuran bauksit sesuai permintaan (Ton)
Kc = Kadar campuran bauksit sesuai permintaan (%)
K1 = Kadar bauksit 1 (%)
K2 = Kadar bauksit 2 (%)
X1 = Berat bauksit 1 (Ton)
X2 = Berat bauksit 2 (Ton)
Xn = Berat bauksit ke-n (Ton)
b. Metode Simplek
Menurut (Lestari, 2018) metode simplek adalah model matemtis yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah pengalokasian sumber yang
terbatas secara optimal yaitu keuntungan maksimal dengan biaya yang minimum
berdasarkan tiga variabel atau lebih.
Menurut (Ruminta, 2009) suatu teknik penyelesaian pemograman linier
secara iterasi. Metode simplek mencari suatu penyelesaian dasar yang feasiable
ke penyelesaian dasar feasible yang lainnya dilakukan secara berulang-ulang
sehingga akhirnya tercapai suatu penyelesaian optimum.
Handy A. Taha menyatakan bahwa metode simplek yang digunakan
untuk menyelesaikan program linier umum menghasilkan solusi terbaik.
Secara teoritis metode simpleks dapat dilakukan dengan persamaan (Edi
Syahputra, 2015):
Metode simpleks dikenal dengan dua variabel tambahan yaitu variabel
slack dan variabel surplus. Dimana persamaannya adalah :
𝑟
∑ ∝ℎ𝑗 𝑥𝑗 = 𝑏ℎ
𝑗=1
∑ ∝𝑘𝑗𝑋𝑗 ≥ 𝑏𝑘
𝑗=1
Maksimumkan Z = 𝑎1 𝑥1 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑥𝑚
Dengan kendala 𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝐶1𝑛 𝑥𝑛 + 𝑆1 = 𝑏1
…………………………………………..
…………………………………………..
C̅̅j ̅
X𝑗 X1 X2 X3 ….. Xr
𝐶1̅ ̅1
X a11 a12 a13 ….. a1r B1 R1
C̅2 ̅
X2 a21 a22 a23 ….. a1r B2 R2
C̅3 ̅3
X a31 a32 a33 ….. a1r B3 R3
….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..
C̅𝑚 ̅
Xm ….. ….. ….. ….. amr Bm Rm
Zj Z1 Z2 Z3 ….. Zr Z
Zj – Cj Z1 – C1 Z2 – C2 Z3 – C3 ….. Zr – Cr
Keterangan :
Cj : Koefisien fungsi objektif (fungsi tujuan)
Xj : Variabel ke-j
̅
Xj : Variabel X J yang masuk dalam basis
Z : ∑𝑚 ̅
𝑗=1 𝐶𝑗 𝑏𝑖
𝑎𝑖𝑘 > 0, lalu pilih p dengan Rp terkecil maka Xp keluar dari basis diganti Xk.
Perhitungan metode simpleks menggunakan notasi table adalah sebagai
berikut (Igor Gavia) :
Minimumkan 𝑍 = −𝛼1 𝑥1 − 𝛼2 𝑥2
Fungsi Kendala 𝛼11 𝑥1 + 𝛼12 𝑥2 + 𝛼13 𝑥3 = 𝑏1
𝛼21 𝑥1 + 𝛼22 𝑥2 + 𝛼23 𝑥4 = 𝑏2
𝛼31 𝑥1 + 𝛼32 𝑥2 + 𝛼33 𝑥5 = 𝑏3
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 , 𝑥5 ≥ 0…………(2.3)
Dengan persamaan linier diatas maka dapat dimasukkan ke dalam tabel
metode simplek, dimana tabelnya sebagai berikut :
Tabel 3.2 Metode Simplek dengan (Tablo)
Variabel 𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5 rhs
𝑧 −𝛼1 −𝛼2 0 0 0 0
Dalam notasi tablo ini terdapat beberapa tahap untuk menyelesaikan suatu
permasalahan secara maksimum atau minimum dimana dilakukan langkah
mencari kolom kunci dan baris kunci dengan iterasi yang dilakukan hingga nilai
pada tabel mencapai nilai solusi yang ditandai dengan variable nonbasic
semuanya positif sehingga perhitungan telah dianggap selesai dan solusi dapat
dilihat pada kolom table “rhs”.
2 Kandungan RSiO2 ≤ 4%
b. Axial Stockpilling
Lapisan material yang akan dicurahkan disusun secara longitudinal.
Pencurahan material dilakukan dengan menggeser posisi curahan lebih tinggi dan
menyimpang.
d. Chevron Stockpilling
Suatu cara blending dengan membentuk menurut garis bujur dari
penampang silang berbentuk segitiga dimana komponen-komponen berurutan
ditimbun samarata sepanjang poros tengah tumpukan.
Komposisi Kualitas
ROM
Tonase %Al2O3 %RSiO2 % SiO2
ROM 1
ROM 2
ROM 3
JUMLAH
𝑧 −𝛼1 −𝛼2 0 0 0 0
Nilai kunci
Baris Baru Baris Baru Baris Baru Baris Baru Baris Baru Baris Baru Baris Baru Baris Baru
sejajar
Z baru
Z lama – Z lama – Z lama – Z lama – Z lama – Z lama – Z lama –
Z lama – (Nilai
(Nilai kunci (Nilai kunci (Nilai kunci (Nilai kunci (Nilai kunci (Nilai kunci (Nilai kunci
Hasil kunci Sejajar x
Sejajar x Sejajar x Sejajar x Sejajar x Sejajar x Sejajar x Sejajar x
Baris Baru)
Baris Baru) Baris Baru) Baris Baru) Baris Baru) Baris Baru) Baris Baru) Baris Baru)
Pada iterasi selanjutnya adalah memasukan baris baru yang sudah dibuat
sebelumnya kedalam tabel simplek.
Tabel 3.6 Metode Simplek dengan (Tablo) iterasi kedua
Variabel 𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5 rhs
𝑧 −𝛼1 0 0 0 0 0
𝑥2 𝛼11 1 0 0 0 𝑏1
𝑥4 𝛼21 0 1 0 0 𝑏2
𝑥5 𝛼31 0 0 1 0 𝑏3
𝑧 0 0 0 0 0 0
𝑥2 1 0 0 0 0 𝑏1
𝑥4 0 1 0 0 0 𝑏2
𝑥5 0 0 1 0 0 𝑏3
Dari hasil iterasi pada tabel diatas nilai dari variable nonbasic semuanya
positif sehingga perhitungan simplek pada tablo telah selesai, nilai solusi
yang akan dicapai dapat dilihat kolom tabel “rhs”
∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑆= √
𝑛−1
Keterangan :
𝑆 = Standar Deviasi
𝑛 = ukuran sampel
𝑥𝑖 = nilai x ke-i
𝑋̅ = Rata-rata x
Studi Literatur
Pengamatan Awal
Pengumpulan Data
Data Sekunder
- Peta IUP PT Bumi Khatulistiwa
Bauksit
- Peta Geologi
- Peta Topografi
- Peta Kesampaian daerah
- Peta Lokasi ROM Stockpile
- Spesifikasi kadar bauksit ketetapan
perusahaan (Al2O3, RSiO2, dan
SiO2) (perlu dijelaskan)
- Hasil blending bauksit 3 ROM dari
perusahaan berupa :
- Kadar Al2O3
- Kadar RSiO2
- Kadar SiO2
A
Selesai
A
Selesai
Selesai