Anda di halaman 1dari 9

Flotasi

Flotasi
• Flotasi adalah pemisahan untuk bijih kompleks atau kadar rendah di mana
ukuran partikel rata-rata untuk liberasi terlalu kecil untuk pemisahan
gravitasi yang efisien atau di mana perbedaan gravitasi antara mineral
terlalu kecil.
• Flotasi: pemisahan satu mineral atau lebih dengan mineral lainnya melalui
pengapungan.
Mengapungkan mineral tertentu dari mineral lainnya dengan bantuan
gelembung udara sampai ke permukaan air. Secara spesifik pemisahan ini
disebut froth flotation, atau flotasi buih. Media pemisahannya adalah air
dan gelembung udara.
• Flotasi bergantung pada permukaan mineral berharga yang bersifat
hidrofobik, sedangkan permukaan mineral gangue bersifat hidrofilik.
Sudut kontak (contact angle)
• Sudut kontak (contact angle) adalah ukuran seberapa baik gelembung
udara menyebar atau membasahi permukaan padat.
• Sudut kontak yang rendah (< 90∘) menunjukkan permukaan hidrofilik,
sedangkan sudut >90 ∘ mewakili permukaan hidrofobik.
• Permukaan hidrofobik akan mendukung kontak dengan udara.
Reagen Flotasi
1. Kolektor: bahan kimia organik yang membuat permukaan menjadi hidrofobik sehingga
mineral bisa dikumpulkan dalam proses tersebut.
Contoh: Xanthate, Asam oleic, Thiokarbanilid
2. Frother: bahan kimia organik yang mengurangi tegangan permukaan air untuk
menstabilkan gelembung menjadi lapisan buih (froth) di bagian atas sel flotasi untuk
mempermudah penghilangan konsentrat.
Contoh: MIBC (Methyl Isobutyl Carbinol), Minyak pinus (kayu putih), Terpentin
3. Modifier: reagen kimia lain yang ditambahkan untuk mengatur lingkungan yang sesuai
dengan lingkungan flotasi sehingga selektifitas kolektor menjadi bertambah baik dan
dengan demikian dapat memperbaiki recovery (perolehan) proses flotasi.
Contoh: ZnSO4
Mekanisme Flotasi

Jika animasi tidak bergerak, kunjungi websiter ini: https://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-


mineral/pemisahan-secara-flotasi/mekanisme-pemisahan-mineral-dalam-sel-flotasi/
Faktor yang mempengaruhi Laju Flotasi
1. Kecepatan impeller
Semakin cepat impeller berputar, laju flotasi akan menurun.

2. Laju alir udara


Ketika volume udara meningkat, konstanta laju awalnya akan meningkat. Lama kelamaan,
semakin banyak udara masuk melalui impeller, udara ini dalam bentuk gelembung yang
lebih besar dan nilai konstanta laju tetap hampir tidak terpengaruh.

3. Ukuran partikel
Ukuran partikel yang besar membuat partikel tersebut cenderung untuk mengendap,
sehingga susah untuk terflotasi.
Faktor yang mempengaruhi Laju Flotasi
4. pH larutan
Partikel cenderung mengendap pada pH yang tinggi.

5. Surfaktan
Fungsi surfaktan adalah kolektor yang merupakan reagen yang memiliki
gugus polar dan gugus non polar sekaligus. Kolektor akan mengubah
sifat partikel dari hidrofil menjadi hidrofob.

6. Bahan kimia lainnya,misalnyakoagulan


Penambahan koagulan dapat mengakibatkan ukuran partikel menjadi
lebih besar.
Referensi
Gupta, A. and Yan, D.S., 2016, Mineral Processing Design and
Operations: An Introduction, Elsevier.
Wills, B.A. and Finch, J.A., 2015, Wills' Mineral Processing Technology:
An Introduction to the Practical Aspects of Ore Treatment and Mineral
Recovery, 8th edition, Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai