Anda di halaman 1dari 8

Laporan Modul III, (MTG 102)

Feeder,Classifier dan Uji Pengendapan

Bella Kania Penbritin (073001400017) / Kelompok 2 / Senin 5 Desember 2016

Asisten : Rifda Muthia Alviana (12512021)


Abstrak Praktikum Modul 3 Pengolahan Bahan Galian merupakan proses mengolah bahan galian yang bertujuan untuk menghasilkan
suatu produkta berharga (konsentrat). Praktikum kali ini membahas hal-hal terkait feeder, classifier dan uji pengendapan. Feeder
mempunyai peranan dalam proses pegolahan bahan galian sebagai pengumpan. Pengumpan dalam hal ini bertujuan untuk mengarahkan
dan mempersiapkan kondisi suatu material sebelum masuk ke pengolahan mineral selanjutnya. Selain itu juga dapat mengatur kecepatan
mineral dari tambang yang akan diproses agar tidak mengalami penumpukan. Classifier adalah metoda untuk memisahkan material bahan
galian berdasarkan berat jenis dan ukuran partikel. Sedangkan uji pengendapan dilakukan untuk mengelompokkan mineral dan menguji
pengolahan dengan menggunakan konsentrasi gravitasi.

A.Tinjauan Pustaka

Pengolahan mineral (mineral dressing) adalah pengolahan


mineral secara fisik. Tujuan dari pengolahan mineral adalah
meningkatkan kadar logam berharga dengan cara membuang
bagian-bagian dari bijih yang tidak diinginkan. Secara umum,
setelah proses mineral dressing akan dihasilkan tiga kategori
produk.
Konsentrat, dimana logam-logam berharga terkumpul
dan dengan demikian kadarnya menjadi tinggi.
Tailing, dimana bahan-bahan tidak berharga (bahan
ikutan, gangue mineral) terkumpul.
Middling, yang merupakan bahan pertengahan antara
konsentrat dan tailing.
Pengolahan bahan galian diawali dengan karakterisasi bijih,
untuk menentukan cara pengolahan bijih yang paling tepat.
Untuk memulai proses pengolahan, dilakukan kominusi, yaitu
pengecilan ukuran material, dimana terkadang dibutuhkan feeder
apabila proses pengumpanan yang diinginkan membutuhkan
aliran seragam dari bijih basah ataupun kering.
Feeder berfungsi sebagai regulator yang memiliki
VIBRATING
mekanisme penyeragaman aliran material.
Pengumpanan pada dasarnya adalah operasi penyampaian dalam
jarak yang relatif pendek dan digunakan apabila aliran umpan
tidak merata. Tipe-tipe desain feeder antara lain adalah
apron, belt, chain, roller, rotary, revolving disc, dan vibrating
feeder.

CHAIN

Setelah kominusi, tahap pengolahan berikutnya adalah


proses sizing (pemisahan berdasarkan ukuran), yang dibagi
menjadi proses ayakan dan klasifikasi. Klasifikasi adalah proses
pemisahan partikel berdasarkan kecepatan pengendapannya
dalam suatu media (udara atau air). Dalam proses klasifikasi,
digunakan alat yang bernama classifier. Produk dari proses tersebut, partikel akan masuk ke dalam bed dan menempel pada
klasifikasi ada 2, yaitu: permukaan bed dan terus mengalir ke bawah. Untuk partikel
- Produk yang berukuran kecil/halus, mengalir di bagian yang kasar akan keluar langsung ke bawah melalui underflow,
atas, disebut overflow untuk partikel yang halus akan terpental ke bagian atas bed
- Produk yang berukuran lebih besar/kasar mengalir di membentuk aliran sendiri dan akhirnya akan keluar melalui
bagian bawah (dasar), disebut underflow overflow. Hal-hal yang menguntungkan dan keburukan dalam
pengoperasian hydro cyclone.
Klasifikasi adalah proses pemisahan partikel
berdasarkan kecepatan pengendapannya dalam suatu media
(udara atau air). Klasifikasi dilakukan dalam suatu alat yang
disebut classifier.
Produk dari proses klasifikasi ada 2 (dua), yaitu :
Produk yang berukuran kecil/halus (slimes) mengalir di
bagian atas disebut overflow.
Produk yang berukuran lebih besar/kasar (sand)
mengendap di bagian bawah (dasar) disebut underflow.
Proses pemisahan dalam classifier dapat terjadi dalam tiga cara
(concept), yaitu :
1. Partition concept
2. Tapping concept
3. Rein concept

Hal ini dapat berlangsung apabila sejumlah partikel dengan


bermacam-macam ukuran jatuh bebas di dalam suatu media atau
fluida (udara atau air), maka setiap partikel akan menerima gaya
berat dan gaya gesek dari media. Pada saat kecepatan gerak
partikel menjadi rendah (tenang/laminer), ukuran partikel yang
besar-besar mengendap lebih dahulu, kemudian diikuti oleh
ukuran-ukuran yang lebih kecil, sedang yang terhalus (antara lain Pengendapan
slimes) akan tidak sempat mengendap. Uji Pengendapan adalah uji untuk mengetahui seberapa
Peralatan yang umum dipakai dalam proses klasifikasi adalah : cepat suatu partikel untuk mengendap. Gaya-gaya yang bekerja
1. Scrubber pada saat partikel mengendap adalah gaya gravitasi/gaya berat
2. Log washer partikel, gaya Arcchimedes dan gaya gesek. Pada saat partikel
3. Sloping tank classifier (rake, spiral & drag) mengendap, partikel awalnya memiliki kecepatan dan percepatan
4. Hydraulic bowl classifier akibat gravitasi. Namun, seiring bertambahnya kecepatan
5. Hydraulic clindrical tank classifier partikel, maka gaya gesek atau gaya hambat partikel tersebut
6. Hydraulic cone classifier makin besar. Akhirnya partikel akan mengalami suatu keadaan
7. Counter current classifier konstan yaitu dimana percepatannya adalah nol karena gaya
8. Pocket classifier gesek tersebut besarnya sama dengan gaya berat partikel dan
9. Hydrocyclone kecepetannya tidak akan bertambah. Kecepatan ini disebut
10. Air separator kecepatan terminal. Kecepatan terminal bervariasi secara
11. Solid bowl centrifuge langsung dengan rasio gaya hambat.
12. Elutriator Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang
terkandung dalam limbah cair oleh gaya gravitasi, pada
Hydrocylone umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses Koagulasi
Cara kerja dari alat ini adalah umpan ditembakkan ke dalam bed dan Flokulasi dimana tujuannya adalah untuk memperbesar
dengan membentuk sudut tertentu. Akibat dari penembakkan partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan dapat
tenggelam dalam waktu lebih singkat. Flokulan merupakan 290
senyawa yang digunakan untuk membentuk senyawa dari polutan 300
yang mudah mengendap dan atau senyawa yang mempunyai 310
ukuran yang lebih besar dengan suatu reaksi kimia. 320
330
B. Data Percobaan
340
Feeder 350
360
Massa ( gr )
Frekuensi 370
1 (detik 5-7) 2 (detik 12-14) 3 (detik 19-21)
380
10Hz 1 2.8 3.8
390
20Hz 25.4 91.25 34.4
400
410
Classifier 420
430
Berat (gram)
Ukuran 440
Feed Underflow Overflow
450
+50 37.37 30 7.37
460
-50 +100 333.73 270.5 63.23
470
-100 +150 115.47 70.91 44.56
480
-150 +200 169.08 40 129.08
490
-200 334.22 25.67 308.55
500
510
Uji Pengendapan 520
530
Ketinggian 1 ( cm )
Waktu ( s ) 540
Tanpa Floakulan Floakulan
550
10 28 21
560
20 22 15
570
30 19 14.5
y
40 13.5 11.5 10.86111111 11.11176471
50 11 11
60 9.5 10.5
Ketinggian 2 ( cm )
70 9.5 10.5
Tanpa Floakulan Floakulan
80 8.5 10
33 31
90 8.5 10
32.5 29
100 8.5 9.8
31 27
110 8 9.6
30.2 24
120 8 9.5
29.5 22
130 7 9.4
28.7 20.5
140 7 9.3
28.5 19.5
150 7 9.2
27 18
160 7 9.1
26.7 17.5
170 7 9
25.6 17
180 6.5
25 16.5
190
23.7 15.8
200
22.5 15.5
210
21.6 15
220
20.8 15
230
20 15
240
19.2
250
18.3
260
18
270
17.5
280

17.1 Metode 1 V=
16.7
16.5
Metode 2 V tot =
15.8
15.5 b. Classifier
15.3 Berat (gram) Ukur
15 Ukuran Underfl Overfl an (
Feed UF/F
14.7 ow ow mm )
14.4 37.3 0,802782 0,29
14.1 +50 7 30 7.37 981 7
13.9 - +10 333. 0,810535 0,14
13.6 50 0 73 270.5 63.23 463 9
-
13.3 0,614098 0,10
10 +15 115.
13.1 0 0 47 70.91 44.56 9 5
12.9 -
15 +20 169. 0,236574 0,07
12.8
0 0 08 40 129.08 403 4
12.7 -
12.4 20 334. 0,076805
12.4 0 22 25.67 308.55 697
12.3
12.1
12 Classifier
11.9 1
11.8 0.8
11.6
UF / F

0.6
11.5 0.4 y = 0.1895x + 0.1422
11.3 0.2
R = 0.8286
11.2 0
11.1 0.074 0.105 0.149 0.297
10.9 Ukuran ( mm )
10.85
10.8 y = 0,1895x + 0,1422
10.7 Jika nilai y=0.5,maka:
10.6
10.4 0,5 = 0,1895x + 0,1422
10.4 diperoleh X = 1,88813 mm
ukuran nya berada diantara 10-9 mesh
10.4
17.07631579 19.89375
c. Uji Pengendapan

A. Pengolahan Data Percobaan Kecepatan 1


Waktu ( s )
Tanpa Floakulan Floakulan
a. Feeder
10 2.8 2.1
Massa Massa 20 1.1 0.75
Wakt
Sampl Kecepatan 1 Sampl Kecepatan 2 30 0.633333333 0.483333333
u(s)
e1 e2 40 0.3375 0.2875
5 1 0.2 25.4 5.08
50 0.22 0.22
12 2.8 0.233333333 91.25 7.604166667
60 0.158333333 0.175
19 3.8 0.2 34.4 1.810526316
V =0.2111111 151.0 V1=4.3815643 70 0.135714286 0.15
1

36 7.6 11 5 27 80 0.10625 0.125


V =0.2111111
2 V2=4.1958333 90 0.094444444 0.111111111
1 33 100 0.085 0.098
110 0.072727273 0.087272727
Perhitungan kecepatan menggunakan dua metode yaitu : 120 0.066666667 0.079166667
130 0.053846154 0.072307692 1.033333333 0.9
140 0.05 0.066428571 0.755 0.6
150 0.046666667 0.061333333 0.59 0.44
160 0.04375 0.056875 0.478333333 0.341666667
170 0.041176471 0.052941176 0.407142857 0.278571429
180 0.036111111 0.3375 0.225
190 0.296666667 0.194444444
200 0.256 0.17
210 0.227272727 0.15
220 0.1975 0.131666667
230 0.173076923 0.119230769
240 0.154285714 0.107142857
250 0.138666667 0.1
260 0.125 0.09375
270 0.112941176
280 0.101666667
290 0.094736842
300 0.0875
310 0.081428571
320 0.075909091
330 0.07173913
340 0.065833333
350 0.062
360 0.058846154
370 0.055555556
380 0.0525
390 0.049655172
400 0.047
410 0.04483871
420 0.0425
430 0.04030303
440 0.038529412
450 0.036857143
460 0.035555556
470 0.034324324
480 0.032631579
490 0.031794872
500 0.03075
510 0.029512195
520 0.028571429
530 0.027674419
540 0.026818182
550 0.025777778
560 0.025
570 0.024042553
V 0.023333333
0.337862208 0.292721742
0.022653061
0.0218
Kecepatan 2 0.02127451
Tanpa Floakulan Floakulan 0.020769231
3.3 3.1 0.020188679
1.625 1.45 0.01962963
0.018909091 Pada grafik floakulan 1,nilai Y = 0.864
0.018571429 Pada grafik tanpa floakulan 2,nilai Y = 0.6725
0.018245614 Pada grafik floakulan 2,nilai Y = 1.5147
0.208297293 0.525092052
Kecepatan teoritik dengan Hukum Stokes
Tanpa Floakulan 1

Vt=(0.0105 ) mm 10 m/s ( 2,65 g/cm -


2 2 3

1 gr/cm )18 0,11310 g/cm


3 -3 3

Vt = 0.894 m/s

Regresi Kecepatan

Floakulan 1 %solid 1 %solid 2

tanpa tambah tanpa tambah


flukolan flukolan flukolan flukolan
0.628 0.64 0.532 0.713

D. Analisa Data Percobaan

Pada praktikum pengpolahan bahan galian,praktikan


melakukan percobaan modul 3 yang berjudul feeder,classifier
dan uji pengendapan.

Feeder
Tanpa Floakulan 2
Pada percobaan pertama yaitu feeder praktikan menggunakan
alat yang yaitu belt feeder. Kecepatan belt atau laju belt pada alat
belt feeder yang digunakan untuk percobaan adalah 10 hz dan 20
hz. Praktikan melakukan percobaan ini dengan kecepatan laju
alat belt feeder yang berbeda adalah untuk membandingkan hasil
akhirnya. Berdasarkan perolehan data pada kecepatan 10 hz di
waktu pertama yaitu (5-7 detik) berat sampel tertampung
sebanyak 1 gram , di waktu yang kedua (12-14 detik) didapat
berat sampel sebanyak 2,8 gram dan di waktu ketiga (19-21
detik) berat sampel sebanyak 3,8 gram. Berbeda pada perolehan
data pada laju belt feeder dengan kecepatan 20 hz yang didapat
waktu pertama yaitu (5-7 detik) berat sampel tertampung
sebanyak 25,4 gram , di waktu yang kedua (12-14 detik) didapat
Floakulan 2
berat sampel sebanyak 91,25 gram dan di waktu ketiga (19-21
detik) berat sampel sebanyak 34,4 gram. Dari perolehan data
tersebut menunjukan bahwa kecepatan laju dari alat belt feeder
mempengaruhi perolehan banyak atau tidaknya sampel yang
tertambung di feed box. Dari percobaan ini juga dapat diketahui
bahwa semakin cepat laju feeder maka akan semakin banyak
sampel yang tertampung di feed box karena laju belt feeder cepat
maka sampel yang tumpah ke feed box akan lebih banyak. Pada
percobaan ini didapat sampel yang tumpah paling banyak ke
feed box pada waktu ke 2 (12-14 detik) dengan kecepatan belt
feeder 20hz seberat 91,25 gram. Total sampel yang didapat pada
kecepatan belt feeder 10 hz adalah 7,6 gram dan pada kecepatan
Jika nilai x pada masing - masing persamaan dianggap belt feeder 20hz adalah 151,05 gram. Pada percobaan feeder alat
0,maka nilai Y = C yang digunakan harusnya tidak cuma belt feeder tetapi bisa juga
Pada grafik tanpa floakulan 1,nilai Y = 1.0874 digunakan undergate feeder, volumetric feeder, dick feeder,
rotary feeder, vibrating feeder, dll. Karena keterbatasan alat di G. Daftar Pustaka
laboratorium maka praktikan hanya memakai alat belt feeder ITB. 2016. Modul Praktikum Pengolahan Bahan
sebagai alat percobaan feeder. Galian. ITB:Bandung.
Kelly, Errol.G. 1982. Introduction to Mineral
Classifier Processing. A-Willey-Interscience Publication:
Canada.
Pada percobaan kedua yaitu classifier menggunakan alat
www.google.com
hydrocylcone. Prinsip kerja alat hydrocyclone adalah
memisahkan antara material halus dan kasar menggunakan media
cair atau fluida. Pada percobaan ini praktikan tidak
H. Lampiran
melakukannya langsung dikarenakan percobaan yang
membutuhkan waktu lama jadi praktikan hanya mengolah data Pertanyaan dan Tugas
yan sudah ada dari asisten. Dari pengolahan data pada grafik Feeder
classifier didapat nilai y = 0,1895x + 0,1422 dan R2 = 0,8286 . 1. Untuk apa gunanya feeder?
Jika nilai y = 0,5 maka 0,5 = 0,1895x + 0,1422 dan diperoleh x = Untuk memberikan laju aliran pengumpanan yang seragam
1,88893 jadi ukuran material yang digunakan adalah berada dalam waktu tertentu.
pada 10-9 mesh.
2. Ada berapa macam feeder yang ada di laboratorium yang
Uji Pengendapan
saudara ketahui?
Pada percobaan ketiga yaitu uji pengendapan menggunakan Ada 3. Undergate feeder, belt feeder, dan volumetric feeder.
alat tabung reaksi besar sebanyak 2 buah dan memakai bahan
floakulan. Penggunaan floakulan bertujuan untuk 3. Untuk umpan yang bagaimana diaphragma feeder diapakai?
membandingkan hasil akhir perolehan percobaan uji Umpan yang mengandung air sangat banyak.
pengendapan antara air+sampel tanpa floakulan dan yang
menggunakan floakulan. Dari pengolahan data didapat dari 4. Apa keburukannya apabila belt feeder dipakai untuk feeder
grafik perbandingan uji pengendapan dengan menggunakan yang kasar?
flokulan dan tanpa flokulan memberikan perbandingan yang Feed yang kasar akan menyebabkan gaya gesekan dan
sangat signifikan pada waktu pengendapannya. Dengan tumbukan semakin besar pada belt, sehingga belt akan cepat
menggunakan flokulan waktu yang diperlukan untuk mengendap rusak.
lebih cepat.
5. Alat pengontrol apa saja untuk mengatur rate of delivery laju
Selain itu gelas ukur yang diberi flokulan akan cepat pengumpan pada disc feeder?
mengendapkan pulp dan cairan bening yang tersisa di atasnya Pengatur daya atau energi motor penggerak.
terlihat lebih bening. Beda dengan gelas ukur yang tidak diberi
Classifier
flokulan, saat proses pengendapan sangat lama dan air bening
1. Classifier yang ada di laboratorium termasuk golongan
yang berada di atas pulp lebih keruh.
classifier yang mana? Apa ciri-cirinya?
Hydrocyclone, ciri-cirinya adalah memanfaatkan gaya
E. Kesimpulan
sentrifugal.
Feeder bekerja untuk memberikan umpan dengan laju
yang seragam pada alat pengolahan bahan galian.
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kapasitas dari
Classifier menggunakan alat hydrocyclone dengan classifier?
prinsip kerja untuk memisahkan material berdasarkan Kemiringan tangki, laju pengumpanan, dilusi, tinggi
berat jenis dan ukurannya dengan media air. bibir overflow, dan pengadukan.
Uji pengendapan dilakukan untuk mengetahui kecepatan
pengandapan. Kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh 3. Umpan yang bagaimanakah yang baik dikerjakan oleh
% solid, jenis flocculant, berat jenis, ukuran partikel, luas alat ini?
penampang. Umpan dengan ukuran butir relatif kasar dan persen
Pada percobaan classfiyer, menggunakan alat solid sekitar 60%, dan overflow yang dihasilkan
hydrocyclone diharapkan memiliki dilusi 9:1.
Dengan menggunakan flokulan waktu yang diperlukan
untuk mengendap lebih cepat. 4. Berikan gambaran tentang zone-zone pengendapan pada
Kecepatan laju alat belt feeder mempengaruhi banyaknya classifier ini!
sampel yang akan tertampung pada feed box
Alat yang digunakan untuk percobaan feeder adalah belt
feeder
Berat sampel yang digunakan pada percobaan feeder
adalah sebanyak 500gram
Kecepatan belt feeder yang dipakai saat percobaan
adalah 10 hz dan 20 hz
Berat sampel yang tertampung paling banyak pada
kecepatan belt feeder 20hz adalah 151,05 gram
5. Jelaskan prinsip pemisahan yang terjadi pada classifier?
Menggunakan gaya gravitasi atau gaya sentrifugal.
Material memiliki perbedaan ukuran dan berat
jenis, sehingga akan terjadi pemisahan karena perbedaan
kecepatan perpindahannya.

6. Mekanisme apa saja yang menyebabkan adanya


hindered settling dan free settling pada alat ini?
Free settling terjadi saat persen air dalam amterial lebih
banyak daripada padatan dan jumlahnya mendekati
jumlah pulp. Pada bijih yang terpisah sempurna, persen
solidnya kurang dari 15%.
Hindered settling terjadi apabila persen solid bijih lebih Percobaan Uji Pengendapan
dari 15%.

7. Berikan gambaran gaya-gaya yang bekerja pada


partikel-partikel sehingga terjadi pemisahan!
Gerakan spiral, adanya gaya sentrifugal dan arus
tambahan berupa arus Eddy dan arus short circuit

Pengukuran naiknya endapan saat percobaan Uji Pengendapan

Foto-foto Praktikum

Praktikan Kelompok 2 dan asisten

Anda mungkin juga menyukai