Kecepatan pengendapan tergantung pada ukuran, bentuk dan berat jenis partikel.
dalam classifying ini partikel kasar, berat dan berbentuk bulat akan mengendap lebih
cepat daripada partikel yang ringan dan berbentuk tidak teratur.
Berdasarkan media pemisahnya, classifying terdiri atas:
1. Sorting classifier menggunakan cairan kental
Pada sorting classifier, kondisi pengendapannya adalahhindered setting yaitu
pengendapan yang mengalami hambatan meskipun dalam media yang kental. Mineral
yang mempunyai berat jenis yang berat akan lebih dahulu mengendap jika dibandingkan
dengan mineral yang mempunyai berat jenis ringan. Contoh-contoh yang termasuk
dalam sorting classifier adalah Evan classifier, Fahrenwald sizer dan Hydrotator classifier.
2. Sizing classifier menggunkan cairan encer
Dalam sizing classifier diperlukan penambahan air disamping air yang telah ada
dalam suspensi. Sizing classifier ini menggunakan kondisi free settling yaitu
pengendapan dari material secara individu yang mengendap secara langsung/tanpa
hambatan dari material lain. Classifier dibagi menjai dua macam yaitu: settling
cone dan mechanical classifier.
3. Sizing classifier menggunakan udara.
Pada sizing classfier karena menggunakan udara maka classifier ini sering disebut
dengan pneumatic classifier. Kebanyakan penggunaan classifier ini adalah untuk
menghilangkan debu-debu dengan menggunakan hembusan udara yang dilengkapi
dengan alat pengumpul debu/kotoran.
Pemisahan partikel-partikel dalam alat ini dipengaruhi oleh:
Distribusi ukuran, bentuk butir, berat jenis, kelembaban dari partikel itu.
Sifat permukaan, besarnya gaya yang ditimbulkan dari alat yang digunakan.
Classifier dengan media udara ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
Berdasarkan gravitasi
Berdasarkan inersia (movement)
Kapasitas classifier dipengaruhi oleh:
Kemiringan alat
Kecepatan masuknya umpan
Dilution yaitu perbandingan antara air dengan solid
Kecepatan penggarukkan.
Classifier
June 25, 2014 in Uncategorized Leave a comment
Spiral Classifier
What is classification?
starting-point, where the cycle is repeated; the settled material is thus slowly
moved up the incline to the discharge. In the duplex type one set of rakes is
moving up, while the other set returns.
Spiral classifiers This classifier uses a continuously revolving spiral to move the
sands up the slope. They can be operated at steeper slopes than the rake
classifier, in which the sands tend to slip back when the rakes are removed.
Steeper slopes aid the drainage of sands, giving a cleaner, drier product.
Agitation in the pool is less than in the rake classifier which is important in
separations of very fine material.
B. Classifying
Kecepatan pengendapan tergantung pada ukuran, bentuk dan
berat jenis partikel. Dalam classifying ini partikel kasar, berat dan berbentuk
bulat akan mengendap lebih cepat daripada partikel yang ringan dan berbentuk
tidak teratur. Ukuran butir yang dapat dipisahkan 20# - 300#.
Kecepatan pengendapan pada classifying menurut hukum stoke :
keterangan :
g = 9,81 m/det2
D = diameter partikel
= densitas solid
= densitas fluida
= viscositas
Berdasarkan media pemisahnya, classifying dibagi menjadi :
1. Sorting Classifier menggunakan cairan kental
Pada sorting classifier, kondisi pengendapannya adalah hindered
settling yaitu pengendapan yang mengalami hambatan, Meskipun dalam media
yang kental mineral yang mempunyai berat jenis yang berat lebih dulu
b. Mechanical Classifier
Mekanisme pemisahan pada mechanical classifier menghasilkan
empat zone, yaitu :
- Zone A, merupakan zone yang pertamakali terbentuk dan lapisan ini
merupakan lapisan yang tidak aktif yang berfungsi untuk melindungi lapisan
dasar dari alat.
- Zone B, Merupakan zone bergerak, material-material yang ada
mengalami penggarukan dan ukurannya agak kasar yaitu berupa pasir yang
dikeluarkan sebagai underflow
- Zone C, merupakan quick sand yang berupa suspensi antara air dan solid
yang berbeda dalam keadaan agitasi dan mempunyai daya apung sehingga
seolah-olah merupakan suspensi yang mempunyai densitas yang sama. Zone ini
mempunyai volume tetap. Apabila ada partikel baru yang masuk dalam zone ini
yang mempunyai ukuran dan densitas yang sama maka partikel tersebut akan
mendesak partikel yang ada dalam zone C untuk mengendap, sehingga partikelpartikel dalam zone ini akan tetap.
- Zone D, merupaka zone yang selalu bergerak dengan arah horisontal.
Hal ini disebabkan karena adanya aliran media dan partikel ke arah tepi overflow
discharge yang mengalirkan partikel halus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan :
mempunyai gaya gravitasi yang besar pula, begitu pula sebaliknya. Selain itu
juga dipengaruhi oleh berat jenis dari partikel tersebut.
Dengan adanay udara yang disemprotkan maka butiran-butiran partikel
yang halus dan kasar akan terpisahkan. Partikel yang halus akan terlempar lebih
jauh dibandingkan partikel kasar.
b. Berdasarkan Inersia (movement)
Pada pemisahan berdasarkan inersia ini, partikel diberi gaya sehingga
material ini akan terdorong atau terlempar.
dimana :
C = kapasitas, ton solid/jam
A = luas penampang melintang, ft2
v = kecepatan, ft/menit
y = volume solid, %
a = konstanta, nilainya = 1,875
= berat jenis solid
dimana :
E = efisiensi
c = prosentase berat material dalam overflow yang lebih kecil dari mesh
of separation
f = prosentase berat material dalam umpan yang lebih kecil dari mesh of
separation
t = prosentase berat material dalam underflow yang lebih kecil dari mesh
of separation
atau dengan rumus lain :
dimana :
E = efisiensi
C = tonase overflow classifier
F = tonase feed classifier
c = prosentase berat material dalam overflow yang lebih kecil dari mesh
of separation
f = prosentase berat material dalam umpan yang lebih kecil dari mesh of
separation
Bijih yang masuk dalam proses pengolahan sebesar 5000 tpd (ton per
day), bila nosbah konsentrasi 10 : 1, serta tailingnya mengandung 20% solid,
hitunglah volume tailing yang masuk ke settling pond (kolam pengendapan).
Berat jenis bijih adalah 3 ton/m3 (dalam tailing). Hitung pula kecepatan terminal
partikel berdiameter 2 micron yang BJ = 2,8 gr/cc. Jika tailing dimasukkan dalam
kolam pengendapan, berapa luas kolam pengendapan.
Jawab :
dimana :
g = 9,81 m/det2
D = diameter partikel
= densitas solid (2,8 gr/cc)
= densitas fluida
= viscositas (1 centipoise = 0,01), 1000 centipoise = 1 kg/m det
Sketsa Alat
Feeder
Macam macam feeder :
1. Apron feeder
Jumlah pemasukan material (kapasitas muatan) dikontrol oleh
peningkatan dan penurunan gerbang (gate) atau dengan merubah kecepatan
feeder.
Gambar:
2. Chain feeders
Chain feeders digunakan untuk memasukkan umpan ke dalam jaw
crusher. Alat ini terdiri dari sebuah bin kecil dengan bagian depan yang terhalang
oleh sebuah heavy chain. Jumlah muatan dikontrol oleh kecepatan chain yang
berbeda-beda.
Classifier
Macam-macam classifier:
1. Akins classifier
Akin classifier merupakan jenis classifier yang memilki kemiringan dimana
proses agitasi pulp di jaga oleh satu atau lebih spiral yang terletak sejajar.
Gambar:
2. Pneumatic classifiers
Pneumatic classifiers menggunakan medium yang memiliki kekentalan
lima puluh hingga seratus kali lebih besar dari air. Settling velocity dari
pneumatic classifier kira-kira 100 kali lebih besar dari water classifier.
Gambar: