TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasir
Pasir adalah butiran yang terbuat dari kandungan silikon dioksida serta
berasal dari batuan kapur untuk digunakan menjadi salah satu jenis bahan
baku bangunan paling penting yang harus ada dalam setiap proses
semen dan bahan utama pembuatan batako. Material pasir berbentuk butiran
beberapa jenis pasir. Jenis yang berbeda inilah yang menjadikan butiran
hingga fungsi pasir berbeda. Misalnya pasir dengan butiran yang lebih kasar
memiliki fungsi ayng berbeda dari pada pasir dengan butiran lebih halus.
maka diperlukan proses pengayakan pasir. Pasir adalah agregat butiran yang
berukuran mulai dari 0,5 sampai 2 mm (standard SNI). Oleh karena itu
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa bentuk dan fungsi pasir
1. Pasir Beton
Pasir beton mempunyai ciri-ciri warna lebih gelap, ada yang berwarna
abu-abu hinga kehitaman. Pasir ini mempunyai tingkat kehalusan yang tinggi
2. Pasir Pasang
Pasir pasang adalah pasir yang lebih halus dari pasir beton ciri cirinya
apabila dikepal dia akan menggumpal tidak kembali lagi ke semula. Pasir
pasang biasanya dipakai untuk campuran pasir beton agar tidak terlalu kasar
sehingga bisa dipakai untuk plesteran dinding. 3. Pasir Merah Pasir merah
mempunyai ciri-ciri berwarna merah atau keoranyean. Pasir ini kerap kali
3. Pasir Elod
Pasir ini mempunyai ciri berwarna gelap dan memiliki butiran yang kecil dan
halus.
Sumber: https://www.99.co/blog/indonesia/fungsi-dan-jenis-jenis-pasir/
4. Pasir Sungai
Pasir sungai adalah jenis pasir yang memiliki ukuran butiran yang tidak
terlalu besar maupun kecil. Pasir sungai diambil dari sungai yang berasal dari
gigisan dari batuan sungai. Pasir ini digunakan untuk campuran pengecoran
Sumber: https://jabar.antaranews.com/berita/68821/penambang-pasir-
sungai
bangunan mulai dari struktur paling bawah hingga paling atas dalam
bangunan. Baik sebagai pasir urug, adukan hingga campuran beton. Namun
sebelumnya pasir dipisahkan dari batu kerikil untuk mendapatkan pasir halus
butiran pasir halus yang seragam agar tidak ada udara atau ruang yang
seperti:
urug bawah lantai, pasir urug dibawah pemasangan paving block dan lain
lain.
batu kali, pemasangan dinding bata dan keramik dinding, spesi untuk
tidak bertulang, bisa ditemukan dalam struktur pondasi beton bertulang, sloof,
lantai, kolom , plat lantai, cor dak, ring balok dan lain sebagainya. Selain itu
seperti pembuatan paving block, pot bunga bahan dasar semen, campuran
pasir halus dan kasar dalam satu kali siklus kerja. Para pengusaha industri
yang membutuhkan pasir sebagai bahan dasar akan sangat terbantu jika
dikerjakan oleh satu orang operator. Namun hingga saat ini pekerjaan
dari dua operator pengayak dan satu operator pengarah pasir. Metode ini
menggunakan balok kayu persegi panjang yang di beri mesh. Proses ini
Material pasir halus dan kerikil yang telah diayak masih harus dipindahkan
maju seperti sekarang ini, pekerjaan manusia sudah dibantu oleh kemajuan
secara otomatis. Faktanya pekerjaan lebih hemat biaya, efektif kerja dan
efisien waktu. Oleh karena itu, sudah banyak mesin pengayak pasir otomatis
pembaruan atau inovasi mulai dari sistem kerja sampai desain mesin. Berikut
sistem vibration. Pengayak masih belum optimal karena pasir bisa tumpah
atau jatuh ke samping saat mesin berjalan. Pengambilan juga masih sulit
dengan mesin pengayak pasir sistem rotary horizontal model tabung. Pasir
dengan material kerikil. Saat pemasukan pasir masih sulit karena terdapat
segi enam. Mesin ini mampu mengayak pasir secara otomatis. Mesin
bekerja mengayak secara rotary horizontal dengan tabung enam. Mesin ini
halus juga masih manual karena tidak adanya hopper dibawah tabung.
Gambar 2.6 Mesin Pengayak Pasir Sistem Rotary Horisontal Model Segi
Enam
Sumber:https://www.bisnis1.com/pages/business/123/mesin-pengayak-pasir-
rotary-otomatis/
desain gambar sket atau gambar kerja dan perhitungan mesin. Kemudian
Digambar kembali sesuai dengan teori atau aturan gambar yang ada.
Dengan demikian semua orang yang terlibat dalam proses pembuatan akan
dalam setiap mesin. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang
1. Poros Transmisi
Poros macam ini mendapat beban punter murni atau punter dan
lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi,
2. Spindel
Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil
1. Kekuatan poros
Suatu poros transmisi dapat mengalami beban punter atau lentur atau
gabungan antara punter dan lentur seperti telah diutarakan diatas. Juga ada
poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti poros baling-baling
tegangan bila diameter poros diperkecil atau bila poros mempunyai alur
2. Kekakuan poros
defleksi puntiran yang terlalu besar yang akan mengakibatkan ketidak telitian
3. Putaran kritis
Bila puntiran mesin dinaikkan maka pada suatu harga puntiran tertentu
dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran
4. Korosi
Bahan bahan korosi harus dipilih untuk propeller dan pompa bila terjadi
terancam korosi dan poros poros mesin yang sering berhenti lama.
5. Bahan poros
Dalam perencanaan poros harus diperhatikan bahan poros biasanya poros
untuk mesin terbuat dari tiga baha batng yang ditarik dan difinis, baja karbon
konstruksi mesin (baja S-C). Baja yang dioksidasi tahan aus, umumnya
dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit nikel, milibden, baja krom,
baja krom molibden dan lain lain. (Sularso dan K Suga, 1991) Berikut adalah
untuk menentukan diameter. Kecepatan sudut (ω) yang terjadi menurut (R.S.
2.3,14
¿ … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .(2.1)
60
Dimana:
ω = Kecepatan Sudut (rad/s)
n = Putaran (rpm)
Dimana :
F = Gaya (N)
P = T. ω ..................................................................................................... (2.3)
Dimana :
T = Torsi (Nm)
mencari diameter poros (Sularso dan K Suga, 1991) dengan persamaan 2.5
terdiri atas momen puntir saja, perlu ditinjau pula apakah ada kemungkinan
Poros yang dipakai untuk putaran tinggi dan beban berat umumnya terbuat
dari paduan dengan pergeseran kulit yang sangat tahan terhadap keausan.
Namun pemakaian baja khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya
yang lain dengan alat bantu sabuk. Karena perbandingan kecepatan dan
digunakan untuk alur dan diameter sabuk dalam untuk poros. Jarak antar
sabuk akan sangat efektif untuk meneruskan daya dari motor penggerak ke
Sabuk terbuat dari karet dan tenunan serat dengan penampang trapezium
untuk van belt dan persegi untuk flat belt. Bagian sabuk yang membelit akan
besar Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk van belt karena
Untuk merencanakan pulley dan sabuk dengan hasil yang baik maka terlebih
2. Diameter pulley.
pengguna.
perbandingan reduksi :
n 1 dp 1
i= = …………………………………………………………..……….(2.6)
n 2 dp 2
n1 = Putaran pengerak
sebagai berikut :
dp . n 1
v=
60.1000
…………………………...………………………….…..(2.7)
Dengan
π 1
L=2 A+ ( dp+ Dp ) + ( Dp+dp ) ❑2…………………….………………..(2.8)
2 4a
Dengan :
Dp =Diameter penggerak
p
S 0= ……………………………………………………….…………………(2.9)
2. φ
Dengan :
berikut :
2
so P y . v❑ h
σmak = + + + Eb . ……………………………………...………(2.10)
F 2 f 10. g Dmin
Dengan:
γ = Faktor koreksi
v
u= ………………………………………………………………………..….(2.11)
L
Dengan :
V = kecepatan (m/s)
H=
Nbase
(+
σfat
3600. μ . x σmak )
❑m ………………………………………………………
(2.12)
Dengan :
halus, aman dan tahan lama. Bantalan harus cukup kokoh untuk
memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika
bantalan tidak berfungsi dengan baik maka keandalan sistem akan menurun
a. Bantalan luncur
Bantalan luncur terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena
1. Bantalan radial, yang dapat berbentuk silinder, belahan silinder, elips dll.
b. Bantalan gelinding
berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru),
rol atau rol jarum dan bulat. Seperti pada gambar 2.7, elemen gelinding
seperti bola atau rol dipaasang diantara cincin luar dan cincin dalam.
Dengan memutar salah satu cincin tersebut, bola atau rol akan membuat
Karena luas bidang kontak antara bola atau rol dengan cincinnya sangat
kecil maka besarnya beban per satuan luas atau tekanannya menjadi
sangat tinggi. Oleh karena itu, bahan yang dipakai harus mempunyai
ketahanan dan kekerasan yang tinggi. Bantalan gelinding seperti pada
bantalan luncur dapat bedakan menjadi bantalan radial dan aksial. Menurut
bentuk elemen gelindingnya dapat dibedakan menjadi bantalan bola dan rol.
dalam ukuran metris dan inch dan distandardkan ISO dengan nomor kode
penomoran bantalan.
Gambar 2.13 Profil Bantalan
Sumber: https://slidetodoc.com/gambar-bantalan-gelinding-yang-
disederhanakan-sarjiyana-the-factor/
c
fh=fn …………………………………………………….……………….…(2.15)
p
Dimana :
c
fh=fn …………………………..………………………………..…………..(2.15)
p
Dimana :
fn = factor kecepatan
Lh = 500.fh3……………........................................................................... (2.16)
motor yang sering digunakan yaitu motor bakar dan motor listrik. Kedua
diantaranya adalah :
a. Motor bakar
Pada motor bakar, sumber tenaga atau energi yang digunakan untuk
dirubah menjadi energi gerak adalah berasal dari energi panas. Energi panas
ini di dapatkan dari proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara.
Sumber: https://shopee.co.id/Mesin-Penggerak-Serbaguna-Engine-Honda-
GX-160-5-5-HP-Berkualitas-i.11063694.693565934
b. Motor listrik
Pada motor listrik, sumber tenaga atau energi yang digunakan untuk
Sumber: https://www.viarohidinthea.com/2015/02/motor-listrik.html
a. Motor bakar
Prinsip kerja dari motor bakar (motor bakar pembakaran dalam) terdiri
dari empat langkah yaitu langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha
dan langkah buang. Motor bakar pembakaran dalam dibedakan menjadi dua
b. Motor listrik
prinsip kerja motor listrik memanfaatkan sifat-sifat dari magnet yaitu apabila
dua buah magnet yang memiliki kutub yang berbeda saling didekatkan maka
akan saling tarik menarik dan apabila dua buah magnet yang memiliki kutub
yang sejenis maka akan tolak menolak. Oleh sebab itu, motor listrik terdapat
dua magnet, yaitu magnet yang posisinya tetap dan magnet yang dapat
putaran motor penggerak (motor listrik atau bakar) ke komponen yang akan
2.7.6 Pasak
dan mengunci bagian-bagian mesin pada poros seperti roda gigi, pulley,
dengan membenamkan pasak pada alur yang terdapat antara poros dan hub
1. Pasak Benam
Pasak jenis ini dipasang terbenam setengah pada bagian poros dan
2. Pasak Pelana
Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alur hub dan datar pada
lengkung poros, jadi mudah slip pada poros jika mengalami kelebihan beban
Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alurnya dihub dan
3. Pasak Bulat
pada poros dengan cara dibor. Umumnya digunakan untuk poros yang
meneruskan tenaga putar kecil. Ada dua posisi pemasangannya atau
4. Pasak Bintang
Pasak jenis ini memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding dengan tipe-
tipe lainnya. Karena konstruksi pasaknya dibuat lansung pada bahan poros
dan hub yang saling terkait. Umumnya digunakan untuk poros-poros yang
diameter poros seperti pada tabel 2.4. Setelah dimensi pasak diperoleh,
maka tegangan geser (Ʈka ) bisa ditentukan dengan menentukan gaya (F)
T
F=
()
ds ………………………………………………………………..……..(2.17)
2
❑
Dengan :
F
Ʈka= …………………………………..........................……..…………(2.18)
b.l
Dengan :
b = Lebar (mm)
l = Panjang (mm)
Wire mesh atau saringan kawat adalah alat penyaring atau pemisah
pemfilteran fluida (cair maupun gas) mulai dari ukuran saringan yang sangat
kecil. Mesh mampu menyaring partikel mulai dari diameter 0,001 hingga 7
Dalam dunia konstruksi, tidak ada bagian atau komponen yang tidak
berkaitan satu dengan yang lainnya dan memiliki peran untuk membuat
bangunan menjadi lebih kokoh dan berdiri dengan sempurna. Sama halnya
dengan besi wiremesh, di bawah ini adalah beberapa contoh fungsi dan
beton precast seperti u ditch precast, culvert box hingga tutup buis beton.
2. Digunakan sebagai penguat dari dak beton pada bangunan hingga plat
berat.
3. Bisa dimanfaatkan untuk plat beton yang berada di tanah karena mampu
4. Wiremesh juga sering digunakan untuk konstruksi jalan raya hingga tol
1) Wiremesh lembaran. Sesuai dengan namanya, besi ini dijual dalam bentuk
Pengayak Pasir. Tujuan Penelitian ini yaitu Fungsi dari mesin pengayak pasir
ini adalah sebagai alat untuk memisahkan butiran pasir halus dan kasar,
sehingga ukuran butiran pasir menjadi relatif sama. Selain itu, mesin
pengayak pasir juga dapat mempersingkat waktu dan tenaga kerja. Cara
kerja mesin pengayak pasir, terlebih dahulu masukan pasir yang masih
Ketika motor listrik dihidupkan maka puli dari motor listrik akan berputar
curah dan bubuk yang memiliki ukuran partikel kecil. Tujuan dari proses
proses berikutnya.
dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai
dengan ukuran (10 mesh) (Arthur, 1927). Transmisi adalah suatu alat untuk
meneruskan tenaga dan putaran dari poros satu ke poros yang lain dan
dibantu dengan alat yang sesuai kebutuhan, misalnya alat itu adalah roda
transmisi roda gigi. Roda gigi merupakan elemen mesin yang digunakan
untuk memindahkan daya dan putaran dari satu poros ke poros lain tanpa
terjadi slip.
dari prinsip transmisi roda gesek. Gerakan dan daya yang ditransmisikan
Sumber: (Widiyanto & Yogaswara, 2013) Dari uraian di atas secara garis
besar dasar sistem transmisi roda gigi adalah dua buah silinder yang
puli atau roda gigi yang kemudian dihubungkan dengan sabuk atau rantai
Motor listrik merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
energi listrik disebut generator atau dynamo. Perubahan ini dilakukan dengan
dan kutub-kutub tidak senama, tarik menarik. Maka kita dapat memperoleh
gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang
dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
N.m/s, watt, ataupun HP. Penentuan besar daya yang dibutuhkan perlu
mengubah arah gaya yang diberikan, mengirim gerak dan merubah arah
rotasi. Diameter puli yang Jarak yang cukup jauh yang memisahkan antara
pula. Bagian sabuk yang membelit pada puli akan mengalami lengkungan
sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar (Sularso & Suga,
2013). Poros adalah elemen mesin yang berbentuk batang dan umumnya
observasi dan analisis secara langsung yaitu memastikan mesin yang akan
dibuat sangat dibutuhkan serta dapat berguna oleh lingkungan sekitar. Serta
perancangan mesin pengayak pasir, secara teori seperti rumus dan lain lain.
material, dan rumus rumus yang akan digunakan sehingga untuk tahapan
pada tahap ini yaitu untuk memastikan bahan yang digunakan sudah baik
serta mempunyai mutu dan kualitas yang baik, setelah bahan terkumpul
selanjutnya memasangkan puli dan belt yang sudah dipilih pada motor listrik
dan poros. Dalam pemasangan poros dengan bearing duduk yang ukurannya
poros agar dapat masuk pada bearing duduk menggunakan mesin bubut.
Pada tahapan perakitan mulai memasangkan motor listrik yang sudah dibuat
poros. Pada tahap ini komponen yang sudah dirakit dapat diuji secara fungsi
maupun secara kinerja pada saat yang bersamaan dengan pengambilan data
dilakukan ketika mesin diuji. Disini hasil uji coba mesin, akan diamati baik
secara fungsi hasil sampai perhitungan apakah sudah sesuai atau belum.
pada rangka. Jika komponen lain dapat terpasang dan berjalan dengan baik
berarti mesin tersebut telah sesuai dengan harapan. Tahap penulisan laporan
dengan cara menyimpulkan hasil fungsi dan kinerja mesin, kekuatan mesin
yang disesuaikan berdasarkan landasan teori maupun pertimbangan praktis
diameter puli gearbox adalah 6 inchi = 152,4 mm Prinsip kerja pada sistem
transmisi ini adalah ketika motor listrik on maka akan berputar kemudian
pengaduk pasir. Prinsip kerja pada motor listrik ke dua adalah ketika motor
listrik dinyalakan maka akan berputar kemudian gerak putar dari mesin
kinerjanya.
sistem transmisi, apakah terjadi kekeliruan atau tidak pada setiap komponen
yang bekerja pada sistem transmisi. Cara pengujian tersebut adalah dengan
transmisi yang telah dibuat telah sesuai dengan yang diinginkan. Dari hasil
1. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memanfaatkan motor listrik
sebagai sumber tenaga yang diteruskan kepuli dan transmisi sabuk, lalu
untuk diayak.
4. Mesin pengayak pasir ini dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat
ukuran yang seragam [6]. Ayakan getar merupakan suatu peralatan dengan
eksitasi [9].
menimbulkan efek gerak memantul (bumping) pada bahan atau material yang
diproses. Gerak partikel di atas ayakan terbagi dalam 3 area utama sebagai
fungsi dari panjang ayakan yaitu hubungan partikel terhadap laju aliran
dengan ukuran yang lebih kecil cenderung untuk berada di lapisan bawah.
Partikel berukuran lebih besar akan membentuk lapisan ganda (double layer)
konsentrasi tinggi di atas ayakan [3]. Dalam eksperimen, unjuk kerja ayakan
getar dapat didefinisikan sebagai laju massa hasil ayakan optimal [9]. Hal ini
diproses dan lama waktu pemrosesan. Unjuk kerja ayakan getar dipengaruhi
oleh [8]: o, 10o, 15o, 20o dan 25o), 3 variasi laju aliran bahan dengan bukaan
katup geser (5, 10 dan 15 gr/detik) dan 3 variasi putaran motor penggerak
(1000 rpm, 1200 rpm dan 1450 rpm). Variabel terikat yaitu prosentase hasil
ayakan dan laju hasil ayakan. Bahan yang digunakan adalah pasir kali
panjang 150 cm dan lebar 30 cm. Panjang 150 cm dibagi menjadi 3 bagian
dengan sebuah motor listrik. Pengaturan putaran motor listrik dilakukan untuk
variasi gaya eksitasi pada ayakan. Hasil pengambilan data 3 ulangan dihitung
nilai rata-ratanya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 1. Bahan pasir
3000 gram. Waktu rata-rata pada tabel 1 adalah waktu total untuk proses
ayakan dengan 3 ukuran ayakan. Laju proses ayakan dihitung dengan cara
membagi berat bahan dengan waktu proses. Misal untuk data sudut ayakan
Waktu ayakan maksimum terjadi pada variasi sudut kemiringan ayakan 5o,
laju aliran bahan 5 gr/dt dan putaran 1000 rpm yaitu sebesar 243,76 detik.
Waktu ayakan minimum terjadi pada variasi sudut kemiringan ayakan 25o,
laju aliran bahan 15 gr/dt dan putaran 1450 rpm yaitu sebesar 98,74 detik.
Laju aliran massa ayakan maksimum terjadi pada variasi sudut kemiringan
ayakan 25o, laju aliran bahan 15 gr/dt dan putaran 1450 rpm yaitu sebesar
kemiringan ayakan 5o, laju aliran bahan 5 gr/dt dan putaran 1000 rpm yaitu
Hasil analisis statistik Anova satu arah menggunakan SPSS for windows
17.0 pada tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi untuk faktor laju
ayakan dan waktu ayakan sebesar 0,786 dan 0, 856. Hal ini menunjukkan
diproses, laju aliran bahan ke hopper menyebabkan lebih banyak bahan yang
menyebabkan frekuensi gerak eksitasi semakin besar. Ketiga faktor ini akan
sehingga waktu ayakan yang kecil akan menyebabkan laju ayakan semakin
besar.
Sudut Kemiringan dan Kecepatan Putaran Saringan Pada Unjuk Kerja Mesin
Pengayak Pasir Tipe Rotary. Tujuan Penelitian ini yaitu Bedasarkan uraian
diatas penulis ingin meneliti tentang hasil ayakan dalam proses saringan
pasir pada mesin pengayak pasir tipe rotary dengan penggunaan variasi
sudut kemiringan 10°, 15°, dan 20° dan kecepatan putaran saringan dengan
rpm 30, rpm 40, dan rpm 50. pada variasi ini diyakini dapat mempengaruhi
hasil ayakan pasir dan kecepatan proses ayakan. Variabel bebas : sudut
ayakan pasir dengan variasi 10, 15, 20 dan kecepatan putaran ayakan pasir
menggunakan variasi 30, 40 dan 50 rpm.
Variable terikat dalam penelitian ini adalah hasil ayakan dengan 3 jenis
laboratorium berukuran panjang 100 cm, lebar 75 cm, tinggi 100 cm, keliling
dengan skema sebagai berikut. Data yang didapat pada hasil proses
pengayak pasir. data dengan mengunakan sudut kemiringan 20°, pada hasil
ayakan pasir halus semakin besar rpm yang digunakan maka hasil ayakan
yang didapat semakin sedikit dengan berat 0,88 kg dan hasil ayakan tertinggi
didapat pada rpm 30 dengan berat 1,17 kg. Kemudian pada pasir sedang
semakin besar rpm yang digunakan maka hasil ayakan yang didapat semakin
sedikit dengan berat 1,37 kg sedangkan hasil ayakan pasir sedang terbanyak
didapat pada rpm 30 dengan berat 1,95 kg, pada hasil ayakan pasir kasar
semakin besar rpm yang digunakan maka hasil yang di dapat semakin tinggi
dengan berat 3,42 kg dan hasil ayakan pasir kasar terendah didapat pada
rpm 30 dengan berat 2,78 kg. data kecepatan proses ayakan pasir dengan
satuan kg/dt, pada rpm 30 didapat hasil kecepatan proses saringan pasir
terbanyak pada sudut 20° dengan hasil 0,65 kg/dt dan hasil proses ayakan
pasir sedikit pada rpm 30 didapat pada sudut kemiringan 10° dengan hasil
0,57 kg/dt. Kemudian pada rpm 40 proses ayakan pasir didapat nilai
terbanyak pada sudut kemiringan 20° dengan hasil 0,82 dan hasil proses
ayakan sedikit pada rpm yang sama menggunakan sudut 10° dengan hasil
0,73 kg/dt. Pada rpm 50 didapat hasil kecepatan proses saringan terbanyak
menggunakan sudut kemiringan 20° dengan hasil 1,06 kg/dt dan hasil sedikit
dengan rpm yang sama didapat pada sudut kemiringan 10° dengan hasil 0,83
kg/dt. Pada gambar 3 menunjukan bahwa semakin besar sudut dan rpm yang
digunakan maka semakin cepat lama waktu proses saringan pasir yang
dihasilkan.
berbanding lurus terhadap hasil bulir pasir dengan ragam ukuran. Hasil
dengan kualitas ayakan terbanyak terdapat pada sudut 10° dengan berat
pasir halus 1,35 kg, hasil pasir kasar 1,97 kg, dan hasil pasir kasar 2,68 kg.
pasir yang sedikit, disebabkan karena adanya gaya gravitasi pada tabung
pengayak pasir yang akan disaring. Sehingga hasil pasir yang disaring tidak
tersaring dengan baik. Kondisi ini sesuai dengan teori Gerak jatuh bebas,
dimana benda akan jatuh menuju arah vertical, pergerakan benda hanya
memberikan pengaruh terhadap proses ayakan pasir pada sudut 10° dengan
rpm 30 mengasilkan waktu proses 10,47 detik dan hasil berat pasir 0,57
kg/dt. Sedangkan proses ayakan dengan efisiensi lama waktu saringan
tercpat menghasilkan 1,06 kg/dt pada variable sudut 20° dan rpm 50. Hal ini
yang besar, maka pasir yang akan disaring tidak tersaring dengan baik. Pada
proses ini kecepatan putaran tabung dengan rpm yang besar, pasir yang
tidak sesuai tersaring pada kawat saringan dengan diameter yang sama.
Didapat hasil saringan pasir halus yang ikut tersaring ke saringan pasir
sedang, begitu juga yang terjadi pada pasir sedang yang ikut tersaring ke
saringan pasir kasar. Oleh karena itu kecepatan putaran tabung sangat
berpengaruh terhadap laju aliran pasir yang disaring. Hasil proses saringan
pasir terbaik didapat dengan menggunakan variable sudut 10° dan rpm 30
menghasilkan hasil saringan pasir halus 1,35 kg, hasil pasir kasar 1,97 kg,
Hasil kecepatan saringan terbaik didapat pada variable sudut 20° dan rpm 50
sudut kemiringan dan kecepatan rpm yang besar mendapatkan hasil kualitas
saringan pasir yang sedikit dan menghasilkan waktu selama proses saringan
tinggi dan menghasilkan waktu proses saringan pasir lebih lama. Saran
Pada penelitian selanjutnya disarankan menggunakan bahan pasir yang