Anda di halaman 1dari 3

 Pengertian Hipotesis Statistik

Pengertian Hipotesis Statistik


Hipotesis statistik adalah adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya
masih sementara atau lemah tingkat kebenarannya.

Hipotesis statistik bisa berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau nilai dari
suatu parameter, seperti mean, varians, standar devaiasi dan proporsi. Hipotesis statistik haruslah
diuji, karena itu harus berbentuk kuantitas agar dapat diterima atau ditolak. Diterima jika hasil
pengujian membenarkan pernyataannya dan akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataan
tersebut.

 Konsep Penerimaan dan penolakan hipotesis


Daerah penerimaan adalah Nilai dari tes statistik yang menggagalkan untuk penolakan hipotesis nol.
Daerah penolakan adalah Nilai dari tes statistik untuk penolakan hipotesis nol.

Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis nol
(Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya,
sesuai dengan bentuk pengujiannya. Yang di maksud dengan bentuk pengujian adalah sisi atau arah
pengujian.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada nilai positif
atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilai positif atau
negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.

Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan
hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukan
setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.

 Pembentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)

Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian antara lain :
1. Hipotesis kerja atau alternatif, disingkat (H1). Merupakan keputusan yang diambil bila yang kita
uji tidak spesifik dengan ketetapan H0. hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara
variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan hipotesis kerja :
a. Jika... Maka...
b. Ada perbedaan antara... Dan... Dalam...
c. Ada pengaruh... Terhadap...

2. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho.


Hipotesis nol merupakan hipotesis pegangan sementara atau patokan untuk memutuskan,
apakah yang kita uji masih spesifik dengan ketetapan H0 atau tidak. Hipotesis ini menyatakan
tidak ada perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap
variabel Y.
Rumusannya:
a. Tidak ada perbedaan antara... Dengan... Dalam...
b. Tidak ada pengaruh... terhadap...

 Pengertian Uji Hipotesis Satu dan Dua Arah

1. Hipotesis one tail/satu sisi/satu arah :


hipotesis yg dinyatakan dengan jelas arah hubungan atau perbedaan nilai/tingkat
Contoh :
- Semakin tinggi perbedaan keluarga maka akan semakin rendah proporsi pengeluaran untuk
pangan
- BBL bayi ibu merokok lebih kecil dari BBL ibu tidak merokok

2. Hipotesis two tail/dua sisi/dua arah :


hipotesis yg dinyatakan dengan tidak ada arah hubungan atau tidak ada perbedaan nilai atau
tingkat
Contoh:
- Ada hubungan antara umur dengan aktifitas fisik
- Ada perbedaan status gizi antara siswa laki2 dengan siswa perempuan
 Galat dalam pengujian (tipe alpha dan beta)

Galat dari Penolakan Hipotesis


• Statistik dari sampel (yang diambil dari populasi) merupakan perkiraan yang dipakai sebagai dasar
untuk mengambil keputusan pada hipotesis nol.
• Keputusan Keputusan menolak menolak atau menerima menerima hipotesis hipotesis nol
mengandung suatu ketidakpastian (kekeliruan), artinya keputusan itu bisa benar atau salah.
• Ketidakpastian tersebut menimbulkan suatu galat atau kesalahan.
• Ada dua junis galat: galat tipe I (alpha) dan galat tipe II (beta)

• Galat Tipe I:
Menolak hipotesis nol padahal hipotesis itu benar. Kita melakukan kekeliruan dengan menolak
H0 dan mempercayai H1 padahal sesungguhnya H0 yang benar.
• Galat Tipe II:
Menerima H0 padahal hipotesis itu salah, sehingga seharusnya H0 ditolak.

Anda mungkin juga menyukai