Hipotesis statistik bisa berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau nilai dari
suatu parameter, seperti mean, varians, standar devaiasi dan proporsi. Hipotesis statistik haruslah
diuji, karena itu harus berbentuk kuantitas agar dapat diterima atau ditolak. Diterima jika hasil
pengujian membenarkan pernyataannya dan akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataan
tersebut.
Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis nol
(Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya,
sesuai dengan bentuk pengujiannya. Yang di maksud dengan bentuk pengujian adalah sisi atau arah
pengujian.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada nilai positif
atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilai positif atau
negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan
hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukan
setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.
Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian antara lain :
1. Hipotesis kerja atau alternatif, disingkat (H1). Merupakan keputusan yang diambil bila yang kita
uji tidak spesifik dengan ketetapan H0. hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara
variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan hipotesis kerja :
a. Jika... Maka...
b. Ada perbedaan antara... Dan... Dalam...
c. Ada pengaruh... Terhadap...
• Galat Tipe I:
Menolak hipotesis nol padahal hipotesis itu benar. Kita melakukan kekeliruan dengan menolak
H0 dan mempercayai H1 padahal sesungguhnya H0 yang benar.
• Galat Tipe II:
Menerima H0 padahal hipotesis itu salah, sehingga seharusnya H0 ditolak.