Anda di halaman 1dari 24

PENGUJIAN HIPOTESIS

oleh
Dr.Rika Handayani, SKM.,M.Kes
A. PENGERTIAN HIPOTESIS

“Hipotesis”
Berasal dari kata HUPO dan THESIS.
HUPO artinya sementara/lemah kebenarannya
dan THESIS artinya pernyataan/teori. Dengan
demikian, Hipotesis berarti pernyataan
sementara yang perlu diuji kebenarannya. Untuk
menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan
pengujian yang disebut pengujian hipotesis.
KEGUNAAN HIPOTESIS PENELITIAN

1. Memberikan batas, lingkup atau jangkauan


penelitian

2. Mensiagakan peneliti agar tepat memilih data


apa yang dikumpulkan

3. Sebagai panduan memilih metode analisis data


HUBUNGAN HIPOTESIS DENGAN DATA
HASIL UJI

Keputusan Analisis Data


ditolak/diterima

HIPOTESIS DATA

Observasi/Eksperimen
B. Jenis hipotesis

ADA 2 JENIS HIPOTESIS

 Hipotesis Nol (Ho) menyatakan tidak ada perbedaan


sesuatu kejadian antara kedua kelompok. Atau hipotesis
yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu
dengan variabel yang lain.
Contoh :
a)Tidak ada perbedaan BB bayi antara mereka yang
dilahirkan dari ibu yang merokok dengan mereka yang
dilahirkan dari ibu yang tidak merokok.
b)Tidak ada hubungan merokok dengan BB bayi
B. Jenis hipotesis

 Hipotesis Alternatif (Ha) menyatakan ada perbedaan


suatu kejadian antara kedua kelompok. Atau hipotesis yang
menyatakan ada hubungan antara variabel satu dengan
variabel yang lain.
Contoh :
a)Ada perbedaan BB bayi antara mereka yang dilahirkan
dari ibu yang merokok dengan mereka yang dilahirkan dari
ibu yang tidak merokok.
b)Ada hubungan merokok dengan BB bayi
C. Arah/bentuk uji hipotesis

 One Tail (satu sisi) bila hipotesis alternatifnya menyatakan


adanya perbedaan dan ada pernyataan yang mengatakan hal yang satu
lebih tinggi/rendah dari pada hal yang lain.
Contoh :
BB bayi dari ibu hamil yang merokok lebih kecil dibandingkan
BB bayi dari ibu hamil yang tidak merokok
 Two Tail (dua sisi) merupakan hipotesis alternatif yang hanya
menyatakan perbedaan tanpa melihat apakah hal yang satu lebih
tinggi/rendah dari hal yang lain.
Contoh :
BB bayi dari ibu hamil yang merokok berbeda dibandingkan BB
bayi dari ibu hamil yang tidak merokok

Atau dengan kata lain ada perbedaan BB bayi antara mereka yang
dilahirkan dari ibu yang merokok dibandingkan dari mereka yang tidak
merokok.
D. Teori kesalahan

Ada 2 jenis kesalahan dalam pengambilan keputusan


dalam uji statistik
1. Kesalahan Tipe I (α)
kesalahan ini merupakan kesalahan menolak Ho,
padahal sesungguhnya Ho benar. Artinya
menyimpulkan adanya perbedaan padahal
sesungguhnya tidak ada perbedaan.

Peluang kesalahan tipe I adalah α atau sering disebut


tingkat signifikansi (significance level). Sebaliknya
peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe I adalah
sebesar 1- α yang disebut tingkat kepercayaan
(confidence level).
D. Teori kesalahan

2. Kesalahan Tipe II (β)


kesalahan ini merupakan kesalahan tidak menolak
Ho, padahal sesungguhnya Ho salah. Artinya
menyimpulkan tidak ada perbedaan padahal
sesungguhnya ada perbedaan.

Peluang untuk membuat kesalahan tipe II adalah


sebesar β. Sebaliknya peluang untuk tidak
membuat kesalahan tipe II adalah sebesar 1-β
yang disebut tingkat kekuatan uji (power of the
test).
D. Teori kesalahan

Kesalahan Pengambilan Keputusan


KEADAAN SEBENARNYA
KESIMPULAN Ho Benar Ho Salah

Menolak Ho Kesalahan Tipe I Benar (1-β)


Menerima Ho Benar (1 - α ) Kesalahan Tipe II

 Kesalahan Tipe I = Kesalahan α :


Kesalahan yang terjadi apabila menolak Ho (menerima
Ha) padahal Ho benar
 Kesalahan Tipe II = Kesalahan β :
Kesalahan yang terjadi apabila menerima Ho (menolak
Ha) padahal Ho salah
D. Langkah-langkah pengujian hipotesis
1. Menetapkan Hipotesis
a. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan
sesuatu kejadian antara kedua kelompok.
Contoh : tidak ada perbedaan BB Bayi antara
mereka yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan
mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok.
b. Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan suatu
kejadian antara kedua kelompok.
Contoh : ada perbedaan BB Bayi antara
mereka yang dilahirkan dari ibu yang
merokok dengan mereka yang dilahirkan dari
ibu yang tidak merokok.

Dari Hipotesis Alternatif (Ha) akan diketahui apakah uji


statistik menggunakan satu arah (one tail) atau (two tail) dua
arah.
D. Langkah-langkah pengujian hipotesis

2. Penentuan uji statistik yang sesuai


Harus digunakan uji statistik yang tepat sesuai
dengan data yang diuji.
Jenis uji statistik sangat tergantung dari :
a. jenis variabel yang akan dianalisis
b. jenis data apakah dependen atau independen
c. jenis distribusi data populasinya apakah
mengikuti distribusi normal atau tidak.
Contoh :
jenis uji statistik untuk mengetahui perbedaan mean
akan berbeda dengan uji statistik untuk mengetahui
perbedaan proporsi/persentase. Uji beda mean
menggunakan uji T atau uji Anova sedangkan uji
untuk mengetahui perbedaan proporsi digunakan uji
kai kuadrat.
D. Langkah-langkah pengujian hipotesis

3. Menentukan batas atau tingkat kemaknaan (LEVEL


OF SIGNIFICANCE)
Batas/tingkat kemaknaan disebut dengan nilai α.
Penggunaan nilai alpha tergantung tujuan penelitian
yang dilakukan, Mis: untuk bidang kesehatan
biasanya menggunakan nilai alpha 5 %.

4. Penghitungan uji statistik


Menghitung data sampel kedalam uji hipotesis yang
sesuai. Mis: ingin menguji perbedaan mean antara
dua kelompok, data hasil pengukuran dimasukkan
kerumus Uji T. Dari hasil perhitungan tersebut
kemudian dibandingkan dengan nilai populasi untuk
mengetahui apakah ada hipotesis ditolak atau
diterima.
D. Langkah-langkah pengujian hipotesis

5. Keputusan uji statistik


a. Pendekatan klasik
Untuk memutuskan apakah Ho ditolak maupun
diterima, dapat dilakukan dengan cara
membandingkan nilai
perhitungan uji statistik dengan nilai pada
tabel.
b. Pendekatan probabilistik (menggunakan program
komputer)
setiap kita melakukan uji statistik melalui
program komputer, maka akan
ditampilkan nilai P (P value). Dengan nilai P
ini kita dapat menggunakan untuk
keputusan uji statistik dengan cara
membandingkan nilai P dengan nilai α.
Pendekatan klasik
Uji satu arah & uji dua arah

Mis : pada pendugaan parameter dari suatu populasi. Bila


nilai parameter tsb diasumsikan sama dgn suatu
bilangan tertentu θ = μ, maka Ho dari masalah ini ditulis:
Ho: θ = μ

 Ho tersebut diuji tergantung pada Ha


Berdasarkan Ha--- 2 jenis pengujian:
- Uji satu arah
- Uji dua arah
 Ho: θ = μ
Ha: θ > μ atau θ < μ ------- uji satu arah

 Ho: θ = μ
Ha: θ ‡ μ --------- Uji dua arah
Jenis-jenis uji hipotesis

Menguji Beda Mean Satu Sampel


Tujuan pengujian untuk mengetahui perbedaan
mean populasi dengan mean data sampel penelitian. Serta
membandingkan data satu sampel dengan data populasinya,
maka uji ini sering disebut Uji Beda Satu sampel.
Berdasarkan ada tidaknya nilai σ (tho), maka jenis uji beda mean satu
sampel dibagi dua jenis :
1. Bila nilai σ diketahui, digunakan uji Z dengan rumus :
X-µ
Z = ----------
σ ⁄ √n
2. Bila nilai σ tidak diketahui, digunakan uji T dengan rumus :
X-µ
T = ---------- df = n - 1
Sd ⁄ √n
Contoh soal 1
Keterangan :
χ = rata-rata data sampel
μ = rata-rata data populasi
σ = standar deviasi data populasi
Sd = standar deviasi data sampel
n = jumlah sampel yang diteliti
CONTOH UJI HIPOTESIS 1 ARAH:
Kadar kolesterol dari kelompok khusus = 190 mg/dl dgn
simpangan baku = 40 mg/dl. Ingin diketahui apakah kadar kolesterol dari
suatu kelompok penduduk lebih kecil dari kelompok khusus?. Untuk
maksud tersebut diambil sampel acak sebanyak 100 orang dan diperoleh
rata-rata kadar kolesterolnya = 181,52 mg/dl

JAWAB:
1.Ho: µ > 190 Ha: µ < 190

2.Titik kritis Z pada α = 0,05 = 1,645

3.Ho ditolak bila Zhitung < 1,645


4. 181,52 - 190
Z = ----------------- = -2,12
40/ √100

5. Nilai Zhitung = - 2,12 < 1,645  Ho ditolak

6. Kesimpulan: Kadar kolesterol dari kelompok penduduk lebih


kecil dari kelompok khusus.
Contoh soal 2

CONTOH UJI HIPOTESIS 2 ARAH:


Diketahui bahwa, kadar kolesterol orang dewasa
normal = 200 gr/100 ml dgn standar deviasi= 56 gr.
Seorang peneliti telah melakukan pengukuran kadar
kolesterol pada sejumlah 49 orang penderita
hipertensi dan didapatkan rata-rata kadar
kolesterolnya = 220 gr/100 ml. Peneliti tsb ingin
menguji apakah kadar kolesterol penderita hipertensi
berbeda dengan kadar kolesterol orang dewasa
normal? Lakukan uji pada α = 0,05
Penyelesaian :
Dik : kadar kolesterol normal adalah mean populasi μ = 200 mg
standar deviasi populasi σ = 56 mg
kadar kolesterol sampel = 220 mg --- (X)

JAWAB:
1. Ho: µ = 200 Ha: µ ≠ 200
2. Titik Kritis Z pada α = 0,05 : ± 1,96

3. Ho ditolak bila Zhitung > Ztabel (1,96)


Ho diterima bila Zhitung < 1,96
4. 220 - 200
Z = -------------- = 2,5
56/ √49
5. Karena nilai Zhitung > Ztabel  Ho ditolak

6. Kesimpulan: ada perbedaan antara kadar kolesterol penderita


hipertensi dengan kadar kolesterol orang dewasa normal.
PENGUJIAN HIPOTESIS DGN SAMPEL
KECIL

Prosedur pengujian sama dgn pada sampel


besar
Rumus untuk pengujian hipotesis dan
penentuan titik kritis berbeda
UJi – t
X - µ
thitung = ---------- df = n-1
s/√n
Ho ditolak bila thitung > t(1-α)(n-1)

thitung < -t(1-α)(n-1)


Contoh soal 3

Ingin diketahui apakah ada perbedaan rata-


rata kadar kolesterol penderita hipertensi dgn
kadar kolesterol orang dewasa normal, yaitu
200 g/100 ml. Untuk maksud tsb diambil 25
orang sampel penderita hipertensi dan
diperoleh kadar rata-rata kolesterolnya= 220
gr/100 ml dgn std= 63 gr/100 ml, lakukan uji
pada alfa=0,05
JAWAB:
1. Ho: µ = 200 Ha: µ ≠ 200
2. Titik Kritis t pada α = 0,05 dan df=24 ttabel = 1,711

3. Ho ditolak bila thitung > ttabel (1,711)


Ho diterima bila thitung < 1,711

4. 220 – 200
t hitung = -------------- = 1,59
63/ √25

5. Karena nilai t-hitung < t-tabel  Ho diterima

6. Kesimpulan: tidak ada perbedaan yang bermakna antara kadar


kolesterol penderita hipertensi dengan kadar kolesterol orang
dewasa normal.

Anda mungkin juga menyukai