Anda di halaman 1dari 43

UJI HIPOTESIS

safruddin
Learning Objective :
Peserta dapat :
 Pengertian dan jenis hipotesis
 Pengujian satu sisi dan dua sisi
 Teori kesalahan
 Langkah – langkah menentukan uji
hipotesis
 Melakukan analisis uji statistik
PRINSIP UJI HIPOTESIS
3

 melakukan perbandingan antara nilai


sampel (data hasil penelitian) dengan
nilai hipotesis (nilai populasi) yang
diajukan.
 Peluang untuk diterima dan ditolaknya

suatu hipotesis tergantung besar kecilnya


perbedaan antara nilai sampel dengan
nilai hipotesis.
 Bila perbedaan tersebut cukup besar,
maka peluang untuk menolak hipotesis
pun besar pula, sebaliknya bila perbedaan
tersebut kecil, maka peluang untuk
menolak hipotesis menjadi kecil.
 Jadi, makin besar perbedaan antara nilai

sampel dengan nilai hipotesis, makin


besar peluang untuk menolak hipotesis
PENGERTIAN

Hipotesis (H) : adalah asumsi atau pernyataan


sebagai jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian yang harus dijawab secara empiris
(Riwidikdo,2008)

PENGUJIAN HIPOTESIS
HIPOTESIS
6

 Berasal dari kata hipo dan thesis. Hipo artinya


sementara/lemah kebenarannya dan thesis artinya
pernyataan/teori.
 Pernyataan sementara yang perlu diuji
kebenarannya. Untuk menguji kebenaran sebuah
hipotesis digunakan pengujian yang disebut
pengujian hipotesis.
 Pengujian hipotesis dijumpai dua jenis hipotesis,
yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif
(Ha).
Lanjutan .....
 Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang
menunjukan tidak ada perbedaan antar kelompok,
tidak ada hubungan antara variabel atau tidak ada
korelasi antar variabel
 Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis kebalikan
dari hipotesis yang akan disimpulkan bila hipotesis
nol ditolak
Hipotesis Nol (Ho)
8

Contoh:
 Tidak ada perbedaan berat badan bayi

antara mereka yang dilahirkan dari ibu


yang merokok dengan mereka yang
dilahirkan dari ibu yang tidak merokok.
 Tidak ada hubungan merokok dengan

berat badan bayi.


Hipotesis Alternatif (Ha)
9
Contoh :
 Ada perbedaan berat badan bayi

antara mereka yang dilahirkan dari


ibu yang merokok dengan mereka
yang dilahirkan dari ibu yang tidak
merokok.
 Ada hubungan merokok dengan
berat badan bayi.
ARAH/BENTUK UJI HIPOTESIS
10

 Bentuk hipotesis alternatif akan


menentukan arah uji statistik
apakah
 satu arah (one tail)
 dua arah (two tail).
One tail (satu sisi)
11

 bila hipotesis alternatifnyanya


menyatakan adanya perbedaan dan ada
pernyataan yang mengatakan hal yang
satu lebih tinggi/rendah dari hal yang
lain.
Contoh :
 Berat badan bayi dari ibu hamil yang

merokok lebih kecil dibandingkan berat


badan bayi dari ibu hamil yang tidak
merokok.
Two Tail (dua sisi)
12

 Merupakan hipotesis alternatif yang hanya


menyatakan perbedaan tanpa melihat apakah hal
yang satu lebih tinggi/rendah dari hal yang lain.
Contoh
 Berat badan bayi dari ibu hamil yang merokok
berbeda dibandingkan berat badan bayi dari ibu
yang tidak merokok. Atau dengan kata lain : Ada
perbedaan berat badan bayi antara mereka yang
dilahirkan dari ibu yang merokok dibandingkan
dari mereka yang tidak merokok.
Contoh penulisan hipotesis
13

 Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan antara jenis


kelamin denga tekanan darah, maka hipotesisnya adalah
sbb:
Ho :  A =  B
 Tidak ada perbedaan mean tekanan darah antara laki-laki dan
perempuan, atau
 Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan tekanan
darah
Ha :  A =  B
 Ada perbedaan mean tekanan darah antara laki-laki dan
perempuan, atau
 Ada hubungan antara jenis kelamin dengan tekanan darah
KESALAHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
14

 Dalam pengujian hipotesis kita selalu dihadapkan


suatu kesalahan pengambilan keputusan.
 Ada dua jenis kesalahan pengambilan keputusan
dalam uji statistik, yaitu:
 kesalahan tipe alpha
 Kesalahan tipe beta
Kesalahan Tipe I ()
15

 Merupakan kesalahan menolak Ho padahal


sesungguhnya Ho benar. Artinya: menyimpulkan
adanya perbedaan padahal sesungguhnya tidak ada
perbedaan.
 Peluang kesalahan tipe satu (I) adalah  atau sering
disebut Tingkat signifikansi (significance level).
 Sebaliknya peluang untuk tidak membuat kesalahan
tipe I adalah sebesar 1-, yang disebut dengan Tingkat
Kepercayaan (confidence level).
Kesalahan Tipe II ()
16

 Merupakan kesalahan tidak menolak Ho padahal


sesungguhnya Ho salah. Artinya: menyimpulkan
tidak ada perbedaan padahal sesungguhnya ada
perbedaan.
 Peluang untuk membuat kesalahan tipe kedua (II)
ini adalah sebesar .
 Peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe
kedua (II) adalah sebesar 1-, dan dikenal sebagai
Tingkat Kekuatan Uji (power of the test).
Kesalahan Pengambilan Keputusan
17

Keputusan Populasi

Ho Benar Ho Salah

Tidak Menolak Ho Benar (1-) Kesalahan Tipe II


()

Menolak Ho Kesalahanan Tipe Benar (1-)


I ()
Meminimalkan kesalahan
18

 Dalam pengujian hipotesis dikehendaki nilai  dan


 kecil atau (1-) besar.
 Namun hal ini sulit dicapai karena bila  makin
kecil nilai  akan semakin besar.
 Berhubung harus dibuat keputusan menolak atau
tidak menolak Ho maka harus diputuskan untuk
memilih salah satu saja yang harus diperhatikan
yaitu  atau  yang diperhatikan.
 Pada umumnya untuk amannya dipilih nilai .
MENENTUKAN TINGKAT KEMAKNAAN (LEVEL OF
SIGNIFICANCE)
19

 Tingkat kemaknaan, atau sering disebut dengan nilai


, merupakan nilai yang menunjukkan besarnya
peluang salah dalam menolak hipotesis nol.
 nilai  merupakan batas toleransi peluang salah
dalam menolak hipotesis nol.
 nilai  merupakan nilai batas maksimal kesalahan
menolak Ho.
 Nilai  dapat diartikan pula sebagai batas maksimal
kita salah menyatakan adanya perbedaan.
Penentuan nilai  (alpha)
20

 Tergantung dari tujuan dan kondisi penelitian.


 Nilai  (alpha) yang sering digunakan adalah 10 %, 5 % atau 1
%.
 Bidang kesehatan masyarakat biasanya digunakan nilai  (alpha)
sebesar 5 %.
 Pengujian obat-obatan digunakan batas toleransi kesalahan yang
lebih kecil misalnya 1 %, karena mengandung risiko yang fatal.
 Misalkan seorang peneliti yang akan menentukan apakah suatu
obat bius berkhasiat akan menentukan  yang kecil sekali ,
peneliti tersebut tidak akan mau mengambil resiko bahwa
ketidak berhasilan obat bius besar karena akan berhubungan
dengan nyawa seseorang yang akan dibius.
PENGERTIAN

Hipotesis (H) : adalah asumsi atau pernyataan


sebagai jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian yang harus dijawab secara empiris
(Riwidikdo,2008)

PENGUJIAN HIPOTESIS
Uji statistik apa yang
yang akan dipakai
untuk menguji set data
yang anda miliki????
Lima langkah dalam penentuan uji
(Dahlan, 2011)
 Menentukan variabel yang dihubungkan
 Menentukan jenis hipotesis
 Menentukan masalah skala pengukuran
 Menentukan berpasangan/tidak berpasangan
 Menentukan jumlah kelompok atau jenis tabel
(BxK) atau (PxK)
?
Kenali 7 istilah penting
1. Skala Pengukuran :

(kategorik) (Numerik)
Nominal

Ordinal

Interval

Rasio
2. Jenis Hipotesis:
Komparatif Korelasi

Digunakan untuk
mencari hubungan atau Digunakan untuk
perbedaan. mencari korelasi
Contoh:
-Apakah terdapat perbedaan (koefisien korelasi/r)
rerata kadar hemoglobin antara Contoh:
kelompok yg diberi Vit dan -Berapa Besar korelasi
tidah? antara kadar gula darah
- Apakah terdapat hubungan
Pengetahuan dengan
dengan kolesterol
tindakan ....
3. Masalah Skala Pengukuran:

Kategorik vs
Kategorik
Kategorik

Kategorik vs
Komparatif Numerik
Numerik
Numerik vs
Numerik
Lanjut......
Kategorik vs
Kategorik
Kategorik
Kategorik vs
Korelasi Numerik

Numerik vs Numerik
Numerik
4. Pasangan
 Berpasangan bila : data tersebut diambil dari
indifidu yang sama baik karena pengukuran
berulang, proses matching atau karena
desain cross over
 Tidak berpasangan : Bila data diambil dari
subjek yang berbeda tanpa prosedur
matching
5. Jumlah Kelompok
Contoh :
 Data antara kelompok diberikan perlakuan

dengan data kelompok yang tidak diberikan


perlakuan (Dua kelompok tidak berpasangan)
 Data antara kelompok mahasiswa yang diukur

BB sebanyak 2 kali yakni sebelum dan


sesudah (dua kelompok berpasangan)
6. Syarat Uji parametrik dan non
parametrik

Data Numerik

Uji Distribusi data


Parametrik normal

Varians data harus sama


untuk >2 kelompok yang
tidak berpasangan
Syarat uji non parametrik

Data kategorik
Uji Non
Parametrik
Alternatif jika syarat uji
parametrik tidak
terpenuhi
7. Jenis tabel : Baris x Kolom (BxK) dan Pengulangan
x Kategorik (PxK)

Digunakan untuk hipotesis komparatif


kategorik tidak berpasangan

Jenis tabel ditentukan jumlah


B x K baris dan kolom (kategorik)

Pada baris umumnya diletakan


variabel independen sedangkan
pada kolom variabel dependen
Pengulangan x Kategorik (PxK)

Digunakan untuk hipotesis komparatif


kategorik berpasangan

Jenis tabel ditentukan jumlah


P x K jumlah pengulangan dan
kategoriknya

Contoh: jika pengulangannya


sebanyak 2 kali dan kategoriknya
ada 2 berarti tabelnya 2x 2 dst.
Ringkasan
1. Skala pengukuran : kategorik atau numerik
2. Jenis hipotesis : komparatif atau korelatif
3. Masalah skala pengukuran : numerik atau kategorik
4. Pasangan : berpasangan atau tidak berpasangan
5. Jumlah kelompok : 2 kelompok atau > 2 kelompok
6. Syarat uji parametrik dan non parametrik
7. Tabel BxK dan prinsip PxK
Langkah Penentuan Uji ???
No Langkah Jawaban
1 Menentukan variabel yang dihubungkan
2 Menentukan jenis hipotesis
3 Menentukan masalah skala variabel
4 Menentukan pasangan/tidak berpasangan
5 Menentukan jumlah kelompok

Kesimpulan:..........................................................................
...............................................................................................
......................................................................(uji yg
dipakai)
Tabel uji hipotesis bivariat
Jenis Hipotesis
Masalah skala Komparatif
pengukuran Korelasi
Tidak berpasangan Berpasangan
2 Kelompok > 2 Kelompok 2 Kelompok > 2 Kelompok
Uji T tidak One way ANOVA Uji T berpasangan Repaeted ANOVA
Numerik Berpasangan Pearson

Kategorik Spearman
Mann Whitney Kruskal-Wallis Wilcoxon Friedman Sommers'd
(Ordinal) Gamma

Kategorik Chi-Square Fisher Mc-Nemar, Cochran Marginal Koefisien


(Nominal/ Kolmogrov-Smirnov Homogenety Wilcoxon, Friedman kontingensi,
Ordinal) (Tabel BxK) (Prinsip PxK) Lamda
PETA UJI HIPOTESIS
SOAL LATIHAN :
Tentukan uji hipotesis apa yangdipergunakan untuk menguji
data sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan rerata body Mass Index (skala


pengukuran numerik) antara kelompok status ekonomi tinggi
dan kelompok ekonomi rendah?
2. Apakah terdapat perbedaan rerata kadar kolesterol (skala
pengukuran numerik) sebelum dan sesudah satu bulan
pengobatan dengan simvastatin?
3. Apakah terdapat perbedaan rerata kadar kolesterol (skala
pengukuran numerik) antara penduduk desa A, B, C, dan D?
4. Apakah terdapat perbedaan rerata kadar kolesterol (skala
pengukuran numerik) pada sebelum, sebulan pengobatan,
dan dua bulan pengobatan simvastatin pada pasien?
Lanjut ......

5. Apakah terdapat hubungan antara perilaku merokok


ibu (merokok dan tidak merokok) dengan preeklampsia
(terjadi preeklamsia, dan tidak terjadi preeklamsia)
6. Apakah terdapat hubungan antara tingkat ekonomi
(di atas garis kemiskinan, di bawah garis kemiskinan)
dengan tingkat asupan makanan (lebih, cukup,
kurang)?
7. Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan
(tinggi, sedang, rendah) dengan asupan kalori (lebih,
cukup, kurang)?
8. Adakah korelasi antara kadar gula darah (skala
LATIHAN ANALISIS SPSS
Fokus : Uji Komparatif
(Numerik & Kategorik)
DAFTAR PUSTAKA
 Dahlan M. S. (2011). Statistik Untuk Kedokteran
dan kesehatan.Edisi 5. Seri 1. Penerbit Salemba
Medika. Jakarta
 Hastono S. P. (2007). Analisis Data Kesehatan.
FKMUI. Jakarta
 Riwidikdo H (2008). Statistik Kesehatan. Plus
Aplikasi Softwere SPSS. Penerbit Mitra
Cendikia Press. Yogyakarta
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai