Anda di halaman 1dari 18

BIOSTATISTIK II

KULIAH 2

UJI HIPOTESIS

1
PROSEDUR UJI STATISTIK
 Menetapkan uji hipotesis
 Penentuan uji statistik yang sesuai
 Menentukan batas atau tingkat
kemaknaan
 Penghitungan uji statistik
 Keputusan uji statistik

LATIHAN
2
UJI HIPOTESIS
 Pokok pembahasan:

penarikan kesimpulan (menggeneralisasi)


nilai yang berasal dari sampel terhadap
keadaan populasi melalui PENGUJIAN
HIPOTESIS

3
 Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
membuat suatu keputusan terhadap suatu obyek
penelitian atau populasi berdasarkan informasi
yang berasal dari sampel  keputusan
statistik (statistical decision)
 Untuk mencapai suatu keputusan statistik, kita
harus membuat asumsi atau perkiraan terhadap
segala kemungkinan yang akan terjadi pada
suatu populasi, di mana kemungkinan itu dapat
betul atau tidak betul  hipotesis statistik
4
HIPOTESIS
 Hypo: sementara/lemah kebenaran;
thesis: pernyataan/teori
 Berarti: pernyataan sementara yang perlu
diuji kebenarannya.
 Untuk menguji hipotesis digunakan
pengujian yang disebut PENGUJIAN
HIPOTESIS.

5
Pengujian Hipotesis
 Pengujian hipotesis dapat berguna ut membantu
pengambilan keputusan tentang apakah suatu
hipotesis yang diajukan, seperti perbedaan atau
hubungan, cukup meyakinkan untuk ditolak atau
tidak ditolak.
 Keyakinan ini didasarkan pada besarnya peluang
untuk memperoleh hub tsb secara kebetulan.
 Semakin kecil peluang tersebut, semakin besar
keyakinan bahwa hubungan tersebut memang
ada.
6
Pengujian Hipotesis
 Prinsip: melakukan perbandingan antara nilai
sampel (data hasil penelitian) dengan nilai
hipotesis (nilai populasi) yang diajukan.
 Peluang untuk diterima dan ditolaknya suatu
hipotesis tergantung besar kecilnya perbedaan
antara nilai sampel dan nilai hipotesis
 Perbedaan cukup besar  peluang menolak hipotesis
besar
 Perbedaan kecil  peluang menolak hipotesis kecil

7
Pengujian Hipotesis
 Kesimpulan yang didapat:
 Menolak hipotesis
 Menerima hipotesis (gagal untuk menolak hipotesis)
 Menerima hipotesis:
 bukan berarti bahwa telah membuktikan bahwa
hipotesis tersebut benar  ut membuktikan
kebenaran suatu hipotesis, harus dilakukan
pengamatan pada seluruh populasi
 Berarti tidak cukup kuat untuk menolak hipotesis
(gagal menolak hipotesis)

8
JENIS HIPOTESIS
 Hipotesis nol (Ho):
 menyatakan tidak ada perbedaan yang bermakna
secara statistik antara parameter sampel dengan
populasi
 Tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua
kelompok
 Tidak ada hubungan antara variabel satu dengan
variabel yang lain
 Hipotesis alternatif (H1/Ha)
 Kebalikan dengan Ho  Terdapat perbedaan atau
terdapat hubungan.
9
ARAH/BENTUK UJI HIPOTESIS
 One tail (satu sisi)
 Bila Ha menyatakan perbedaan dan ada pernyataan
yang mengatakan satu lebih tinggi/rendah dp yln.
 Contoh: IQ anak-anak dengan status gizi baik lebih
tinggi dibandingkan IQ anak-anak dengan malnutrisi.
 Two tail (dua sisi)
 Bila Ha hanya menyatakan perbedaan tanpa melihat
apakah hal yang satu lebih tinggi/rendah dp yln.
 Contoh: IQ anak dengan status gizi baik berbeda
dengan IQ anak malnutrisi.

10
PENULISAN HIPOTESIS
Contoh: Suatu penelitian ingin mengetahui IQ anak
berdasarkan status gizi, maka hipotesisnya adalah
sbb:
 Ho: µA = µB
 Tidak ada perbedaan IQ antara anak status gizi baik
dengan anak malnutrisi ATAU
 Tidak ada hubungan antara IQ dengan status gizi anak.
 Ha: µA ≠ µB
 Ada perbedaan IQ antara anak status gizi baik dengan
anak malnutrisi ATAU
 Ada hubungan antara IQ dengan status gizi anak. 11
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

POPULASI
KEPUTUSAN
Ho BENAR Ho SALAH

TIDAK KESALAHAN
BENAR (1-α)
MENOLAK Ho TIPE II (β)

KESALAHAN
MENOLAK Ho BENAR (1-β)
TIPE I (α)

12
POPULASI
KEPUTUSAN
Ho BENAR Ho SALAH

KESALAHAN TIPE II
TIDAK MENOLAK Ho BENAR (1-α)
(β)

KESALAHAN TIPE I
MENOLAK Ho BENAR (1-β)
(α)

 α : tingkat signifikansi (significance level) 


peluang kesalahan tipe I
 1- α: tingkat kepercayaan (confidence level) 
peluang untuk tidak melakukan kesalahan tipe I
 1-β: tingkat kekuatan uji (power of the test) 
peluang untuk menolak hipotesis nol
13
MENENTUKAN TINGKAT KEMAKNAAN
 Tingkat kemaknaan  menentukan kriteria/
batasan untuk memutuskan apakah Ho ditolak
atau gagal ditolak
 Tingkat kemaknaan  α : nilai yang menunjukkan
besarnya peluang salah dalam menolak Ho
(kesalahan tipe I)
 Nilai α merupakan batas toleransi peluang salah
dalam menolak Ho
 Bila Ho ditolak berarti ada perbedaan/hubungan.
Jadi nilai α dapat diartikan  batas maks. kita
salah menyatakan adanya perbedaan.
14
MENENTUKAN TINGKAT KEMAKNAAN

 Nilai α  tergantung tujuan dan kondisi


penelitian
 10%, 5%, 1%.
 Berbeda bermakna secara statistiktidak
berarti/belum tentu bahwa perbedaan
tersebut juga bermakna dipandang dari
segi substansi/klinis

15
SOAL
Suatu kecelakaan serius, korban diperiksa secara
medis, dimana hipotesis nol adalah “korban
masih hidup”
 Sebutkan 4 kemungkinan keputusan yang bisa
diambil.
 Sebutkan 2 kesalahan yang mungkin terjadi.
 Apabila α dan β bisa dikontrol secara statistik,
yang mana probabilitas yang lebih cocok
terhadap korban?
 α = 0,001 dan β = 0,10
 α = 0,05 dan β = 0,05
 α = 0,10 dan β = 0,001 16
PR
TENTUKAN SUATU MASALAH PENELITIAN
 Tentukan Ho dan Ha
 Sebutkan 4 kemungkinan keputusan yang
bisa diambil.
 Sebutkan 2 kesalahan yang mungkin
terjadi.

17
SEKIAN

18

Anda mungkin juga menyukai