Anda di halaman 1dari 19

UJI HIPOTESIS

Sevilla Ukhtil Huvaid (1930322004)


HIPOTESIS

 Suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya


dan perlu dibuktikan/ dugaan yang sifatnya masih
sementara
 Hipotesis perlu diuji untuk kemudian diterima/ ditolak
 PENGUJIAN HIPOTESIS : suatu prosedur yang akan
menghasilkan suatu keputusan (menerima atau
menolak hipotesis)
 Penolakan suatu hipotesis bukan berarti
menyimpulkan bahwa hipotesis salah dimana bukti
yang tidak konsisten dgn hipotesis
 Penerimaan hipotesis sebagai akibat tidak cukupnya
bukti untuk menolak dan tidak berimplikasi bahwa
hipotesis itu pasti benar
DUA TIPE HIPOTESIS

 HIPOTESIS KORELATIF yaitu pernyataan tentang


ada atau tidak adanya hubungan antara dua
variabel atau lebih
 HIPOTESIS KOMPARATIF yaitu pernyataan tentang
ada atau tidak adanya perbedaan antara dua
kelompok atau lebih
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Menentukan formulasi hipotesis


2. Menentukan taraf nyata (significant level)
3. Menentukan kriteria pengujian
4. Menentukan nilai uji statistik
5. Membuat kesimpulan
1. PERUMUSAN FORMULASI HIPOTESIS

 DINYATAKAN SEBAGAI KALIMAT PERNYATAAN


(DEKLARATIF)
 MELIBATKAN MINIMAL DUA VARIABEL PENELITIAN
 MENGANDUNG SUATU PREDIKSI
 HARUS DAPAT DIUJI (TESTABLE)
MENENTUKAN FORMULASI HIPOTESIS

Dibedakan 2 jenis :
1. HIPOTESIS NOL : suatu pernyataan yang akan
diuji, hipotesis tersebut tidak memiliki perbedaan/
perbedaannya nol dengan hipotesis sebenarnya.
2. HIPOTESIS ALTERNATIF : segala hipotesis yang
berbeda dengan hipotesis nol. Pemilihan hipotesis
ini tergantung dari sifat masalah yang dihadapi
Formulasi Ho dan Ha
 Ho:
 Obat A sama khasiatnya dengan obat B
 Tidak ada perbedaan lama penyembuhan memakai
obat A atau obat B
 Tidak ada hubungan lama penyembuhan dengan dosis
obat
 Tidak ada hubungan antara jumlah rokok yang dihisap
dengan stadium Ca paru
Formulasi Ho dan Ha
 Ha:
 Obat A tidak sama khasiatnya dengan obat B
 Ada perbedaan lama penyembuhan memakai obat A
dan obat B
 Ada hubungan lama penyembuhan dengan dosis obat

 Ada hubungan antara jumlah rokok yang dihisap


dengan stadium Ca paru
PROSES UJI HIPOTESIS DAPAT
DIANALOGIKAN DENGAN SUATU PERADILAN

 Bandingan
UJI HIPOTESIS PROSES PERADILAN
• Ho : tidak ada perbedaan • Praduga tak bersalah
obat A dan obat B Terdakwa tidak korupsi

• Ha: Ada perbedaan • Terdakwa dituduh


obat A dan B korupsi

• Batas kritis alfa • Keterangan saksi-saksi

• Error tipe I (α) • Kesalahan I (menghukum


orang tak bersalah)

• Error tipe II (β) • Kesalahan II


(membebaskan orang
yang bersalah
MEMBUKTIKAN SUATU HIPOTESIS PENELITIAN
SEYOGIANYA YANG DITELITI ADALAH POPULASI

 Pada kenyataan yang diteliti sampel, karena itu


akan terjadi kemungkinan salah (Error)
 Dua macam Error yang dapat terjadi:
 Error tipe I (α)
 Error tipe II (β)
ERROR

 Error Tipe I, Keputusan uji menyatakan ada


perbedaan yang pada hakikatnya atau
dipopulasinya tidak ada perbedaan.

 Error tipe II, Keputusan uji menyatakan tidak ada


perbedaan yang pada hakikatnya ada perbedaan

 1-β= Power ( kekuatan ) uji


ERROR

Keputusan uji Keputusan uji


Hipotesis Nol
tidak ditolak ditolak

Benar Benar Error tipe I(α)

Salah Error tipe II (β) Benar


2. MENENTUKAN TARAF NYATA (SIGNIFICANT LEVEL)

 Besarnya batas toleransi dalam menerima


kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter
populasinya
 Besarnya taraf nyata bergantung pada keberanian
pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa
besarnya kesalahan yang akan ditolerir
 Besarnya kesalahan tersebut disebut sebagai
daerah kritis pengujian/ daerah penolakan
3. MENENTUKAN KRITERIA PENGUJIAN

 Bentuk pembuatan keputusan dlm menerima/


menolak hipotesis nol dgn cara membandingkan
nilai α tabel distribusinya dgn nilai statistiknya
sesuai dgn bentuk pengujiannya
 PENERIMAAN Ho : nilai uji statistiknya berada di
luar nilai kritis
 PENOLAKAN Ho : nilai uji statistiknya berada
dalam nilai kritis
4. MENENTUKAN NILAI UJI STATISTIK

 Uji statistik merupakan rumus-rumus yang


berhubungan dengan distribusi tertentu
dalam pengujian hipotesis
 Distribusi Z, t, F dsb
5. MEMBUAT KESIMPULAN
 Penetapan keputusan dalam penerimaan/
penolakan hipotesis nol sesuai dengan kriteria
pengujiannya
 Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah
membandingkan nilai uji statistik dengan α tabel /
nilai kritis
Referensi :
 Ryadi, A.L. Slamet. 2011. Dasar-dasar Epidemiologi.
Jakarta: Salemba Medika.
 Sutrisna, Bambang. 2010. Pengantar Metode Epidemiologi.
Jakarta: PT. Dian Rakyat.
 Najmah. 2016. Epidemiologi untuk Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai