Anda di halaman 1dari 22

HIPOTESIS

Hipotesis Statistik

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani


Hypo → Lemah/kurang/di bawah, Thesis → teori, proposisi/pernyataan
yang disajikan sebagai bukti. Sehingga dapat diartikan sebagai :
Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan
atau dugaan yang sifatnya masih sementara
Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang sebuah parameter populasi
yang harus diverivikasi.
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan
tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis mengenai
parameter populasi.
Pengujian hipotesis yaitu suatu prosedur berdasarkan bukti sampel dan
teori probabilitas untuk menentukan apakah suatu hipotesis merupakan
pernyataan yang masuk akal.
JENIS HIPOTESIS :
Hipotesis nol (H0)
hipotesis yang diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sampel
Hipotesis alternatif (H1)
Lawannya hipotesis nol, adanya perbedaan data populasi dgn data sampel
3 BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS

1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat
perbandingan atau hubungan. Sebagai contoh bila rumusan masalah
penelitian sbb:
a. Seberapa tinggi produktifitas alat tangkap gillnet?
b. Berapa lama umur teknis alat tangkap bagan tancap?
Rumusan hipotesis:
c. Produktifitas gillnet mencapai 8 ton.
d. Umur teknis bagan tancap mencapai 5 tahun. 
2. Hipotesis Komparatif
• Pernyataan yg menunjukkan dugaan nilai dalam satu
variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Sebagai
contoh rumusan hipotesis komparatif:
a. Apakah ada perbedaan produktifitas gillnet di Situbondo
dan di Probolinggo?
b. Apakah ada perbedaan efektivitas trawl dan cantrang?
• Rumusan hipotesis:
a. Tidak terdapat perpedaan produktivitas padi di
Situbondo dan Probolinggo.
• Ho: µ1 = µ 2 Ha: µ1≠ µ2
• B Efektivitas trawl tidak berbeda dibandingkan cantrang
• Ho: µ1 = µ 2 Ha: µ1≠ µ2
3 BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS

3. Hipotesis Hubungan (asosiatif)


Pernyataan yg menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.
Sebagai contoh rumusan hipotesis asosiatif:
a. Apakah ada hubungan antara jumlah fitoplankton dengan hasil tangkapan?
b. Apakah ada pengaruh penambahan jumlah ABK terhadap kuantitas hasil tangkapan?
Rumusan hipotesis:
c. Tidak ada hubungan antara jumlah fitoplankton dengan hasil tangkapan.
Ho:  = 0 Ha:  ≠ 0
b. Tidak ada pengaruh penambahan jumlah ABK terhadap kuantitas hasil tangkapan .
Ho:  = 0 Ha:  ≠ 0.
• Ciri-ciri Hipotesis yang baik :
• 1. Hipotesis harus menyatakan hubungan
• 2. Hipotesis harus sesuai dengan fakta
• 3. Hipotesis harus sesuai dengan ilmu
• 4. Hipotesis harus dapat diuji
• 5. Hipotesis harus sederhana
• 6. Hipotesis harus dapat menerangkan fakta
JENIS GALAT/ taraf kesalahan dalam pengujian hipotesis
TYPE OF ERRORS
Pengujian hipotetsis  menaksir paramater populasi berdasarkan data sampel

Galat Jenis I, penolakan H0 yang benar, alpha


Galat Jenis II, penerimaan H0 yang salah, beta
• Prosedur Lima Langkah untuk Menguji Hipotesis :
• Langkah 1 : sebutkan hipotesis nol dan hipotesis
alternative
• Langkah 2 : pilih tingkat signifikansi
• Langkah 3 : tentukan statistic pengujian
• Langkah 4 : rumuskan sebuah aturan keputusan
• Langkah 5 : ambil sebuah sampel, ambil keputusan
• Tidak menolak H0 atau menolak Ho dan
Menerima H1
ARAH UJI

2. Uji Satu Fihak


PROSEDUR 5 LANGKAH MENGUJI HIPOTESIS

LANGKAH 1
1. Menentukan formulasi hipotesis
a. Hipotesis nol yaitu (Ho) dirumuskan sebagai pernyataan yang akan diuji.
Rumusan pengujian hipotesis, hendaknya Ho dibuat pernyataan untuk ditolak
b. Hipotesis Alternatif / Tandingan (Ha / H1) dirumuskan sebagai lawan
/tandingan hipotesis nol
Bentuk Ha terdiri atas :
MENENTUKAN HO DAN HA
Hipotesis Penelitian  berupa pernyataan yang perlu dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis Statistik  berupa notasi matematis.
Ho (hipotesis nol/nihil)  hipotesis statistik yang akan diuji/dites.
Ha/H1 (hipotesis alternatif)  kebalikan/lawan dari hipotesis nol (Ho).
Contoh :
Pengujian pupuk organik lebih efektif dibanding pupuk kimia. Hipotesisnya :
Ho : pupuk organik = pupuk kimia
Ha : pupuk organik lebih efektif daripada pupuk kimia
 Waktu panen tanaman dengan pupuk organic lebih singkat dibanding dengan pupuk kimia.
Hipotesisnya :
Ho :waktu panen tanaman berpupuk organik = waktu panen tanaman berpupuk kimia
Ha : waktu panen tanaman berpupuk organik lebih singkat dibanding pupuk kimia.
PROSEDUR 5 LANGKAH MENGUJI HIPOTESIS

LANGKAH 2
Tentukan taraf nyata (Significant Level) Taraf nyata (α) adalah besarnya toleransi
dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya.
Taraf nyata dalam bentuk % umumnya sebesar 1%, 5% dan 10% ditulis α0,01;
α0,05 ; α0,1.
Besarnya kesalahan disebut sbg daerah kritis pengujian (critical region of a test)
atau daerah penolakan (region of rejection)

LANGKAH 3
Tentukan Statistik Pengujian
bentuk keputusan menerima / menolak Ho.
PROSEDUR 5 LANGKAH MENGUJI HIPOTESIS

LANGKAH 4
Rumuskan sebuah keputusan

LANGKAH 5
Membuat Keputusan/kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan
atau penolakan hipotesis nol yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya.
TUGAS 5
• 1. Mencari jurnal yang berkaitan dengan agribisnis
• 2. Carilah di jurnal tsb sbb :
• a.) Mencari rumusan masalah di jurnal tersebut
• b.) Menentukan rumusan hipotesisnya
• c.) Menentukan bentuk rumusan hipotesis nya apa
saja (variabelnya apa saja, sampel)
• d.) Di jurnal tersebut menggunakan uji hipotesis apa
• E). Bagaimana keputusan terhadap hipotesisnya

Anda mungkin juga menyukai