Anda di halaman 1dari 22

HIPOTESIS DAN

PENGUJIAN HIPOTESIS
Oleh:
MUHAMMAD AKBAR NURDIN, S.KM., M.KES

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS CENDRAWASIH
HIPOTESIS
(HIPOTESA)
PENDAHULUAN
 Hipotesis atau Hipotesa berasal dari Bahasa Yunani yang
terdiri dari 2 kata yaitu “Hypo” yang artinya “di bawah” dan
“Thesis” yang artinya “Kebenaran”.
 Hipotesis adalah anggapan dasar/asumsi atau dugaan
mengenai sesuatu hal yang harus dibuktikan
kebenarannya atau dugaan yang sifatnya sementara.
 Hipotesis merupakan suatu pernyatan yang masih lemah
tingkat kebenarannya sehingga masih harus diuji
menggunakan teknik analisis tertentu.
 Hipotesis Statistik adalah anggapan dasar/asumsi atau
dugaan mengenai parameter populasi (khususnya nilai-
nilai parameter).
PENDAHULUAN
 Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang akan
menghasilkan suatu keputusan apakah menerima atau
menolak hipotesis yang telah dibuat.
 Hasil Pengujian Hipotesis:
1. Penolakan Hipotesis: Penolakan suatu hipotesis
bukan berarti menyimpulkan bahwa hipotesis salah,
dimana bukti yang tidak konsisten dengan hipotesis
2. Penerimaan Hipotesis: Penerimaan hipotesis sebagai
akibat tidak cukupnya bukti untuk menolak dan tidak
berimplikasi bahwa hipotesis itu pasti benar.
DASAR PERUMUSAN DAN CIRI-CIRI
HIPOTESIS
 Dasar Perumusan Hipotesis
1. Berdasarkan Teori  Hipotesis dapat dirumuskan berdasarkan teori yang
sudah ada.
2. Berdasarkan Fakta Empiris  Hipotesis dirumuskan berdasarkan fakta yang
berkaitan dengan hasil observasi ilmiah (hasil eksperimen atau penelitian).
3. Berdasarkan Imajinasi Peneliti  Hipotesis dirumuskan berdasarkan
khayalan atau asumsi dari peneliti.
 Ciri-ciri Hipotesis
1. Menghubungkan dua (2) atau lebih variabel dan dua (2) atau lebih
kelompok.
2. Jawabannya merupakan dugaan sementara.
3. Bersifat terukur.
TIPE HIPOTESIS
HIPOTESIS KORELATIF

Hipotesis Korelatif adalah pernyataan tentang ada atau tidak adanya


hubungan antara dua (2) variabel atau lebih.

HIPOTESIS KOMPARATIF

Hipotesis Komparatif adalah pernyataan tentang ada atau tidak


adannya perbedaan antara dua (2) kelompok atau lebih.
JENIS HIPOTESIS
Hipotesis Null (Ho) - Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara dua (2) atau lebih
variabel atau tidak adanya perbedaan antara dua (2) kelompok atau lebih.
Hipotesis inilah yang akan diuji dalam uji statistik.

Hipotesis Alternatif (Ha)


Hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara dua (2) atau lebih variabel
atau adanya perbedaan antara dua (2) kelompok atau lebih. Segala hipotesis
yang berbeda dengan hipotesis null (Ho).
KEGUNAAN HIPOTESIS
 Ada dua (2) kegunaan hipotesis dalam penelitian, yaitu:
1. Memberikan batas, lingkup, atau jangkauan dalam penelitian.
2. Mensiagakan peneliti agar dapat memilih data apa yang harus dikumpulkan dan yang tidak perlu
dikumpulkan.
 Hipotesis tidak dibuktikan salah benarnya, tetapi didukung atau tidaknya oleh data empiris.
Contoh: Sopir mobil menghidupkan mesin mobilnya, kunci kontaknya diputar ke posisi on, tapi mesin tidak mau hidup. Maka
timbul permasalahan bagi si sopir, mengapa mesin tidak mau hidup?
Berdasarkan teori, mesin tidak mau hidup karena (1) Bensinnya habis; atau (2) Akinya lemah.
Dari dugaan diatas, dirancang eksperimen atau observasi untuk mencari data agar dugaan tersebut dapat
diterima atau harus ditolak. Misalnya untuk dugaan (hipotesis) “bensinnya habis”, dicarilah alat untuk melihat
atau mengukur seberapa jumlah bensin yang ada. Jika ternyata data atau fakta menunjukkan bensinnya ada dan
jumlahnya cukup, maka hipotesis harus ditolak. Artinya adalah Tidak benar bahwa mesin tidak mau hidup karena
kehabisan bensin.
KEKELIRUAN DALAM HIPOTESIS
KEADAAN SEBENARNYA
KEPUTUSAN
BENAR SALAH
Terima Hipotesis Null (Ho) Tepat (Hipotesis Benar) Galat/Error Tipe II (β)
Tolak Hipotesis Null (Ho) Galat/Error Tipe I (α) Tepat (Hipotesis Benar)

 Dalam melakukan pengujian hipotesis ini ada dua (2) macam kekeliruan yang dapat terjadi, yaitu:
1. Galat/Error 1 : Kesalahan yang dibuat pada waktu menguji hipotesis
dimana kita menolak Hipotesis Null (Ho), padahal Hipotesis Null (Ho) itu
benar. Menolak Hipotesis Null (Ho) yang seharusnya diterima.
2. Galat/Error 2 : Kesalahan yang dibuat pada waktu menguji hipotesis
dimana kita menerima Hipotesis Null (Ho), padahal Hipotesis Null (Ho) itu
salah. Menerima Hipotesis Null (Ho) yang seharusnya ditolak.
PENGUJIAN
HIPOTESIS
LANGKAH – LANGKAH
PENGUJIAN HIPOTESIS
Menetapkan atau Menyatakan • Menetapkan atau menyatakan hipotesis penelitian disini maksudnya adalah menetapkan
Hipotesis Penelitian atau menyatakan Hipotesis Null (Ho).

Memilih atau Menentukan Uji • Memilih Uji Statistik disini yaitu yang sesuai dengan kebutuhan hipotesis untuk menarik
Statistik kesimpulan

Menetapkan Tingkat • Menentukan Daerah Kritis yaitu menentukan tingkat kesalahan yang digunakan dalam
Signifikansi  α penarikan kesimpulan. Misalnya α = 0,05 (5%) dengan CI = 95%.

• Suatu Daerah (aturan) yang digunakan untuk menarik kesimpulan (Menolak Ho atau
Tentukan Daerah Penolakan
gagal menolak - menerima Ho)

• Keputusan yang dibuat yaitu kesimpulan berdasarkan keberadaan uji statistik pada
Pengambilan Keputusan
daerah penolakan.
1. MENETAPKAN HIPOTESIS
Ada tiga (3) pengertian yang terkandung dalam hipotesis dalam menetapkan atau menyatakan
sebuah hipotesis, yaitu:
a) Hipotesis mengandung pengertian sama, adalah: (Uji Dua Pihak)
Hipotesis Null (Ho) : θ = θo (Tidak ada perbedaan………………………………)
Hipotesis Alte (Ha) : θ ≠ θo (Ada perbedaan…………………………………….)
b) Hipotesis mengandung pengertian maksimum, adalah: (Uji Pihak Kanan)
Hipotesis Null (Ho) : θ ≤ θo (Lebih kecil sama dengan…..………………………)
Hipotesis Alte (Ha) : θ > θo (Lebih besar…..…………………………………….)
c) Hipotesis mengandung pengertian minimum, adalah: (Uji Pihak Kiri)
Hipotesis Null (Ho) : θ ≥ θo (Lebih besar sama dengan…..………………………)
Hipotesis Alte (Ha) : θ < θo (Lebih kecil…..…………………………………….)
2. MEMILIH UJI STATISTIK
Ada beberapa uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji sebuah hipotesis, yaitu:
1. Uji Z – Normal
Uji statistika yang pengujian hipotesisnya didekati dengan distribusi normal.
2. Uji t – Student
Uji statistika yang pengujiannya untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari nilai yang diperkirakan
dengan nilai hasil perhitungan statistika.
3. Uji X2 – Chi Square
Uji statistika yang pengujiannya untuk menguji hubungan atau pengaruh dua variabel nominal dan
mengukur kuatnya hubungan antara variable yang satu dengan variable yang lainnya.
4. Uji F – Anova)
Uji statistika yang pengujiannya untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara
bersama-sama terhadap variabel terikatnya.
3. MENETAPKAN TINGKAT SIGNIFIKANSI
Nilai α = 0,05 (5%) dengan Derajat Kepercayaan (CI) = 95%
Ini disebut pula sebagai taraf nyata 5%, berarti kira-kira 5 dari 100 kesimpulan yang
diputuskan adalah akan menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Dengan kata lain,
kira-kira 95% yakni bahwa kita telah membuat kesimpulan atau keputusan yang benar.

Nilai α = 0,01 (1%) dengan Derajat Kepercayaan (CI) = 99%


Ini disebut pula sebagai taraf nyata 1%, berarti kira-kira 1 dari 100 kesimpulan yang
diputuskan adalah akan menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Dengan kata lain,
kira-kira 99% yakni bahwa kita telah membuat kesimpulan atau keputusan yang benar.
4. MENENTUKAN DAERAH PENOLAKAN
Ada tiga (3) daerah penolakan dalam
pengujian suatu hipotesis, yaitu:
a) Uji 2 Pihak (Daerah Penolakan 2 Sisi)
b) Uji Pihak Kanan (Daerah Penolakan 1 Sisi
yaitu Sisi Kanan)
c) Uji Pihak Kiri (Daerah Penolakan 1 Sisi
yaitu Sisi Kiri)
5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Ada dua (2) pilihan keputusan pada hipotesis untuk membuat sebuah
kesimpulan, yaitu:
a. Ho Ditolak  Jika hasil uji statistik yang dihitung
jatuh pada daerah penolakan.
b. Ho Diterima  Jika hasil uji statistik yang dihitung
jatuh pada daerah penerimaan.
CONTOH SOAL
Sebuah pabrik baterai (aki) mobil bernama PT. Baterai Bagus menyatakan bahwa rata-rata daya
pakai produknya adalah 7 tahun dengan simpangan baku 0,5 tahun. Dari inspeksi terhadap 40
buah sampel baterai diperoleh bahwa rata-rata daya pakai ini adalah 6,2 tahun. Apakah pendapat
pabrik tersebut bisa anda terima?

Jawaban:
Diketahui : μ = 7 tahun σ = 0,5 tahun
X = 6,2 tahun n = 40 buah
Penyelesaian:
(Penjelasan di Slide Berikutnya)
JAWABAN SOAL
1. Menetapkan Hipotesis:
Hipotesis Null (Ho) : θ = θo (Tidak ada perbedaan rata-rata daya pakai baterai
dari pernyataan PT. Baterai Bagus)
Hipotesis Alte (Ha) : θ ≠ θo (Ada perbedaan rata-rata daya pakai baterai dari
pernyataan PT. Baterai Bagus)
2. Memilih Uji Statistik:
Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan Uji Z – Normal karena ukuran sampel
cukup besar dan nilai simpangan baku (σ) diketahui, maka rumusnya:
,
Penyelesaian Uji Statistik: z = ,

−0,8
z =
μ = 7 tahun
0,5
σ = 0,5 tahun
6,32
,
X = 6,2 tahun z = = -10,11
,
n = 40 buah

3. Menetapkan Tingkat Signifikansi:


Pada penelitian ini diambil nilai α = 0,05 (5%) dengan Derajat
Kepercayaan (CI) = 95%
Ini disebut pula sebagai taraf nyata 5%, berarti kira-kira 5 dari 100 kesimpulan yang
diputuskan adalah akan menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Dengan kata
lain, kira-kira 95% yakni bahwa kita telah membuat kesimpulan atau keputusan
yang benar.
JAWABAN SOAL
4. Menentukan Daerah Penolakan:

-1,96 1,96
Karena Pada penelitian ini diambil nilai α = 0,05 (5%) dengan Derajat Kepercayaan (CI) = 95%,
maka nilai -1,96 dan nilai 1,96 diambil dari table z (0,025).
Letakkan nilai z hasil uji statistik (Langkah 2) yaitu nilai -10,11 ke kurva Daerah
Penolakan. Ternyata nilai z hasil uji statistik berada di dalam Daerah
Penolakan.
JAWABAN SOAL
5. Pengambilan Keputusan
Ada dua (2) pilihan keputusan pada hipotesis untuk membuat sebuah kesimpulan, yaitu:
a. Ho Ditolak = Ha Diterima  Jika hasil uji statistik yang dihitung jatuh pada daerah
penolakan.
b. Ho Diterima = Ha Ditolak  Jika hasil uji statistik yang dihititung jatuh pada daerah
penerimaan.

Hasil Uji Statistik (Uji Z – Normal) menunjukkan hasil -10,11 dimana nilai -10,11 ini
berada dalam daerah penolakan, maka Ho Ditolak = Ha Diterima.

Kesimpulan: Hipotesis Alternatif (Ha) : θ ≠ θo


Ada perbedaan rata-rata daya pakai baterai dari pernyataan PT. Baterai Bagus
(Rata-rata daya pakai baterai bukan 7 tahun tapi malahan kurang dari 7 tahun)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai