PENDAHULUAN
Suka atau tidak, diakui atau pun tidak, karakteristik dan kemampuan fisik adalah
perbedaan antara individu yang akan membantu untuk menentukan seberapa sehat atau
disfungsional berbagai interaksi yang terjadi antara individu tersebut. Dalam pekerjaan
pengambilan sampel bir yang dibahas di atas, salah satu bentuk kemampuan fisik (indera
penciuman dan rasa) dapat membantu menentukan apakah Anda mendapatkan pekerjaan dan
apakah Anda dapat maju dalam pekerjaan tersebut. Contoh lainnya adalah individu yang
mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran. Untuk mengimbangi masalah mereka,
individu-individu ini sering mengembangkan keterampilan sensorik lain yang sangat unggul
dari individu-individu yang merasa tidak perlu untuk mengimbanginya.
Humor juga memainkan peran penting pada sebagian besar organisasi, seperti halnya
proses individu dan interpersonal mendasar lainnya, terutama dalam menangani konflik.
Sikap orang, misalnya, membentuk bagaimana perasaan mereka tentang organisasi; dan
motivasi mereka untuk tampil dan membantu menentukan efektivitas organisasi.
Perbedaan individu harus diakui untuk apa yang mereka tambahkan, daripada
digunakan sebagai faktor diskriminasi negatif. Diskriminasi oleh perusahaan atau karyawan
berdasarkan ciri atau kemampuan fisik dapat mengakibatkan tindakan hukum yang cepat dan
serius. Bab ini tidak membahas perbedaan fisik; melainkan memperkenalkan dan membahas
beberapa proses individu dan interpersonal dasar dalam organisasi. Pertama-tama kami akan
membahas hubungan dasar antara individu dan organisasi. Kemudian, kami akan memeriksa
perbedaan individu psikologis seperti kepribadian, sikap, dan persepsi, serta mendiskusikan
perbedaan berbasis kinerja, diikuti dengan pemeriksaan stres. Akhirnya, kami
memperkenalkan dan mendiskusikan beberapa proses interpersonal dasar. Proses individu
dan interpersonal kritis lainnya—kepemimpinan, motivasi karyawan, dinamika kelompok,
dan manajerial komunikasi—dibahas dalam empat bab berikutnya.
Kontrak Psikologis
Kontrak Psikologis adalah seperangkat harapan yang dipegang oleh seorang individu
tentang apa yang akan dia sumbangkan kepada organisasi dan apa yang akan diberikan
organisasi sebagai imbalannya. Sifat kontrak psikologis diilustrasikan pada Gambar 16.2.
Individu membuat berbagai kontribusi untuk organisasi: usaha, keterampilan, kemampuan,
waktu, loyalitas, dan sebagainya. Kontribusi ini memenuhi berbagai kebutuhan dan
persyaratan organisasi.
Sebagai imbalan atas kontribusi ini, organisasi memberikan bujukan kepada individu.
Beberapa bujukannya, seperti gaji, (bersifat nyata) atau status (tidak berwujud). Sama seperti
kontribusi dari individu harus memenuhi beberapa kebutuhan organisasi, bujukan yang
ditawarkan oleh organisasi harus melayani beberapa kebutuhan individunya (Gambar 16.3).
Artinya, jika seseorang menerima pekerjaan dari suatu organisasi karena dia pikir dia akan
memperoleh gaji yang menarik dan memiliki kesempatan untuk maju, selanjutnya dia
berharap bahwa imbalan itu benar-benar akan datang.
Jika individu dan organisasi merasa bahwa kontrak psikologis itu adil dan setara,
mereka akan puas dengan hubungan tersebut dan melanjutkannya. Tetapi jika salah satu
pihak merasa adanya ketidakseimbangan atau ketidakadilan dalam kontrak, itu dapat
mengakibtakan perubahan. Misalnya, individu dapat meminta kenaikan gaji atau promosi,
mengurangi usahanya, atau mencari pekerjaan yang lebih baik di tempat lain. Organisasi juga
dapat memulai perubahan dengan meminta agar individu tersebut meningkatkan
keterampilannya melalui pelatihan, memindahkan orang tersebut ke pekerjaan lain, atau
menghentikan pekerjaan orang tersebut.
Tantangan dasar yang dihadapi perusahaan adalah mengelola kontrak psikologis.
Sebuah organisasi harus memastikan bahwa ia tidak hanya mendapatkan nilai dari
karyawannya tetapi juga memberikan karyawan dengan tawaran yang sesuai. Jika sebuah
perusahaan membayar karyawannya lebih rendah untuk kontribusi mereka, misalnya,
karyawan dapat berkinerja buruk atau meninggalkan pekerjaan yang lebih baik di tempat lain.
Di sisi lain, jika mereka dibayar lebih terhadap kontribusi mereka, perusahaan mengeluarkan
biaya yang tidak perlu.