Anda di halaman 1dari 4

Menganalis pembiayaan usaha tani

Keuangan pertanian dimana pembiayaan perusahaan agribisnis di dalamnya berhubungan


dengan soal-soal keuangan di sektor pertanian. Keuangan pertanian berhubungan dengan permintaan,
penawaran, pengaturan dan permohonan modal di sektor pertanian, sedangkan pembiayaan
perusahaan agribisnis berhubungan dengan semua keperluan dan pengaturan serta pengontrolan
keuangan untuk membiayai status perusahaan/kegiatan di sektor pertanian. Perusahaan di sektor
pertanian disebut usahatani, selama semua hasil usahatani tersebut ditujukan untuk pasaran,
walaupun peringkat usahanya masih tradisional dan sederhana, masih subsisten, maupun sudah
moderan dan komersil.

1. Biaya produksi dalam usahatani


 Biaya produksi usahatani yaitu biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam satu
kali proses produksi, yang terdiri dari biaya penyusutan, biaya variabel dan biaya
tetap.
o Biaya tetap , biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu proses
produksi . biaya yang jumlahnya tidak berubah berapapun besarnya
penjualan atau produksi ( Kuswadi, 2006). meliputi biaya penyusutan
alat,biaya sewa lahan dan bunga modal tetap.
 Biaya penyusutan adalah biaya yang umur pemakaiannya lebih
dari satu tahun atau musim, penyusutan dipengaruhi oleh jenis
dan banyaknya alat pertanian yang digunakan dan dimiliki
petani dalam usahatani per satu kali musim
 Bunga modal tetap dipengaruhi oleh besarnya bunga yang
berlaku pada saat kegiatan usaha tani dilakukan, umumnya
jangka waktu bunga pinjaman per satu kali musim
 Biaya Variabel
o Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung pada skala
produksi atau biaya yang penggunaannya habis atau dianggap habis
dalam satu masa produksi. Meliputi Pupuk Urea, Pupuk NPK PHONSKA,
Pupuk PPC/PPT, Pupuk ZA, Pestisida dan upah tenaga kerja
 Dalam melakukan kegiatan usahatani maka membutuhkan
tenaga kerja , baik yang berasal dari tenaga kerja dalam
keluarga maupun dari luar keluarga petani . Sistem pembayaran
sesuai dengan upah yang berlaku di daerah usaha tani tersebut
 Total pendapatan dan R/C Ratio (Revenue Cost Ratio)
o Total pendapatan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan
total biaya dalam suatu proses produksi.
 Total penerimaan diperoleh dari hasil kali antara jumlah
produksi dengan harga produksi yang diterima oleh petani
sebelum dikurangi dengan total biaya yang digunakan dalam
usahatani
 Total biaya , biaya tetap total ditambah dengan biaya variabel
total
o Analisis R/C
 (Revenue Cost Ratio) adalah merupakan perbandingan antara
total penerimaan dengan total biaya, dapat diketahui dengan
cara pembagian antara penerimaan dengan biaya total.
Contoh jika rata-rata R/C nya didapat sebesar 2,55. Artinya
setiap pengeluaran biaya sebesar Rp 100,- maka petani
mendapat penerimaan sebesar Rp255,- sehingga pelaku usaha
tani memperoleh keuntungan sebesar Rp 155,-

Menganalisis pertumbuhan penduduk

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka akan diikuti dengan upaya pemenuhan
sandang dan papan. Seiring peningkatan jumlah penduduk maka pemukiman penduduk juga akan
semakin meningkat

Pertumbuhan penduduk akan dikuti dengan pemenuhan tempat tinggal atau pemukiman
sehingga akan memicu terjadinya alih fungsi lahan Alih fungsi lahan ini terjadi secara dinamis dan
perubahannya cenderung searah dengan meningkatnya jumlah populasi penduduk. Jumlah penduduk
yang terus meningkat dan aktifitas pembangunan yang dilakukan telah banyak menyita fungsi lahan
pertanian.

Kerugian lain akibat konversi lahan sawah dari fungsinya lahan sawah yang diperuntukan
memproduksi padi adalah turunnya produksi padi nasional. Juga kerugian berupa investasi, dimana
tentunya sudah banyak modal dari proses diinvestasikannya dana untuk mencetak sawah, membangun
waduk, dan sistem irigasi. Alihfungsi lahan sawah ke penggunaan lain telah menjadi salah satu ancaman
yang serius terhadap keberlanjutan swasembada pangan

Menurut Friyanto (2004) dampak alih fungsi lahan pertanian dapat dipandang dari dua sisi,
yaitu: pertama, dari sisi fungsinya, lahan sawah diperuntukan untuk memproduksi padi, sehingga
adanya alih fungsi lahan pertanian ke fungsi lain akan meyebabkan menurunnya produksi padi
nasional yang mengakibatkan terancamnya ketahanan pangan nasional. Kedua, dari bentuknya
perubahan lahan pertanian ke permukiman, perkantoran, prasaranan jalan, industri dan jasa
berimplikasi pada besarnya kerugian akibat sudah diinvestasikannya dana untuk mencetak sawah,
membangun waduk dan sistem irigasi.
http://turindraatp.blogspot.com/2009/11/pembiayaan-pertanian.html diakses pada 25 September 2021

Idawati. (2005). ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHA TANI DENGAN SISTEM KONDOMISASI
PADABUAH KAKAO, VOLUME 3 NO.3 : Universitas Andi Djemma

Nurmala ; Zulfikar ; Soetoro (2016) ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI KUBIS, Jurnal
Ilmiah Mahasiswa : AGROINFO GALUH Volume 2 Nomor 2

P, Rossi ; Aziz ; Sudarno (2020). PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN.
Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai