Anda di halaman 1dari 33

HIPOTESIS PENELITIAN

(Riduwan, 2011& Arikunto 2010)

DR. Hj. ATIRA, S.Si., M. Kes


HIPOTESIS PENELITIAN

Istilah Hipotesis dari bahasa Yunani:


• Hupo = sementara
• Thesis = pernyataan atau teori
• Hipotesis berarti jawaban atau
dugaan sementara yg harus diuji
kebenarannya.
• Hipotesis dirumuskan berdasarkan
masalah penelitian.
Konsep Hipotesis:

Pengujian statistik kita selalu bekerja dg


dua hipotesis, yaitu:
1. Hipotesis Ha (Alternatif/kerja/penelitian)

2. Hipotesis Ho (Nol/nihil (null hypothesis)


Pengertian:
Hipotesis penelitian (Ha) adalah hipotesis yang
hanya mengekpresikan keyakinan peneliti
tentang ukuran populasi.
Hipotesis nol (Ho) adalah merupakan pernyataan
tentang parameter yang bertentangan dengan
keyakinan sipeneliti.
Contoh:
Ha: menyatakan adax hubungan, pengaruh atau
perbedaan antara parameter dan statistik.
Ho: menyatakan tidak adanya hubungan, pengaruh,
atau perbedaan antara parameter dan statistik.
MACAM-MACAM BENTUK PERUMUSAN
HIPOTESIS PENELITIAN
1.Hipotesis Deskriptif:
 Hipotesis yg tidak membandingkan dan tdk
menghubungkan antar variabel.
 Hipotesis yg dirumuskan untuk menentukan
titik peluang atau menjawab permasalahan
taksiran (estimasi).
Contoh:
Motivasi kerja pegawai di rumah sakit paling
tinggi 40% dari nilai ideal.
a. Hipotesis dalam uraian kalimat:
Ha: Motivasi kerja pegawai di rumah sakit paling
tinggi 40% dari nilai ideal.
Ho: Motivasi kerja pegawai di rumah sakit
paling rendah atau sama 40% dari nilai ideal.
b. Hipotesis model statistik:
Ha: p < 40%
Ho: p ≥ 40%
2. Hipotesis Komparatif:
Hipotesis yg merumuskan jawaban
dari permasalahan yg bersifat
membedakan.
contoh:
Terdapat perbedaan prestasi belajar antara S1 keperawatan
dengan D3 keperawatan dlm mengikuti pelajaran statistik.
Atas dasar informasi ini tim pengajar ingin membuktikan
melalui penelitian.

a. Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat:


Ha: Perbedaan prestasi belajar antara S1 keperawatan lebih
tinggi dari pada D3 keperawatan dlm pelajaran statistik.
Ho: Perbedaan prestasi belajar antara S1 keperawatan lebih
rendah dari pada D3 keperawatan dlm pelajaran statistik.
b. Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik:
Ha : μ1 < μ2 Ho : μ1 ≥ μ2
3. Hipotesis Asosiatif: merumuskan
jawaban sementara pd
permasalahan yg bersifat hubungan.
• Contoh:
Hubungan antara dosen dengan mahasiswa di STIKes
Budi Luhur Cimahi paling rendah 45%.
a. Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat:
Ha: Hubungan antara dosen dengan mahasiswa di STIKes
Budi Luhur Cimahi paling rendah 45%.
Ho: Hubungan antara dosen dengan mahasiswa di STIKes
Budi Luhur Cimahi paling tinggi 45%.
b. Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik:
Ha: p > 45%
Ho: p≤ 45%
JENIS PENGUJIAN HIPOTESIS
A. Hipotesis Direksional
 adalah hipotesis yang arahx sdh jelas juga
disebut hipotesis langsung.
 Pungujiannya disebut:
Uji Pihak Kiri dan Uji Pihak Kanan.
1. UJI PIHAK KIRI
• Apabila ada rumusan hipotesis Ha dinyatakan
bunyi kalimat: paling besar, paling banyak,
paling tinggi, maksimum dan sejenisnya berati
tandax (<).
Maka Ho bunyi kalimat: paling kecil, paling
sedikit,....
berati tandax (≥) pengujianx menggunakan uji
satu pihak (one tailed test) yaitu uji pihak kiri.
contoh : A. Hoptesis bersifat Deskriptif
Motivasi kerja pegawai di rumah sakit paling
tinggi 40% dari nilai ideal.
a. Hipotesis dalam uraian kalimat:
Ha: Motivasi kerja pegawai di rumah sakit paling
tinggi 40% dari nilai ideal.
Ho: Motivasi kerja pegawai di rumah sakit
paling rendah atau sama 40% dari nilai ideal.
b. Hipotesis model statistik:
Ha: p < 40%
Ho: p ≥ 40%
Contoh: B. Hipotesis bersifat Komparatif:
Prestasi belajar antara S1 keperawatan lebih tinggi
dari pada D3 keperawatan.
a. Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat:
Ha: Prestasi belajar antara S1 keperawatan lebih tinggi
dari pada D3 keperawatan.
Ho: Perbedaan prestasi belajar antara S1 keperawatan
lebih rendah dari pada D3 keperawatan.
b. Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik:
Ha : μ1 < μ2
Ho : μ1 ≥ μ2
Contoh: C. Hipotesis bersifat Asosiatif:
Hubungan motivasi dengan prestasi belajar di STIKes
Budi Luhur Cimahi paling tinggi 60%.
a. Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat:
Ha: Hubungan motivasi dengan prestasi belajar
di STIKes Budi Luhur Cimahi paling tinggi 60%.
Ho: Hubungan motivasi dengan prestasi belajar di
STIKes Budi Luhur Cimahi paling rendah atau sama
dengan 60%.
b. Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik:
Ha: p < 60%
Ho: p ≥ 60%
Gambar Uji Pihak Kiri

Wilayah Wilayah
Penerimaan
Penolakan Ho ᵅ Ho

- t tabel
Kriteria Pengujian Pihak Kiri:

Jika – t tabel ≤ t hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak


2. Uji Pihak Kanan

• Jika rumusan hipotesis Ha dinyatakan bunyi


kalimat: paling kecil, paling sedikit, paling
rendah, minimum dan sejenisnya berati tandax
(>).
Maka Ho bunyi kalimat: paling besar, paling
banyak, dst.
berati tandax (≤), pengujianx menggunakan uji
satu pihak (one tailed test) yaitu uji pihak kanan.
Gambar Uji Pihak Kanan

Wilayah
Penolakan Ho
Wilayah
Penerimaan
Ho ᵅ
t tabel
Kriteria Pengujian Pihak Kanan:

Jika + t tabel ≥ t hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak


B. Hipotesis Non Direksional (hipotesis tidak
langsung):
Adalah hipotesis yang tidak menunjukkan arah
tertentu.
Jika rumusan hipotesis Ha berbunyi: tidak sama
dengan (≠) maka sebaliknya Ho berbunyi: sama
dengan (=). Pengujian ini menggunakan uji dua
pihak (two tailed test).
Contoh: A. Hipotsis bersifat Deskriptif:
Obat tradisional mampu menyembuhkan penyakit
rata-rata 80%.
Untuk membuktikan apakah benar demikian.
a) Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat:
Ha: Obat tradisional mampu menyembuhkan penyakit
rata-rata 80%.
Ho: Obat tradisional tidak mampu menyembuhkan
penyakit rata-rata 80%.
b) Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik:
Ha: µ ≠ 80%
Ho: µ = 80%
Contoh: B. Hipotesis bersifat Komparatif:
Ada perbedaan prestasi belajar antara S1
keperawatan dan D3 keperawatan.
a.Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat:
Ha: Ada perbedaan prestasi belajar antara S1
keperawatan dan D3 keperawatan.
Ho: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara
S1 keperawatan dan D3 keperawatan.
b. Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik:
Ha : μ1 ≠ μ2
Ho : μ1 = μ2
Contoh: C. Hipotesis bersifat Asosiatif:
Apakah ada hubungan motivasi dengan prestasi
belajar mahasiswa di STIKes Budi Luhur Cimahi.
a.Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat:
Ha: Ada hubungan motivasi dengan prestasi belajar
mahasiswa di STIKes Budi Luhur Cimahi.
Ho: Tidak ada hubungan motivasi dengan prestasi
belajar mahasiswa di STIKes Budi Luhur Cimahi.
b. Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik:
Ha: p ≠ 0
Ho: p = 0
Gambar Uji Dua Pihak

Wilayah Wilayah
Penolakan Ho Penolakan Ho
Wilayah
ᵅ Penerimaan

Ho

- t tabel t tabel

Kriteria Pengujian Pihak Kanan:

Jika - t tabel ≤ t hitung ≤ + t tabel maka Ho diterima dan Ha


ditolak
Kesalahan Pengambilan Keputusan
Ada dua jenis kesalahan pengambilan keputusan dalam uji
statistik:
Kesalahan Tipe I ( )
 Kesalahan menolak Ho padahal sesungguhnya Ho benar.
Artinya menyimpulkan adanya perbedaan padahal
sesungguhnya tidak ada perbedaan.
Peluang kesalahan tipe satu I adalah sebesar  atau sering
disebut Tingkat Signifikansi (significance level).
Sebaliknya peluang untuk tidak membuat kesalahan Tipe I
adalah sebesar 1 - , yang disebut Tingkat Kepercayaan
(Confidence level)
Kesalahan Tipe II ()
Kesalahan menerima Ho padahal sesungguhnya
Ho salah.
Artinya : menyimpulkan tidak ada perbedaan
padahal sesunguhnya ada perbedaan.
Peluang untuk membuat kesalahan tipe kedua
(II) ini adalah sebesar .
Peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe ini
adalah sebesar 1 - , dan dikenal sebagai Tingkat
Kekuatan Uji (Power of Test).
Kesalahan Pengambilan Keputusan

Keputusan Populasi
Ho Benar Ho salah
Tidak menolak Ho Benar (1-) Kesalahan Tipe II (β)
Menolak Ho Kesalahan Tipe I Benar (1- β)
()
KESIMPULAN:
 Kedua model kesalahan yaitu Tipe I ( )dan Tipe II () adalah
besarnya peluang untuk membuat kesalahan dalam penelitian.
Kedua kesalahan tersebut hendaknya dibuat sekecil mungkin.
 Yg sering digunakan dlm penelitian adalah kesalahan ( ) yg
biasa disebut taraf signifikan, taraf kesalahan, atau probability
(p) dan dinyatakan dalam 2 atau 3 desimal/persen.
 Lawan taraf signifikan adalah taraf kepercayaan atau tingkat
kepercayaan.

 tersebut juga dinyatakan dlm peluangpengujian hipotesis


sebaiknya dihindari.
Menentukan Tingkat Kemaknaan/Signifikansi
(Level of Significance)
 Penentuan nilai  tergantung dari tujuan dan
kondisi penelitian.
 Nilai  yang sering digunakan adalah 10%, 5%
atau 1%.
 Untuk bidang kesehatan masyarakat biasanya
digunakan nilai  sebesar 5%.
 Untuk pengujian obat-obatan digunakan batas
toleransi kesalahan lebih kecil misalnya 1%,
karena mengandung risiko yang fatal.
Apakah semua penelitian perlu dihipotesiskan?

 Penelitian yg merumuskan hipotesis adalah


penelitian pendekatan secara kuantitatif.

 Penelitian eksploratif, survei deskriptif, dan


development tdk perlu dihipotesis.
Manfaat hipotesis secara umum:
 Memberikan petunujuk pd tahap
pengumpulan data, analisis data, dan
interpretasi data.
 Tujuan hipotesis: antara lain:
 Untuk menghubungkan antara teori dan
kenyataan.
 Sebagai petunjuk dalam mengindentifikasi dg
menginterpretasi suatu hasil penelitian.
 Sumber Hipotesis:
- Kajian literatur
- Pengalaman kerja/praktik
HIPOTESIS YG BAIK

 Merupakan dugaan terhadap variabel


 Dinyatakan dlm kalimat pernyataan yg
singkat dan jelas
 Dapat diuji dg metode ilmiah.

(Sugiono, 2013).

Anda mungkin juga menyukai