KEGIATAN PRAKTIK 2
1. Kemampuan Akhir yang Diharapkan
a) Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi, tujuan dan tahapan analisis data
b) Mahasiswa mampu melakukan tahapan/langkah analisis data
2. Uraian Materi
ANALISIS DATA
Dosen: Drs. Eka Trio Effandilus, M.Si
A. Pendahuluan
Data yang telah kita kumpulkan dari lapangan, tidak serta merta langsung
dianalisis, namun kemungkinan data mentah (raw data) tersebut masih perlu
dimodifikasi. Untuk itu perlu dilakukan tahapan awal yaitu pengolahan data.
Setelah data diolah sesuai dengan hasil ukur (DO) yang diinginkan, maka data
tersebut siap untuk dianalisis.
Analisis data merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam tahapan
penelitian, karena kegiatan ini bertujuan untuk membantu si peneliti dalam
memunculkan informasi dari data tersebut dan membantu si peneliti dalam
melakukan penarikan kesimpulan guna memecahkan masalah yang diteliti.
Kegiatan iringan yang sangat penting setelah data dianalisis adalah melakukan
interpretasi hasil penelitian. Dalam pengertian sederhana, menginterpretasi
berarti memberi makna/arti terhadap nilai yang muncul hasil dari proses analisis
data. Dalam arti sempit, interpretasi dilakukan hanya sebatas pada masalah
penelitian dan hanya dikenakan pada sampel penelitian saja. Dalam arti luas,
interpretasi dilakukan untuk mencari makna dari hasil analisis dan sekaligus
Analisis Data
Pada pokok bahasan ini akan dijelaskan konsep dasar dalam analisis data. Uji
statistik yang kita gunakan dalam analisis nantinya sangat tergantung pada
beberapa hal, salah satunya jenis data. Pemahaman tentang perbedaan mendasar
dari keempat jenis data ini sangat penting diketahui agar memudahkan dalam
pemilihan uji statistik yang tepat. Selain jenis data, juga dijelaskan perbedaan
tahapan analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat serta tak
kalah pentingnya tentang prinsip pengujian hipotesis.
B. Jenis Data
Pemahaman tentang data dan jenis data sangat diperlukan sebelum dilakukan
pemilihan uji statistik. Penetapan skala ukur data yang tepat pada masing-masing
variabel penelitian memudahkan kita dalam menentukan uji statistik yang cocok.
Data merupakan bentuk jamak dari datum yaitu kumpulan angka/huruf sebagai
hasil dari proses pengamatan ataupun pengukuran terhadap karakteristik yang
kita teliti. Sifat atau karakteristik yang memiliki nilai bervariasi dalam suatu
penelitian disebut variabel. Data hasil pengukuran terhadap variabel dapat
berupa angka maupun huruf, yang berdasarkan skala pengukurannya dibagi atas
empat jenis : 1) nominal; 2) ordinal; 3) interval dan 4) rasio. Perbedaan dari
keempat jenis data ini sebagai berikut :
1. Nominal
Skala nominal merupakan skala ukur yang paling sederhana. Skala ini hanya
berupa label atau simbol untuk membedakan satu karakteristik dengan
karakteristik lainnya. Adapun ciri-ciri skala nominal yaitu : 1) angka yang dibuat
hanya sebagai label saja; 2) tidak ada penjenjangan (ranking) artinya sederajat; 3)
tidak memiliki nilai nol absolut; 4) tidak dapat dilakukan proses matematis seperti
penjumlahan, pengurangan, dan pembagian; 5) tidak dapat mencari nilai rata-rata,
tetapi dapat dihitung proporsi, persentase atau risiko relatif; 6) Uji hipotesis yang
sering digunakan untuk variabel nominal adalah uji λ2 .. Contoh data berbentuk
Skala Nominal seperti :
a) Golongan darah (A, B, AB dan O)
2
Analisis Data
Skala ordinal merupakan skala ukur lebih tinggi dibandingkan skala nominal.
Adapun ciri-ciri dari skala ukur ini adalah : 1) sudah ada penjenjangan (ranking)
tetapi jarak antara dua peringkatnya belum diketahui besar nilainya; 2) tidak
memiliki nilai nol absolut; 3) nilainya tidak dapat dimanipulasi secara matematis
(ditambah, dikurang, dikali dan dibagi). Uji hipotesis yang sering digunakan
adalah statistik non-parametrik, seperti uji λ2 , korelasi Sperman dan lainnya. Contoh
data berbentuk skala Ordinal, seperti :
a) Derajat penyakit ( ringan, sedang dan berat )
b) Tingkat ekonomi ( rendah, sedang dan tinggi )
c) Status Gizi ( buruk, kurang, baik dan lebih )
3. Interval
Skala interval merupakan skala ukur yang lebih baik dibanding ordinal dan
nominal. Adapun ciri-ciri dari skala ukur ini adalah : 1) sudah memiliki
penjenjangan (ranking); 2) jarak antara satu data dengan data yang lain memiliki
bobot yang sama; 3) belum memiliki nilai nol absolut; 4) dapat dilakukan operasi
matematik.
4. Rasio
Skala rasio merupakan skala ukur yang paling tinggi tingkatan skalanya. Adapun
ciri-ciri skala ukur rasio adalah : 1) memiliki jenjang (ranking); 2) memiliki jarak
yang sama; 3) memiliki nilai nol absolut; 4) dapat dilakukan operasi matematik;
5) memiliki kelipatan.
3
Analisis Data
Untuk keperluan analisis, sering data numerik dirubah ke bentuk data kategori
dengan cara dilakukan pengelompokkan/pengklasifikasian. Misal, variabel
tinggi badan, yang data riilnya merupakan data numerik, namun bila kita
kelompokkan menjadi dua kategori menjadi tinggi (>170 cm) dan pendek (<170 cm),
maka variabel tersebut sudah berubah menjadi data kategori.
4
Analisis Data
5
Analisis Data
3. Analisis Multivariat
6
Analisis Data