Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA

METODOLOGI PENELITIAN

Diajukan dengan topik membahas teori, masalah, dan masalah (judul) yang dapat diteliti
oleh program studi Manajemen Pengaturan Perjalanan

Disusun oleh :

Esther Amelia
Josephine Kasih
Muhammad Naufal Yona

JURUSAN PERJALANAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENGATURAN PERJALANAN
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, berkat rahmat Tuhan Yang

Maha Kuasa, makalah yang berjudul Pengertian Teori, Masalah dan Masalah yang

dapat diteliti dalam prodi MPP ini dapat diselesaikan sebagaimana yang ditugaskan

dosen mata kuliah metodologi penelitian Program Studi Manajemen Pengaturan

Perjalanan Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.

Makalah ini berisi penjelasan tentang pengertian teori, macam dan jenis teori

dan sumber teori, peran dan fungsi teori, langkah-langah menyusun kajian teori,

model-model pengutifan dalam penelitian, pengertian masalah, dan bagaimana kriteria

masalah yang baik dalam penelitian.

Penyusun menyadari penjelasan dalam makalah ini terdapat banyak

kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu adanya kritik dan masukan dari berbagai

pihak untuk penyempurnaan makalah ini sangat penyusun nantikan. Demikian

pengantar dari penyusun, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 18 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….. 1

1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………….2

1.3. Tujuan…………………………………………………………….………..2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Dalam Penelitian………………………….…………... 3

2.2 Macam – Macam Teori Penelitian………………………………………… 4

2.3 Peran dan Fungsi Teori Dalam Penelitian...……………………………….. 5

2.4 Langkah – Langkah Dalam Penyusunan Kajian Teori...….………...............7

2.5. Sumber Masalah Dalam Sebuah Penelitian…………………………….…..10

2.6. Masalah yang Dapat Diteliti Oleh Program Studi MPP ……………………13

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan dengan berbagai

persoalan atau permasalahan, baik yang bersifat awam maupun masalah yang menuntut

pemecahan secara sistematik. Masalah-masalah tersebut pemecahannya sering dengan

cara sederhana saja dan bersifat segera dan tidak membutuhkan data-data pendukung.

Disamping masalah-masalah awam, ada masalah-masalah yang bersifat

kompleks atau rumit yang pemecahannya menuntut dan memerlukan pengumpulan

sejumlah data pendukung yang dipergunakan untuk membuat keputusan dan menarik

kesimpulan. Masalah yang seperti inilah yang menjadi perhatian kita, khususnya dalam

dunia pendidikan. Masalah seperti ini menuntut metode ilmiah untuk penyelesaiannya,

yaitu melalui langkah-langkah tertentu dalam usaha memecahkan masalah yang dijumpai.

Kedudukan masalah dalam alur prosedur penelitian sangatlah penting, bahkan lebih

penting dari solusi atau jawaban yang akan diperoleh atau dicari, karena masalah yang

dipilih dapat menentukan perumusan masalah, tujuan, hipotesis, kajian pustaka yang akan

digunakan bahkan juga untuk menentukan metodologi yang tepat untuk memecahkannya.

Dalam dunia pendidikan banyak fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks

dan kait-mengkait yang mengganjal yang perlu dipecahkan dalam suatu penelitian.

Namun tidak semua masalah itu harus dipecahkan secara ilmiah. Olehnya itu makalah ini

akan membahas masalah-masalah dalam dunia pendidikan yang dapat diselesaikan

dengan suatu penelitian.

Kemudian masalah tersebut merupakan obyek yang akan diteliti guna

mendapatkan suatu konklusi atau hasil penelitian. Untuk mendapatkan hasil yang

maksimal dari suatu yang diteliti maka digunakanlah teori. Teori tersebut berguna untuk

1
menguraikan dan mencari akar masalah dari suatu masalah yang sedang diteliti. Jadi teori

sangan vital sekali kegunaannya dalam sebuah penelitian. Tanpa teori sebuah penelitian

tidak akan memiliki ruh, karena penelitian tersebut tidak menggunakan dasar-dasar

ilmiah, terkesan hanya menebak-nebak saja. Selain itu teori juga berfungsi untuk

menyempitkan ruang penelitian agar tidak melebar kemana-mana. Di dalam makalah ini

akan dijelaskan tentang what and how dari sebuah teori dalam suatu penelitian.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari teori?

2. Apa fungsi teori dalam penelitian?

3. Apakah yang dimaksud masalah dalam penelitian ?

4. Bagaimana Kriteria masalah penelitian yang baik ?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui lebih jelas tentang teori dan pembagiannya

2. Mengetahui pengertian masalah dalam penelitian.

3. Mengetahui bagaimana kriteria masalah penelitian yang baik.

4. Mengetahui fungsi teori dalam sebuah penelitian

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori dalam Penelitian

Kajian teori dalam proses penelitian merupakan salah satu tahapan yang

penting untuk diperhatikan oleh para peneliti. Para ahli memberikan banyak definisi

teori dalam penelitian.

Neuman (2003) dalam Sugiyono mengatakan “researchers use theory

differently in various types of research, but some type of theory is present in most

social research” . Sementara itu Kerlinger (1978) berpendapat bahwa teori adalah

seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat

fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga

dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Theory is a set of

interrelated construct (concepts), definion, and proposition that present a systematic

view of phenomena by specifying relations among variables, with purpose of

explaning and prediction the phenomena.

Hal itu seirama dengan Cooper & Schindler (2003) yang mengemukakan bahwa,

s theory is a set of systematicaly interrelated concepts, definition, and proposition

that are advanced to explain and predict phenomena (fact). Teori adalah seperangkat

konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat

digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.

Burk Johnson & Larry Christensen dalam bukunya Educational Research

(2011 : 18) mengupkapkan bahwa “theory is an explanation or an explanatory system

that discusses how a phenomenon operates and why it operates a it does”. Teory

merupakan sebuah penjelasan atau

3
sesuatu yang menjelaskan tentang sebuah system yang mendiskusikan bagaimana

sebuah fenomena beroperasi dan mengapa fenomena itu terjadinya seperti itu.

Kemudian Sitirahayu Haditomo (1999) dalam Sugiyono, menyatakan bahwa

suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat

melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada.

2.2 Macam-macam Teori Penelitian :

Mark (1963) dalam Sitirahayu Haditomo dalam Sugiyono membedakan teori

menjadi tiga macam, diantaranya:

1. Teori yang deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu

perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan

diterangkan.

2. Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah teori

Dalam bentuk ekstrim titip pandang yang positivistik ini dijumpai pada

kaum behaviorist.

3. Teori yang fungsional: di sini nampak suatu interaksi pengaruh antara

data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan

teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.

Berdasarkan tiga pandangan diatas, Sugiyono (2014) memandang teori sebagai :

1.Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang disusun secara logis. Hukum-

hukum ini biasanya memiliki sifat hubungan yang deduktif.Suatu hukum

menunjukan suatau hubungan antara variabel- variabel empiris yang bersifat

ajeg dan dapat diramal sebelumnya.

4
2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu

kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu.

Di sini orang mulai dari data yang diperoleh dan dari data yang diperoleh itu

datang suatu konsep yang teoritis (induktif).

3.Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang

menggeneralisi. Di sini biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara

data dan pendapat teoritis.

Menurut Sugiyono (2014) suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang umum.

Konseptualisasi atau sistem pengertian ini diperoleh melalui jalan yang sistematis.

Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak, dia bukan teori. Teori adalah

alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi

yang disusun secara sistematis. Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi, yaitu

menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian (control)

suatu gejala.

Teori dalam penelitian menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan

fenomena dan objek yang akan diteliti. Artinya ketika seorang akan menjelaskan

tentang masalah pembelajaran, maka teori yang di ambil harus yang menjelaskan

tentang pembelajaran bukan hukum ataupun ekonomi. Begitupun ketika sedang

meneliti tentang politik, maka peneliti harus menjelaskan teori-teori yang berkaitan

dengan politik bukan budaya dan pure science.

2.3 Peran dan Fungsi Teori dalam Penelitian

Cooper & Schindler (2003), menyatakan bahwa teori memiliki beberapa

kegunaan dan fungsi dalam penelitian, diantaranya :

5
1. Theory narrows the range of fact we need to study (Teori

mempersempit/membatasi ruang atau kawasan dari fakta yang akan kita

pelajari)

2. Theory suggest system for the research approaches are likely to yield the

greatest meaning. (teori menyaranakn sistem pendekatan penelitian yang

disukai untuk mendapatkan makna yang sesungguhnya)

3. Theory suggest system for the research to impose on data in order to

classify them in the most meaningful way. (teori menyarakan sistem penelitian

yang memungkinkan untuk mengimpose data sehingga diklasifikasikan dalam

jalan yang lebih bermakna).

4. Theory summarizes what is known about object of study and states the

uninformities that lie beyond immediate observation. (teori merangkum suatu

pengetahuan tentang sebuah objek kajian dan pernyataan yang tidak

diinformasikan yang diluar observasi yang segera)

5. Theory can be used to predict further fact that should be found. (toeri bisa

digunakan untuk memprediksi fakta lebih jauh yang bisa ditemukan)

Sugiyono (2014) menyatakan bahwa semua penelitian bersifat ilmiah, oleh

karena itu semua peneliti harus berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang

digunakan harus sudah jelas, karena teori di sini akan berfungsi untuk memperjelas

masalah yang diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis dan sebagai referensi

untuk menyusun instrumen penelitian. Oleh karena itu landasan teori dalam proposal

penelitian kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai.

Dari pendapatnya diatas dapat disimpulkan bahwa teori berfungsi untuk:

6
1. Memperjelas masalah penelitian

2. Dasar untuk merumuskan hipotesis penelitian dan

3. Referensi untuk menyusun instrumen penelitian

Lebih jauh Meredith, Joyce dan Walter (2003) menyatakan ada beberapa tujuan

dari proses kajian teori diantaranya :

1. Delimiting the research problem. Membatasi masalah penelitian

2. Seeking new lines of inquiry. Menemukan benang baru yang diteliti.

3. Avoiding fruitless approaches. Menghindari pendekatan yang tidak sesuai.

4. Gaining methodological insights. Memperoleh metodologi yang

mencerahkan.

5. Identifying recomendations for futher research. Mengidentifikasi

rekomendasi untuk penelitian yang lebih jauh.

6. Seeking support for grounded theory. Mencari grand teori pendukung.

2.4 Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori

Dalam menyusun langkah-langkah kajian teori, Meredith, Joyce dan Walter

membaginya menjadi beberapa langkah, diantaranya :

1. Search prelimenary sources ( mencari sumber pendahuluan )

Pada tahap ini peneliti perlu mengidentifikasi buku-buku, artikel, laporan

penelitian dan publikasi lainnya yang relevan dengan permasalahan yang

diteliti.

7
2.Use seconday source ( menggunakan sumber tambahan )

Yang dimaksud dengan sumber tambahan yakni sebuah dokumen yang

ditulis oleh seseorang yang tidak secara nyata melakukan penelitian,

mengembangkan teori atau mengutarakan pendapatnya bahwa mereka telah

mensistesis menjadi sebuah tinjuan pustaka.

2. Read primary source (membaca sumber utama)

Pada tahap ini peneliti yang hendak mengutif hasil dari temuan peneliti

lain, maka seharusnya dilakukan dengan cara langsung mengutif dari

penelitinya bukan mengutif dari pengutif pertama.

4. Synthesize the literature. (mensintesis bahan bacaan)

Seorang peneliti haru pandai memilih dan memilah bahan yang akan

dikutifnya alam kajian teorinya. Artinya tidak semua sumber yang dibaca

lantas dimasukan kedalam bahan kajian pustakanya.

Lebih jauh Meredtih, Joyce dan Walter (2003) menyatakan bahwa keempat

langkah diatas tidak harus selalu dipaksanakan berurutan, melainkan dalam beberapa

kondisi boleh diacak, karena pada dasarnya ketika peneliti sudah masuk ke tahap ke

tiga, namun dipandang ada yang kurang, maka ia boleh dan sangat mungkin untuk

kembali ke tahap pertama.

Sugiyono (2014) mengatakan bahwa secara umum langkah-langkah untuk

dapat melakukan kajian teori adalah sebagai berikut :

1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya

8
2. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah,

laporan penelitian, (Skripsi, Thesis, Disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan

yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.

3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap

variabel yang akan diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian,

lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat

penelitian,sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan

dan saran yang diberikan).

4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber

bacaan,bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih

definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

5.Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti,

lakukan analisa, renungkan, dna buatlah rumusan dengan bahasa sendiri

tentang isi setiap sumber data yang dibaca.

6.Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber sumber ke

dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber- sumber bacaan yang

dikutif atau digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus

dicantumkan.

Apabila dibuat dalam bentuk bagan, langkah-langkah penulisan kajian teori

dalam penelitian sebagaimana bagan berikut ini:

Proses penyusunan kajian teori bukanlah perkara yang bisa disepelekan,

bahkan untuk mendapatkan kualitas literatur yang baik Meredith, Joyce & Walter

(2003) mengungkapkan “it requires tree to six months or more to do a good review

9
of the literature, especially if you know litle about the literature on your research

problem at the outset”. Proses kajian teori yang baik memerlukan waktu tiga sampai

enam bulan bahkan lebih, khususnya apabila peneliti belum terlalu memahami

masalah yang sedang ditelitinya.

2.5. Sumber Masalah dalam sebuah penelitian

Dalam sebuah penelitian, masalah dapat bersumber dari mana saja. Menurut

James H. MacMillan dan Schumacher (Hadjar, 1996 : 40 – 42) masalah dapat

bersumber dari :

1. Observasi

Mencari masalah dapat dilakukan dengan jalan observasi. Baik

disengaja ataupun yang tidak disengaja, suatu permasalahan dalam contoh

masalah sosial dapat kita peroleh saat sedang melakukan pengamatan atau

observasi di lapangan. Kesenjangan hubungan yang kita jumpai pada saat

melakukan observasi, dapat dijadikan sebagai sebuah masalah untuk memulai

suatu penelitian. Dalam kasus masalah sosial, biasanya masalah itu tidak jauh

antara mitos kepercayaan dengan realita. Bila mitos tersebut ternyata benar,

biasanya masalah yang akan diangkat adalah bagaimana penjelasan secara

ilmiah agar praduga-praduga yang bergulir di masyarakat dapat terjawab dengan

ilmu pengetahuan

10
2. Dedukasi dari teori

Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsir-prinsip

umum yang penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara

empiris. Penyelidikan terhadap masalah yang diangkap dari teori berguna

untuk mendapatkan penjelasan empiris praktik tentang teori.

3. Kepustakaan

Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya

dilakukan penelitian ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi

dapat meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk

digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian sering juga menyampaikan

rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut.

Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan masalah yang menentukan

masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.

4. Masalah sosial

Seperti yang sekilas disebutkan diatas, masalah sosial yang ada di

sekitar kita atau yang baru menjadi berita terhangat (hot news) dapat menjadi sumber

masalah penelitian. Misalnya :

– Adanya perkelahian antar sekolah menimbukan berbagai dampak bagi

sekolah dan warga sekitar.

– Penggalakan program 3 M (menguras, mengubur, menimbun) sebagai

upaya pencegahan penyakit demam berdarah.

11
5. Situasi praktis

Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk

dilakukan penelitian evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk dijadikan dasar

pembuatan keputusan lebih lanjut.

6. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat memunculkan masalah yang memerlukan

jawaban empiris untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

(Purwanto 2010:109-111).

Masalah dalam penelitian pendidikan dapat diperoleh dari berbagai sumber

yang terkait dengan bidang pendidikan, Sukardi (2009:22-24) dalam antara lain :

1. Pengalaman seseorang atau kelompok.

Pengalaman orang yang telah lama menekuni bidang profesi

pendidikan dapat digunakan untuk membantu mencari permasalahan yang

signifikan diteliti. Contoh : pengalaman mengajar di kelas.

2. Lapangan tempat bekerja.

Para peneliti dapat melihat secara langsung, mengalami dan bertanya

pada satu, dua, atau banyak orang dalam pekerjaannya. Seorang guru

misalnya,akan merasakan bahwa sekolah dan komponen yang berkaitan

dengan tercapainya tujuan sekolah dpat dijadikan sebagai sumber penelitian.

12
3. Laporan hasil penelitian

Dari hasil penelitian, yang biasanya dalam bentuk jurnal, biasanya

disamping ada hasil temuan yang baru juga ada kemungkinan penelitian yang

direkomendasikan.

4. Sumber-sumber yang berasal dari pengetahuan orang lain.

Perkembangan ilmu pengetahuan lain di luar bidang yang dikuasai

seringkali memberikan pengaruh munculnya permasalahan

penelitian.Misalnya,gerakan reformasi yang muncul setelah Orde Baru,

ternyata telah memunculkan dan mempengaruhi sikap dan tuntutan para guru

untuk memperoleh gaji dan status profesi yang lebih baik.

2.6. Masalah yang dapat diteliti oleh program studi MPP

Program studi Manajemen Pengaturan Perjalanan (MPP) membutuhkan teori

maupun masalah pada saat penyusunan tugas akhir, namun fokus masalah yang di

teliti oleh Manajemen Pengaturan Perjalanan (MPP) memiliki ranah tertentu yaitu

mengenai tour leader/ tour guide, objek wisata, tour agent dan lainnya. berikut

merupakan masalah (judul) yang dapat diteliti oleh Manajemen Pengaturan Perjalanan

(MPP) :

1. Kualitas Pelayanan Tour Leader di Objek Wisata

2. Fasilitas yang tersedia Objek Wisata

3. Jenis Pelayanan yang tersedia Tour Agents

4. Kualitas Seorang Tour Guide

5. Kesesusaian Biaya dan Nilai yang Terdapat Dalam Suatu Objek

13
BAB III

KESIMPULAN

Sebuah penelitian dalam proses penyusunan nya membutuhkan suatu struktur

atau langkah – langkah penyusunan. Langkah – langkah penyusunan berguna untuk

mempermudah pembaca dalam membaca penelitian yang disusun oleh penulis,

sehingga pembaca dapat mengerti permasalahan yang dibahas oleh penulis secara

detail dan meneyeluruh. Selain langkah – langkah, hal utama yang dibutuhkan adalah

teori dalam setiap proses penulisan agar pembaca dapat mengerti dasar dari masalah

yang dibahas, masalah pun juga merupakan poin penting dikarenakan penelitian

dibuat karena adanya masalah yang ingin dibahas maupun diteliti oleh penulis.

Masalah yang diteliti pun dapat dibahas secara detail dengan bantuan struktur atau

langkah – langkah penyusunan, melalui makalah ini dapat disimpulkan bahwa poin

teori dan masalah merupakan poin penting dalam setiap pembuatan laporan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Cooper Donald R; Schindler, Pamela S (2007); Business Research Methods;

McGraw-Hill, Irwin, Boston.

B, K. F. (1973). Foundation of Behavioral Research.

Victioria: Thomson Learning.

Johnson B, & Christensen L, (2011). Educational Research. New Delhi. Sage

Publications, Inc.

Meredith D. Gall, J. P. (2003). Educational Research: an introduction. America:

Colophon. Pedoman Tesis & Disertasi. (2013, Februari). Program Pasca Sariajana

Universitas Negeri Yogyakarta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Alfabeta.

Sulistyo-Basuki. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.

Wibisono, Dermawan. (2013) Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis, dan Disertasi.

Yogyakarta: Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai