Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Metodologi Penelitian SD/MI Irma Rahmawati, M.Pd

MAKALAH

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

(LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS)

Disusun Oleh Kelompok 3

1. Lutvi Amalia : 190101070954


2. Muhammad Happy : 190101070978
3. Nadia : 190101070957

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
BANJARMASIN
2021 M / 1442 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt atas nikmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelasaikan tugas makalah yang berjudul Metode Penelitian
Kuantitatif (Landasan Teori, Kerangka Berpikir Dan Hipotesis)

Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad Saw. Kami berterimakasih kepada pihak yang membantu
menyelesaikan tugas makalah ini dan sangat berterimakasih kepada Ibu Irma
Rahmawati, M.Pd yang telah membimbing dan memberikan masukan dalam
tugas ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi kita
semua dan bermanfaat untuk pembelajaran kedepaannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran untuk kedepannya lagi. Demikian makalah ini
kami buat semoga bermanfaat dan kami mohon maaf atas segala kekurangan
dalam pembuatan makalah ini.

Tanjung, 02 Oktober 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah ..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 2

A. Pengertian Teori ..................................................................................... 2


B. Kegunaan Teori dalam Penelitian ........................................................... 2
C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 4
D. Hipotesis ................................................................................................ 6

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 10

A. Simpulan ................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipotesis ini sangat perlu dipahami oleh setiap peneliti atau calon
peneliti. Dalam proses penelitian para peneliti harus sampai pada taraf
menentukan apakah menggunakan atau tidak menggunakan hipotesis.
Sebelum diuraikan cara menyusun rumusan hipotesis, seorang peneliti
harus menemukan dan menyusun teoritis dan kerangka berpikir terlebih
dahulu. Jenis penelitian yang harus ada hipotesisnya adalah jenis
penelitian kuantitatif, dengan tujuan untuk membuktikan kebenaran teori
yang dibangun. Hal ini berbeda dengan jenis penelitian kualitatif, yang
justru untuk menemukan teori baru. Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian oleh karena itu rumusan
masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpualan data.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teori ?
2. Apa Kegunaan Teori dalam Penelitian ?
3. Apa yang dimaksud dengan Karangka Berpikir ?
4. Apa yang dimaksud dengan Hipotesis ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu Teori.
2. Mengetahui apa Kegunaan Teori dalam Penelitian.
3. Mengetahui apa itu Karangka Berpikir.
4. Mengetahui apa itu Hipotesis.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang masyarakat menggunakan
kata “teori”, dalam hal ini teori merupakan antonim atau lawan kata
“praktik” yang mempunyai arti yang sangat jelas, menurut (Hamid.K,
2014) menyimpulkan bahwa :
1. Teori sesuatu prinsip universal, yang didukung oleh fakta dan data
yang secara kompeherensif atas kelengkapan yang dimaksudkan dalam
hal ini adalah penjelasan terhadap suatu kelompok gejala (fenomena)
suatu pernyataan tentang ikatan yang senantiasa berlaku terhadap
beberapa kenyataan serta informasi yang merata ataupun
kompeherensif.
2. Suatu hakikat maupun serangkaian hakikat-hakikat yang menerangkan
sebagian jalinan antara bermacam kenyataan serta informasi serta
meramalkan ataupun memprediksi hasil-hasil yang terbarukan yang
bersumber pada fakta-fakta ataupun data-data.
Kerlinger (1973) menyimpulkan sebuah teori bagaikan seperangkat
konstruk atau konsep, definisi atau proposisi yang memberikan pemikiran
sistematik mengenai tanda-ciri dengan jalan menspesifikasikan hubungan-
ikatan yang ada antara variabel-variabel maupun perubah-perubah dengan
maksud untuk menerangkan dan meramalkan maupun memprediksi suatu
fenomena.
Di samping itu, teori itu sendiri mempunyai suatu sumber yang
potensial buat informasi serta kenyataan dan penemuan yang lebih luas,
teori itu pula ialah salah satunya sumber hipotesis maupun jawaban
sedangkan dari suatu pernyataan yang belum maupun tidak terungkapkan.

B. Kegunaan Teori dalam Penelitian

2
Teori berfungsi sebagai pendapat sementara yang diasumsikan oleh
peneliti menurut (Wills, 1998) fungsi teori dapat dikemukakan sebagai
berikut :
1. Mensistematikan
Mensistematikan adalah mensistematikan penemuan-penemuan
suatu teori yang dapat digunakan dalam riset memberikan arti sesuatu
masalah atau kejadian-kejadian tergambarkan sama-sama bukan
mempunyai hubungan yang relatif signifikan.
2. Melahirkan hipotesis
Penafsiran yang dilakukan dalam perihal ini adalah menciptakan suatu
teori dan merupakan suatu generator yang tidak ternilai dari hipotesis-
hipotesis riset, serta dalam penafsiran yang lain merupakan salah satu
khasiat teori ialah mengantarkan kaum intelektual ataupun kaum
akademi untuk menemukan pendapat-pendapat atas suatu masalah
yang akan dipecahkan.
3. Pendugaan
Penafsiran yang disimpulkan merupakan membuat presiksi dari
sesuatu teori yang bisa digunakan untuk melaksanakan prediksi
ataupun ramalan, bagian ini hampir sema dengan arti yang kedua di
atas, namum dengan implikasi yang lebih matematis.
4. Memberikan penjelasan
Penafsiran yang disimpulkan kalau suatu teori bisa digunakan
untuk menerangkan, serta guna teori dalam hal ini buat menanggapi
persoalan “kenapa” terjalin peristiwaa-peristiwa ataupun kejadian-
kejadian tertentu serta kenapa manipulasi sesuatu variabel ataupun
perubahan menciptakan pergantian pada variabel ataupun perubahan
yang lain. 1
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa teori berfungsi
untuk menjelaskan dan meramalkan fakta. Selain itu, digunakan pula

1
Nizamuddin, Metodologi Penelitian Kajian Teoritis Dan Praktis Bagi Mahasiswa, (Riau:
DOTPLUS Publisher), h. 80-85.

3
untuk melihat fenomena sebagai bentuk pengendalian (control)
terhadap fenomena. Berdasarkan pendapat Cooper dan Schinder
tersebut, dapat dirumuskan beberapa kegunaan teori dalam suatu
penelitian, yaitu :
1. Memperjelas dan membatasi masalah yang akan diteliti.
2. Memandu peneliti untuk memilih metode yang sesuai dengan
permasalahan dan tujuan penelitian.
3. Memandu peneliti untuk dapat menjawab rumusan masalah yang
dinyatakan dalam hipotesis atau dugaan penelitian.
4. Memandu peneliti untuk menyusun instrumen penelitian yang
nantinya digunakan digunakan dalam pengumpulan data.
5. Memandu peneliti untuk melakukan analisis terhadap data guna
menguji hipotesis atau dugaan sementara.
6. Membantu peneliti untuk mendeskripsikan data hasil penelitian.
7. Mrmbantu peneliti untuk membuat kesimpulan dan saran.2

C. Kerangka Berpikir
1. Pengertian Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir atau kerangka teoritik merupakan landasan dari
keseluruhan proses penelitian. Kerangka berfikir mengembangkan
teori yang telah disusun dan menguraikan dan menjelaskan hubungan-
hubungan yang terjadi antara variabel yang diperlukan untuk
menjawab masalah penelitian.
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan
sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir yang baik akan
menjelaskan secara teoritis antara variabel yang akan diteliti. Tinjauan
pustaka menyajikan suatu dasar untuk membentuk kerangka teoritik
atau kerangka berfikir peneliti, sedangkan kerangka teoritik menjadi
dasar untuk membuat hipotesis. Kerangka teoritik menjelaskan

2
Vigih Hery Kristanto, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: CV Budi Utama), h. 49.

4
hubungan antara variabel dan menjelaskan teori yang melandasi
hubungan-hubungan tersebut serta menjelaskan karakteristik, arah dari
hubungan-hubungan yang terjadi. Kerangka teoritik yang baik
mengidentifikasi serta menentukan variabel-variabel yang relevan
dengan masalah penelitian yang telah dirumuskan.
Ada empat hal yang perlu ada dalam setiap kerangka teoritik yaitu :
a. Variabel yang diteliti harus diidentifikasi dan dibahas dengan
tuntas dalam kajian teori.
b. Diskusi dalam kerangka berfikir harus menyatakan bagaimana dua
variabel atau lebih berhubungan satu sama lainnya.
c. Jika dalam diskusi kerangka teori arah hubungan dapat dijelaskan
secara teoritik, dan berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka
dalam kerangka berfikir dapat ditentukan apakah hubungan yang
terjadi positif atau negatif.
d. Dalam kerangka berfikir tersebut harus ada penjelasan mengenai
mengapa diduga ada hubungan yang terjadi. 3
Membangun kerangka berfikir sering timbul kecenderungan bahwa
pernyataan-pernyataan yang disusun tidak merujuk pada sumber
kepustaan, kerena sudah habis terpakai didalam menyusun kerangka
teoritis. Hal ini tidaklah benar, sebab justru dalam menyusun kerangka
berfikir inilah sangat diperlukan argumentasi ilmiah yang dipilih dari
teori-teori yang relevan. Agar argumentasi kita dapat diterima sesama
ilmuan, maka kerangka berpikir harus disusun secara logis dan
sistematis. Oleh karenanya teori yang digunakan dalam berargumentasi
harus dikuasai epenuhnya sesuai dengan perkembangan yang
mutakhir.
Argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan dalam
penyusunan kerangka berfikir, pada akhirnya akan melahirkan
kesimpulan. Kesimpulan inilah yang menjadi rumusan hipotesis
sebagai jawaban sementara terhadap pemecahan masalah penelitian.

3
Tegor, dkk. Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif, (Jateng : Lakeisha, 2020, h 39-40).

5
2. Kekeliruan penggunaan teori pada kerangka berfikir
Beberapa kesalahan umum sering dilakukan peneliti dalam
menggunakan landasan teori pada kerangka penelitian antara lain :
a. Peneliti melakukan pengkajian ulang yang tergesa-gesa
terhadap kepustakaan semenjak dimulainya proses penelitian.
b. Terlalu mengandalkan sumber-sumber data sekunder.
c. Hanya memusatkan perhatian kepada penemuan-penemuan
penelitian yang hanya dibacanya didalam jurnal penelitian atau
artikel penelitian sehingga mengabaikan informasi berharga
seperti metode, pengukurannya, dan sebagainya. 4
D. Hipotesis
1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo dan thesis. Hypo berarti
sesuatu yang masih kurang atau lemah, dan thesis berarti suatu
kesimpulan atau pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu kesimpulan
yang masih kurang atau lemah akan kebenarannya sehingga masih
memerlukan adanya suatu pembuktian.
Winarno Surahmad berpendapat tentang pengertian hipotesis
sebagai berikut : Hipotesis adalah suatu jawaban duga yang dianggap
besar kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang benar bila dengan
data yang diolah dapat disimpulkan bahwa hipotesis itu benar,
dicapailah konklusi dan pada saat itu hipotesis sudah berhenti menjadi
hipotesis: hipotesis berubah menjadi tesis.
Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa hipotesis dapat diartikan
sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan pada dua pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan hipotesis adalah kesimpulan sementara
atau dugaan yang bersifat sementara, yang mana kesimpulan ini

4
Ismail nurdin, Sri hartati. Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya : Media sahabat cendekia,
2019, h 126-127).

6
mungkin benar dan mungkin salah. Untuk mengetahui benar salahnya
harus dibuktikan pada kenyataan yakni dengan mengadakan penelitian.
Suatu hipotesis akan diterima jika hasil penelitiannya membenarkan
dan begitu juga sebaliknya. 5 Secara sederhana Hipotesis adalah
pernyataan hubungan antara variabel dengan variabel, yang bersifat
sementara atau bersifat dugaan, atau yang masih lemah. Hipotesis
dapat juga dinyatakan dalam kalimat lain, yaitu pernyataan hubungan
antara dua variabel atau lebih, yang bersifat sementara atau bersifat
dugaan atau yang bersifat masih lemah. Lemah dalam hal ini berkaitan
dengan benar tidaknya pernyataan yang dibuat dalam hipotesis, bukan
hubungan antar variabelnya yang lemah.
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya
dalam penelitian. Oleh karena itu, peneliti dituntut kemampuannya
untuk dapat merumuskan hipotesis dengan jelas. Hipotesis tidak dapat
muncul secara tiba-tiba begitu saja. Hipotesis dikembangkan dari teori
yang mendukungnya, hasil-hasil penelitian sebelumnya, atau
penjelasan secara logis. Hipotesis yang dirumuskan kemudian diuji.
Hipotesis tersebut diuji dan dan dievaluasi serta dicari kecocokannya
dengan fakta maupun logika . untuk menguji hipotesis diperlukan data
atau fakta-fakta yang terkait dengan variabel. Kerangka pengujian
harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum peneliti mengumpulkan data.
Pengujian hipotesis memerlukan pengetahuan yang luas mengenai
teori, kerangka teori, penguasaan penggunaan teori secara logis dan
teknik-teknik pengujian. Cara menguji hipotesis bergantung dari
metode penelitian serta rancangan penelitian itu sendiri. 6
2. Bentuk-bentuk Hipotesis

5
Ismail, Isna Farahsanti, Dasar-dasar Penelitian Pendidikan, ( Jawa Tengah : Penerbit Lakeisha,
2021 ) h. 56
6
Muslich Anshori, Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, ( Surabaya : Airlangga
University Press, 2017 ) h.48

7
Menurut Sugiyono bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat
terkait dengan rumusan masalah penelitian. Bentuk hipotesis penelitian
ada tiga yaitu hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif. 7
a. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap
masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel
mandiri. 8 Creswell mengatakan bahwa dugaan-dugaan peneliti
terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel
tunggal atau mandiri itulah yang disebut dengan hipotesis
deskriptif.
Contohnya : “Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Universitas
A Rendah”. Maka rumusan masalah yang dapat dibuat peneliti
adalah : Apakah kemampuan bahasa Inggris mahasiswa
universitas A Rendah ? dalam penelitian ini, variabel yang
digunakan adalah variabel tunggal yaitu kemampuan bahasa
Inggris mahasiswa universitas A, maka hipotesis yang digunakan
adalah hipotesis deskriptif.
b. Hipotesis Komparatif
Hipotesis Komparatif merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama
tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda atau keadaan itu
terjadi pada waktu yang berbeda.9
Hipotesis Komparatif diterjemahkan sebagai dugaan-dugaan
atau jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian atau
rumusan masalah yang membandingkan (komparasi) antara dua
variabel.

7
Iman Supriadi, Metode Riset Akuntansi, ( Yogyakarta : CV Budi Utama, 2020 ) h. 152
8
Wagiran, Metodologi Penelitian pendidikan : Teori dan Implementasi, ( Yogyakarta : CV Budi
Utama, 2013 ), h 109
9
Wagiran, Metodologi Penelitian pendidikan : Teori dan Implementasi, ( Yogyakarta : CV Budi
Utama, 2013 ), h 111

8
Conbtohnya : “Terdapat perbedaan antara kemampuan Bahasa
Inggris Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) dan Mahasiswa Fakultas
Pertanian (FP) di Universitas X”. Peneliti ingin mengetahui
bagaimana kemampuan bahasa Inggris mahasiswa FT dan
kemampuan bahasa Inggris mahasiswa FP. Apakah ada perbedaan
kemampuan bahasa Inggris mahasiswa FT dan mahasiswa FP di
Universitas X?
Variabel jamak adalah variabel yang digunakan dalam
penelitian ini. Variabel pertama adalah kemampuan Bahasa
Inggris mahasiswa Fakultas Teknik, sedangkan variabel kedua
adalah kemampuan bahasa Inggris mahasiswa Fakultas Pertanian.
Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah hipotesis
komparatif dimana rumusan masalah yang dikemukakan terkait
dengan perbandingan antara dua variabel.
c. Hipotesis Asosiatif
Dalam sebuah penelitian kita sering menemukan rumusan
masalah yang mempertanyakan hubungan (asosiasi) anatara dua
variabel atau lebih, hipotesis yang digunakan dalam penelitian
tersebut adalah hipotesis asosiatif.
Contohnya : “Ada hubungan positif antara kebiasaan belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa”. Dalam penelitian
ini,variabel yang digunakan adalah variabel jamak. Variabel
pertama adalah kebiasaan belajar sedangkan variabel kedua adalah
prestasi belajar mahasiswa. Karena rumusan masalah
mempertanyakan perihal hubungan antara dua variabel, maka
hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif.10

10
Siti Fadjarajani, dkk, Merodologi Penelitian, ( Kota Gorontalo : Ideas Publishing, 2020 ) h. 152

9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kerlinger menyimpulkan sebuah teori bagaikan seperangkat konstruk
atau konsep, definisi atau proposisi yang memberikan pemikiran
sistematik mengenai tanda-ciri dengan jalan menspesifikasikan hubungan-
ikatan yang ada antara variabel-variabel maupun perubah-perubah dengan
maksud untuk menerangkan dan meramalkan maupun memprediksi suatu
fenomena.
Teori berfungsi sebagai pendapat sementara yang diasumsikan oleh
peneliti menurut (Wills, 1998) fungsi teori dapat dikemukakan sebagai
berikut : Mensistematikan, Melahirkan hipotesis, Pendugaan, Memberikan
penjelasan.
Kerangka berfikir atau kerangka teoritik merupakan landasan dari
keseluruhan proses penelitian. Kerangka berfikir mengembangkan teori
yang telah disusun dan menguraikan dan menjelaskan hubungan-hubungan
yang terjadi antara variabel yang diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian.
Beberapa kesalahan umum sering dilakukan peneliti dalam
menggunakan landasan teori pada kerangka penelitian antara lain : Peneliti
melakukan pengkajian ulang yang tergesa-gesa terhadap kepustakaan
semenjak dimulainya proses penelitian, terlalu mengandalkan sumber-
sumber data sekunder, dan Hanya memusatkan perhatian kepada
penemuan-penemuan penelitian yang hanya dibacanya didalam jurnal
penelitian atau artikel penelitian sehingga mengabaikan informasi
berharga seperti metode, pengukurannya, dan sebagainya.
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya
dalam penelitian. Oleh karena itu, peneliti dituntut kemampuannya untuk
dapat merumuskan hipotesis dengan jelas. Hipotesis tidak dapat muncul
secara tiba-tiba begitu saja. Hipotesis dikembangkan dari teori yang

10
mendukungnya, hasil-hasil penelitian sebelumnya, atau penjelasan secara
logis.
Menurut Sugiyono bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait
dengan rumusan masalah penelitian. Bentuk hipotesis penelitian ada tiga
yaitu hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.

11
DAFTAR PUSTAKA
Nizamuddin. Metodologi Penelitian Kajian Teoritis Dan Praktis Bagi Mahasiswa.
Cetakan Pertama. Riau: DOTPLUS Publisher. 2013.

Kristanto, Vigih Heri. Metodologi Penelitian. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Cv


Budi Utama. 2018.

Siti Fadjarajani, dkk, Merodologi Penelitian, Kota Gorontalo : Ideas Publishing,


2020

Iman Supriadi, Metode Riset Akuntansi, Yogyakarta : CV Budi Utama, 2020

Wagiran, Metodologi Penelitian pendidikan : Teori dan Implementasi,


Yogyakarta : CV Budi Utama, 2013

Ismail, Isna Farahsanti, Dasar-dasar Penelitian Pendidikan, Jawa Tengah :


Penerbit Lakeisha, 2021

Muslich Anshori, Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya :


Airlangga University Press, 2017

Ismail nurdin, Sri hartati. Metodologi Penelitian Sosial, Surabaya : Media sahabat
cendekia, 2019

Tegor, dkk. Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif, Jateng : Lakeisha,


2020

12

Anda mungkin juga menyukai