Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSTITUSI NEGARA

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : NUR INZANA

Oleh :

YUYUN DWI FEBRIANTI ( 092301004)

PROGRAM STUDI ILMU


PEMERINTAHAN
FAKULTAS SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET ( 2021 )
Kata Pengantar

Pujisyukur kehadirat tuhanyang telah memberikan hidayah sehingga kamisekelompok dapat


menyelesaikan tugas makalah yang berjudul konstitusi negara initepat padawaktunya.

Adapuntujuandaripenulisan makalah iniialahuntuk memenuhitugas pak Raharjoselakudosen


pada mata kuliah pendidikan kewarganegaraa. Selain itupembuatan makalah ini juga juga
bertujuan guna menambahwawasan mengenaikonstitusi negara bagi pembaca maupun penulis.

Kami mengucapkanterima kasih kepadasemua pihak yang telah bekerjasamadengan


membagikanilmunya kepada kamidi penulisan makalah inihingga kami dapat dengan
rampung menyelesaikan makalah ini.

Kami juga menyadaribahwa makalah yang kami buat inimasihjauhdarisempurna. Oleh karena
itu, kami menantikan kritik dansaranyang nantinya akan membangun kesempurnaandi makalah
ini.

Yogyakarta, 8 September 2021

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …
……………. B.
Kata Pengantar …………………………………………………………………………… Saran
………
………
Daftar isi ……………………………………………………………………………… … . ………
………
………
BAB I PENDAHULUAN ………
………………………………………………………………… ………
1. Latar Belakang ……… ... ………………………………………………… …………… ………
.. ………
……
…… ...
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………
2.1 Menelusuri Konsep dan Urgensi Knstitusidalam Kehidupan Berbangsa Negara … Daftar
...
Pustak
a
2.2 Perlunya Konstitusidalam Kehidupan Berbangsa Negara Indonesia ………………
...

2.3 Menggali Sumber Historis, Sosiologis dan Politik tentang Konstitusidalam


Kehidupan Bernegara ……………………………………………………………………
...

2.4 Membangun Argumententang Dinamika dan Tantangan Konstitusidalam


Kehidupan Berbangsa Indonesia …………………………………………………………
..

2.5 Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Konstitusidalam Kehidupan Berbangsa Negara

2.6 Rangkumantentang Konstitusidalam Kehidupan Berbagsa Negara Indonesia ……


...

BAB III : Penutup …………………………………………………………… ………


……
A. Kesimpulan …………………………………………………………………
…………
4
1
2

5
5

6
6

11

12
12

12

13

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Konstitusi (bahasa Latin: constituante) atau Undang-undang Dasarataudisingkat UUD


dalam
negara adalahsebuah normasistempolitik dan hukum bentukan pada pemerintahan
negara — biasanyadikodifikasikansebagaidokumentertulis. Hukum initidakmengatur hal-
hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadidasar bagi
peraturan-peraturan lainnya. Dalamkasus bentukan negara, konstitusimemuat aturandan
prinsip-prinsipentitas politik dan hukum. Istilahinimerujuk secara khusus untuk
menetapkan konstitusinasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsipdasar
hukum termasuk dalambentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan
negara pada
umumnya. Konstitusiumumnya merujukpada penjaminan hakkepada warga masyarakatnya.
Istilah konstitusidapat diterapkan kepadaseluruh hukum yang mendefinisikan
fungsi pemerintahan negara.
Dalambentukan organisasikonstitusimenjelaskan bentuk, struktur,aktivitas, karakter, dan
aturandasar organisasi tersebut. Jenis organisasi yang menggunakan konsep konstitusiyaitu,
organisasipemerintahan (transnasional, nasional atau regional), organisasisukarela,
persatuandagang, partaipolitik, perdagangan berasdan rempah-rempah.
Konstitusipada umumnya bersifat kodifikasiyaitusebuahdokumen yang berisiaturan-aturan
untuk menjalankan suatu organisasipemerintahan negara. Namundalampengertian ini,
konstitusi harusdiartikandalamartian tidaksemuanyaberupa dokumentertulis (formal).
Menurut para ahli ilmu hukummaupunilmu politik konstitusi harusditerjemahkan termasuk
kesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakandandistribusi
maupunalokasi. Konstitusibagi organisasipemerintahan negara yang dimaksudterdapat
beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya, terdapat pula konstitusi politikatau hukum
akantetapi mengandung pula artikonstitusiekonomi

5
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Menelusuri Konsep dan Urgensi Knstitusi dalam Kehidupan


Berbangsa Negara

Kata warga negara berasaldari Bahasa inggrisyaitu citizen, yang memilikiarti


warga negara. Pengertian warga negara secara umummerupakan bagiandaripenduduk
suatunegara yang tinggaldi wilayah hukumtertentu yang memiliki hak dan kewajiban
penuh sebagai bagaian warga negara di negara tersebut. Secara hukum menurut
Undang-undang 1945 pasal 26 ayat 1, pengertian warga negara Indonesia dibedakan
menjadi 2 golongan, yakni :

1. Warga Negara Asli (pribumi) : penduduk asli suatunegara


2. Warga negara Keturunan (vreemdeling) : penduduk negara
keturunanyang bukan asli Indonesia

Kewarganegaraandalam Bahasa inggris disebut civic yang berarti


kewarganegaraan. Adalahsemua hal yang berhubungandenganwarga negara.
Sedangkan pengertian Pendidikan kewarganegaraan menurut M. Nu’man Somantri
(2021) yaitu program pendidikanyang memiliki inti demokrasi politik yang
diperlengkap dengan sumber pengetahuanyang lain. Padadasarnya urgensiadanya
Pendidikan
kewarganegaraandalam pencerdasan kehidupan bangsa adalah membentuk warga
negara yang baik (good citizen), mewujudkan kesadaran bela negara berdasarkan
pemahaman politik kebangsaan, dan mengembangkan jati diridan moral bangsa.
Pendidikan kewarganegaraan juga berisi mengenai pluralism yaitusifat
menghargai keagamaan, pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Maka,
Pendidikan
kewarganegaraan pentingdiajarkan kepada anak didik bangsa kitasendiri.

2. Perlunya Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa Negara Indonesia

Perlunya Konstitusidalam Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia


Syaratterbentuknyasuatunegarayaitusetiap negara harus memilikikonstitusi, tanpa
adanya konstitusi negara tersebut tidak mungkinterbentuk. Dalam suatuketatanegaraan
konstitusi merupakan hal pokok yang harusterpenuhidantidak dapatterpisahkan.

6
Beberapa unsur berdrinyasuatunegarayakni
(1).Adanya pemerintahanyang berdaulat.
(2). Memiliki wilayah.
(3) Rakyat
(4). Pengakuandari negara lain.

Namun keempatunsur tersebut belum menjamin bahwasuatu negara apakah


dapat menjalankan fungsikenegaraannya dengan baikapabila negarayersebut belum
memilikikonstitusi.

3. Menggali Sumber Historis, Sosiologis dan Politik tentang Konstitusi


dalam Kehidupan Bernegara.

Secara historis, dalamsejarah kebangsaan Indonesia, berdirinya organisasi


Boedi Oetomotahun 1908 disepakatisebagai Hari Kebangkitan Nasional karena
padasaat
itulahdalam diri bangsa Indonesia mulaitumbuh kesadaransebagai bangsawalaupun
belummenamakan Indonesia. Setelah berdiri Boedi Oetomo, berdiri pula organisasi -
organisasi pergerakan kebangsaan lain seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Indische
Party, PSII, PKI, NU, dan organisasilainnyayangtujuanakhirnya ingin melepaskandiri
dari penjajahan Belanda. Yangakhirnya Indonesia dapat merdeka pada 17 Agustus 1945.

Secara Sosiologis, terdapat pernyataandariseorang sejarawan, yaitu Prof. Nina


Lubis (2008),
“ ... dahulu, musuh itujelas: penjajah yang tidak memberikan ruang untukmendapatkan
keadilan, kemanusiaan, yang sama bagi warga negara, kini, musuh bukandari luar,
tetapi daridalam negeri sendiri: korupsi yang merajalela,
ketidakadilan, pelanggaran HAM, kemiskinan, ketidakmerataanekonomi,
penyalahgunaan kekuasaan, tidak menghormati harkat dan martabatorang lain, suap-
menyuap, dll.”

Dari pernyataan tersebut tampak bahwa proses perjuangan untuk menjaga


eksistensi negara-bangsa, mencapaitujuan nasional sesuaicita-cita para pendiri negara-
bangsa (the founding fathers), belumlah selesaibahkan masih panjang. Pada tataran
sosialseluruh pemimpin bangsa membakar semangat rakyat untuk mengusir penjajah
yang hendakkembalimenguasaidan menduduki Indonesia yang telahdinyatakan
merdeka. PKn dalam dimensisosiologis sangat diperlukanoleh masyarakat
danakhirnya negara-bangsa untuk menjaga, memelihara, dan
mempertahankaneksistensi negara-
bangsa.

7
Secara politis, pendidikan kewarganegaraan mulaidikenaldalampendidikan
sekolah dapat digalidaridokumen kurikulumsejak tahun 1 9 5 7 sebagaimanadapat
diidentifikasidaripernyataan Somantri (1972) bahwa pada masa Orde Lama mulai
dikenalistilah: (1) Kewarganegaraan (1957); (2) Civics (1962); dan (3) Pendidikan
Kewargaan Negara (1968). Pada masa awal Orde Lama sekitartahun 1957, isi mata
pelajaran PKn membahas cara pemerolehandan kehilangan kewarganegaraan,
sedangkandalam Civics (1961) lebih banyak membahastentangsejarah Kebangkitan
Nasional, UUD, pidato-pidato politikkenegaraanyang terutama diarahkanuntuk "nation
and character building” bangsa Indonesia. Padaawalpemerintahan Orde Baru,
kurikulum
sekolah yang berlakudinamakan Kurikulum 1968. Dalam kurikulum
tersebut didalamnya tercantum mata pelajaran Pendidikan Kewargaan
Negara.

4. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Konstitusi


dalam Kehidupan Berbangsa Indonesia

Seiring berjalannyawaktu,telah terjadidinamika ketatanegaraandi Indonesia


seiring berubahnya konstitusi yang berlaku. Dapat kita lihat kembalisaat dimana
Indonesia dilanda krisis moneter pada pertengahan 1977. Harga melambung tinggi,
nilai rupiah merosot, dan keadaan kian memburuk. Hinggasampaidimana masyarakat
mulai tidak lagimempercayaipemerintah yang menyebabkankericuhandi Jakarta dan
sekitarnya. Karena keadaan sudah tak terkendaliakhirnya pada 21 Mei 1988
Presiden Suharto pun mundur dari jabatannya.

Hal itu yang menjadiawaldariera reformasi ( tahun 1988 ). Mulailah


muncul berbagaituntutan reformasi dimasyarakatseperti :
a. mengamandemen UUD NRI 1945,
b. menghapuskandoktrin Dwi Fungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia,
c. menegakkansupremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia (HAM),
serta pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN),
d. melakukandesentralisasidan hubunganyang adil antara pusatdandaerah,
e. mewujudkan kebebasan pers,
f. mewujudkan kehidupandemokrasi.

Danseiring dengan perkembangan, tuntutan perubahan UUD NRI 1945


menjadi kebutuhansemua bangsa Indonesia. Perubahan tersebut tentunya memiliki latar
belakang sertatujuanyang jelas, yaknisebagai berikut :

8
Latar Belakang :
a. kekuasaantertinggi di tangan MPR
b. kekuasaanyang sangat besar pada Presiden
c. pasal-pasal yang berlaku masih multitafsir
d. kewenangan pada Presidenuntukmengatur hal-hal pentingdalam undang-undang

Tujuannya untuk menyempurnakan :


- tatanan negara
- kedaulatan rakyat
- HAM
- pembagian kekuasaan
- kesejahteraan sosial
- eksistensi negara demokrasi dan hukum
- hal-hallain sesuaidengan perkembangan aspirasiserta kebutuhan bangsa

Melihat haltersebut MPR melakukan perubahansecara bertahap dan sistematis


dalamempat kali perubahan, yaitu :
a. Perubahan Pertama, pada Sidang Umum MPR 1999.
b. Perubahan Kedua, pada Sidang Tahunan MPR 2000.
c. Perubahan Ketiga, pada Sidang Tahunan MPR 2001.
d. Perubahan Keempat, pada Sidang Tahunan MPR 2002.

5. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Konstitusi dalam


Kehidupan Berbangsa Negara
Konstitusi adalahseperangkataturan atau hukum yang berisiketentuan tentang
bagaimana pemerintah diaturdandijalankan.
1. Konstitusi berfungsisebagailandasan kontitusionalisme. Landasan konstitusionalisme
adalah landasan berdasarkan konstitusi, baikkonstitusidalamarti luas maupun konstitusi
dalamartisempit.
2. Konstitusi berfungsiuntukmembatasikekuasaan pemerintah sedemikian rupa,
sehingga penyelenggaraan kekuasaantidak bersifatsewenang-wenang. Dengan harapan
segala hak-hak warga negara terlindungi.
3. Konstitusi berfungsi:
a. Membatasiatau mengendalikan kekuasaan penguasaagardalam menjalankan
kekuasaannya tidaksewenang-wenang terhadap rakyatnya.
b. Memberisuaturangkadasar hukum bagi perubahan masyarakat yang
dicitacitakantahap berikutnya.
c. Dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurutsuatusistem
ketatanegaraantertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga negaranya.
d. Menjamin hak-hak asasi warga negara.

9
Konstitusi yang pernah berlakudi Indonesia :
A. Undang-Undang Dasar 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember
1949) B. Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950)
C. UUDS 1950 (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)
D. UUD 1945 (5 Juli 1959 - 11 Maret 1966)
E. UUD 1945 setelah Amandemen (19 Oktober 1999 - Sekarang )

Berikutiniadalah beberapa Macam Macam Konstitusi undang undang 1945


: 1.Konstitusitertulis dan konstitusitidak tertulis (written constitution and unwritten
constitution).
2.Konstitusifleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid constitution).
3.Konstitusiderajat tinggi dan konstitusiderajattidakderajat tinggi (Supreme and not
supreme constitution).
4.Konstitusi Negara Serikatdan Negara Kesatuan (Federal and Unitary
Constitution). 5.Konstitusi Pemerintahan Presidensialdan pemerintahan
Parlementer (President Executive and Parliamentary Executive Constitution).

Tujuan-tujuan konstitusi Negara Indonesia diklasifikasikan menjadi tiga tujuan,


yaitu:
1.Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasansekaliguspengawasanterhadap
kekuasaan politik.
2.Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol kekuasaandaripenguasa itusendiri.
3.Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagipara penguasadalam
menjalankan kekuasaannya.

Lembaga-lembaga negara
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagaikonstitusi
Indonesia mengatur keberadaan lembaga-lembaga negara mulaitugas, fungsi, wewenang
sampaipadasusunandan kedudukannya. Aturandalam konstitusi inidijabarkan oleh
undang-undang, yaitudalam UU Nomor
42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, UU Nomor 3 Tahun 2009 tentang
MahkamahAgung, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Mahkamah
Konstitusi, UU Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial, dan UU Nomor 15
Tahun 2004
tentang BPK.

10
Kekuatan Suprastruktur Politik dalam Lembaga Tinggi Negara
Indonesia 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
4. Presiden/Wakil Presiden
5. Mahkamah Agung
6. Mahkamah Konstitusi
7. Komisi Yudisial
8. Badan Pemeriksa Kekuangan

6. Rangkuman tentang Konstitusi dalam Kehidupan Berbagsa


Negara Indonesia

- Konstitusi merupakan peraturan baik tertuls maupuntidak tertulis yang


menentukanbagaimana lembaga negara dibentuk dandijalankan..
- Memilikimuatan materitentang organisasi negara, HAM, prosedur menguba
UUD dan banyak lagi.
- Dalam perkembangannya tuntutan perubahan UUD NRI 1945
menjadi kebutuhan bersama bangsa Indonesia.
- Dasarpemikiran perubahan UUD NRI 945 ialahkekuasaan tertnggidi
tangan MPR.
- UUD NRI 1945 menempatiurutantertingi di hukum Indonesia

11
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konstitusi merupakan salah satu syaratterbentuknyasuatunegara, tanpaadanya


konstitusi negara tersebut tidak mungkinterbentuk. Di dalamsebuah konstitusimemuat banyak
kepentinganseputartatanan organisasi negara, HAM, UUD dan banyak lagi. Konstitusi juga
memilikikedudukandan pengaruh sangat besar bagisuatu negara karena fungsinyadalam
mengatur kekuasaan.

B. Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca
sekalian. Apabilaterdapat saran maupun kritik yang sekiranya ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Apabilaterdapat kesalahan mohon untuk memaafkan, kami manusiatak
adayang sempurna maupun luput darikesalahan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Buku ajar mata kuliahwajib umum “ PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ” oleh,


Direktorat Jendral Pembelajarandan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. ( 2016 )

13

Anda mungkin juga menyukai