DISUSUN OLEH :
KELAS V D
DOSEN PENGAMPU
IR.H.
Asslamulaikum wr.wb
Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia-nya, kami
dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang satu apa pun. Tak lupa penulis haturkan
sholawat serta salm kepada junjungan rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir
pada kita di hari akhir kelak.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan penulis agar membaca berkenan dan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amin
Wassalamualaikum wr.wb
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
a. menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu tersebut pada proses kegiatan yang
sama pada saat kerja ataupun terjun langsung dilapangan.
b. Untuk pihak-pihak lain yang membutuhkan informasi dan mempelajari hal yang
dibahas dalam makalah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut (UURI no.28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung). Pembongkaran bangunan
adalah tindakan merusak struktur yang sudah ada dalam rangka untuk membuat ruang untuk
konstruksi baru. Pembongkaran bangunan disimpulkan sebagai tindakan menghancurkanstruktur
dengan atap dan dinding.
2
i. Memastikan bangunan yang akan dibongkar sudah tidak terdapat sisa barang – barang
yang berbahaya, misalnya : bahan yang mudah terbakar atau meledak dll.
j. Pembongkaran dimulai dengan memindahkan benda-benda yang mudah dilepas,
misalnya pintu dan jendela, bangunan yang menjorok keluar serta bagian atas bangunan
dan diteruskan ke arah bawah.
k. Pembongkaran dinding dan pasangan batu bata harus dilakukan lapis demi lapis dan
bertahap.
l. Mengarsipkan semua catatan yang terkait dengan proses pembongkaran bangunan
termasuk foto dokumentasi, sehingga apabila di kemudian hari terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan kita punya arsip saat pembongkaran.
Metode ini merupakan metode pembongkaran yang dimulai dari lantai atas hingga
dasar bangunan. Dari metode ini digunakan peralatan sederhanaseperti jackhammer dan
Oxy-acetylene untuk menghancurkan elemenstrukturnya secara bertahap. Dalam
pelaksanaannya metode ini membutuhkanketelitian dari para pekerja dalam menghancurkan
tiap tingkat. Metode ini banyak digunakan untuk skala kecil.
3
b. Metode High Reach Arm
Ini adalah salah satu metoda tradisional dalam urusan pembongkaran gedung.
Biasanya alat yang digunakan adalah ekskavator, tank dan alat berat lainnya. Alat perusak
utama ditempel alat berat, seperti palu, pengeruk dan penghancur.
Beberapa alat berat sudah dilengkapi dengan 'senjata' untuk menghancurkan beton
keras, baja dan campuran material bangunan. Namun penggunaan alat berat membutuhkan
skill tinggi dan perhitungan cermat. Bila sembarangan, bangunan yang roboh bisa menimpa
ekskvator tersebut.
4
d. Metode Implosion
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alasan dilakukannya pembongkaran menurut UU no.28 tahun 2002 tentang
BangunanGedung adalah :
• bangunan gedung yang tidak layak fungsi dan tidak dapat diperbaiki lagi;
3.2 Saran
Dalam suatu proyek sering kali tahapan pembongkaran bangunan tidak terlalu di
perhatikan. Padahal pemilihan metode dan biaya pembongkaran yang tepat akan
menghasilkan proses pembongkaran akan lebih efisien. Semoga Indonesia kedepannya
memikirkan dan mempertimbangkan metode-metode pembongkaran yang lebih canggih
seperti negara luar.