P
engetahuan adalah segala sesuatu yang diperoleh/diketahui
manusia. Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifi-
kasikan, diorganisasi, disestimatisasi dan diinterpretasi,
menghasilkan kebenaran obyektif, teruji kebenarannya dan
dapat diuji ulang secara ilmiah. (International Webster’s Dictio-
nary).
Secara etimologis, arti ilmu berarti kejelasan. Kata ilmu
dengan berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam al-Qur’an.
Kata ini digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan
dan obyek pengetahuan. Setiap ilmu membatasi diri pada salah
satu bidang kajian. Oleh sebab itu orang yang memperdalam
ilmu-ilmu tertentu di sebut sebagai spesialis.
Lebih jelas lagi, ada 8o ayat yang mengandung kata ilmu. 63
ayat yang mengandung ajakan untuk berpikir, 45 ayat yang
mengandung ajakan untuk melakukan penalaran, pengamatan,
memikirkan, menyelidiki dengan seksama, 16 ayat yang
menyanjung orang yang menggunakan akalnya, dan 24 ayat yang
memberikan lampu merah terhadap kebodohan.
Dari sudut pandang filsafat, ilmu lebih khusus dibanding-
kan pengetahuan. Suatu pengetahuan dapat dikatakan ilmu
apabila memenuhi tiga unsur pokok, yaitu: (1) Ontologi, artinya
bidang studi yang bersangkutan memiliki obyek studi yang jelas.
194
Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni dalam Islam
194
Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni dalam Islam
C. Pembagian ilmu
Menurut Al-Ghazali dalam Baharuddin dan Esa Nur
Wahyuni(2008:430) ilmu terdiri dari dua jenis:
1. Ilmu kasbi (Hushulu)
Ilmu kasbi yaitu cara berfikir sistematika dan metodik
yang di lakukan secara konsisten dan bertahap melalui proses
pengamatan, penelitian,ekseperimen,dan penemuan. Ilmu ini
di peroleh manusia pada umumnya dan dengan sendirinya
seseorang yang melalui proses-proses itu akan memperoleh
ilmu tersebut.
2. Ilmu Ladunni (hudhuri)
Ilmu ladduni yaitu ilmu yang di peroleh oleh orang-or-
ang tertentu yang di lakukan dengan melalui prosrs
penginderaan atau berfikir, akan tetapi melalui proses
pencerahan oleh hadirnya cahaya ilahi dalam qalb.
lagi berubah; dan lihatlah kedelai kamu (yang telah jadi tulang
belulang); kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan kami
bagi nmanusia; dan lihatlah kepada tulang belulang kedelai itu,
kemudian kami menyusunnya kembali, kemudian kami
mambalutnya dengan daging.” Maka tatkala telah nyata
kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati)
diapun berkata: “saya yakin bahwa Allah maha kuasa atas segala
sesuatu.” Q.S.Al-Baqarah(2):259
Allah juga menunjukkan kepada Nabi Ibrahim As, bagai-
mana menghidupkan yang mati melalui eksperimen, sebagai-
mana di firmankan dalam Q.S.Al-Baqarah (2):260
Soal :
1. Apa Pendapat kalian Tentang Sumber Ilmu Pengetahuan jelaskan?
2. Apa Pendapat kalian Tentang Integrasi Iman jelaskan?
3. Apa saja kalian ketahui tentang Keutamaan Orang yang Beriman dan
Berilmu jelaskan?