pembahasan
Dalam memehami arti daripada ilmu disini kita sering bingung dalam membedakan arti ilmu
menurut Ilmuwan Barat dengan ilmuwan muslim atau menurut perspektif Islam. Disini akan
saya jelaskan perbedaan antara ilmu menurut Ilmuwan Barat dengan ilmu menurut perspektif
Islam.
Ilmu Menurut Konsep Islam
Dalam Al-Qur’an, kata ‘ilm dan kata jadinya disebut kurang lebih 800 kali. Al-qordhowi
dalam penelitianya terhadap kitab Al-Mu’jam al-Mufahras li al-fazh Al-Qur’an al-karim (lihat
Fuat Abdul Baqi, tt:469-481) melaporkan, bahwa kata ‘ilm(ilmu) dalam Al-Qur’an baik dalam
bentuknnya yang definitif (ma’rifat) maupun indenitif (nakirah) terdapat 80 kali, sedangkan kata
‘allama, ya’lamu, ‘alim, dan seterusnnya disebut beratus-ratus kali. Dalam kitab Al-Jami’ al-
shahih karya bukahori terdapat 102 Hadist.
Ilmu merupakan petunjuk bagi manusia untuk mengelolah untuk menguasai jagad raya
ini. Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini tidak akan mungkin mampu menngolahnya
kecuali denngan ilmu. Dengan ilmu mausia seharusnyan bisa mengenal dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT, karena telah jelas dalam Hadis Nabi “al-‘imu nuuruun” ilmu adalah cahaya
bagi siapa saja yang memliki dan memanfaatkanya dengan baik.
Al-Qudrawi (1989: 99-100), mengatakan bahwa ilmu yang wajib dipelajari setiap muslim
adalah ilmu yang diperlukan dan yanng dituntut oleh agama dan dunianya. Persoalan apakah
jenis ilmunya, adalah hal baru yang tidak membawa segi ibadah. Yang penting sesungguhnya
adalah esensinnya, label dan nama bukanlah persoalan. Ghulsyayani (1991: 41-46) dapat
menunjukkan, bahwa konsep ilmu secara mutlak muncul dalam maknanya yang generik dengan
bukti Al-Qu’an dan As-Sunnah sebagai berikut:
“katakanlah: adakah sama orang-orang yang mengetahui dan yang tidak menngetahui?”
(QS. Al-Zumar:9)
Pemikir Islam abad dua puluh, khususnya setelah Seminar Internasional Pendidikan Islam di
Makkah pada tahun 1977, mengklasifikasikan ilmu dalam dua kategori:
1. Ilmu abadi (perennial knowladge) yang berdasarka wahyu dan yang tertera dalam Al-Qur’an
dan Al-hadist serta segala yang dapat diambil dari keduanya.
2. Ilmu yang dicari (inquired knowladge) termasuk sains kealaman dan terapanya (teknologi)
yang dapat berkembanng secara kualitatif (Quraish Sihab, 1992: 62-63).
Ilmu Islam dalam perkembanngan Modern sekarang dapat dikelompokan menjadi dua kelompok
besar: kelompok Dasar dan kelompok Cabang. Kelompok dasar mencakup: tafsir, hadist,
aqidah/ilmu kalam(teologi), filsafat islam, tasawuf, tarekat, perbandingan agama dan
erkembangan modern (pembaruan dalam islam). Kelompok cabanng terdiri dari ajaran yang
mengatur masyarakat yang menyangku masalah ilmu fiqih, peradaban dalam islam, bahasa dan
sastra, pengajaran Islam kepada anak didik, penyiaran islam, dll.
REFERENSI
Salam, Burhanuddin. 2005. Pengantar Filasafat. Jakarta : Pt Bumi Askara
Zainuddin, M. 2006. Filsafat Ilmu Perspektif pemikiran Islam. Jakarta. Perpustakaan Nasional:
katalog Dalam Terbitan