Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PERKEMBANGAN IPTEK

Muhammad Arifin (B030322015)

M.Aditya Saputra (B030322013)

Muhammad Ridwan Kurniawan (B030322014)

Kelas : 1 A
Kelompok : 5

PENGAJAR
Helda Yuliani, M.Pd.

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN


JURUSAN MESIN
PRODI ALAT BERAT
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami
sebagai penyusun berbahagia, karena dapat menyusunmakalah tentang “Pancasila
sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK”.

Penyusun begitu menyadari bahwa makalahini masih terdapat kekurangan.


Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca, agar nantinya penyusun dapat menyajikan tulisan yang lebih baik lagi.

Penyusun berharap makalah ini dapat digunakan oleh para pembaca sebagai
bahan acuan untuk lebih mengerti dan memahami tentang perkembangan IPTEK
menurut paradigma atau pandangan dari Pancasila itu sendiri dan dapat dijadikan
rujukan untuk mengadakan penelitian lanjut yang lebih detail.Penyusunan
makalahini dapat diselesaikan tepat waktunya, hal ini tidak lain karena dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu, tetapi tidak bisa kami sebutkan satu–persatu.

Makalah ini kami curahkan sebagai penelitian tentang


PancasilasebagaiParadigmaPerkembangan IPTEKsebagai penyalesaian tugas mata
kuliah Pancasila. Semoga makalah ini menjadi sebuah bentuk nyata kami sebagai
generasi penerus bangsa dalam menciptakan kesejahteraan hidup masyarakat.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

• LatarBelakangMasalah...................................................................................................1

• RumusanMasalah.............................................................................................................2

• TujuanPenulisan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3

2.1 PengertianParadigma..................................................................................................3

2.2 Perkembangan IPTEK................................................................................................4

2.3 PancasilasebagaiParadigmaPerkembangan IPTEK...........................................5

BAB III PENUTUP..........................................................................................................10

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10

3.2 Saran.................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia


masih relatif sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami
perkembangan yang pesat.Berbagai penemuan teori-teori baru terus
berlangsung hingga saat ini dan dipastikan kedepannya akan terus semakin
berkembang.

Akal manusia telah mampu menjangkau hal-hal yang sebelumnya


merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Pada jaman dahulu kala, mungkin
orang akan menganggap mustahil kalau manusia bias menginjakkan kaki di
bulan, tetapi berkat kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
pada pertengahan abad ke-20, pesawat Apollo berhasil mendarat di Bulan dan
Neil Amstrong merupakan orang pertama yang berhasil menginjakkan kaki di
Bulan.

Kemajuan cepat dunia dalam bidang informasi dan teknologi dalam


dua dasa warsa terakhir telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi
jangkauan pemikiran manusia sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada
pergeseran tatanan sosial, ekonomi dan politik yang memerlukan
keseimbangan baru antara nilai-nilai, pemikiran dan cara-cara kehidupan
yang berlaku pada konteks global dan lokal.

Perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,


terutama dalam bidang transportasi dan komunikasi telah mampu merubah
tatanan kehidupan manusia. Oleh karena itu, Pancasila sebagai ideologi
bangsa harus dijadikan sebagai acuan yang mengakomodir dan
mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga
setiap warga negara dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk kelangsungan hidup manusia.
Pancasila sebagai paradigma pengembangan IPTEK Ilmu Pengetahuan
dan Tekhnologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas
rohani manusia. Unsur rohani (jiwa) manusia meliputi aspek akal, rasa, dan
kehendak. Akal merupakan potensi rohaniah manusia dalam hubungannya
dengan intelektualitas, rasa dalam bidang estetis, dan kehendak dalam bidang
moral (etika). Tujuan yang esensial dari Iptek adalah demi kesejahteraan umat
manusia, sehingga Iptek pada hakekatnya tidak bebas nilai namun terikat oleh
nilai. Pengembangan Iptek sebagai hasil budaya manusia harus didasarkan
pada moral Ketuhanan dan Kemanusiaan yang adil dan beradab. Pancasila
yang sila-silanya merupakan suatu kesatuan yang sistematis haruslah menjadi
sistem etika dalam pengembangan iptek.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dapat dirumuskan seperti


berikut ini:

• Apa pengertian paradigma?


• Bagaimana perkembangan IPTEK?
• Bagaimana pandangan pancasila sebagai paradigma perkembangan IPTEK?
1.3 Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai


dalam penelitian sebagai berikut:

• Mengetahui pengertian Paradigma


• Mengetahui perkembangan IPTEK
• Mengetahui bahwa pancasila sebagai paradigma perkembangan IPTEK
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paradigma

Istilah “Paradigma” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI)


adalah 1 daftar semua bentukan dr sebuah kata yg memperlihatkan konjugasi
dan deklinasi kata tsb; 2 model dl teori ilmu pengetahuan; 3 kerangka
berpikir. Sedangkan menurut Thomas S.Khun dalam bukunya yang berjudul
The Structure of Scientific Revolution (1970:49), paradigma merupakan
suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum
(merupakan suatu sumber nilai), sehingga merupakan suatu sumber hukum-
hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat
menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh


semakin banyaknya hasil-hasil penelitian manusia, sehingga dalam
berkembangnya terdapat suatu kemungkinan yang sangat besar ditemukannya
kelemahan-kelemahan pada teori yang telah ada, dan jikalau demikian maka
ilmuwan akan kembali pada asumsi-asumsi dasar serta asumsi teoritis
sehingga dengan demikian perkembangan ilmu pengetahuan kembali
mengkaji paradigma dari ilmu pengetahuan tersebut atau dengan lain
perkataan ilmu pengetahuan harus mengkaji dasar antologis dari ilmu itu
sendiri. Misalnya dalam ilmu-ilmu sosial manakala suatu teori yang
didasarkan pada suatu hasil penelitian ilmiah yang mendasarkan pada metode
kuantitatif yang mengkaji manusia dan masyarakat berdasarkan pada sifat-
sifat parsial, terukur, korelatif dan positivistik maka ternyata hasil dari ilmu
pengetahuan tersebut secara epistemologis hanya mengkaji satu aspek saja
dari objek ilmu pengetahuan yaitu manusia. Oleh karena itu, kalangan
ilmuwan sosial kembali mengkaji paradigma ilmu tersebut yaitu manusia.

Berdasarkan hakikatnya manusia dalam kenyataan objektivnya bersifat


ganda bahkan multidimensi. Atas dasar kajian paradigma ilmu pengetahuan
sosial tersebut kemudian dikembangkanlah metode baru berdasarkan hakikat
dan sifat paradigma ilmu tersebut yaitu manusia, yaitu metode kualitatif.
Istilah ilmiah tersebut kemudian berkembang dalam berbagai bidang
Kehidupan manusia serta ilmu pengetahuan lain misalnya politik, hukum,
ekonomi, budaya, serta bidang-bidang lainnya. Dalam masalah yang populer
ini istilah “Paradigma” berkembang menjadi terminologi yang mengandung
konotasi pengertian sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas
serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan serta proses dalam
suatu bidang tertentu termasuk dalam bidang pembangunan, reformasi
maupun dalam pendidikan.

2.2 Perkembangan IPTEK

Sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah


menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia
berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik,
lebih aman dan sebagainya. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak
dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang
sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam decade terakhir ini.

Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik


yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-
mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasiformulasi baru
kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak
manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Sumbangan iptek
terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidak dapat dipungkiri. Namun
manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa perkembangan
iptek mendatangkan efek negatif bagi manusia. Dalam peradaban modern,
terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek
terhadap kehidupan umat manusia.
Kini ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan temuan-temuannya
melaju pesat, mendasar, spektakuler. Iptek tidak lagi hanya sebagai sarana
kehidupan tetapi sekaligus sebagai kebutuhan kehidupan manusia. Bersamaan
dengan itu iptek telah menyentuh seluruh segi dan sendi kehidupan, dan
merombak budaya manusia secara intensif, yang berakibat terjadinya
perbenturan tata nilai dalam aspek kehidupan. Dengan adanya kemajuan
IPTEK, kini masyarakat begitu mudah berkomunikasi dan berinteraksi
dengan masyarakat dunia. Terjadinya proses akulturasi dan pengaruh nilai-
nilai kebudayaan antar bangsa secara langsung ataupun tidak langsung dapat
mempengaruhi nilai, tata hidup, gaya hidup, sikap hidup, maupun pikiran
suatu kelompok masyarakat.Untuk itu diperlukan sikap bijaksana, yaitu
kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan jaman, sekaligus waspada
terhadap nilai-nilai social budaya dari luar. Hanya nilai-nilai yang sesuai
dengan kepribadian kita yang kita serap. Dengan meningkatnya hubungan
antar bangsa di dunia, maka pengaruh tata nilai dan budaya luar akan makin
tinggi pula masuk ke Indonesia. Akibatnya jika masyarakat tidak mempunyai
ketahanan mental, ideologi, dan kewaspadaan, maka dapat menjadi korban
globalisasi dan pergaulan antar bangsa

2.3 Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK

Pancasila bukan merupakan ideologi yang kaku dan tertutup, namun


justru bersifat reformatif, dinamis, dan antisipatif. Dengan demikian
Pancasilan mampu menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yaitu dengan tetap memperhatikan
dinamika aspirasi masyarakat. Kemampuan ini sesungguhnya tidak berarti
Pancasila itu dapat mengubah nilainilai dasar yang terkandung, tetapi lebih
menekan pada kemampuan dalam mengartikulasikan suatu nilai menjadi
aktivitas nyata dalam pemecahan masalah yang terjadi (inovasi teknologi
canggih).

Kekuatan suatu ideologi itu tergantung pada kualitas dan dimensi


yang ada pada ideologi itu sendiri. Dengan memasuki kawasan IPTEK yang
diletakan diatas Pancasila sebagai paradigmanya, perlu dipahami dasar dan
arah peranannya, yaitu :

1. Aspek ontologi

Bahwa hakekat IPTEK merupakan aktivitas manusia yang tidak mengenal


titik henti dalam upayanya untuk mencari dan menentukan kebenaran dan
kenyataan.

1. Aspek Epistemologi, bahwa pancasila dengan nilai–nilai yang


terkandung didalamnya dijadikan metode berpikir.
2. Aspek Askiologi, dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung
didalam pancasila sebagai metode berpikir, maka kemanfaatan dan efek
pengembangan ilmu pengetahuan secara negatif tidak bertentangan
dengan ideal dari pancasila dan secara positif mendukung atau
mewujudkan nilai-nilai ideal pancasila.
3. Sila-sila pancasila yang harus menjadi sistem etika dalam pengembangan
IPTEK:
• Sila ketuhanan yang mahaesa mengkomplementasikan ilmu
pengetahuan mencipta, keseimbangan antara rasional dan irasional,
antara akal dan kehendak. Berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya
memikirkan apa yang ditemukan dibuktikan dan diciptakan tetapi juga
dipertimbangkan maksud dan akibatnya apakah merugikan manusia
disekitarnya atau tidak. Pengolahan diimbangi dengan melestarikan.
• Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar
moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK harus
bersikap beradab karena IPTEK adalah sebagai hasil budaya manusia
yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu, pengembangan Iptek
harus didasarkan pada hakikat tujuan demi kesejahteraan umat
manusia. Iptek bukan untuk kesombongan dan keserakahan manusia.
Namun, harus diabdikan demi peningkatan harkat dan martabat
manusia.
• Sila persatuan Indonesia mengkomplementasikan universalitas dan
internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila yang lain.
Pengembangan IPTEK hendaknya dapat mengembangkan rasa
nasionalisme, kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai
bagian umat manusia di dunia.
• Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan mendasari pengembangan IPTEK
secara demokratis, artinya setiap ilmuan harus memiliki kebebasan
untuk mengembangkan IPTEK juga harus menghormati dan
menghargai kebebasan orang lain dan juga memiliki sikap yang
terbuka untuk dikritik dikaji ulang maupun di bandingkan dengan
penemuan lainnya.
• Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
mengkomplementasikan pengembangan IPTEK haruslah menjaga
keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu
keseimbangan keadilan dalam hubungannnya dengan dirinya
senndiri maupun dengan Tuhannya, manusia dengan manusia,
manusia dengan masyarakat bangsa dan negara, serta manusia
dengan alam lingkungannya.

T.Jacob (2000) (dalam internet) berpendapat bahwa Pancasila mengandung


hal-hal yang penting dalam pengembangan iptek, yaitu:

1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengingatkan manusia bahwa ia hanyalah


makhluk Tuhan yang mempunyai keterbatasan seperti makhluk-makhluk lain,
baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Ia tidak dapat terlepas dari alam,
sedangkan alam raya dapat berada tanpa manusia.
2) Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, usaha untuk menyejahterakan
manusia haruslah dengan cara-cara yang berprikemanusiaan. Desain,
eksperimen, ujicoba dan penciptaan harus etis dan tidak merugikan uamat
manusia zaman sekarang maupun yang akan datang. Sehingga kita tidak boleh
terjerumus mengembangkan iptek tanpa nilai-nilai perikemanusiaan.
3) Sila Persatuan Indonesia, mengingatkan pada kita untuk mengembangkan iptek
untuk seluruh tanah air dan bangsa. Dimana segi-segi yang khas Indonesia harus
mendapat prioritas untuk dikembangkan secara merata untuk kepentingan
seluruh bangsa, tidak hanya atau terutama untuk kepentingan bangsa lain.
4) Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, membuka kesempatan yang sama bagi semua
warga negara untuk mengembangkan iptek, dan mengenyam hasilnya, sesuai
kemampuan dan keperluan masing-masing.
5) Sila Keadilan sosial, memperkuat keadilan yang lengkap dalam alokasi dan
perlakuan, dalam pemutusan, pelaksanaan,perolehan hasil dan pemikiran
resiko, dengan memaksimalisasi kelompokkelompok minimum dalam
pemanfaatan pengembangan teknologi.

Pemahaman pancasila melalui kelima silanya secara universal dapat masuk


kedalam tatanan pembangunan Indonesia melalui perkembangan IPTEK.
Pentingnya keselerasan diantara keduanya menjanjikan hubungan yang harmonis
dalam membangun sebuah negara yang dicita-citakan. Namun, pada kenyataanya
sangat sulit untuk menyeimbangkan keduanya, karena masyarakat Indonesia
adalah masyarakat yang plural, tidak jarang di antara masyarakat tersebut tidak
memiliki etika dalam menggunakan teknologi. Hal tersebut sangat tergantung
kepada tingkah laku manusia. Tidak setiap tingkah laku itu memberikan jaminan.
Hanya tingkah laku tertentu saja yang dapat menjamin, yaitu tingkah laku yang
bertanggung jawab. Artinya, yang berdasarkan pada prinsip keadilan, yakni
melakukan perbuatan sebagai kewajiban atas hak yang layak bagi seseorang
menurut posisi, fungsi dan keberadaannya.

Peraturan perundangan, sebagai salah satu teknik bernegara, harus mampu


menghidupi warganya dalam suasana tenteram damai, dan bahagia karena hal ini
merupakan wujud ketentraman, kedamaian, dan kebahagiaan negara itu sendiri.
Dengan demikian cara-cara pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
seharusnya berkiblat kepada kelima sila pancasila yang dapat dijadikan pedoman
dalam menjalankan hak dan kewajiban sebagai basis ketenteraman bernegara.
Pengembangan dan penguasaan dalam IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi)
merupakan salah satu syarat menuju terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa
yang maju dan modern. Pengembangan dan penguasaan IPTEK menjadi sangat
penting untuk dikaitkan dengan kehidupan global yang ditandai dengan
persaingan. Namun pengembangna IPTEK bukan semata-mata untuk mengejar
kemajuan material melainkan harus memperhatikan aspek-aspek spiritual, artinya
pengembangan IPTEK harus diarahkan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan
batin.

Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-sila yang merupakan sumber


nilai, kerangka pikir serta asas moralitas bagi pembangunan IPTEK. Sehingga
bangsa yang memiliki pengembangan hidup pancasila, maka tidak berlebihan
apabila pengembangan IPTEK harus didasarkan atas paradigma pancasila. Hasil
iptek harus dapat dipertanggungjawabkan akibatnya, baik pada masa lalu,
sekarang, maupun masa depan. Oleh karena itu, diperlukan suatu aturan yang
mampu menjadikan pancasila sebagai roh bagi perkembangan iptek di
Indonesia.Dalam hal ini pancasila mampu berperan memberikan beberapa prinsip
etis pada iptek sebagai berikut:

• Martabat manusia sebagai subjek, tidak boleh diperalat oleh iptek


• Harus dihindari kerusakan yang mengancam kemanusiaan
• Iptek harus sedapat mungkin membantu manusia melepaskan kesulitan-
kesulitan hidupnya
• Harus dihindari adanya monopoli iptek
• Harus ada kesamaan pemahaman antara ilmuwan dan agamawan. Bahwa iman
dalam agama harus memancar dalam ilmu dan ilmu menerangi jalan yang telah
ditunjukkan oleh iman. Hal ini sesuai dengan ucapan Einstein, yaitu without
religion is blind, religion science is lame (ilmu tanpa agama adala buta, agama
tanpa ilmu adalah lumpuh).
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Paradigma merupakan kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan,


orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan dari suatu
perkembangan, perubahan, serta proses dalam suatu bidang tertentutermasuk
dalam bidang pembangunan, reformasi maupun dalam pendidikan. Ilmu
pengetahuan dan teknologi, dengan temuan-temuannya melaju pesat,
mendasar, spektakuler.

IPTEK tidak lagi hanya sebagai sarana kehidupan tetapi sekaligus


sebagai kebutuhan kehidupan manusia. Untuk itu diperlukan sikap bijaksana,
yaitu kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan jaman, sekaligus
waspada terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar. Hanya nilai-nilai yang
sesuai dengan kepribadian kita yang kita serap. Hubungan antara pancasila
dengan IPTEK tidak dapat lagi ditempatkan secara dikotomi saling
bertentangan, pancasila tanpa disertai sikap kritis ilmu pengetahuan, akan
menjadikan pancasila itu sebagai suatu yang represif dan kontraproduktif.
Sebaliknya ilmu pengetahuan tanpa didasari dan diarahkan oleh nilai-nilai
pancasila akan kehilangan arah konstruktifnya dan terdistori menjadi suatu
yang akan melahirkan akibat-akibat fatal bagi kehidupan manusia.

3.2. Saran

Sebagai masyarakat Indonesia yang menganut ideologi pancasila,


hendaknya dalam mengembangkan maupun memanfaatkan perkembangan
IPTEK harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan
berdasarkan tujuan untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia
baik untuk masa sekarang maupun masa mendatang
DAFTAR PUSTAKA

H, Kaelan.2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Suparyanto,Yudi, dkk.2013.Pendidikan Kewarganegaraan.Klaten: PT


Intan Pariwara.

Ebta Setiawan. 2010. Paradigma. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Offline versi 1.1

Amin, Tadir. 2012. Gambaran Pengembangan Iptek . http://tadir-


amin.blogspot.com/2012/07/gambaran-pengembangan-iptek-yang-tidak.html,
diakses pada tanggal 10 September 2014 pukul 08.25 WIB.

E-learning. 2013. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Iptek.


http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=943:pancas
ila-sebagai-paradigma-pengembangan-iptek-&catid=51:pendidikan-
pancasila&Itemid=77, diakses pada tanggal 10 September 2014 pukul 08.35 WIB.

Alvaziazen. 2012. Nilai-Nilai Pancasila dan Perkembangan Iptek.


http://alvaziazien.blogspot.com/2012/08/nilai-nilai-pancasila-perkembangan-
iptek.html, diakses pada tanggal 10 September 2014 pukul 09.00 WIB.

Asmitagari. 2012. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Iptek.


http://asmitagari.wordpress.com/2012/06/25/pancasila-sebagai-paradigma-
pembangunan-iptek/, diakses pada tanggal 10 September 2014 pukul 09.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai