dalam bentuk tertulis. Perjanjian antara bank dengan nasabah dalam bentuk
perjanjian standar adalah perjanjian yang isinya dibuat oleh salah satu pihak
dan pihak tersebut adalah pihak yang biasanya mempunyai posisi tawar
yang lebih kuat dalam hal ini adalah pihak bank. Pihak lain dalam hal ini
merupakan salah satu sumber dana utama. Bank sendiri adalah badan usaha yang
55
56
adalah suatu asas yang melandasi hubungan antara bank dan nasabah bank. angka
dan simpanannya.
dengan Nasabah dengan bank syariah, yakni nasabah adalah mitra kerja yang
memiliki kedudukan setara. Ada pula lembaga khusus yang disebut Dewan
Tentang Perbankan.
3. Undang-undang No.24 Tahun 1999 Tentang Lalu lintas Devisa dan sistem
Nili Tukar.
Tahun 1992 sebagai bank dengan sistem bagi hasil tanpa adanya rincian landasan
bebas maghrib (maysir, gharar, haram, riba, dan batil), kepercayaan dan kehati-
dilihat dari segi perlindunan hukum yang diberikan kepada nasabah diantaranya,
penyimpan dana.
1
Hermansyah. 2011, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana). hal.145
58
umumnya,
nasabah, dan
Simpanan (LPS).
2
Ibid 146
59
dilakukan oleh bank. Hal ini adalah suatu upaya dan tindakan pencegahan
yang bersifat internal oleh bank yang bersangkutan dengan melalui hal-hal
oleh bank.
memenuhi kewajiban-kewajibannya.
asuransi deposito.
kedudukan sebagai peminjam uang atau debitur dari nasabah penyimpan dana
sebagai pemberi pinjaman atau kreditor atau tidak juga tidak dalam kedudukan
sebagai penitip uang pada bank. Atas dasar kepercayaan, nasabah penyimpan
Selanjutnya simpanan nasabah tersebut merupakan aset bank dan selama itu pula
61
terlebih dahulu oleh nasabah penyimpan dananya. Kewajiban utama bank adalah
Dengan kata lain hubungan hukum antara bank dan nasabah penyimpan
dana bank termasuk dalam perjanjian tidak bernama, oleh karena itu hubungan
hukum antara bank dan nasabah penyimpan dana tidak dapat dikatakan sebagai
perjanjian penitipan uang, atau perjanjian pemberian kuasa, bahkan tidak dapat
disebut sebagai perjanjian pinjam meminjam uang. Dalam hal ini Undang-
dan nasabah penyimpan dana dengan bentuk perjanjian penyimpanan dana bank
menyimpan uangnya pada bank didasarkan atas kepercayaan bahwa bank mampu
pada hukum perjanjian. Hubungan hukum antara nasabah dengan bank terjadi
produk jasa yang ditawarkan bank. Asas-asas khusus dari hubungan hukum
(Prudential Relation).
mengenai hak dan kewajiban antara bank dengan nasabah serta tata cara
dana melalui simpanan dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan
dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu yang didasarkan pada
menentukan lain;
disepakati;
3
Zetria Erma, Mhd. Mahendra M. Sinaga, Olanda Karla Pili. Perlindungan Hukum
Terhadap Pelanggaran Kerahasiaan Data Pribadi Nasabah Yang Dilakukan Oleh Pegawai Bank
Pada Pt. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sme Region 1 Sumatera 1. Dalam Jurnal Jurnal
TEKESNOS Vol 2 No 2, November 2020, hal. 79
63
penyimpanan dana. Terhadap identitas pribadi nasabah tersebut pelaku usaha jasa
keuangan dalam hal ini adalah bank, dilarang dengan cara apapun, memberikan
Ketentuan demikian adalah derivasi dari rahasia bank sebagaimana di atur dalam
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Pasal 41A, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44,
dan simpanannya, ini karena merupakan kewajiban bank untuk merahasiakan data
Bank wajib menjaga rahasia nasabah bank, karena banyak hal yang wajib
dirahasiakan, karena sejalan dengan teori rahasia bank yang bersifat mutlak, yaitu
bank wajib menyimpan rahasia nasabah yang diketahui oleh bank karena kegiatan
nasabah penyimpanannya tertentu kepada pejabat pajak. Selain itu atas perintah
sebagai berikut:
65
izin kepada Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara/ Panitia Urusan
Bank Indonesia dapat memberikan izin kepada polisi, jaksa atau hakim
atau terdakwa pada bank, yang didahului atas permintaan tertulis dari
antara lain guna mencegah kredit rangkap serta mengetahui keadaan dan
Ahli Waris.
peceraian.
Hal tersebut tidak terlepas dari prinsip kerahasiaan bank bermula timbul
nasabah pada suatu bank konvensional dapat kita lihat sebagaimana menurut R.
La Porta, bentuk perlindungan hukum yang diberikan oleh suatu negara memiliki
dua sifat, yaitu bersifat pencegahan (prohibited) dan bersifat hukuman (sanction).
kewajiban dari pihak bank. Untuk itu dalam penyelenggaraannya antara bank
67
kontraktual dan hubungan non kontraktual. Hubungan kontraktual antara bank dan
nasabah di dalamnya diatur mengenai hak dan kewajiban antara bank dengan
nasabah serta tata cara penyelesaian sengketa yang timbul. Seperti halnya dalam
sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan
itu yang didasarkan pada perjanjian penyimpanan dana antara bank dengan
nasabah.