Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.: 62/24/PB1/2004 tanggal 14 Oktober 2004 :
1. Penghimpunan dana (funding).
2. Penyaluran dana atau pembiayaan (financing).
3. Penyediaan jasa-jasa pelayanan perbankan (bank services).

1. Penghimpunan Dana (Funding)

a. Prinsip AI-Wadi'ah.
Al-Wadi'ah artinya titipan murni dari nasabah kepada bank atau pihak
lain yang harus dijaga dan dikembalikan kepada penitip (penabung) kapan
saja ia inginkan. Giro dan tabungan merupakan contoh simpanan yang dapat enerapkan prinsip
Al-Wadi'ah.

b. Al-Mudharabah
Al-Mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola
dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian
keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah
disepakati sebelumnya.

2. Penyaluran Dana atau Pembiayaan (Financing)

a. Prinsip Jual Beli (Bai')

1) Bai' Al-Murabahah; yaitu transaksi jual beli barang dengan tambahan keuntungan yang
disepakati.
2) Bai' As-Salam; yaitu pembelian bayar dumika.
3) Bai' Al-lstishna, yaitu kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang dengan
pembayaran di muka, baik dilakukan dengan cara tunai, cicil atau ditangguhkan.

b. Prinsip Bagi Hasil

1. Al-mudharabah, yaitu perjanjian kerja sama antara dua pihak atau lebih, di mana salah satu
pihak menyediakan dana dan pihak lainnya menyediakan tenaga atau keahlian.
2. Al-musyarakah, yaitu perjanjian di antara para pemilik modal untuk mencampurkan modal
mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan di antara pemilik modal
berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

c. Prinsip Sewa Menyewa (Ijarah)

1) Al-ijarah yaitu perjanjian hak guna atau manfaat atas suatu barang atau jasa dengan
membayar sewa untuk suatu jangka waktu tertentu tanpa diikuti pemindahan hak
kepemilikan atas barang tersebut.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH
TUGAS 2
2) Al-ijarah al-muntahiya bit-tamlik yaitu akad atau perjanjian yang merupakan kombinasi
antara jual beli dan sewa menyewa suatu barang antara bank dengan nasabah dimana
nasabah (penyewa) diberi hak untuk membeli atau memiliki objek sewa pada akhir akad.
Dalam transaksi sewa guna usaha, perjanjian ini disebut sale and leaseback.

d. Prinsip Pinjam Meminjam

prinsip pinjam meminjam berdasarkan qardh. AI-Qardh adalah penyediaan dana atau tagihan
antara bank syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melakukan
pembayaran sekaligus atau dengan cicilan dalam jangka waktu tertentu.

3. Penyediaan jasa-jasa Pelayanan Perbankan (Bank Services)

a) Al-Wakalah, yaitu pemberian kuasa dari nasabah kepada bank untuk mewakili dirinya
melakukan pekerjaan atau jasa tertentu, seperti pembukaan UC (letter of credit), inkaso,
dan transfer uang.
b) Al-Hawalah, yaitu pengalihan utang dari debitor kepada orang lain yang wajib
menanggungnya. Al-hawalah dalam praktik perbankan bisa diterapkan untuk anjak piutang
(factoring).
c) Al-Kafalah, yaitu garansi atau jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga
untuk menanggung kewajiban pihak kedua (tertanggung) apabila tertanggung tidak dapat
memenuhi kewajibannya.
d) Al-Rahn, yaitu harta yang harus diserahkan oleh peminjam (debitor) sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya dari bank.

SUMBER : BMP EKSI4205 MODUL 4 HAL 4.31 - 4.46

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH
TUGAS 2


1) Bank Umum Syariah
Bank syariah merupakan lembaga keuangan bank yang berdasarkan prinsip syariah. Prinsip
syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain
untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan syariah, seperti pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil
a) (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal
b) (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
c) (murabahah), pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan
(ijarah), dan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak
bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

2) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah


Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Dari pengertian ini maka berdasarkan jenisnya BPR bisa merupakan
konvensional dan BPR syariah.

SUMBER : BMP EKSI4205 MODUL 4 HAL 4.27 & 4.55

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH
TUGAS 2


Dalam peraturan OKJ No. 4/POJK.03/2016 tentang penilaian Kesehatan Bank Umum, tingkat
kesehatan bank adalah hasil penilaian kondisi bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja
bank. Penilaian tersebut menyangkut aspek kuantitatif maupun kualitatif. Adapun cakupan
penilaiannya adalah sebagai berikut :

1. Profil risiko (risk profile) merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas
penerapan manajemen risiko dalam operasional bank yang dilakukan terhadap delapan
risiko yaitu :
a. Risiko Kredit
b. Risiko pasar
c. Risiko likuiditas
d. Risiko operasional
e. Risiko hukum
f. Risiko stratejik
g. Risiko kepatuhan
h. Risiko reputasi

2. Good Corporate Governance (GCG) merupakan penilaian terhadap manajemen bank atas
pelaksanaan prinsip - prinsip Good Corporate Governance
3. Rentabilitas (earning) merupakan penilaian terhadap kinerja earnings, sumber - sumber
earnings, dan sustainability eranings bank.
4. Permodalan (capital) yang merupakan penilaian terhadap tingkat kecukupan permodalan
dan pengelolaan permodalan.

SUMBER : BMP EKSI4205 MODUL 5 HAL 5.3 - 5.4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH
TUGAS 2

4.

Bank adalah suatu lembaga keuangan yang eksistensinya tergantung mutlak pada kepercayaan
dari para nasabah yang mempercayakan dan dan jasa-jasa lain yang dilakukan mereka melalui
bank pada khususnya dan dari masyarakat luas pada umumnya. Oleh karena itu, bank sangat
berkepentingan agar kadar kepercayaan masyarakat, yang telah maupun yang akan menyimpan
dananya, maupun yang telah atau akan menggunakan jasa-jasa bank lainnya, terpelihara
dengan baik dalam tingkat yang tinggi. Mengingat bank adalah bagian dari sistem keuangan dan
sistem pembayaran, yang masyarakat luas ber-kepentingan atas kesehatan dari sistem-sistem
tersebut, sedangkan kepercayaan masyarakat kepada bank merupakan unsur paling pokok dari
eksistensi suatu bank, maka terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada perbankan adalah
juga kepentingan masyarakat banyak.

Pada dasarnya terdapat perbedaan dari pengertian rahasia bank dari peraturanperaturan
perundang-undangan mulai dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 hingga Undang-
undang yang masih berlaku sekarang. Dibawah ini kutipan beberapa pengertian rahasia bank
tersebut, yaitu:
a) Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan,
sebagaimana dalam Pasal 36 menyatakan bahwa: “Yang dimaksudkan dengan rahasia
bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan lain-lain dari
nasabah menurut kelaziman dunia perbankan perlu dirahasiakan.”
b) Selanjut menurut Pasal 1 Angka 16 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan, menyatakan bahwa: “Rahasia bank adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan keuangan dan lain-lain dari nasabah bank yang menurut
kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan.”
c) Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UndangUndang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Pasal 1 Angka 28 menyatakan bahwa: “Rahasia
bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai
nasabah penyimpan dan simpanannya.”
d) Pasal 1 Angka 14 Undang-undang No 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,
menyatakan bahwa : “Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya serta nasabah investor
dan investasinya.”

Pengecualian Rahasia Bank dalam Perbankan Syariah untuk kepentingan:


a) Untuk kepentingan penyidikan pidana perpajakan
b) Untuk kepentingan peradilan dalam per-kara pidana;
c) Untuk kepentingan pemeriksaan dalam perkara perdata
d) Untuk kepentingan tukar-menukar infor-masi antarbank;
e) Adanya permintaan atau persetujuan atau kuasa tertulis dari nasabah atau nasabah
investor; dan
f) Adanya Ahli Waris yang Sah untuk Memperoleh Keterangan Mengenai Simpanan Nasabah.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH
TUGAS 2

5.

Modal Ventura
1. Diambil dari kata venture yang artinya sesuatu yang mengandung risiko.

2. Menurut Keppres No. 61 Tahun 1988:


Perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam
bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan penerima bantuan untuk jangka waktu
tertentu.

Modal ventura telah dikenal sejak abad ke-11 di benua Eropa dan terus mengalami
perkembangan sampai saat ini. Sebenarnya dengan adanya perusahaan modal ventura akan
membantu perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana terutama bagi perusahaan yang
jika dianalisis oleh pihak Bank dianggap ada beberapa hal yang tidak layak. Jika sebuah
perusahaan dianggap tidak layak oleh bank untuk memperoleh pinjaman maka modal ventura
adalah salah satu alternatif yang bisa dipilih.

Perkembangan modal ventura di Indonesia diawali dari tahun 1973 dengan didirikannya PT
Badan Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), ketika didirikan Lembaga Keuangan Bukan Bank
(LKBB), kegiatan utamanya adalah pengembangan usaha. Pengembangan usaha di sini
dimaksudkan untuk usaha kecil dan menengah yang diharapkan akan tumbuh jiwa
entrepreneurship sehingga perusahaan kecil dan menengah bisa memiliki daya saing.

SUMBER : BMP EKSI4205 MODUL 6

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai