Anda di halaman 1dari 10

NAMA : ANNASIA ULUTFIANI

NIM : 0201191039
MEMENUHI TUGAS HUKUM PERDATA
KELOMPOK 9

Judul makalah

GADAI SEBAGAI JAMINAN HUTANG


Pengertian Gadai

Sesuai kitab undang-undang Hukum


dai adalah suatu hak kebendaan yang bersifat
perdata Pasal 1150,gadai merupakan
assessoir yang di berikan oleh pihak pemberi
gadai (debitor) kepada pemengang gadai
“ suatu hak yang diperoleh kreditur atas
(kreditor) sebagai jaminan atas pembayaran suatu barang yang bergerak yang
utang. Caranya adalah dengan menyerahkan diserahkan kepadanya oleh debitur atau
benda objek gadai yang dapat berupa benda kuasaanya ,sebagai jaminan atas utangnya
bergerak, bertubuh maupun tidak bertubuh, yang memberi wewenang kepada kreditur
kedalam kekuasaan pemegang gadai (kreditor) untuk mengambil pelunasan piutangnya
atau kedalam kekuasaan seorang pihak ketiga dari barang itu dengan mendahului
yang di setujui oleh kedua belah pihak
kreditur-kreditur lain,dengan pengecualian
biaya penjualan sebagai pelaksanaan atas
putusan atas tuntutan mengenai pemilikan
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
atau
including icons by Flaticon, infographics penguasaan
& images by Freepik,dan biaya penyelamatan
Dalam pengertian lain ,gadai adalah suatu barang itu , yang dikeluarkan setelah
perjanjian yang dibuat antara kreditur barang itu diserahkan sebagai barang gadai
dengan debitur ,dimana debitur yang harus di dahulukan”.
menyerahkan benda bergerak kepada
debitur ,untuk jaminan pelunasan suatu
hutang gadai ,ketika debitur lalai
melaksanakan prestasinya
Objek Gadai
1
or yang membedakan jaminan gadai di
2
ing jaminan lainnya :
Perbedaan antara gadai dan hak tanggungan
terletak pada benda objek
jamianannya.objek hak tanggungan adalah
benda tidak bergerak (tanah), sedangkan
objek gadai pada prinsipnya adalah benda
gerak (movables). Sementara itu, yang
membedakan lembaga gadai dengan
faktor benda
lembaga fidusia adalah faktor
objek jaminan
penguasaanfisik atas bendanya. Pada gadai,
uang
fisik benda tersebut harus di serahkan
penguasaan atas kepada pemegang gadai; sedangkan pada
benda objek jamian fidusia, fisik benda tersebut masih tetap
utang tersebut berada dalam kekuasaan pemberi fidusia
Sifat Dan Ciri-Ciri Hak Gadai

Dalam Pasal 1150 dan pasal-pasal lainnya dari KUHPdt

A. Objek atau barang-barang yang dapat digadaikan adalah kebendaan yang bergerak, baik kebendaan bergerak yang
berwujud maupun yang tidk berwujud (Pasal 1150, Pasal 1153 KUHPdt).
B. Gadai merupakan hak kebendaan atas kebendaan atau barangbarang yang bergerak milik seseorang (Pasal 1152 ayat
(3) juncto Pasal 528 KUHPdt), karenanya walaupun barang-barang yang digadaikan tersebut beralih atau dialihkan
kepada orang lain, barang-barang yang digadaikan tersebut tetap dan selalu mengikuti kepada siapapun objek barang-
barang yang digadaikan itu berada (droit de suite). Jika kebendaan atau 19 barang-barang yang digadaikan hilang atau
dicuri orang lain, maka kreditur pemegang gadai berhak untuk menuntut kembali.
C. Hak gadai memberikan kedudukan diutamakan (hak preferensi) kepada kreditur pemegang hak gadai (penerima gadai)
(Pasal 1133, Pasal 1150 KUHPdt).
D. Gadai bersifat acessoir pada perjanjian pokok, seperti perjanjian pinjam-meminjam uang, utang piutang, atau
perjanjian kredit (Pasal 1150 KUHPdt).
E. Gadai mempunyai sifat tidak dapat dibagi-bagi (ondeelbaar), yaitu membebani secara utuh objek kebendaan atau
barangbarang yang digadaikan dan setiap bagian daripadanya, dengan ketentuan bahwa apabila telah dilunasinya
sebagian dari utang yang dijamin, maka tidak berarti terbebasnya pula sebagian kebendaan atau barang-barang
digadaikan dari beban hak gadai, melainkan hak gadai itu tetap membebani seluruh objek kebendaan atau barang-
barang yang digadaikan untuk sisa utang yang belum dilunasi (Pasal 1160 KUHPdt).
F. Kebendaan atan barang-barang yang digadaikan harus berada di bawah penguasaan kreditur pemegang gadai
(penerima gadai) yang memegang hak gadai atau pihak ketiga untuk dan 20 atas nama pemegang hak gadai tersebut
(Pasal 1150, Pasal 1152 KUHPdt).
Pengikat Gadai
I II

Cara menyerahkan barang gadai ke dalam pihak kreditur


Urutan proses pengikat gadai
adalah :
secara hukum adalah :
 Terhadap barang bergerak bertubuh dilakukan penyerahan fisik
 Pembuatan perjanjian pokok, oleh debitor kepada kreditor.
 Terhadap barang bergerak berupa surat tunjuk atau surat bawa
yakni perjanjian yang
dibuatkan endosemen dan juga diserahkan fisik surat-surat
menerbitkan utang piutang; tersebut.
 Pembuatan perjanjian  Terhadap gadai atas benda-benda bergerak yang tak bertubuh
gadai(pengikatan gadai) (kecuali surat tunjuk atau surat bawa) dibuat endosemen dan
diberitahukan prihal penggadaian kepada orang yang harus
 Penyerahan barang kedalam menerima pelaksanaan hak yang di gadaikan itu.
kekuasaan pihak kreditor  Gadai atas tanah menurut hukum adat Indonesia di anggap
sebagai suatu transaksi tanah, sehingga dapat dibuat secara terang
dan tunai, artinya dibuat didepan pemangku adat.
 Akan tetapi, gadai atas tanah menurut hukum adat Indonesia
sering juga dibuat dengan akta bawah tanah (dibuah di atas surat
• Pasal 1152 KUH bermaterai) ini dapat dibenarkan dalam praktek hukum adat.
perdata
 
• Pasal 1152 bis
KUH perdata
EKSEKUSI GADAI

Eksekusi secara menjual barang


1
Gadai

2 Eksekusi secara mendaku

Eksekusi menjual secara di


3
bawah tangan

Eksekusi dengan jalan menjual menurut


4
cara yang di tentukan Hukum

5 Eksekusi melalui Bursa


KETENTUAN DALAM KUH PERDATA YANG
BERKITAN DENGAN LEMBAGA GADAI

Dalam KUH Perdata indonesia

Pasal 1150 Pasal 1155

Pasal 1151 Pasal 1156

Pasal 1152 Pasal 1157

Pasal 1158
Pasal 1152 bis

Pasal 1153
Pasal 1159
Pasal 1154
Pasal 1160
Hak dan Kewajiban antara pemberi dan penerima
Gadai
A B

Kewajiban pemberi gadai:


Hak pemberi gadai (debitur): 1. Menyerahkan barang gadai
1. Menerima uang gadai dari kepada penerima gadai
penerima gadai 2. Membayar pokok dan sewa
2. Berhak atas barang gadai, apabila modal kepada penerima gadai
utang pokok, bunga, dan biaya 29
lainnya telah dilunasinya 3. Membayar biaya yag
3. Berhak menuntut kepada dikeluarkan oleh penerima
pengadilan supaya barang gadai gadai untuk menyelamatkan
dijual untuk melunasi utang- barang-barang gadai (Pasal
utangnya (Pasal 1156 KUHPdt) 1157 KUHPdt).
 
Salim ,perkembangan Hukum Jaminan di
Indonesia..,hal 48
Hapusnya Gadai

Ketentuan dalam Pasal 1381 KUHPdt menyebutkan bahwa


suatu perjanjian (perikatan) hapus karena empat alasan

• pelunasan, perjumpaan utang (dispensasi),


pembaharuan utang (novasi)

pembebasan utang

• terjadinya penyalahgunaan barangbarang atau


kebendaan yang digadaikan oleh kreditur pemegang

• gadai (penerima gadai) ketentuan ini seperti yang


telah tercantum dalam Pasal 1159 KUHPdt.
 

Anda mungkin juga menyukai