Anda di halaman 1dari 13

Hukum Pembiayaan dan Perbankan

“Permasalahan Hukum Dalam Lembaga


Keuangan Non-Bank Dalam Bidang
Pegadaian”

Oleh:
Esi Rahmadani
2220112048

Program Studi Magister Hukum


Fakultas Hukum
Universitas Andalas
Padang
2024
Lembaga Keuangan Bukan
Bank
Karakteristiknya:
1. Tidak boleh menarik dana secara langsung dari
masyarakat (giro, tabungan , deposito, promes)
2. Penerbitan promes hanya dibolehkan sebagai jaminan
atas pinjaman yang diperoleh dari bank
3. Memberi pembiayaan baik untuk kebutuhan modal
kerja maupun investasi dunia usaha
4. Tidak diperbolehkan memberikan kredit secara
langsung.
PENGERTIAN
Hak yang diperoleh seorang kreditur atas suatu barang
bergerak yang diserahkan kepadanya oleh seorang
debitur atau oleh orang lain atas namanya yang
memberikan kekuasaan kepada kreditur untuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut didahulukan
dari kreditu-kreditur lainnya dengan pengecualian biaya
lelang barang tersebut dan biaya pemeliharaan harus
dilunasi terlebih dahulu.
 Pegadaian
Merupakan lembaga pembiayaan yang melakukan kegiatan
usaha gadai yang diperuntukkan bagi masyarakat luas
berpenghasilan rendah yang membutuhkan dana dalam
waktu segera.
Masalah pegadaian sebelum menjadi perum yaitu:
• Status hukum
• Keterbatasan dana investasi dan modal kerja
• Sikap masyarakat terhadap pegadaian.
Keuntungan Pegadaian :
• Waktunya relative singkat untuk memperoleh uang
• Persyaratan sederhana
• Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang
tersebut digunakan untuk apa
Kegiatan usaha pegadaian :
• Gadai, Investasi
• Kredit yang disalurkan merupakan kredit skala
kecil dan jangka waktu pendek
• Penyelesaian kredit fleksibel.
Produk-Produk Pegadaian
A. Pemberian pinjaman atas dasar
hukum gadai
B. Penaksiran nilai barang
C. Penitipan barang
D. Jasa lainnya seperti:
• Penjualan koin emas
• Kredit angsuran sistem gadai
• Kredit angsuran fidusia
• Kredit serba guna.
 Gadai
Pasal 1150 KUHPerdata menjelaskan bahwa gadai
merupakan suatu hak yang diperoleh berpiutang atas
suatu barang bergerak yang diserahkan kepadanya oleh
seorang berutang atau orang lain atas Namanya dan
yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu
untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut
secara didahulukan dari pada orang-orang berpiutang
lainnya kecuali haruslah didahulukan biaya untuk
melelang barang serta biaya yang telah dikeluarkan
untuk menyelamatkan barang yang digadaikan.
Timbulnya Hak gadai:
• Perjanjian (Ps. 1132 dan 1133 KUHPerdata)
• Objek benda bergerak berwujud dan benda bergerak
tidak berwujud kecuali kapal
• Hak gadai atas benda-benda bergerak dan atas piutang
• Hak gadai atas benda-benda bergerak tak bertubuh
kecuali surat-surat tunjuk atau surat-surat bawa.
Perjanjian Gadai
Benda yang dapat dijadikan jaminan haruslah dilepaskan dari kekuasaan si
pemberi gadai dan diserahkan kepada penerima gadai, disebut
inbezitstelling.
Subjek dalam gadai tidak ditetapkan oleh siapapun artinya bahwa setiap
manusia berhak menggadaikan bendanya yang penting dilakukan oleh
orang yang cakap.
Sifat Gadai berdasarkan sifat kebendaan yaitu:
• Hak absolute
• Droit de suite karena hak gadai terus mengikuti bendanya ditangan
siapapun
• Droit de preference yaitu memberikan kekuasaan kepada seorang
kreditur utk mengambil pelunasan dari hasil penjualan barang
secara didahulukan daripada kreditur lainnya
• Hak menggugat.
Sifat Gadai secara khusus yaitu:
• Accesoir, berlakunya hak gadai tergantung pada ada atau
tidaknya perjanjian pokok
• Ondeelbaar, barang gadai tidak dapat dibagi-bagi
• Barang yang digadaikan merupakan jaminan bagi pembayaran
kembali hutang debitur kepada kreditur
Hak, Kewajiban Pemberi dan
Penerima Gadai
 Hak penerima Gadai ( Kreditur) yaitu:
• Seorang kreditur dapat melakukan parate executie yaitu menjual atas
kekuasaan sendiri benda-benda debitur dalam hal debitur
lalai/wanprestasi
• Kreditur berhak menjual benda bergerak milik debitur melalui
perantaraan hakim disebut rieel executie
• Kreditur berhak mendapatkan penggantian dari debitur semua biaya
yang bermanfaat yang telah dikeluarkan kreditur untuk keselamatan
benda gadai
• Jika suatu piutang digadaikan dan piutang itu menghasilkan bunga,
maka kreditur berhak memperhitungkan bunga piutang tersebut untuk
dibayarkan kepadanya
• Kreditur mempunyai hak retentie yaitu hak untuk menahan benda
debitur sampai debitur membayar sepenuhnya utang pokok ditambah
bunga dan biaya-biaya lainnya yg telah dikeluarkan oleh kreditur untuk
menjaga keselamatan benda gadai.
 Kewajiban penerima Gadai yaitu:
• Hanya menguasai benda selaku houder bukan sebagai bezitter serta
menjaga keselamatannya
• Kreditur wajib memberi tahu debitur bila benda gadai akan dijual
selambat-lambatnya pada hari berikutnya
• Kreditur bertanggungjawab atas hilang stsu turunnya nilai benda
gadai jika terjadi karena kelalaiannya
• Kreditur wajib mengembalikan benda gadai setelah hutang pokok,
bunga, biaya atau ongkos untuk penyelamatan benda yang telah
dibayar lunas .
 Hak pemberi Gadai (Debitur) yaitu:
• Jika hasil penjualan barang gadai setelah diperhitungkan untuk
pelunasan pembayaran hutang debitur termasuk beban bunga dan
biaya-biaya lain masih berlebih maka debitur berhak menerima
kelebihan dari hasil penjualan barang gadai
• Apabila barang gadai yang diserahkan debitur kepada kreditur
mengahsilkan pendapatan dan dapat dipergunakan untuk
mengurangi hutang debitur maka dimungkinkan debitur itu
meminta diperhitungkan kedalam pembayaran hutangnya.
 Kewajiban pemberi Gadai yaitu:
• Pemberi gadai wajib menyerahkan fisik benda yang digadaikan
kepada penerima gadai.
• Debitur pemberi gadai menyerahkan kelengkapan dokumen sebagai
bukti kepemilikan barang gadai
• Pemberi gadai wajib mengganti segala biaya yang berguna dan
dikeluarkan oleh kreditur penerima gadai untuk keselamatan barang
gadai
Permasalahan Hukum
• Kurang kehati-hatian dalam mengenal pemberi gadai
dalam perjanjian gadai
• Tidak terpenuhinya unsur subjektif dan unsur objektif
• Kurangnya pemahaman tentang prosedur gadai.
Namun,Permasalahan akan timbul jika adanya tuntutan
dari pemilik barang jaminan yang sebenarnya atas
barang jaminan yang menjadi objek gadai sehingga
menyebabkan tidak ada objek gadai dalam perjanjian
gadai, Akibatnya perjanjian gadai menjadi batal demi
hukum karena tidak terpenuhinya syarat objektif
dalam perjanjian gadai tersebut.
Perlindungan Hukum
Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam pegadaian sangat
penting karena apabila dalam pelaksannya terjadi permasalahan antara
nasabah dengan perusahaan pergadaian maka dapat diselesaikan melalui
mekanisme pengaduan konsumen di perusahaan pergadaian. Namun,
apabila dalam layanan pengaduan konsumen tersebut tidak tercapai
kesepakatan maka konsumen dapat melakukan penyelesaian sengketa di
luar pengadilan yang dapat dilakukan melalui Lembaga Alternatif
Penyelesaian Sengketa (LAPS) sektor jasa keuangan atau melalui
pengadilan agar mendapat kepastian hukum.
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai