Anda di halaman 1dari 28

PERJANJIAN KREDIT

PERJANJIAN KREDIT
• PERJANJIAN PADA UMUMNYA
 Pengertian
Perjanjian kredit adalah suatu perikatan yang dibuat dengan
akta tertulis yang di dalamnya salah satu pihak (kreditur)
meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lain (debitur)
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
oleh para pihak antara lain bahwa debitur berkewajiban
melunasi hutangnya kepada kreditur selambat-lambatnya pada
saat jangka waktu tertentu/berakhir ditambah bunga provisi,
denda dan biaya-biaya lain yang telah ditentukan.
Azas -azas Hukum Perjanjian
1. Azas Konsesualitas

2. Azas Kebebasan Berkontrak

3. Azas Personaliteit

4. Azas Opsional
Isi Perjanjian
A. Struktur Perjanjian Kredit
1. Awal Akta
- Komparisi
- Premis
2. Isi Akta
- Batang Tubuh
3. Akhir Akta
- Halaman Tanda Tangan
Bentuk Fasilitas Kredit

 Fasilitas Kredit Tunai

 Fasilitas Kredit Non Tunai


Fasilitas Kredit Tunai
(diantaranya)

1. Kredit Pemilikan Rumah


2. Kredit Pemilikan Mobil/Kredit Pemilikan Sepeda Motor
3. Kredit Rekening Koran
4. Kredit Berjangka
5. Kredit Angsuran Berjangka
Fasilitas Kredit Non Tunai
(diantaranya)

1. Letter of Credit Impor (L/C Impor)

2. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

3. Bank Garansi

4. Kredit Export Negotiation (ENF)

5. Standby Letter of Credit (Standby L/C)


ISI PERJANJIAN KREDIT
Secara umum, Perjanjian Kredit memuat hal-hal sebagai berikut
:
 Nomor, tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya
perjanjian.
 Pihak-pihak dalam perjanjian (komparisi)
 Persetujuan
 Jumlah, mata uang dan jenis kredit.
 Cara penarikan kredit.
 Tingkat suku bunga, provisi, denda, commitment fee.
 Biaya-biaya dan pajak yang menjadi tanggungan debitur.
 Jangka waktu/jatuh tempo perjanjian kredit.
 Cara pembayaran (hutang pokok dan bunga).
 Positive covenants dan negative covenants.
ISI PERJANJIAN KREDIT
(Lanjutan)
 Ketentuan kelalaian (events of default), dimana dalam
ketentuan ini memuat klausula “cross default”, yaitu suatu
klausula yang memberikan hak kepada kreditur untuk
menghentikan perjanjian dan secara seketika dan serta
merta kewajiban debitur menjadi jatuh tempo dan wajib
membayar apabila debitur lalai atau melanggar ketentuan
dalam perjanjian kredit dan/atau perjanjian lainnya.
 Ketentuan pengalihan (assignment), Janji memberikan
agunan dan rincian agunan yang diperjanjikan akan
diagunkan.
 Asuransi dan klausula yang mewajibkan adanya Banker’s
Clause,
 Kuasa yang diberikan oleh Debitur
ISI PERJANJIAN KREDIT
(Lanjutan)
 Ketentuan “cross collateral”, yaitu ketentuan dimana satu
atau beberapa jaminan menjamin satu atau beberapa
fasilitas kredit debitur atau grup debitur
 Syarat-syarat dan ketentuan lain.
 Alamat surat.
 Perubahan/penambahan perjanjian.
 Pemilihan domisili hukum.
 Tanda tangan para pihak (notaris dan saksi-saksi, jika
perjanjian kredit dibuat secara notariil).
 Meterai.
PENGIKATAN JAMINAN
GADAI
• Dasar Hukum : Pasal 1150 s/d 1160 KUHPerdata
• Syarat Gadai : Barang yang digadaikan harus dalam
penguasaan fisik pemegang/penerima gadai atau orang
yang ditunjuk oleh pemegang gadai, namun tidak boleh
meliputi hak untuk memakai barang tersebut
• Obyek : Barang bergerak, misal mobil, emas, mesin,
saham, deposito
• Bentuk Pengikatan Gadai :
 Secara Notariil atau dibawah tangan
GADAI

Proses pembebanan jaminan dengan gadai :


1. Penandatanganan Perjanjian Gadai
2. Penyerahan obyek Gadai

Ciri-ciri :
1. Terjadi penyerahan kekuasaan atas barang obyek Gadai
2. Pembebanan jaminan gadai hapus bila objek gadai berpindah
kepada pemberi gadai
3. Obyek gadai hanya dapat dibebani satu pembebanan gadai

Sifat :
1. Mempunyai hak preferen
2. Perjanjian turutan
3. Merupakan hak kebendaan
4. Obyek gadai dikuasai oleh Kreditur
FIDUSIA

• Pengertian
Pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan
dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan
tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.
Jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda bergerak khususnya
bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan sebagaimana
dimaksud dalam UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak tanggungan yang
tetap berada dalam pengusaaan pemberi fidusia, sebagai agunan bagi
pelunasan hutang tertentu, yang memberikan kedudukan yang
diutamakan kepada penerima fidusia terhadap kreditor lainnya
FIDUSIA

• Dasar Hukum : Undang-Undang No. 42 Tahun 1999


• Pembebanan Jaminan Fidusia dilakukan dengan cara :
- Akta Notariil
- Dalam bahasa Indonesia
- Disebut Akta Jaminan Fidusia
• Obyek : Barang bergerak bertubuh & tidak bertubuh
• Hak penerima fidusia : Sebagai pemilik obyek fidusia
• Ciri-ciri :
1. Obyek fidusia tetap dalam penguasaan pemilik benda
2. Hanya dapat dibebani dengan satu pembebanan fidusia
FIDUSIA

Akta Jaminan Fidusa memuat sekurang-kurangnya :


a. Hari, tanggal dan waktu/jam pembuatan akta
b. Identitas pemberi dan penerima fidusia meliputi
• Nama Lengkap, agama, tmpt/tgl lahir, jenis kelamin, status
perkawinan, pekerjaan (perorangan )
• Tmpt kedudukan (Badan )
c. Data Perjajian Pokok, yaitu
• Macam perjanjian
• Utang yang dijamin dengan fidusia.
d. Uraian mengenai benda yang menjadi objek jaminan fidusia
• Identitas benda tersebut.
• Penjelasan surat bukti kepemilikannya.
• Bagi benda berupa inventory yang selalu berubah dan tidak tetap
• Jenis, Merk dan kualitas benda.
e. Nilai Penjaminan
f. Nilai benda yang menjadi objek jaminan fidusia
AKTA PEMBERIAN HAK
TANGGUNGAN

• Pengertian
Hak tanggungan adalah hak jaminan yang dibebankan atas tanah
berikut atau tidak setiap benda yang merupakan bagian dari
kesatuannya, untuk pelunasan suatu utang tertentu dan memberikan
kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur
lain.
Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT) adalah pengganti ketentuan
mengenai hipotik yang diatur dalam KUHPerdata, khusus mengenai
tanah dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah
AKTA PEMBERIAN HAK
TANGGUNGAN
• Obyek Hak Tanggungan :
• Hak Pakai
Hak Pakai atas tanah negara
Hak pakai tersebut dapat dipindahtangankan dan dipunyai oleh
orang/badan hukum perdata, kecuali Hak pakai atas nama
pemerintah (Instansi Departemen), Hak pakai atas nama badan
keagamaan dan sosial, tanah yang dipergunakan untuk keperluan
peribadatan dan keperluan suci lainnya, Hak pakai atas nama
perwakilan negara asing yang jangka waktu berlakunya tidak
ditentukan dan diberikan selama tanahnya dipergunakan untuk
keperluan tertentu.
Hak pakai atas tanah negara yang menurut ketentuan yang berlaku
wajib dan menurut kenyataannya didaftarkan (bersertifikat).
AKTA PEMBERIAN HAK
TANGGUNGAN

• Hak Tanggungan dapat meliputi bangunan, tanaman dan hasil karya,


(misalnya candi, patung, gapura relief) yang merupakan satu kesatuan
dengan tanah yang bersangkutan.
• Hak Pemegang Hak Tanggungan
- Menjual obyek HT atas kekuasaan sendiri dan mengambil
pelunasannya lebih dahulu dari kreditur-kreditur lain
AKTA PEMBERIAN HAK
TANGGUNGAN

Ciri-ciri Hak Tanggungan

- Memberikan hak preference kepada kreditur pemegang HT

- HT mengikuti obyeknya dalam tangan siapa obyek itu berada (droit de

suit)

- HT tidak dapat dibagi-bagi


AKTA PEMBERIAN HAK
TANGGUNGAN
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Hak Tanggungan
• Mencantumkan Perjanjian Pokok/Kredit
• Open Clause, hutang yang dijamin dengan hak tanggungan dapat berupa
hutang yang sudah ada maupun yang belum ada tetapi sudah
diperjanjikan.
Hapusnya Hak Tanggungan
• Hapusnya hutang yang dijamin dengan hak tanggungan.
• Dilepaskannya hak tanggungan oleh pemegang hak tanggungan.
• Pembersihan hak tanggungan berdasarkan penetapan peringkat oleh
Ketua PN.
• Hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan
AKTA PEMBERIAN HAK
TANGGUNGAN
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT)
Merupakan akta yang bersifat pemberian kuasa oleh pemilik tanah/bangunan kepada
debitur untuk melakukan pembebanan Hak Tanggungan atas tanah/bangunan yang
dijadikan jaminan utang.
Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam SKMHT adalah :
• Hanya diperkenankan dalam keadaan khusus yaitu apabila
pemberi Hak Tanggungan tidak dapat hadir sendiri dihadapan
PPAT.
• Harus berbentuk Notariil yang dibuat oleh Notaris atau PPAT.
• Isi SKMHT hanya memuat perbuatan hukum membebankan Hak
Tanggungan, tidak memuat hak untuk menggantikan penerima
kuasa.
• Tidak memuat kuasa substitusi
• Tidak dapat ditarik kembali atau tidak dapat berakhir oleh sebab
apapun juga kecuali kuasa tersebut telah habis jangka waktunya.
• Jangka waktu yang berlaku adalah 1 bulan (untuk tanah yang
telah terdaftar) dan 3 bulan (untuk tanah yang belum terdaftar).
CESSIE

• Pengertian
Penyerahan suatu hak atas benda tak berwujud dimana hak atas benda si
pemberi cessie beralih/dialihkan kepada penerima cessie. Secara yuridis
Cessie bukan merupakan pengikatan jaminan, melainkan sebagai
instrumen pelengkap dari suatu pengalihan hak
• Dasar Hukum : Pasal 613 KUHPerdata

• Obyek Cessie : Hak Tagih, Hak Sewa, Hak Cipta

• Hak Penerima Cessie


Mengambil pelunasan hutang dari hasil pengalihan hak tsb
CESSIE

• Proses pembuatan jaminan secara Cessie


Penanda-tanganan akta cessie
Penyerahan daftar / bukti pemilikan piutang dagang dan hak sewa atas
kios
Ciri-ciri Cessie :
1. Kekuasaan untuk menagih yang diserahkan Pemberi
Cessie kepada Penerima Cessie
2. Hanya dapat di cessie kan dengan satu akta cessie
CESSIE

Cessie baru berlaku, apabila pelanggan dari debitur

•Diberitahukan secara resmi

•Menerima penyerahan secara tertulis

•Mengakui secara tertulis penyerahan piutang


HIPOTIK Atas KAPAL

• Pengertian
Hak Kebendaan atas kapal untuk mengambil penggantian
dari hasil penjualannya bagi pelunasan utang
• Dasar Hukum : Pasal 1162 s/d 1232 KUHPerdata
• Obyek Hipotik : Kapal Indonesia 20 m3 & terdaftar
• Hak Pemegang Hipotik :
Mengambil pelunasan dari hasil penjualan lelang obyek
Hipotik kapal
HIPOTIK Atas KAPAL

• Proses pemberian jaminan Hipotik Kapal


- Penandatanganan akta hipotik kapal dihadapan syah
bandar yang berwenang oleh pemilik kapal dengan Bank

• Ciri-ciri Hipotik
- Tidak berlangsung penyerahan kekuasaan atas obyek
- Hipotik tetap melekat walau terjadi peralihan hak pemilik
- Dapat dibebani beberapa hak hipotik (Peringkat)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai