Sebagai
PERJANJIAN Alat Bukti
Peranan Notaris sangat penting dalam membantu
menciptakan kepastian dan perlindungan hukum,
karena Notaris sebagai pejabat umum berwenang
untuk membuat akta otentik.
Perjanjian Pokok
Akta Perjanjian Perjanjian Accessoir
Klausul Jaminan
Klausul Kelalaian
Klausul Fasilitas Kredit
• Berbentuk notariil
Formil • Memuat titel eksekutorial
Materiil
( Kewajiban membayar pada waktu yang
tepat, Pengakuan berhutang pada kreditur)
Hubungan antara Perjanjian Kredit dengan
Pengakuan Hutang
Berdasarkan Surat Mahkamah Agung No.133/154/86/Um-Tu/Pdt tanggal
18 Maret 1986
• Perjanjian kredit tidak dapat dibuat dalam bentuk pengakuan hutang.
• Akta pengakuan hutang haruslah murni, dibuat tersendiri dan tidak
boleh dimasukkan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian kredit.
Apabila suatu grosse akta pengakuan hutang dicampuradukkan dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam perjanjian kredit, seperti
mengenai suku bunga, penalty (denda), pengakhiran jangka waktu
pinjaman dan sebagainya, maka dengan sendirinya melenyapkan
kepastian bentuk Grosse Akta Pengakuan Hutang sebagaimana
disyaratkan oleh Pasal 224 HIR. Sehingga membuat grosse akta tersebut
mengandung cacat yuridis dan mengakibatkan tidak sah sebagai suatu
grosse akta. Grosse akta tersebut kehilangan executorial kracht dan
menjadikannya sebagi grosse akta yang non-executable.
Surat Kuasa Memasang Hak Tanggungan
(SKMHT)