Anda di halaman 1dari 5

SOAL LATIHAN TEORI HUKUM PERIKATAN – KELAS M HUKUM PERDATA

Nama : Atanasius Mario Agung Dewanto

NIM : 11000118140400

Dosen : Rahandy Rizki Prananda,S.H.,M.H.

1. Apakah yang anda ketahui tentang hokum perikatan dan Sebutkan sumber –
sumber Hukum Perikatan ? Jelaskan secara lengkap!
 Hukum Perikatan adalah suatu hubungan hukum (dalam lapangan hukum
harta kekayaan) antara dua pihak yang menimbulkan hak dan kewajiban atas
suatu prestasi

 Sumber-sumber Hukum Perikatan


Dalam perikatan terdapat 2 sumber perikatan, yaitu perikatan yang lahir
karena perjanjian dan perikatan yang lahir karena undang-undang. Hal
demikian telah diatur dalam Pasal 1233 KUHPerdata.
Dengan begitu hubungan hukum antara debitur dan kreditur dapat
terjadi karena adanya perjanjian sebagai perbuatan hukum, artinya hal ini
didasarkan atas kesepakatan untuk menjalin hubungan hukum sebagai
perikatan.
Pada bagian lain hubungan hukum perikatan juga dapat terjadi karena
berdasar undang-undang.
Berdasarkan Pasal 1352 KUHPerdata, perikatan yang lahir dari
undang-undang terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Perikatan yang bersumber dari undang-undang saja.
2. Perikatan yang bersumber dari undang-undang sebagai akibat perbuatan
manusia.

2. Menurut pendapat anda apakah perikatan itu sama dengan perjanjian ?


Jelaskan.
 Perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau dua
pihak, berdasarkan mana pihak yang berkewajiban untuk memenuhi tuntutan
itu. Sedangkan perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji
kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk
melaksanakan suatu hal. Hal mana di dalam perjanjian dan perikatan
(verbintenis) memiliki hubungan hukum antara pihak-pihak yang diikat
didalamnya, akan tetapi perlu diketahui juga bahwa pengertian perikatan
(verbintenis) itu lebih luas dari perjanjian (overeenkomst).
3. Jelaskan apakah yang anda ketahui tentang prestasi ? berikan contoh
 Pengertian prestasi adalah sesuatu yang wajib dipenuhi oleh debitur dalam
setiap perikatan. Prestasi sama dengan objek perikatan. Dalam hukum
perdata kewajiban memenuhi prestasi selalu disertai jaminan harta kekayaan
debitur
 Menurut Pasal 1234 KUHPerdata wujud prestasi ada tiga, yaitu :
a. Memberikan sesuatu
b. Berbuat sesuatu
c. Tidak berbuat sesuatu.
Menurut Pasal 1235 ayat (1) KUHPerdata, pengertian memberikan
sesuatu adalah menyerahkan kekuasaan nyata atas suatu benda dari debitur
kepada kreditur, contoh : dalam jual beli, sewa-menyewa, hibah, gadai,
hutang-piutang.
Dalam perikatan yang objeknya “berbuat sesuatu”, debitur wajib
melakukan perbuatan tertentu yang telah ditetapkan dalam perikatan,
contoh : membangun rumah / gedung, mengosongkan rumah.
Dalam perikatan yang objeknya “tidak berbuat sesuatu”, debitur tidak
melakukan perbuatan yang telah ditetapkan dalam perikatan, contoh : tidak
membangun rumah, tidak membuat pagar, tidak membuat perusahaan yang
sama, dsb.

4. apakah yang anda ketahui dan berikan penjelasan serta berikan ilustrasi contoh
tentang :
a. Perikatan alami
 Perikatan alami adalah perikatan yang tidak dapat dituntut atau
digugat pemenuhan prestasinya atau juga perikatan yang tidak
mempunyai akibat hukum. Dalam perikatan alami, sekali orang
melunasi perikatan alami dengan sukarela, maka uang pelunasan itu
tidak dapat dituntut kembali.

Contohnya, perikatan yang timbul dari perjudian dan pertaruhan


(Pasal 178 KUH Perdata).
b. Perikatan Alternatif
 Perikatan alternatif adalah suatu perikatan di mana debitur
berkewajiban melaksanakan satu dari dua atau lebih prestasi yang
dipilih. Artinya adalah jika salah satu prestasi telah dilaksanakan maka
perikatan berakhir. Pada perikatan alternatif ada satu perikatan
dengan dua objek prestasi, tetapi pemenuhan yang satu
membebaskan debitur dari kewajiban pemenuhan yang lain.
c. Perikatan Timbal Balik
 Perikatan timbal balik adalah Perikatan yang menimbulkan kewajiban
pokok bagi kedua belah pihak. Misalnya perjanjian jual beli.

5. Apakah yang anda ketahui tentang wanprestasi dan Bagaimanakah cara


penyelesaian wanprestasi yang dapat ditempuh oleh kreditur ?
 Wanprestasi adalah pelaksanaan kewajiban yang tidak dipenuhi atau ingkar
janji atau kelalaian yang dilakukan oleh debitur baik karena tidak
melaksanakan apa yang telah diperjanjikan maupun malah melakukan
sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.
 Apabila telah terjadi wanprestasi maka langkah yang dapat diambil adalah
melakukan somasi/teguran atas tindakan ingkar janji tersebut.
Somasi/teguran ini bermanfaat untuk mengingatkan pihak yang telah
wanprestasi terhadap kewajiban yang harus dipenuhi sesuai perjanjian.

6. Novasi biasa juga disebut sebagai pembaharauan perjanjian utang-piutang


dengan metode perundingan segi tiga, dan novasi juga terbagi atas dua yakni
novasi objektif dan novasi subjektif. Jelaskan dengan contoh apa yang dimaksud
novasi objektif dan novasi subjektif ?
 Novasi Objektif, yaitu dimana perikatan yang telah ada diganti dengan
perikatan lain (yang baru). Atau juga bisa disebutkan sebagai penggantian
perikatan lama dengan perikatan baru untuk orang yang mengutangkan.
Contoh; Suatu perjanjian jual beli, dimana barang sudah diterima tetapi harga
jual belum dibayar oleh pembeli. Kewajiban untuk membayar di sini diubah
menjadi perjanjian utang piutang.
 Novasi subjektif adalah objek dari perikatan tidak diubah tetapi orang lain
menjadi kreditur yang baru sebagai pengganti kreditur yang lama atau
adanya debitur yang baru sebagai pengganti debitur yang lama. Contoh:
Cessie, subrogasi.

7. Jelaskan secara lengkap apakah yang anda ketahui tentang Overmacht dan
berikan contoh ?
 Force Majeure atau keadaan memaksa (overmacht) adalah keadaan di mana
debitur gagal menjalankan kewajibannya pada pihak kreditur dikarenakan
kejadian yang berada di luar kuasa pihak yang bersangkutan, misalnya
karena gempa bumi, tanah longsor, epidemik, kerusuhan, perang, dan
sebagainya.

8. Jelaskan perbedaan antara novasi, subrogasi dan cessie ? berikan ilustrasi


contohnya.
Uraian Subrogasi Novasi Cessie

Definisi Penggantian hak – hak oleh Pembaharuan Utang yang dilakukan Cara pengalihan piutang-piutang atas nama dan
seorang pihak ketiga yang berdasarkan kesepakatan kedua belah barang-barang lain yang tidak bertubuh
membayar kepada Kreditur. pihak dimana Pihak Kreditur dan Debitur dilakukan dengan cara membuat akta otentik
bersepakat untuk menghapuskan perikatan atau di bawah tangan yang melimpahkan hak-
lama dan menggantinya dengan perikatan hak atas barang-barang itu kepada orang lain.
baru. Penyerahan ini tidak ada akibatnya bagi yang
berutang sebelum penyerahan itu diberitahukan
kepadanya atau disetujuinya secara tertulis atau
diakuinya

Sumber Buku III Kitab Undang-Undang Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Buku II Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Hukum Hukum Perdata (BW) Pasal Perdata Pasal 1413 BW sampai dengan Pasal 613 BW sampai dengan Pasal 624 BW
1400 BW sampai dengan Pasal Pasal 1424 BW
1403 BW

Unsur – 1)     Harus ada lebih dari 1 (satu) 1)   Harus ada kesepakatan antara kedua 1)      Harus menggunakan Akta Otentik maupu
Unsur Kreditur dan 1 (satu) orang Debitur belah pihak; akta dibawah tangan;
yang sama;
2)   Perikatan lama dihapus diganti dengan 2)      Terjadi pelimpahan hak-hak atas barang-
2)     Adanya pembayaran oleh perikatan baru barang tersebut kepada orang lain
Kreditur Baru kepada Kreditur
Lama

Sifat 1)     Subrogasi merupakan 1)  Dalam novasi,perjanjian accesoirnya 1)  Dalam Cessie,perjanjian Accesoirnya tidak
Perjanjian yang bersifat turut dihapus jika perjanjiannya pokoknya dihapus hanya beralih kepada pihak ketiga
Accesoir,dimana perjanjian hapus,kecuali para pihak secara tegas sebagai Kreditur Baru;
tersebut ikut beralih kepada menyatakan sebaliknya;
Kreditur Baru mengikuti perjanjian 2)   Dalam Novasi,utang piutang yang 2)  Utang Piutang lama   tidak dihapus hanya
pokoknya; lama dihapus   dan   digantikan dengan beralih kepada kepada pihak ketiga sebagai
utang piutang yang baru; Kreditur baru;
2)     Dalam Subrogasi,utang
piutang yang lama dihapus,untuk 3)   Novasi pada hakikatnya merupakan 3)  Dalam Cessie,Debitur bersifat pasif,dia
kemu- dian dihidupkan lagi bagi hasil perundingan segitiga yaitu antara hanya diberitahukan siapa Kreditur Baru agar
kepentingan Kreditur Baru; Pihak Kreditur, Debitur dia dapat melakukan pembayaran kepada
Kreditur Baru;
3)     Dalam Subrogasi,Pihak dan Pihak Ketiga,dimana Para Pihak
Ketiga membayar kepada tersebut bersifat aktif; 4)   Bagi Cessie selalu diperlukan suatu akta.;
Kreditur,De- bitur adalah pihak
yang pasif; 4)   Novasi tidak mutlak harus 5)  Cessie hanya berlaku kepada Debitur setelah
menggunakan akta; adanya pemberitahuan.
4)     Subrogasi tidak mutlak harus
menggunakan akta,kecuali bagi
Subrogasi yang lahir dari 5)    Dalam Novasi,Pemberitahuan tidak
perjanjian dimana Debitur diperlukan karena Novasi dilakukan
menerima uang dari pihak ketiga berdasarkan kese pakatan para pihak;
untuk membayar utang-utangnya
kepada Kreditur;

5)     Dalam
Subrogasi,Pemberitahu an
diperlukan tetapi bukan me –
pakan syarat bagi berlakunya
Subrogasi;

6)     Subrogasi harus dinyatakan


dengan tegas karena tujuan pihak
ketiga membayar kepada Kreditur
adalah untuk menggantikan
kedudukan Kreditur Lama
sehingga Pihak Ketiga dapat mem
– peroleh hak penuh atas Debitur;

7)     Subrogasi harus dilakukan


tepat pada waktu pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai