EDISI 7 | SEPTEMBER
2023
LATAR BELAKANG
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang merupakan salah satu
skema penyelesaian sengketa terkait masalah utang-piutang. Namun, tidak
sedikit masyarakat yang masih bingung membedakan antara Pailit dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Pailit merupakan suatu
keadaan yang menimbulkan akibat hukum terhadap Debitor terkait penguasaan
harta bendanya termasuk dalam pembayaran utang kepada para Kreditornya.
Sejak putusan pailit diucapkan, maka demi hukum pengurusan terkait harta
Debitor akan beralih pada Kurator, yang mana disebut sebagai sita umum.
Merujuk pada ketentuan Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU Kepailitan
dan PKPU) menyatakan bahwa “Kepailitan adalah sita umum atas semua
kekayaan Debitor Pailit yang pengurusannya dan pemberesannya dilakukan oleh
Kurator dibawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam
Undang-undang ini”. Dengan kata lain, akibat kepailitan hanyalah terhadap
kekayaan Debitor, sedangkan Debitor tidaklah berada di bawah pengampuan
(Purwanto, 2022:2235). Berbeda dengan Pailit, PKPU sendiri merupakan skema
penundaan pembayaran utang oleh Debitor tanda adanya sita umum dan sifatnya
hanya pengurusan terkait harta Debitor selama proses PKPU.
01
PDB Law Firm
Working Paper
03
PDB Law Firm
Working Paper
Akibat hukum terhadap pengalihan utang melalui Cessie akan terjadi pengalihan
hak tagih dari Kreditor Lama/Asal ke Kreditor baru. Para pihak yang terlibat dalam
proses Cessie, terdapat 3 pihak yaitu Cedent, Cessionaris dan Cessus. Cedent
(Kreditor Lama/Asal) merupakan Kreditor yang melimpahkan tagihan utang atas
nama Debitor kepada pihak ketiga yang nantinya berkedudukan sebagai Kreditor
baru. Cessionaris (Kreditor Baru) merupakan seseorang yang menerima pengalihan
Piutang dari Kreditor lama dan memiliki hak dalam menagih piutang pada pihak
Debitor sedangkan Cessus merupakan Debitor yang memiliki utang kepada
Kreditor.
Terkait pengalihan utang melalui Cessie dapat dilihat dalam Putusan dengan
Nomor Perkara 01/Pdt-Sus-Pailit/2021/PN.Niaga.Jkt. Pst yakni sengketa yang terjadi
antara PT. Jobroindo Makmur dan PT. Celebes Tangguh Persada yang mengajukan
permohonan pailit kepada PT. Arnov Energy. Dalam kasus permohonan pailit
tersebut, Majelis Hakim dalam amar putusannya menolak permohonan pernyataan
pailit dengan pertimbangan bahwa keberatan pihak PT. Arnov Energy berakibat
pada hak pengalihan tagihan (Cessie) yang harus diuji dalam suatu perkara
tersendiri yang bukan merupakan lingkup pemeriksaan pernyataan Pailit.
04
PDB Law Firm
Working Paper
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kedudukan Penerima
Cessie (Cessionaris) Sebagai Kreditor
Dari Debitor yang dimohonkan
Kepailitan dan PKPU?
2. Bagaimana Status Hak Kreditor
Penerima Cessie (Cessionaris) Dalam
Proses Kepailitan Dan PKPU ?
METODE PENELITIAN
Penulisan jurnal ini menggunakan tipe
penelitian hukum normatif yang
bertujuan untuk mengetahui hukum
positif dari kedudukan Kreditor baru
yang lahir sebagai akibat pengalihan
piutang melalui Cessie dalam
permohonan Pailit dan PKPU.
Penelitian hukum ini menggunakan
pendekatan perundang-undangan
(Statue Approach) dan pendekatan
Konseptual (Conseptual Approach).
Penelitian hukum melalui pendekatan
perundang-undangan (Statue
Approach) dilakukan dengan
melakukan pengkajian terhadap
peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan Hukum Kepailitan
dan Hukum Acara Perdata. Pendekatan
Konseptual (Conseptual Approach)
dilakukan dengan menganalisis dan
mengkritisi mengenai kedudukan
Kreditor baru yang lahir sebagai akibat
pengalihan piutang melalui Cessie
dalam permohonan Pailit dan PKPU.
05
PDB Law Firm
Working Paper
07
PDB Law Firm
Working Paper
08
PDB Law Firm
Working Paper
09
PDB Law Firm
Working Paper
10
PDB Law Firm
Working Paper
a. Bahwa hanya sebagian piutang Cedent terhadap Cessus yang beralih kepada
Cessionaris sesuai dengan perjanjian obligatoir (perjanjian pokoknya). Dengan
demikian karena piutang yang dialihkan hanya sebagian, Cedent masih berhak
menagih sebagian piutangnya kepada Cessus yang belum dialihkan kepada
Cessionaris.
b. Walaupun sudah ada pemberitahuan tentang adanya peralihan sebagian
piutang Kreditor atas debitur secara Cessie, hal tersebut tidak membebaskan
Cessus dari kewajiban pembayaran kepada Cedent, hal tersebut tidak
membebaskan Cessus dari kewajiban pembayaran utang kepada Cedent karena
Cessus masih memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada Cedent.
Hal ini disebabkan karena piutang yang dialihkan secara Cessie oleh Cedent hanya
sebagian sehingga Cessus mempunyai sebagian kewajiban pembayaran kepada
Cedent.
c. Bahwa dalam Cessie atas sebagian piutang memang benar telah terjadi
pergantian Kreditor, namun penggantian Kreditor tersebut hanya untuk sebagian
piutangnya saja dan sebagian piutang yang lain masih berada dalam kepemilikan
Kreditor lama. Yang terjadi sebagai akibat adanya peralihan sebagian piutang
adalah kedudukan Cessionaris, yang berarti Cessionaris juga memiliki segala hak
yang dimiliki oleh Cedent terhadap Cessus dan dapat digunakan sepenuhnya.
Dengan demikian, baik Cedent maupun Cessionaris mempunyai hak-hak sama
atas piutang terhadap Cessus yang dapat dipergunakan sepenuhnya sesuai
dengan perjanjian antara Cedent dan Cessus yang menimbulkan utang-piutang
kecuali dalam perjanjian jual beli piutang antara Cedent dengan Cessionaris telah
ditentukan lain mengenai pembagian hak-haknya terhadap Cessus.
11
PDB Law Firm
Working Paper
12
PDB Law Firm
Working Paper
13
PDB Law Firm
Working Paper
PENUTUP
Merujuk pada ketentuan Pasal 613 Oleh karena itu, penting untuk segera
KUHPerdata bahwa Permohonan melakukan revisi Undang-Undang
Kepailitan dan Permohonan PKPU Kepailitan dan PKPU mengingat dunia
yang diajukan oleh Kreditor baru yang bisnis yang semakin berkembang
lahir atas dasar pengalihan piutang semakin menimbulkan konflik-konflik
melalui Cessie, seharusnya tetap baru didalamnya salah satunya terkait
memiliki hak dalam mengajukan pengalihan piutang melalui Cessie
permohonan Pailit atau permohonan dalam proses permohonan Kepailitan
PKPU. Hal tersebut dikarenakan belum dan PKPU.
terdapat ketentuan yang secara jelas
menyatakan bahwa Penerima Cessie
tidak boleh menjadi Kreditor yang
mengajukan permohonan.
Permohonan yang diajukan oleh
Kreditor Cessie masih sangat
dimungkinkan dengan pertimbangan
pihak Kreditor wajib tetap
memperhatikan terkait keabsahan dari
pengalihan piutang melalui Cessie dan
memastikan bahwa Debitor benar
telah mengetahui dan menyetujui
pengalihan piutang tersebut.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://pdb-lawfirm.id/