Anda di halaman 1dari 15

DRAFT TATA TERTIB

KONFERENSI WILAYAH VII PENGURUS WILAYAH NTB


IKATAN NOTARIS INDONESIA

BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT DAN PENYELENGGARAAN
Pasal 1
Nama
Konferensi Wilayah ini bernama Konferensi Wilayah VII Pengurus Wilayah
Nusa Tenggara Barat Ikatan Notaris Indonesia selanjutnya disebut Konferwil
VII.
Pasal 2
Waktu dan Tempat
Konferwil VII dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2024 di Golden Palace
Hotel Lombok, Kota Mataram, Prov. NTB.

Pasal 3
Tema
Tema Konferwil VII adalah dengan Konferwil VII “kita tingkatkan
Profesionalisme dan Integritas Serta kita teguhkan Soliditas Anggota Dalam
Wadah Tunggal Ikatan Notaris Indoneisa Untuk Menjaga Marwah Jabatan
Notaris”.

Pasal 4
Pengertian dan Status
1. Konferwil VII adalah rapat anggota oleh segenap anggota Ikatan Notaris
Indonesia di tingkat Pengurus Wilayah NTB INI dari seluruh Pengurus
Daerah INI se Prov. NTB sepanjang dilaksanakan sesuai dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan;
2. Konferwil VII diselenggarakan dengan sistem peserta hadir secara
langsung;
3. Konferwil VII diselenggarakan secara Gembira, Guyub penuh
kekeluargaan, Fair, jujur, bebas, beretika/bermartabat, Adil, Demokratis
dan bertanggung jawab.
4. Konferwil VII diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah NTB INI setiap 3
(tiga) tahun sekali.

P a g e 1 | 15
Pasal 5
Kekuasaan/wewenang
Konferwil VII berwenang untuk :
1. Menilai atas pertanggung jawaban kinerja dan keuangan yang disampaikan
oleh Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2019-2023 dan Dewan
Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2019-2023, dalam bentuk DITERIMA
atau DITOLAK;
2. Menetapkan Program kerja Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026;
3. Memilih dan menetapan Ketua Pengurus Wilayah NTB INI dan Anggota
Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-2026;
4. Menerima atau menolak Usul-usul Pengurus Wilayah NTB INI Periode
2019-2023 (sebelum dinyatakan demisioner) dan Pengurus Daerah;
5. Menetapkan Hal-hal lain yang dianggap penting seperti rekomendasi, dll.

BAB II
PESERTA KONFERENSI WILAYAH VII
Pasal 6
Peserta Konferwil VII adalah :
1. Anggota biasa (baik dari Notaris aktif maupun dari wreda Notaris) NTB;
2. Anggota Luar Biasa (ALB) INI NTB ;
3. Pengurus Wilayah NTB INI dan Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI;
4. Pengurus Daerah INI dan Dewan Kehormatan Daerah INI se Prov. NTB.
- Yang sudah mendaftar pada Pengurus Daerah sebagai peserta Konferwil VII
dan telah diverifikasi oleh Tim Verifikasi Konferwil VII sebagimana
tercantum dalam keputusan Tim Verifikasi tentang Penetapan Peserta
Konferensi Wilayah VII Pengwil NTB INI.

Pasal 6
Pendaftaran Peserta Konferwil VII
1. Setiap peserta Konferwil VII (anggota biasa dari Notaris aktif) wajib
mendaftar untuk mengikuti Konferwil VII kepada Pengurus Daerah INI di
tempat kedudukan masing-masing.
2. Pengurus Daerah wajib membuat daftar nama peserta yang akan
digunakan sebagai persyaratan pendaftaran peserta Konferwil VII untuk
diverifikasi oleh Tim Verifikasi, dan (diterima) diserahkan kepada tim
Verifikasi Konferwil VII selambat-lambatnya 5 (lima) hari sebelum
pelaksanaan Konferwil VII.

P a g e 2 | 15
3. Dalam hal Pengurus Daerah tidak menyerahkan daftar nama peserta
kepada tim Verifikasi Konferwil VII, maka peserta dapat mendaftar kepada
Tim Verifikasi selambat-lambatnya pada hari pelaksanaan
(penyelenggaraan) Konferwil VII dengan menunjukkan KTA INI atau
fotokopi SK Pengangkatan Notaris dan Berita Acara Sumpah Notaris.
4. Dalam hal peserta konferwil VII tidak mendaftar kepada Pengurus Daerah
INI, maka peserta dapat mendaftar kepada Tim Verifikasi selambat-
lambatnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan/penyelenggaraan Konferwil
VII dengan menunjukkan KTA INI atau fotokopi SK Pengangkatan Notaris
dan Berita Acara Sumpah Notaris.

BAB III
KEWAJIBAN, HAK DAN SANKSI
Pasal 7
Kewajiban Peserta
1. Mengisi dan/atau menandatangani daftar hadir pada sidang pleno dan
sidang komisi sekurang-kurangnya 50%+1 dari seluruh jumlah rangkaian
kegiatan Konferwil VII. Jika tidak memenuhi ketentuan tersebut maka
peserta yang bersangkutan tidak dapat mempergunakan hak pilihnya.
2. Menghadiri semua sidang Pleno;
3. Menghadiri sidang komisi yang ditetapkan / dipilihnya;
4. Menghadiri sidang-sidang tepat pada waktunya;
5. Menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya sidang;
6. Menjaga kehormatan, keluhuran, harkat dan martabat jabatan Notaris,
baik dalam sikap, perbuatan maupun dalam hal berbusana.
7. Mendapatkan izin terlebih dahulu dari pimpinan sidang jika hendak
berbicara, interupsi atau meninggalkan forum/ruang persidangan.
8. Menggunakan ID Card/Kartu Peserta selama di arena Konferwil VII yaitu
di sekitaran Golden Palace Hotel Lombok.
9. Menjaga kehormatan, keluhuran, harkat dan martabat jabatan Notaris,
baik dalam sikap, perbuatan maupun dalam hal berbusana.

Pasal 8
Hak Peserta
1. Berhak untuk hadir dalam Konferwil VII dan memiliki hak bicara dan hak
suara dalam Konferwil VII.
2. Hak bicara yaitu hak untuk mengajukan atau menolak usul serta hak

P a g e 3 | 15
mengajukan dan menjawab pertanyaan.
3. Hak suara yaitu hak untuk memilih dan dipilih serta memberikan dukungan
pada pemungutan suara.
4. Anggota biasa dari Notaris aktif memiliki hak bicara dan hak suara dengan
ketentuan 1 orang hanya memiliki satu hak suara dan tidak dapat
diwakilkan.
5. Anggota biasa dari Wreda Notaris, ALB INI dan Anggota Kehormatan hanya
memiliki hak bicara.
6. Hak lain yang terkait Pelaksanaan Konferwil VII seperti dalam hal
administrasi, informasi dan akomodasi sesuai dengan ketentuan dari
Panitia OC Konferwil VII.
Pasal 9
Larangan
Peserta Konferwil VII dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Menerima dan menggunakan fasilitas baik langsung maupun tidak langsung
dari Bakal Calon/Calon Ketua Pengurus Wilayah maupun pihak lain yang
terkait, antara lain namun tidak terbatas pada menerima uang dan/atau
kontribusi dan/atau transportasi dan/atau akomodasi dan/atau dalam
bentuk pemberian barang lainnya.
- Melakukan sosialisas (kampanye) negatif (black campaign) terhadap bakal
calon/calon lainnya.
- Menghasut dan mengadu domba Bakal Calon/Calon Ketua Pengwil NTB INI,
Anggota Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI dan/atau peserta Konferwil
VII.
Pasal 10
Sanksi
1. Apabila peserta tidak menaati tata tertib, Presidium/pimpinan sidang
berhak memberikan sanksi berupa peringatan dan/atau teguran.
2. Apabila teguran ketiga tidak dihiraukan, Presidium/pimpinan sidang berhak
mencabut hak sebagai peserta serta dikeluarkan dari ruang sidang
Konferwil VII.

BAB IV
PERSIDANGAN, PIMPINAN DAN WEWENANG
Pasal 11
Istilah persidangan
Istilah-istilah yang digunakan dalam Persidangan Konferwil VII adalah :

P a g e 4 | 15
1. Pending, yaitu menghentikan sidang sejenak dikarenakan terdapat
kendala tekhnis atau prinsip.
2. Skorsing, yaitu menghentikan sidang sejenak untuk melakukan lobying,
dikarenakan sulitnya mencapai kesepakatan antarpeserta sidang yang
berseteru.
3. Lobying, yaitu proses diskusi antarpeserta sidang di luar pengaturan
pimpinan sidang.
4. Pencerahan, yaitu upaya peserta sidang untuk meluruskan
kesalahpahaman yang terjadi antara peserta sidang yang lain.
5. Voting, yaitu proses pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak setelah jalan musyawarah mengalami kebuntuan.
6. Deadlock, adalah kondisi dimana musyawarah tidak menemukan kata
sepakat.
7. Walkout, yaitu saat dimana peserta sidang keluar ruangan dengan
alasan tidak menyetujui keputusan sidang.
8. Kuorum, yaitu syarat jumlah peserta sidang dimulai, agar keputusan
dapat dianggap sah.
9. Interupsi, yaitu memotong pembicaraan orang lain.
10. Prosidang, yaitu hasil ketetapan sidang/musyawarah yang telah
dibukukan (tertulis).
11. Konsideran, yaitu proses menimbang dalam menetapkan putusan
sidang.
12. PK/Peninjauan Kemballi, yaitu me-review keputusan yang telah
disepakati untuk melakukan perbaikan atau perubahan.
13. Opsi, yaitu usulan/pendapat yang dikemukakan oleh peserta sidang
untuk mendapatkan suatu keputusan.
14. Afirmasi, adalah pendapat yang di sampaikan oleh peserta sidang untuk
memperkuat pendapat yang telah di kemukakan sebelumnya.
15. Rasionalisai, adalah argumentasi yang dilontarkan oleh peserta untuk
memberikan penjelasan logis terhadap pendapatnya.

Pasal 12
Jenis Sidang
1. Sidang Pleno
2. Sidang Komisi dan apabila dipandang perlu, Komisi dapat membentuk
susb-sub komisi.

P a g e 5 | 15
Pasal 13
Komisi
1. Komisi terdiri dari :
a. Komisi A : Organisasi/Garis-garis besar program kerja perkumpulan
b. Komisi B : Rekomendasi Konferwil
2. Jumlah anggota masing-masing Komisi ditetapkan oleh Presidium
Konferwil, dengan memperhatikan perimbangan antara jumlah anggota
sidang komisi dengan sidang-sidang komisi.
3. Komisi bertugas memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai
bidang yang menjadi tugasnya
4. Laporan komisi disusun oleh pimpinan komisi berdasarkan pendapat dan
usul-usul anggota komisi
5. Bila perlu pimpinan komisi dapat meminta beberapa anggota komisi untuk
membantu laporan tersebut.

Pasal 14
Pimpinan Komisi menyampaikan hasil keputusan mengenai bidang-bidang
yang menjadi kewenangannya kepada sidang pleno untuk mendapat
pengesahan.

Pasal 15
Pimpinan Sidang
1. Sidang Pleno dipimpin oleh :
a. Pimpinan Sidang sementara (Sterring Committee/SC)
b. Presidium Sidang
2. Sidang Komisi dipimpin oleh Pimpinan Sidang Komisi

Pasal 16
Pimpinan Sidang sementara (Sterring Committee/SC)
Pimpinan Sidang sementara Sterring Committe (SC), yaitu Ketua, Sekretaris
dan Bendahara Pengurus Wilayah NTB INI periode 2019-2023.

Pasal 17
Tugas Pimpinan Sidang sementara (Sterring Committee/SC)
Membuka dan memimpin sidang pleno Konferwil VII sampai dengan
terpilihnya pimpinan sidang definitif yang berbentuk presidum konferwil VII.

P a g e 6 | 15
Pasal 18
Pimpinan Sidang Komisi
a. Pimpinan sidang komisi terdiri dari 3 orang yaitu Ketua, Wakil ketua dan
Sekretaris.
b. Pimpinan sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota sidang komisi

Pasal 19
Tugas Pimpinan Sidang Komisi
a. Memimpin jalannya sidang komisi
b. Sebagai juru bicara untuk menyampaikan hasil sidang komisi pada rapat
pleno

BAB V
PIMPINAN/PRESIDIUM KONFERWIL VII
Pasal 20
Presidium Konferwil
1. Konferwil VII dipimpin oleh suatu Presidium yang terdiri dari wakil-wakil
Pengurus Daerah INI, dengan ketentuan satu Pengurus Daerah diwakili
oleh Ketua Pengurus Daerah atau wakil Pengurus Daerah yang ditunjuk
oleh Pengurus Daerah yang bersangkutan.
2. Presidium dibentuk setelah Konferwil VII dibuka dan berakhir setelah
Konferwil VII ditutup.

Pasal 21
Susunan Presidium terdiri dari :
1. Seorang ketua, yang dipilih oleh dan di antara anggota Presidium
2. Seorang wakil ketua, yang dipilih oleh dan di antara anggota Presidium
3. Seorang sekretaris, yang dipilih oleh dan di antara anggota Presidium
4. Seorang atau lebih anggota, bila jumlah Pengurus Daerah terdiri atas 4
(empat) atau lebih;
5. Yang dapat diangkat menjadi Ketua Presidium adalah Ketua Pengda INI.

Pasal 22
Tugas Presidium Sidang
1. Memimpin jalannya sidang baik sidang pleno maupun sidang komisi
2. Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang;

P a g e 7 | 15
3. Memerintahkan Panitia dan/atau Petugas Keamanan untuk membawa
keluar peserta dari ruang sidang jika membuat onar/keributan, merusak
fasilitas ruangan, mengganggu kondusifitas, kelancaran dan ketertiban
sidang yang telah diberikan peringatan 3 (tiga) kali berturut-turut;
4. Membuat rumusan-rumusan atas pendapat yang berkembang sehingga
menjadi kesimpulan;
5. Menetapkan keputusan sidang setelah mendapatkan persetujuan dari
peserta sidang dalam bentuk Ketetapan Konferensi Wilayah VII Pengurus
Wilayah Nusa Tenggara Barat Ikatan Notaris Indonesia.
6. Menyatakan demisioner kepengurusan Pengurus Wilayah NTB INI Periode
2019-2023 dan Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2019-2023;
7. Menerima laporan hasil verifikasi dari Tim Verifikasi tentang :
c. Bakal calon Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026,
d. Bakal calon anggota Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-
2026 dan
b. Daftar Peserta Konferwil VII.
8. Melantik Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI terpilih Periode 2023-2026
(apabila Dewan Kehormatan Pusat berhalangan).

Pasal 23
Aturan Ketuk Palu
1. Satu Kali Ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang;
b. Mengesahkan keputusan poin perpoin (keputusan sementara);
c. Menskorsing dan mencabut kembali skorsing yang waktunya tidak
terlalu lama, sehingga peserta tidak perlu meninggalkan tempat sidang;
d. Mencabut kembali/membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap
keliru.
e. Memberi peringatan kepada peserta sidang.
2. Dua Kali Ketukan
a. Untuk Menskorsing, atau
b. Untuk mencabut kembali skorsing dalam waktu yang cukup lama,
misalnya untuk lobbying, istrahat dan sebagainya yang waktunya 2 x 15
menit, dan sebagainya
3. Tiga Kali Ketukan
a. Membuka atau menutup sidang secara resmi
b. Mengesahkan putusan final atau akhir sidang.

P a g e 8 | 15
4. Ketukan Berulang-ulang, untuk menenangkan peserta sidang atau forum.

Pasal 24
Keputusan
1. Segala Keputusan diutamakan diambil secara musyawarah untuk mufakat
2. Apabila ayat (1) tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan
suara terbanyak atau voting.

Pasal 25
Penetapan Hasil Sidang
1. Setiap satu kesatuan pembahasan yang diputuskan dalam sidang dianggap
sebagai satu hasil sidang Konferwil VII.
2. Setiap hasil sidang harus segera ditetapkan oleh Presidium melalui
Ketetapan Konferensi Wilayah VII Pengurus Wilayah Nusa Tenggara Barat
Ikatan Notaris Indonesia.

Pasal 26
Korum
1. Konferwil VII sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian
dari jumlah seluruh anggota biasa (dari Notaris aktif).
2. Konferwil VII hanya dapat mengambil keputusan yang sah jika disetujui
oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari seluruh jumlah suara sah
dalam sidang.
3. Apabila korum tidak tercapai, maka Konferwil VII diundur selama 30 (tiga
puluh) menit.
4. Apabila sesudah pengunduran waktu tersebut belum juga tercapai korum,
Konferwil VII dianggap sah dan dapat mengambil keputusan-keputusan
yang sah.
5. Konferwil VII mengesahkan korum, acara, tata tertib dan tata cara
pencalonan dan pemilihan.

BAB VI
PENCALONAN DAN PEMILIHAN KETUA PENGWIL NTB INI DAN
ANGGOTA DEWAN KEHORMATAN WILAYAH NTB INI
PERIODE 2023-2026

P a g e 9 | 15
Pasal 27
PENCALONAN KETUA PENGURUS WILAYAH NTB INI
PERIODE 2023-2026
Tahapan Pencalonan Bakal Calon Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode
2023-2026 yaitu :
1. Bakal calon ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 diusulkan
dan diputuskan dalam Rapat Anggota yang diselenggarakan oleh masing-
masing Pengurus Daerah INI dalam wilayah Pengwil NTB INI.
2. Dalam hal belum terbentuk Pengurus Daerah INI, bakal calon Ketua
Pengurus Wilayah diusulkan dan diputuskan oleh Rapat Anggota yang
diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah.
3. Bakal calon Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 adalah
anggota biasa (dari Notaris aktif) dengan syarat dan ketentuan :
a. Telah menjabat sebagai Notaris sekurang-kurangnya 7 (tujuh) tahun;
b. Tidak akan berakhir masa jabatannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (1) huruf b dan ayat (2) Undang-undang Nomor 30 Tahun
2004 tentang Jabatan Notaris;
c. Mentaati peraturan perundangan, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Kode Etik Notaris, dan Peraturan Perkumpulan;
d. Loyal terhadap perkumpulan dan aktif dalam menjalankan organisasi
dan kegiatan organisasi.
e. tidak pernah melakukan perbuatan tercela, termasuk namun tidak
terbatas pada mencemarkan nama baik, memecah belah perkumpulan,
terlibat dalam kepengurusan organisasi profesi jabatan notaris yang
bertentangan dengan Undang-undang tentang Jabatan Notaris;
f. tidak sedang dalam keadaan sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat
(1) dan pasal 10 ayat (13);
4. Bakal calon Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026
sebagaimana dimaksud di atas, akan dilakukan verifikasi oleh Tim
Verifikasi dan Tim Verifikasi melaporkan hasil verifikasinya pada saat
Konferwil VII, untuk ditetapkan sebagai calon ketua Pengurus Wilayah NTB
INI Periode 2023-2026 oleh Presidium Konferwil VII.
5. Bakal calon ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 yang telah
lulus verifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 di atas, secara
bersama-sama berhak untuk melakukan sosialisai (kampaye) yang
dikoordinir oleh Tim Pemilih dan difasilitasi oleh Pengurus Wilayah dibawah
pengawasan Tim Pengawas.

P a g e 10 | 15
6. Bakal calon Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 baik
langsung maupun tidak langsung dilarang :
- mengerahkan anggota untuk hadir dalam konferensi Wilayah dengan
fasilitas bakal calon Ketua Pengurus Wilayah;
- melakukan politik uang;
- menjelekkan bakal calon lain.
7. Apabila bakal calon Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026
terindikasi melanggar ketentuan tersebut di atas, maka pencalonan yang
bersangkutan dibatalkan dalam Konferwil VII.
8. a. Pemilihan Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 dalam
Konferwil VII dilaksanakan oleh anggota (dari Notaris aktif) secara
langsung, umum, bebas dan rahasia.
b. Ketua terpilih berhak membentuk susunan Pengurus Wilayah selambat-
lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setelah penutupan
Konferwil VII.
9. Masa jabatan (periode) Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-
2026 adalah sama dengan masa jabatan (periode) Pengurus Pusat Ikatan
Notaris Indonesia.
10. Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 dipilih dan diangkat
oleh Konferwil VII untuk masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam point
(9) diatas dan selanjutnya dapat dipilih dan diangkat Kembali setelah masa
jabatannya berakhir untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
11. Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 terpilih dilantik oleh
Pengurus Pusat, baik pada waktu Konferwil VII atau pada waktu lainnya
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah Konferwil VII.

Pasal 28
PENCALONAN DEWAN KEHORMATAN WILAYAH
PERIODE 2023-2026
Tahapan Pencalonan Bakal Calon Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode
2023-2026 yaitu :
1. Anggota Dwan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 dipilih
dalam Konferwil VII.
2. a. Bakal calon Anggota Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-
2026 diusulkan dan diputuskan dalam Rapat Anggota yang
diselenggarakan oleh masing-masing Pengurus Daerah INI dalam
wilayah Pengwil NTB INI .

P a g e 11 | 15
b. Dalam hal belum terbentuk Pengurus Daerah, bakal calon Anggota
Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 diusulkan dan
diputuskan oleh Rapat Anggota yang diselenggarakan oleh Pengurus
Wilayah.
3. Yang dapat diangkat menjadi anggota Dewan Kehormatan Wilayah NTB
INI Periode 2023-2026 adalah anggota biasa (baik dari Notaris aktif
maupun dari wreda Notaris) yang telah mejabat sebagai Notaris sekurang-
kurangnya 7 (tujuh) tahun, yang senantiasa mentaati peraturan
perkumpulan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
berdedikasi tinggi, berjasa dan loyal serta mempunyai rasa kepedulian
yang tinggi kepada Perkumpulan.
4. Bakal calon Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-2026
sebagaimana dimaksud di atas, akan dilakukan verifikasi oleh Tim
Verifikasi dan Tim Verifikasi melaporkan hasil verifikasinya pada saat
Konferensi Wilayah VII, untuk ditetapkan sebagai Calon Anggota Dewan
Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 oleh Presidium
Konferensi Wilayah VII.
5. Bakal calon Anggota Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-
2026 baik langsung maupun tidak langsung dilarang :
- mengerahkan anggota untuk hadir dalam konferensi Wilayah dengan
fasilitas bakal calon Anggota Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI
Periode 2023-2026;
- melakukan politik uang, termasuk memberikan dan menjanjikan sesuatu
baik materi maupun immateri dalam rangka mendapat dukungan;
- melakukan kampaye negatif terhadap bakal calon Anggota Dewan
Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 lainnya.
6. Apabila bakal calon Anggota Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode
2023-2026 terindikasi melanggar ketentuan tersebut di atas, maka
pencalonan yang bersangkutan dibatalkan dalam konferensi Wilayah VII.
7. Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 dipilih dan
ditetapkan oleh konferensi Wilayah VII untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun
dan selanjutnya dapat dipilih Kembali setelah masa jabatannya berakhir
untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
8. Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 terpilih dilantik
oleh Dewan Kehormatan Pusat INI. Dalam hal Dewan Kehormatan Pusat
INI berhalangan, maka Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-
2026 terpilih dilantik oleh Presidium Konferensi Wilayah VII.

P a g e 12 | 15
9. Pemilih Dewan Kehormatan Wilayah dalam konferensi Wilayah VII
dilaksanakan oleh anggota secara langsung, umum, bebas dan rahasia.

BAB VII
TAHAPAN PEMILIHAN KETUA PENGURUS WILAYAH NTB INI
DAN ANGGOTA DEWAN KEHORMATAN WILAYAH NTB INI
PERIODE 2023-2026

Pasal 29
Tahapan pemilihan adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 dan
Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 dilakukan pada
saat Konferensi Wilayah VII dan dilaksanakan oleh Tim Pemilihan dengan
dibantu oleh panitia Pelaksana/OC Konferensi Wilayah VII dibawah
pengawasan Tim Pengawas.
2. Pemilihan dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan
adil.
3. Tim pemilihan menetepakan lay out rungan, daftar hadir, pemanggilan
peserta, pemberian tanda bagi pemilih yang telah memberikan hak suara.
4. Tim Pengawas bertugas mengawasi jalannya pemilihan termasuk
memeriksa kelengkapan kertas suara, kotak suara, tanda
peserta/pemilih, tinta, papan tulis atau alat tulis lain untuk perhitungan
suara, memeriksa daftar hadir pemilih dan hal-hal lain yang dipandang
perlu.
5. Sebelum pemungutan suara, setiap calon Ketua Pengurus Wilayah NTB
INI Periode 2023-2026 diberi kesempatan untuk menyampaikan visi dan
misi di depan peserta Konferensi Wilayah VII dibawah koordinasi Tim
Pemilihan
6. Peserta yang Namanya tidak tercantum dalam daftar hadir yang disahkan
oleh Tim Verifikasi tidak berhak untuk mengikuti pemilihan.
7. Tim Pemilihan melakukan pemanggilan satu persatu peserta berdasarkan
daftar hadir yang telah diverifikasi oleh Tim Verifikasi untuk
menandatangani daftar hadir dan menerima kertas suara.
8. Peserta hanya memilih salah satu dari calon Ketua Pengurus Wilayah NTB
INI Periode 2023-2026 dan salah satu dari calon Dewan Kehormatan
Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 dengan memberi tanda pada nomor
atau menuliskan nama calon Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode

P a g e 13 | 15
2023-2026 dan calon Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-
2026 di tempat yang telah dipersiapkan.
9. Tim Pemilihan memberi tanda bagi peserta yang telah memberikan
suaranya.
10. Apabila dalam pemungutan suara pertama belum memperoleh suara lebih
dari 50% (lima puluh persen), maka dilakukan pemungutan suara
putaran kedua terhadap calon Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode
2023-2026 yang memperoleh suara terbanyak urutan pertama dan
kedua.
11. Apabila pemilihan dilakukan dalam 2 putaran maka berlaku pula
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 6, ayat 7, dan ayat 8.
12. Perhitungan suara dilakukan secara terbuka, disaksikan oleh saksi dari
masing-masing calon Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-
2026, peserta Konferensi Wilayah VII, Tim Verifikasi, Tim Pemilihan, Tim
Pengawas dan Presidium.
13. Pemilihan yang dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan ayat 8, maka
suara dinyatakan tidak sah.
14. Setelah penghitungan suara, Tim Pemilihan menyerahkan hasil
perhitungan suara kepada Presidium.
15. Presidium menyampaikan hasil pemilihan kepada Peserta Konferensi
Wilayah VII dan menetapkan Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode
2023-2026 dan Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-2026
terpilih.
16. Pelantikan Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 terpilih
dilakukan oleh Pengurus Pusat INI, sedangkan pelantikan Dewan
Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 terpilih dilakukan oleh
Dewan Kehormatan Pusat INI. Dalam hal Dewan Kehormatan Pusat INI
berhalangan, maka Dewan Kehormatan Wilayah NTB INI Periode 2023-
2026 terpilih dilantik oleh Presidium Konferensi Wilayah VII.
17. Ketua Pengurus Wilayah NTB INI Periode 2023-2026 terpilih
menyampaikan sambutan dihadapan peserta Konferensi Wilayah VII.
18. Penutupan Konferensi Wilayah dilakukan oleh Presidium.

BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 30

P a g e 14 | 15
1. Rangkaian acara Sidang Konferwil VII mengikuti agenda yang telah
ditetapkan dalam Sidang Pleno.
2. Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan.
3. Apabila dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada tata tertib yang
telah ditetapkan, perubahan tersebut dilakukan dengan peninjauan kembali
dalam Sidang Pleno Konferwil VII.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan kemudian
oleh Presidium Sidang dengan persetujuan peserta Sidang berdasarkan
musyawarah dan mufakat.

BAB V
PENUTUP
Pasal 31
Sidang Pleno Konferwil VII mulai dilaksanakan pada tanggal tata tertib ini
ditetapkan.
Ditetapkan di : Mataram
Pada tanggal : 3 Februari 2024
Pukul : ……Wita

PRESIDIUM KONFERENSI WILAYAH VII


PENGURUS WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
IKATAN NOTARIS INDONESIA

---------------------- --------------------- ------------------------


Ketua Wakil ketua Sekretaris

……………………….. ……………………….
Anggota Anggota

……………………….. ……………………….
Anggota Anggota

----------------------------
Anggota

P a g e 15 | 15

Anda mungkin juga menyukai