Anda di halaman 1dari 3

TATA TERTIB PELAKSANAAN MUKERDA V DPD WAHDAH ISLAMIYAH

KABUPATEN BOGOR 1445 H/2024 M

BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT

Pasal 1 Nama
Kegiatan ini diberi nama Musyawarah Kerja Daerah (selanjutnya disingkat menjadi Mukerda) V
DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Bogor Tahun 1445 H/2024 M.

Pasal 2 Waktu
Mukerda V DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Bogor berlangsung pada tanggal 08 Rajab 1445
H bertepatan dengan tanggal 20 Januari 2024 M.

Pasal 3 Tempat
Mukerda V DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Bogor bertempat di Ruang Rapat Paripurna
DPRD Kabupaten Kabupaten Bogor Jawa Barat

BAB II TEMA KEGIATAN

Pasal 4
Mukerda V DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Bogor bertema “Meningkatkan Soliditas dan
Kolaborasi Mewujudkan Indonesia Maju ”

BAB III WEWENANG

Pasal 5
Mukerda V DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Bogor berwenang untuk :
1. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja dan realisasi anggaran pendapatan
dan belanja tahun 2023.
2. Menetapkan program kerja dan anggaran pendapatan dan belanja tahun 2024.

BAB IV PESERTA

Pasal 6
Peserta Mukerda terdiri atas :
1. Unsur DPW.
2. Seluruh pengurus DPD.

Pasal 7 Hak Peserta


1. Setiap peserta mempunyai hak suara dan hak bicara, mengemukakan pendapat, ide dan saran,
baik lisan maupun tulisan.
2. Setiap peserta berhak mendapat pelayanan yang pantas sesuai dengan ketentuan dan
batasbatas kemampuan penyelenggara Mukerda

Pasal 8 Kewajiban Peserta


1. Menjaga ketenangan dan ketertiban selama Mukerda berlangsung.
2. Mengisi daftar hadir
3. Mematuhi tata tertib Mukerda
4. Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Mukerda

Pasal 9 Adab-adab Peserta


1. Mengawali musyawarah dengan niat ikhlas dan senantiasa membuka musyawarah dengan
tahmid kepada Allah dan shalawat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam.
2. Hadir di tempat/ruangan musyawarah 10 menit sebelum acara berlangsung.
3. Berpakaian sopan dan menggunakan atribut yang ditetapkan panitia.
4. Mengikuti jalannya musyawarah dari awal hingga akhir, dengan aktif dan tertib.
5. Bersikap sederhana dalam memberi atau mempertahankan pendapat.
6. Mentaati Pimpinan Sidang/Musyawarah.
7. Bersikap tawadhu dengan pendapat sendiri dan menghargai pendapat orang lain.
8. Menghindari perdebatan yang dibarengi permusuhan.
9. Menerima setiap keputusan musyawarah dengan ikhlas, ridho dan penuh amanah serta tidak
membagi (share) atau mempublikasikan keputusan-keputusan yang belum resmi dikeluarkan
oleh Pengurus DPD.
10. Tidak meninggalkan ruangan musyawarah kecuali ada udzur syar'i atau keperluan yang
mendesak dan mendapat izin dari pimpinan musyawarah.
11. Tidak melakukan hal-hal yang sia-sia termasuk sibuk dengan media telekomunikasi/HP saat
persidangan berlangsung.
12. Menutup majelis dengan hamdalah dan doa kafarat majelis secara sendiri-sendiri.

BAB IV PERSIDANGAN

Pasal 10 Jenis Persidangan


Persidangan Mukerda V terdiri atas Sidang Pleno

Pasal 11
1. Sidang Pleno adalah sidang yang diikuti oleh seluruh peserta Mukerda V.
2. Sidang Pleno dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris.
3. Sidang Pleno diawali dan diakhiri dengan ketukan tiga kali.

Pasal 12 Tugas dan Wewenang Pimpinan Sidang


1. Memimpin jalannya persidangan dari awal hingga akhir.
2. Berhak untuk menghentikan/menyela pembicaraan bila dianggap menyimpang dari materi
pembahasan.
3. Berhak mengizinkan atau tidak mengizinkan peserta musyawarah bila hendak meninggalkan
musyawarah.

Pasal 13 Kuorum
1. Sidang dinyatakan kuorum apabila dihadiri oleh (50%+1) jumlah peserta.
2. Jika poin 1 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda selama 10 menit dan setelah dinyatakan
kuorum sidang dilanjutkan kembali.
3. Jika telah ditunda selama 10 menit dan peserta belum juga memenuhi kuorum, maka pada
saat itu sidang dianggap kuorum.

BAB VI KEPUTUSAN

Pasal 14 Keputusan
1. Keputusan dianggap sah apabila memenuhi kuorum atau dianggap memenuhi kuorum
2. Keputusan diambil dengan musyawarah dan mufakat
3. Dalam hal di luar masalah-masalah syar’i diberikan wewenang kepada pimpinan
musyawarah untuk mengambil keputusan dengan persetujuan peserta.
4. Apabila poin 2 (dua) dan 3 (tiga) tidak terpenuhi maka keputusan diambil dengan cara
voting/pengambilan suara.
5. Keputusan disahkan melalui pembacaan naskah hasil keputusan dan ditandai dengan
pembacaan hamdalah.
6. Setiap keputusan, baik berdasarkan hasil mufakat maupun suara terbanyak harus diterima
dan dilaksanakan dengan kesungguhan, keikhlasan hati, dan penuh tanggung jawab.
7. Setiap keputusan yang telah disahkan dituangkan dalam ketetapan Mukerda V DPD Wahdah
Islamiyah Kabupaten Bogor
BAB VII Sanksi Pasal 15
1. Peserta yang tidak memenuhi kewajibannya dapat diberikan teguran/peringatan oleh
pimpinan sidang baik secara lisan maupun tertulis.
2. Peserta yang mendapat teguran sebanyak 3 kali dan tidak mengindahkan, maka pimpinan
sidang berhak untuk mengeluarkan dari persidangan.

BAB VIII Penutup Pasal 16


1. Tata tertib ini dibuat untuk dijadikan pedoman pada Mukerda V DPD Wahdah Islamiyah
Kabupaten Bogor agar dapat berjalan tertib, aman, dan lancar.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur dalam ketentuan yang disepakati
bersama.

Anda mungkin juga menyukai