MUSYAWARAH KERJA
PALANG MERAH INDONESIA PROVINSI PAPUA BARAT
Manokwari, 06 Desember 2014
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
1. Musyawarah Kerja PMI PROVINSI PAPUA BARAT diadakan 1 (satu) kali dalam
1 (satu) tahun.
BAB II
Tugas dan Wewenang
Pasal 2
Musyawarah Kerja PMI PROVINSI PAPUA BARAT mempunyai tugas dan wewenang
untuk :
1. Mengevaluasi kinerja tahun lalu, termasuk anggarannya;
2. Menyusun rencana kerja tahun yang akan datang, termasuk rencana
anggaran pendapatan belanja; dan
3. Membahas dan menetapkan hal-hal penting lainnya yang bersifat strategis.
BAB III
Peserta dan Peninjau
Pasal 3
1. Peserta Musyawarah Kerja PMI Provinsi Papua Barat terdiri atas pengurus
provinsi PMI Papua Barat dan utusan pengurus PMI kabupaten/kota se-Papua
Barat.
2. Peninjau Musyawarah Kerja PMI Provinsi Papua Barat terdiri dari Dewan
Kehormatan, Staff dan Relawan.
BAB IV
Hak dan Kewajiban Peserta, Pendamping Dan Peninjau
Pasal 4
Hak Peserta
Peserta Musyawarah Kerja Provinsi Papua Barat berhak untuk:
1. Menyampaikan pendapat serta mengajukan usul-usul serta saran-saran baik
dalam bentuk lisan maupun tulisan.
2. Menghadiri sidang-sidang pleno.
3. Peserta berhak mengajukan usul-usul perubahan dalam sidang.
4. Pengambilan keputusan terhadap usul perubahan dari peserta dalam sidangsidang dilakukan atas dasar musyawarah.
5. Peserta dan Peninjau dapat menyampaikan saran dan pendapat setelah
mendapat persetujuan dari pimpinan sidang.
Pasal 5
1. Setiap Peserta dan Peninjau menggunakan pakaian bebas rapi.
2. Setiap Peserta dan Peninjau wajib menghadiri sidang-sidang.
3. Peserta dan Peninjau wajib menandatangani daftar hadir.
4. Peserta dan Peninjau harus berani mengungkapkan permasalahan yang
sekiranya perlu diungkapkan.
5. Peserta dan Peninjau wajib berdiskusi dan berargumentasi yang baik untuk
mencapai hasil maksimal bukan untuk memenangkan ide sendiri.
6. Peserta dan Peninjau wajib menjaga tutur kata dan sikap sopan santun.
7. Peserta dan Peninjau wajib mengahargai dan lapang dada menerima
pendapat dari orang lain yang lebih baik dan argumentatif.
8. Musyawarah hendaknya dilandasi dengan hati yang ikhlas, pikiran yang
jernih dan argumentasi yang logis dan sehat demi menghasilkan keputusan
terbaik.
9. Peserta dan Peninjau dapat meninggalkan ruangan atas ijin pimpinan sidang
atau mengangkat tangan berbentuk huruf T.
10. Peserta dan Peninjau wajib menerima dan melaksanakan keputusan sidang
yang sudah diputuskan bersama.
11. Peserta dan Peninjau menghargai tata tertib yang berlaku.
BAB V
Alat kelengkapan
Pasal 6
Alat kelengkapan Musyawarah Kerja PMI PROVINSI PAPUA BARAT tahun 2014
terdiri dari:
1. Pimpinan Musyawarah Kerja PMI PROVINSI PAPUA BARAT.
2. Pimpinan Komisi-komisi, Peserta dan Peninjau.
3. Meja, kain taplak, kursi, spidol, bendera PMI dan Merah Putih serta palu
sidang.
1.
2.
4.
5.
6.
7.
BAB VI
Pimpinan Muyawarah
Pasal 8
Sebelum terpilihnya pimpinan-pimpinan sidang maka sidang dipimpin oleh
pimpinan sidang sementara yaitu Panitia Pelaksana.
Pimpinan sidang sementara memimpin sidang untuk menetapkan :
a. Pengesahan mulainya Musyawarah Kerja PMI PROVINSI PAPUA BARAT.
b. Pengesahan jadwal acara dan tata tertib Musyawarah Kerja PMI PROVINSI
PAPUA BARAT
c. Memilih dan mengesahkan pimpinan sidang tetap.
Pimpinan Musyawarah Kerja PMI PROVINSI PAPUA BARAT bertugas untuk
memimpin sidang agar tetap didalam suasana kebersamaan.
Menjaga ketenangan dan ketertiban serta kelancaran berlangsungnya sidangsidang.
Berhak mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatur jalannya
sidang sebagaimana yang tidak diatur dalam tata tertib.
Pembagian tugas diantara unsur pimpinan sidang selanjutnya akan diatur
oleh Panitia Pelaksana.
BAB VII
Komisi Sidang Umum
Pasal 9
1. Komisi sidang adalah komisi yang berdasarkan kebutuhan dalam sidang kerja
2. Komisi-komisi yang dimaksud adalah :
a. Komisi I membahas tentang Program Bidang Organisasi dan Pengembangan
Relawan.