(TGD21308)
Dosen
Fauzi Janu Amarrohman, S. T., M. Eng.
Makna :
jangka waktu.
Menurut Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor : 10 Tahun 1998 tentang Perubahan tentang Undang-
Undang Nomor 7 tahun 1997 tentang Perbankan dirumuskan mengenai pengertian kredit:
1. Ada Pihak
2. Ada Persetujuan
Bahwa yang dimaksud dengan jaminan kredit adalah pihak Debitur untuk mendapatkan
kepercayaan dari Kreditur yang akan mengucurkan dana, dimana dana tersebut setelah ada pada
Debitur akan dikembalikan lagi pada Kreditur dengan cara mengangsur/mencicil dalam suatu waktu
yang telah ditentukan guna untuk menjamin angsuran tersebut pihak Debitur memberikan sesuatu
sebagai jaminan pada Kreditur yang apabila Debitur tidak lagi mampu membayar angsurannya, Kreditur
dapat mengambil pelunasan dengan cara menjual jaminan tersebut.
Pengertian Tanah Sebagai Jaminan Kredit.
Bahwa salah satu hak yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai nilai ekonomis serta
dapat diperalihkan adalah hak atas tanah. Untuk menjamin pelunasan dari debitur maka hak atas tanah
itulah yang digunakan sebagai jaminan. Sebagai jaminan kredit tanah mempunyai kelebihan antara lain
• berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu,
2. Selalu mengikuti obyek yang dijaminkan di tangan siapapun obyek itu berada (droit de suite)
3. Memenuhi asas spesialitas dan asas publisitas, sehingga dapat mengikat pihak ketiga dan
memberikan kepastian hukum pada pihak-pihak yang berkepentingan.
Adalah orang atau badan hukum yang mempunyai kewenangan untuk melakukan perbuatan
hukum terhadap obyek hak tanggungan yang bersangkutan.
Syarat :
Kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum terhadap obyek hak tanggungan yang
bersangkutan.
2. Pemegang Hak Tanggungan
Adalah orang atau badan hukum yang berkedudukan sebagai pihak yang berpiutang.
Domisili = harus mencantumkan domisili pilihan di Indonesia atau Kantor PPAT tempat
pembuatan APHT.
e. Syarat Objek Hak Tanggungan
Untuk dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan, benda yang dijadikan
jaminan itu harus :
• dapat dinilai dengan uang, karena utang yang dijamin berupa uang;
• mempunyai sifat dapat dipindahtangankan, karena apabila debitor cedera janji, benda yang
dijadikan jaminan akan dijual;
• termasuk hak yang didaftar menurut peraturan perundangan yang berlaku tentang pendaftaran
tanah, karena harus dipenuhi “syarat publisitas”.
Dari pengertian Pasal 1 UUHT yang menyatakan bahwa obyek Hak Tanggungan adalah hak
atas tanah berikut benda-benda lain di atas tanah yang bersangkutan yang merupakan kesatuan
dengan tanah itu, berarti pembebanan Hak Tanggungan harus dimuat secara tegas dalam surat kuasa
untuk membebankan Hak Tanggungan dan dalam Akta Hak Tanggungan yang dibuat oleh Pejabat
2. Segi pemeriksaan setifikat tanah dan kebenaran letak tanah yang dijadikan obyek jaminan.
3. Segi kewenangan untuk membebankan Hak Tanggungan atas tanah yang dijadikan obyek jaminan.
4. Segi kemudahan untuk melakukan eksekusi atau penjualan tanah yang dijadikan obyek jaminan.
Salah satu ciri Hak Tanggungan dikatakan kuat adalah mudah dan pasti dalam
eksekusi yang lebih mudah daripada melalui acara gugatan seperti perkara perdata
biasa.
Eksekusi merupakan upaya pemenuhan prestasi oleh pihak yang kalah kepada pihak yang menang
dalam perkara di Pengadilan dengan melalui kekuasaan Pengadilan.
Bentuk eksekusi :
1. Eksekusi Riil
- Berdasarkan putusan pengadilan untuk melakukan suatu tindakan nyata seperti pengosongan
benda di atas tanah yang dijadikan jaminan.