HITUNGAN PENENTUAN POSISI

HITUNG DAN PROYEKSI GEODESI 2020/2021

 HITUNGAN PENENTUAN POSISI DI
PERMUKAAN ELLIPSOID

 PUISSANT FORMULA
 BOWRING FORMULA
 GAUSS MID LATITUDE FORMULA
 VINCENTY FORMULA
 PUISSANT FORMULA

 Diturunkan oleh Louis Puissant, ahli

matematika Perancis pada abad ke-18 / 19.
 Diturunkan berdasarkan pendekatan bola
yang melewati titik pertama dengan R = N1.
 Akurasi hitungan untuk jarak pendek ( < 100
km)
PUISSANT FORMULA (KRAKIWSKY & THOMSON, 1974)
PUISSANT DIRECT PROBLEM
PUISSANT DIRECT PROBLEM
PUISSANT DIRECT PROBLEM
(Rapp, 1989 & Burtch, 2004)
PUISSANT DIRECT PROBLEM
(Rapp, 1989 & Burtch, 2004)
PUISSANT DIRECT PROBLEM
(Rapp, 1989 & Burtch, 2004)
 SIMPLE PUISSANT DIRECT PROBLEM
JARAK SAMPAI 19 KM (Rapp, 1989 & Burtch,
2004)
PUISSANT INDIRECT PROBLEM
PUISSANT INDIRECT PROBLEM (Rapp, 1989 &
Burtch, 2004)

Note :
 Hitungan secara iteratif.
 Nilai pendekatan pertama s.
sin 12 = N2. . cos 2
 SOAL PUISSANT DIRECT PROBLEM
DIRECT PROBLEM
Lintang 1 Bujur 1 Jarak 12 Azimut 12 
6.20 LU 111 BT 45000 m 75 1E-10

Note :
 Hitung Lintang dan Bujur titik 2 pada Datum WGS ’84 !
 Dengan data lintang dan bujur 1 dan 2 hitung jarak dan
azimut 12 (indirect problem) !
 SOAL PUISSANT INDIRECT PROBLEM

Diketahui Koordinat Geodetis titik A (960 Bujur

Timur, 120 XX’ 00” Lintang Selatan) dan Koordinat
Geodetis titik B (950 40’ 00” Bujur Timur, 130 YY’
00” Lintang Selatan), hitunglah Azimut titik A ke
titik B dan jarak dari A ke B pada ellipsoid WGS 84
dengan metode Puisant
 XX: 2 digit no. daftar hadir mahasiswa 1
 YY: 2 digit no. daftar hadir mahasiswa 2
 SOAL PUISSANT PROBLEM
DIRECT PROBLEM
Lintang 1 Bujur 1 Jarak 12 Azimut 12 eps
8.XX S 108 E 55000 m 75.XX+XX 1E-10
Note :
 Hitung Lintang dan Bujur titik 2 pada Datum WGS ’84 !
 XX : 2 Angka terakhir pada NIM salah satu anggota kelompok
 Dengan data lintang dan bujur 1 dan 2 hitung jarak dan
azimut 12 (indirect problem) !
 Dengan data lintang dan bujur 1 dan 2 hitung jarak dan
azimut 12 dengan rumus segitiga bola !
 SOAL PUISSANT PROBLEM
DIRECT PROBLEM
Lintang 1 Bujur 1 Jarak 12 Azimut 12 eps
6.XX S 112 E 55000 m 80.XX+XX 1E-10
Note :
 Hitung Lintang dan Bujur titik 2 pada Datum WGS ’84 !
 XX : 2 Angka terakhir pada NIM salah satu anggota kelompok
 Dengan data lintang dan bujur 1 dan 2 hitung jarak dan
azimut 12 (indirect problem) !
 Dengan data lintang dan bujur 1 dan 2 hitung jarak dan
azimut 12 dengan rumus segitiga bola !
 BOWRING FORMULA

 Diturunkan oleh Bowring pada tahun 1981

 Diturunkan berdasarkan proyeksi konformal
dari ellipsoid ke bola, sehingga rumus
trigonometri segitiga bola dapat digunakan.
 Non iterasi
 Akurasi hitungan untuk jarak s.d. 150 km
BOWRING DIRECT PROBLEM
BOWRING DIRECT PROBLEM
BOWRING INDIRECT PROBLEM
BOWRING INDIRECT PROBLEM
 SOAL BOWRING DIRECT PROBLEM
DIRECT PROBLEM
Lintang 1 Bujur 1 Jarak 12 Azimut 12
6.10 S 111 E 45000 m 130.50
Note :
 Hitung Lintang dan Bujur titik 2 pada Datum WGS ’84 !
 SOAL BOWRING DIRECT PROBLEM
DIRECT PROBLEM
Lintang 1 Bujur 1 Jarak 12 Azimut 12
7.10 S 111 E 45000 m 130.50
Note :
 Hitung Lintang dan Bujur titik 2 pada Datum WGS ’84 !
 SOAL BOWRING DIRECT PROBLEM
DIRECT PROBLEM
Lintang 1 Bujur 1 Jarak 12 Azimut 12
7.XX S 111 E 45000 m 70.XX+XX
Note :
 Hitung Lintang dan Bujur titik 2 pada Datum WGS ’84 !
 XX : 2 Angka terakhir pada NIM
 Dengan data lintang dan bujur 1 dan 2 hitung jarak dan
azimut 12 (indirect problem) !
 GAUSS MID LATITUDE (GML)

 Dipublikasikan pertama kali pada tahun 1861.

 Menggunakan pendekatan bentuk bumi bola,
menganggap azimut dan jarak di ellipsoid
sama dengan di bola
 Akurasi hitungan untuk jarak pendek ( < 40
km) dan pada lintang di bawah 800
GML Direct Problem
 GML Direct Problem

 Hitungan secara iteratif

 Untuk menghentikan iterasi, selisi nilai  dan
 hasil hitungan ke-n dengan hasil hitungan
ke-(n-1) / sebelumnya harus lebih kecil dari
nilai/toleransi yang ditentukan.
 Tahapan GML Direct Problem (1)
 Pada hitungan pendekatan nilai m = 1,  =
0, Nm = N1 , Mm = M1
 Hitung 0 dan 0
 Hitung 20 dan 20 kemudian m = (1 + 20)/2
 Hitung Mm dan Nm kemudian 
 Tahapan GML Direct Problem (2)
 Hitung 1 dan 1
 Hitung 21 dan 21 kemudian m = (1 + 21)/2
 Hitung Mm dan Nm kemudian 
 Cek Iterasi
 Hitung 2 dan 2
 Hitung 22 dan 22 kemudian m = (1 + 22)/2
 Hitung Mm dan Nm kemudian 
 Cek Iterasi
 Dan seterusnya hingga toleransi dipenuhi
 GML Indirect Problem
 Hitungan non iteratif
 Ketelitian hitungan 1 ppm untuk jarak s.d 100
km.
 GML Indirect Problem

m = (1 + 2)/2
Nm dan Mm adalah nilai N dan
M pada m
 SOAL GAUSS MID LATITUDE
DIRECT PROBLEM
Lintang 1 Bujur 1 Jarak 12 Azimut 12
9.XX U 109 E 28000 m 140.XX+XX

Note :
 Hitung Lintang dan Bujur titik 2 pada Datum WGS ’84 !
 XX : 2 Angka terakhir pada NIM
 Toleransi iterasi 0.05”
 SOAL GAUSS MID LATITUDE
DIRECT PROBLEM
Lintang 1 Bujur 1 Jarak 12 Azimut 12
7.XX U 108 E 25000 m 130.XX+XX
Note :
 Hitung Lintang dan Bujur titik 2 pada Datum WGS ’84 !
 XX : 2 Angka terakhir pada NIM
 Toleransi iterasi 0.05”