Mata Ujian
Program Studi
Jenjang Program
Hari/Tanggal
Waktu
Sifat Ujian
Petunjuk Ujian
Dosen Pengasuh/Penguji
Jumlah Peserta Ujian
: Reguler
: Mekanika Analitik
: Pendidikan Fisika
: S-1
:
:
: Tutup Buku
- Soal terdiri dari 4 butir, bacalah soal dengan teliti dan seksama
- Boleh menggunakan kalkulator.
: Parlindungan Sitorus,S.Si.,M.Si
:
1.
2.
Sebuah balok yang sangat ringan (massa dapat diabaikan), berada diatas lantai datar . beberapa buah
gaya dikerjakan pada balok tersebut, sehingga balok bergeser sejauh 10 m, seperti pada gambar
dibawah ini. Tentukanlah :
(a) Usaha oleh masing-masing gaya yang bekerja pada balok
(b) Usaha total yang bekerja pada balok
3.
15 cm
m3
m1
m2
m4
Penyelesaian
Diagram bebas saat m1,m2,m3 dan m4 diam (a1 = a2 = a3 = a4 =0),
T1
T1
m3
m1
F
1
F
m g
2
F
3
F
m g
3
m4
m2
m g
m g
T1
m3
m1
F
1
F
m g
2
F
3
F
Dengan demikian , a2 = a1 = a3 = 0
Hanya gaya pada m4 yang berubah, karena benang putus, F 3 >
m4g artinya benda m4 dipercepat keatas.
m g
3
m4
m2
a
m g
4
m g
1
5.
R
F = m4a4
F3 m4g = m4a4
( m2g + m1g) m3g m4g = m4 a4
( m2 + m1 m3 m4)g = m4 a4
(m m1 m3 m4 )g
a4 2
m4
Sebuah lintasan dengan bentuk cincin melingkar vertikal dengan jarijari R diletakkan diatas sebuah bidang horizontal licin. Sebuah
partikel mula-mula berada pada sisi yang terendah sebelah dalam
cincin seperti ditunjukkan dalam gambar. Partikel diberi kecepatan u
dalam arah horizontal sehingga partikel akan bergerak menaiki
sepanjang lintasan
dalam cincin, dan akhirnya partikel akan
meninggalkan lintasannya pada suatu titik tertentu ,dan partikel
berlaku sebagai proyektil (peluru) yang menenmpuh gerak parabola
dan mendarat kembali di titik awal .
Penyelesaian
vA
vAX
vAY
A
R sin
mgcos
mg
Partikel yang menempuh lintasan melingkar pastilah mengalami gaya sentripetal. Untuk posisi
partikel saat meninggalkan lintasannya di A, syaratnya adalah gaya normal di A ( N A= 0), gaya
sentripetal dihasilkan oleh mg sin dan NA sehingga:
Fs
mv2
R
mv2
R
mv2
0 mgsin
atau
R
N A mgsin
*)
Karena lintasan licin maka berlaku kekekalan energi mekanik diposisi P dan A ( liat gambar 1)
EPA + EKA = EPP + EKP
Dan gunakan titik P sebagai acuan, energi potensial, maka
EPA + EKA = EPP + EKP
EPA + EKA = 0 + EKP
2 gR + 2 gRsin + gR sin = u2
u2 = 2 g R + 3 g Rsin
u2 = g R(2 + 3 sin ) .(3)
*)
Tinjau gerak parabola dari posisi awal A ke posisi akhir P dengan P sebagai pusat koordinat, ini berarti:
XO = XA = R cos dan
YO= hA =R ( 1 + sin )
VAX= - VA sin ( arahnya kekiri)
VAX= VA cos ( arahnya ke atas)
Persamaan sumbu X adalah GLB, sehinngga
X = XO + VAX t
XP = R cos + (-VA sin t)
Partikel kembali ke posisi awal, artinya XP = 0
0 = R cos + (-VA sin t)
R cos = VA sin t
R cos
R2 cos2
R2 cos2
2
2
t
atau t 2 2 = t
vA sin
(g R sin)sin2
vA sin
t2
R cos 2
g sin3
sin
2 sin3
0 R
0 1 sin
0
2
2
2
2
2
cos2
cos2
sin
2 sin3
2
2
2 1
1
1
1
(0)
2 sin3 + 3 sin2 1 =0
(sin + 1) ( 2 sin2 +sin 1) =0
* (sin + 1) = 0
sin = 1 Tidak Memenuhi
** 2 sin2 +sin 1 =0
(2 sin 1) (sin + 1) =0
2 sin 1 = 0 atau sin + 1 =0
2 sin = 1
atau sin = 1
2 sin = 1
atau
sin = 1 ( TM)
Sin =1/2 ( Memenuhi)
= 30 o
7
gR
2
3R
2
YA = hA = R ( 1 + sin )
YA = R ( 1 + sin 30o )
YA = R ( 1 + sin 30o )
1
3R
YA R 1
, maka koordinatnya adalah
2
2
6.
3 R 3R
;
2
2